Kumpulan Doa Aqiqah untuk Anak Laki-laki dan Perempuan

Kelahiran bayi di dunia menjadi salah satu momen membahagiakan bagi seluruh orang tua dan merupakan salah satu rezeki yang diberikan Allah SWT, oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan sunnah berupa doa aqiqah untuk menebar keberkahan.

Aqiqah sendiri tidak hanya bagian dari keyakinan seorang muslim semata, namun merupakan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk syukur dan juga memahami bahwa segala hal di dunia hanya merupakan titipan Allah SWT.

Selain itu, ungkapan doa aqiqah juga dilandasi ketaatan dan juga keikhlasan semata-mata hanya karena Allah SWT. Oleh sebab itu, saat menggelar aqiqah untuk si kecil, jangan lupa untuk melafalkan doa aqiqah ya!

Mengenal Aqiqah dalam Islam

Dalam ajaran Islam, setelah kelahiran seorang bayi ke dunia biasanya akan digelar acara syukuran karena telah lahir karunia Allah SWT sebagai bentuk rezeki dengan aqiqah. Aqiqah sendiri merupakan sebutan untuk binatang yang disembellih pada hari ke tujuh kelahiran seorang anak.

Hukum aqiqah yakni sunah muakkadah, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:

عَنْ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌الغُلَامُ ‌مُرْتَهَنٌ ‌بِعَقِيقَتِهِ ‌يُذْبَحُ ‌عَنْهُ ‌يَوْمَ ‌السَّابِعِ، ‌وَيُسَمَّى، ‌وَيُحْلَقُ ‌رَأْسُهُ

Artinya:”Dari Samurah, ia berkata, Nabi bersabda: Seorang bayi itu digadaikan dengan (jaminan) aqiqahnya; aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh (dari hari kelahiran), (pada hari itu pula) si bayi diberi nama dan dipotong rambutnya.” (HR Sunan al-Tirmidzi 4/101, dalam kitab Al-Adlaha bab Al-aqiqah).

Selain itu, Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy berkata jika Rasulullah SAW bersabda, “Akikah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya,” (HR Riwayat Bukhari).

Biasanya saat melakukan aqiqah, pihak keluarga akan menyembelih hewan kambing sebagai simbol pengurbanan. Jumlah kambing yang disembelih pun berbeda antara laki-laki maupun perempuan. Untuk bayi laki-laki, kambing yang disembelih haruslah berjumlah dua ekor, sedangkan untuk bayi perempuan kambing yang disembeli hanya satu ekor saja.

Hal selanjutnya yang perlu diperhatkan yakni mengenai pemilian hewan. Pastikan hewan yang akan diqurbankan dalam keadaan sehat dan berumur lebih dari 1 tahun.

Saat melakukan penyembelihan, seorang muslim haruslah menyertai doa aqiqah yang memang biasa dibaca selama acara. Mulai dari saat menyembelih hingga walimah Aqiqah.

Meski kerap kali acara aqiqah digabungkan dengan tasyakuran dengan mengundang beberapa orang untuk melakuan beberapa prosesi adat lainnya, hal ini tidak wajib digunakan sebab pada dasarnya hal yang penting yakni penyembelihannya.

Namun, tidak pula dilarang untuk melakukannya jika tidak melanggar syariat Islam.

Rangkaian Kegiatan Aqiqah yang Diperbolehkan

Dalam prosesi aqiqah, seorang bayi disunnahkan untuk dicukur beberapa helai rambutnya dan setelah itu menimbangnya. Kemudian berat rambut tersebut disesuaikan harga emas lalu disedekahkan kepada fakir orang miskin.

Namun, prosesi ini tidak pula menjadi kewajiban sehingga harus dilakukan, jika hanya ingin menggelar doa dan aqiqah saja begitupun tidak menjadi masalah. Sebelum ini juga telah dibahas bahwa terdapat perbedaan jumlah kambing pada bayi laki-laki da perempuan.

Dalil yang menjelaskan hal tersebut adalah sebagai berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : يُعَقُّ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ ، وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ ، قَالَتْ عَائِشَةُ : فَعَقَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم عَنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ شَاتَيْنِ شَاتَيْنِ يَوْمَ السَّابِعِ ، وَأَمَرَ أَنْ يُمَاطَ عَنْ رَأْسِهِ الأَذَى وَقَالَ : اذْبَحُوا عَلَى اسْمِهِ وَقُولُوا بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ ، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلاَنٍ

Artinya: “Dari Aisyah RA beliau berkata: ‘Anak laki-laki diakikahi dengan dua kambing yang setara, sementara itu anak perempuan satu kambing.’

Aisyah berkata: Rasulullah SAW mengakikahi al-Hasan dan al-Husain masing-masing dua kambing pada hari ketujuh (kelahiran).

Beliau memerintahkan agar pada kepala anak itu dihilangkan kotoran. Dan beliau bersabda: ‘Sembelihlah dengan (juga) menyebut nama (anak yang akan diakikahkan).’

Katakan: ‘Bismillah Allahu Akbar Allaahumma minka wa laka, haadzihi ‘aqiiqotu fulaan (Dengan Nama Allah, Allah adalah Yang Terbesar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, Ini adalah akikah fulaan),” (HR Baihaqi).

Baca juga: 14 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Dibenci Allah SWT

Bacaan Doa Aqiqah Sesuai Urutannya

Terdapat beberapa doa aqiqah yang bisa dibacakan sesuai dengan urutan yang menyesuaikan dengan sunnah Rasulullah SAW dalam menggelar tasyakuran aqiqah. Adapun bacaan doa aqiqah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Doa Aqiqah saat Menyembelih Kambing

Doa Aqiqah saat Menyembelih Kambing

Adapun doa aqiqah saat menyembelih hewan adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ …

Bismillâhi walLâhu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu…(sebutkan nama bayi).

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya … (sebutkan nama bayi).”

2. Doa Aqiqah saat Mencukur Bayi

Dalam traisi acara tasyakuran aqiqah, sunnah yang biasa dijalankan adalah dengan menggendong sang bayi berkeliling di antara keluarga atau saudara. Dan kemudian rambut bayi dipotong atau dicukur sedikit sembari memanjatkan doa.

Berikut adalah bacaan doa aqiqah saat mencukur bayi yang perlu diketahui:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, Allâhumma sirruLlâhi nûrun nubuwwati RasuluLlâhi ShallaLlâhu ‘alaihi wasallam walhamduliLlâhi Rabbil ‘âlamin.

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

3. Doa Aqiqah saat Meniup Ubun-ubun Bayi setelah Dicukur

Tidak hanya saat mencukur bayi saja dalam membaca doa. Namun juga dianjurkan untuk meniup doa aqiqah saat meniup  ubun-ubun bayi setelah dicukur. Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّإِنِّيأُعِيذُهَابِكَوَذُرِّيَّتَهَامِنَالشَّيْطَانِالرَّجِيمِ

Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”

Baca juga: Puasa Daud: Niat, Waktu Pelaksanaan, Tata Cara dan Keutamaannya

4. Doa Walimah Aqiqah

Dan yang terakhir yakni doa walimah aqiqah. Dimana dalam doa ini berisi permohonan agar sang bayi terjaga dari kejahatan jin, manusia maupun hal-hal yang maksiat. Berikut adalah doa aqiqah atau doa walimah aqiqah yang bisa kita baca:

اللهماحْفَظْهُمِنْشَرِّالْجِنِّوَالْإِنْسِوَأُمِّالصِّبْيَانِوَمِنْجَمِيْعِالسَّيِّئَاتِوَالْعِصْيَانِوَاحْرِسْهُبِحَضَانَتِكَوَكَفَالَتِكَالْمَحْمُوْدَةِوَبِدَوَامِعِنَايَتِكَوَرِعَايَتِكَأَلنَّافِذَةِنُقَدِّمُبِهَاعَلَىالْقِيَامِبِمَاكَلَّفْتَنَامِنْحُقُوْقِرُبُوْبِيَّتِكَالْكَرِيْمَةِنَدَبْتَنَاإِلَيْهِفِيْمَابَيْنَنَاوَبَيْنَخَلْقِكَمِنْمَكَارِمِالْأَخْلَاقِوَأَطْيَبُمَافَضَّلْتَنَامِنَالْأَرْزَاقِاللهماجْعَلْنَاوَإِيَّاهُمْمِنْأَهْلِالْعِلْمِوَأَهْلِالْخَيْرِوَأَهْلِالْقُرْآنِوَلَاتَجْعَلْنَاوَإِيَّاهُمْمِنْأَهْلِالشَّرِوَالضَّيْرِوَالظُّلْمِوَالطُّغْيَانِ

Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati nuqaddimu bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina khalqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Allâhummaj’alnâ wa iyyâhum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`âni wa lâ taj’alnâ wa iyyâhum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyâni.

Artinya: “Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.”

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Setelah mengetahui bacaan doa aqiqah yang dijelaskan di atas, perlu juga untuk mengetahui waktu pelaksanaan aqiqah yang paling baik menurut Islam. Dalam sebuah hadis dijelaskan, Rasulullah saw bersabda:

“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”

Dari hadits di atas, para ulama bersepakat bahwa waktu paling baik dalam melakukan aqiqah adalah saat hari ke-7 kelahiran bayi. Namun, jika berhalangan dalam melakukannya, maka aqiqah bisa dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21.

Namun apabila keadaan ekonomi dan ketidakmampuan seseorang sebab alasan yang syari maka kewajibannya pun telah gugur.

Itulah dia sedikit uraian mengenai prosesi aqiqah hingga doa aqiqah yang perlu diketahui saat melakukan penyembelihan hewan yang dikurbankan. Semoga sedikit banyaknya dapat membantu ya!

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment