Hari Baik Buka Usaha Menurut Islam? Apakah Ada?

Adakah hari baik buka usaha menurut Islam? Pertanyaan seperti ini pastinya sering kita dengar karena memang banyak kepercayaan masyarakat Indonesia yang masih mempercayai beberapa hari yang baik untuk melakukan sesuatu. 

Termasuk dalam hal memulai usaha. Akan tetapi, sebagai seorang muslim sepatutnya kita menyadari bahwa bukan hal yang baik untuk mempercayai hal demikian.

Agar lebih jelas, berikut adalah informasi selengkapnya. 

Anjuran Berdagang dalam Islam 

Sebelumnya, perlu kita pahami bahwa berdagang atau mendirikan usaha memang menjadi salah satu anjuran pekerjaan dalam Islam. Hal ini dapat kita simak pada 2 (dua) hadist yaitu HR Bukhari dan HR Ahmad. Berikut adalah hadist tersebut:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

Artinya:

“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu juga makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari, no. 2072, dari Al-Miqdad).

أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

Artinya:

“Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, Hasan Lighoirihi).

Dari kedua hadist tersebut, bisa kita pahami bahwa salah satu pekerjaan yang dianjurkan dan yang baik adalah berdagang. Rasulullah SAW semasa hidupnya juga sudah menunjukkan etika berdagang yang baik dan sukses. 

Seperti berperilaku jujur, amanah, murah hati, dan selalu mengingat akhirat. Bekerja dengan berdagang pun bisa menjadi sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT apabila kita kerjakan dengan sungguh-sungguh.

Baca juga: Hukum Menyukai KPOP dalam Islam, Kupas Tuntas

Mengenai Hari Baik Buka Usaha Menurut Islam 

Sebagai manusia, tentu kita pernah merasakan takut dan ragu sebelum memulai sesuatu seperti membuka usaha. Inilah yang kemudian membuat kita cenderung mempertanyakan apakah ada hari tertentu yang baik untuk membuka usaha. 

Atau dengan kata lain, kita berusaha untuk meramal dan mencari-cari hari yang baik lewat perhitungan tertentu seperti weton (neptu). Lantas, apakah hal tersebut merupakan hal yang baik? Jawabannya adalah tidak. 

Sebelumnya, perlu kita ketahui dulu bahwa orang Jahiliyah ketika ingin mengadakan suatu hajatan yang besar, mereka akan mengundi nasib menggunakan anak panah. 

Ketika anak panah tersebut mengindikasikan boleh melakukan hajatan, maka mereka akan melakukannya. Begitu pula sebaliknya, jika hasilnya tidak, maka mereka tidak akan melakukannya. 

Perilaku semacam ini bukanlah hal yang baik karena ini termasuk dalam hal yang fasik. Ini dapat kita pahami dalam QS. Al-Maidah: 

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ

Artinya: 

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.” (QS. Al-Maidah: 3).

Hal ini sebenarnya sama saja dengan perilaku dalam masyarakat yang mencari-cari hari baik. Khususnya perhitungan weton untuk berbagai hal, seperti menikah, kecocokan pekerjaan, hingga hari membuka usaha. 

Dalam pandangan Islam, hal ini termasuk dalam perkara yang tidak baik. Karena sebagai seorang muslim, sikap yang seharusnya kita lakukan adalah merasa tawakal dan pasrah kepada Allah SWT. Seperti yang Allah SWT firmankan berikut:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Artinya: 

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3). 

Hal ini tentu juga harus kita aplikasikan pada saat ingin membuka atau memulai suatu usaha. Sesungguhnya, hari baik buka usaha menurut Islam adalah hari apa saja. Semua hari adalah baik selama kita memiliki niat yang baik juga. 

Selain itu, jika kita harus memilih dan berhadapan dengan pilihan tertentu, maka untuk menentukannya bukan dengan mengundi nasib. Akan tetapi, kita bisa melakukan shalat istikharah minimal 2 (dua) raka’at. 

Untuk waktunya sendiri bebas, bisa saat malam hari ataupun di siang hari. Dengan cara ini, niscaya bisa mendapatkan keberkahan. Selain itu, ada Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memanfaatkan waktu pagi dengan baik. 

Pagi hari adalah waktu yang sangat penuh berkah dan penuh rezeki. Sebab, Rasulullah SAW sendiri telah mendoakan waktu pagi untuk keberkahan umatnya. Hal ini bisa kita simak pada HR Abu Daud berikut ini: 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Artinya:

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

“Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini, pen) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada’ah.” (HR. Abu Daud no. 2606. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).

Jadi sebagai umat muslim apalagi yang memiliki pekerjaan berdagang, hendaknya kita memanfaatkan pagi hari sebaik mungkin. Jangan hanya menghabiskan waktu pagi dengan bermalas-malasan saja. 

Sebaliknya, coba tawarkan dagangan kita kepada pelanggan ketika pagi hari atau membuka usaha mulai dari pagi hari. Karena dengan begini, kita bisa mendapatkan berkah dengan lebih maksimal seperti yang Rasulullah SAW ajarkan. 

Itulah pembahasan mengenai hari baik buka usaha menurut Islam. Dengan memahami hal ini, diharapkan kita bisa menjadi muslim yang baik dan tidak melakukan suatu hal yang justru mengarah pada tindakan yang fasik.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment