Kisah para nabi banyak digunakan oleh orang tua dalam memberikan cerita berunsur Islami kepada anaknya. Salah satunya adalah kisah Nabi Idris yang terkenal sebagai manusia pertama dapat menulis menggunakan pena.
Berdasarkan beberapa riwayat baik hadist, di dalam Al-Qur’an, dan cerita anak pada umumnya, Nabi Idris digambarkan sebagai sosok yang pandai. Sehingga, beliau ini cerdas dalam menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan.
Kita bisa tahu banyak sekali deretan ilmu pengetahuan dalam konteks sains. Nabi Idris mampu menguasai ilmu di bidang matematika, cara beternak, berkebun, hingga perbintangan yang terkenal pada masa itu.
Selain itu, beliau juga bisa membuat, merancang, dan menggunting kain menjadi sebuah baju yang indah. Hal ini membuat kedudukan beliau sangat tinggi di sisi Allah SWT. Selain, kecerdasannya, Nabi Idris juga memiliki hati lapang.
Daftar ISI
Kisah Nabi Idris AS saat Dilahirkan
Kita pasti penasaran dengan banyak kisah para nabi yang memiliki pekerti luhur lagi bijaksana. Nabi Idris AS salah satunya, beliau merupakan seorang putra dari Yarid bin Mihla’iel (Mahlain) bin Qinan Anusy bin Syith (Syits) bin Adam AS.
Jika diruntutkan, maka Nabi Idris merupakan keturunan dari nabi Adam AS. Kelahiran Nabi Idris berada di Mesir pada tahun 45133 hingga 4188.
Namun, menurut beberapa sumber ada yang menyatakan bahwa beliau lahir di Babilonia dan kemudian hijrah ke Mesir.
Beliau memiliki sifat ramah, pekerja keras, dan sangat rajin belajar. Hal itulah yang membuat Nabi Idris memiliki pengetahuan sangat luas. Jika pada zaman dahulu orang terbiasa menguliti hewan untuk dijadikan pelindung tubuh.
Maka, berbeda dengan Nabi Idris yang sudah berpengetahuan sehingga bisa membuat dan merancang kain sendiri sebagai pelindung tubuhnya. Nabi Idris AS merupakan nabi yang sangat taat kepada Allah SWT.
Meskipun pada masa itu, banyak sekali manusia lalai kepada-Nya. Tidak heran jika Allah SWT memberikan kemarau panjang dan membuat kota menjadi sangat kering dan kekurangan air.
Perjalanan Dakwah Nabi Idris AS
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Nabi Idris masih mendapati masa Nabi Adam 308 tahun. Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah, 1:234.
Tentang Nabi Idris disebutkan dalam ayat dalam surah Maryam:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Artinya:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57).
Berdasarkan surat Maryam tersebut, kita dapat mengimani bahwa Nabi Idris AS memang seorang Nabi yang Allah SWT pilih secara langsung. Nabi Idris sendiri mulai berdakwah setelah pengangkatannya sebagai Nabi Allah SWT.
Mulai dari menyebarkan ilmu tauhid untuk mengajarkan setiap orang bahwa hanya Allah SWT satu-satunya tuhan di bumi. Selain itu, beliau juga mengajarkan bagaimana cara untuk menyembah Allah.
Tidak hanya itu saya, beliau juga memberikan pemahaman bagaimana Allah SWT bisa dijadikan sebagai patokan seorang hamba dalam bertingkah laku di dunia.
Konsep mengenai surga dan neraka juga beliau dakwahkan guna mengajak setiap umat untuk menaati perintah Allah SWT yang telah ia sampaikan.
Baca juga: 10 Nama Nama Malaikat dan Tugasnya yang Wajib Diketahui
Kisah Wafat Nabi Idris AS
Melihat bagaimana kisah Nabi Idris AS dalam memperjuangkan dakwahnya untuk Allah SWT. Beliau mendapatkan kemuliaan sebagai manusia pilihan Allah SWT yang diangkat ke langit.
Beliau terkenal sebagai nabi yang sabar dan pemberani. Hal itu membuat beliau mendapatkan julukan sebagai ‘Asadul Usud’ yang memiliki arti ‘Singa dari segala Singa.’
Pada salah satu riwayat, Nabi Idris AS dijelaskan wafat pada usia 308 tahun. Jika dibandingkan dengan usia para nabi-nabi sebelumnya, beliau terbilang cukup muda. Contohnya seperti Nabi Nuh yang memiliki usia 950 tahunan.
Kisah wafat dari Nabi Idris AS hingga saat ini masih dipercaya sebagai suatu keajaiban.
Di mana, hal tersebut menjadi bukti bahwa Allah SWT sangat menyayangi-Nya. Sebab, diriwayatkan, beliau meninggal di langit ke empat Allah SWT.
Diriwayatkan dari Hilal bin Yasaf, ia berkata, “Ibnu ‘Abbas bertanya kepada Ka’ab sementara aku ada di sana. Ibnu ‘Abbas bertanya padanya, “Apa maksud firman Allah kepada Idris ‘Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.’ Ka’ab menjawab, “Adapun Idris, Allah berfirman mewahyukan kepadanya sesungguhnya setiap hari Aku mengangkat untukmu seperti amalan seluruh anak Adam.”
Idris terus menambah amal, sampai malaikat mendatanginya. Idris berkata pada malaikat tersebut:
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku demikian dan demikian. Bicaralah pada malaikat maut agar menunda kematianku hingga aku bisa terus menambah amal.”
Kemudian malaikat tersebut membawa Nabi Idris ke langit keempat lalu bertemu malaikat maut. Lalu dinyatakan bahwa waktu hidup Nabi Idris sebentar lagi. Malaikat maut pun mencabut ruh idris di langit keempat.
Keistimewaan dan Mukjizat dari Nabi Idris AS
Nabi Idris AS sangat terkenal dengan kepintarannya. Bahkan, beliau juga dikenal sebagai sosok pionir dalam ilmu arsitektur karena kecerdasannya yang luar biasa.
Untuk mengamalkan dan mencintai kisah para nabi, berikut beberapa keistimewaan dan mukjizat dari Nabi Idris AS yang wajib kita ketahui:
1. Nabi Pertama yang Bisa Membaca dan Menulis
Orang pertama di bumi ini yang Allah berikan kelebihan untuk bisa membaca dan menulis adalah Nabi Idris AS. Kelebihan ini menjadi salah satu mukjizat yang diterima oleh Nabi Idris sebagai modal untuk berdakwah..
Pada masa dakwah beliau pun, Nabi Idris selalu membantu Masyarakat untuk bisa membaca dan mengenal tulis menulis. Kenapa bisa ada banyak kisah mengenai para nabi?
Karena hal ini bermula dari tulisan-tulisan yang beliau buat dengan tujuan membantu pengamat sejarah mencari tahu kehidupan pada masa kenabian. Sangat cerdas sekali, bukan?
Beliau bisa memprediksi apa yang akan dibutuhkan oleh manusia di masa depan. Sehingga beliau mengumpulkan berbagai macam tulisan.
Dengan banyak kisah sejarah untuk memudahkan manusia di masa mendatang memahami kehidupan di masa lampau seperti apa.
Begitupun dengan perjalanan para Nabi dalam mencapai dakwah masing-masing. Meskipun telah dijelaskan juga pada ayat Al-Qur’an.
2. Manusia Pertama yang Paham Ilmu Astrologi dan Arsitektur
Nabi Idris tidak hanya cerdas dalam membaca dan menulis saja. Beliau juga di karomahi kelebihan mengenai ilmu perbintangan (astrologi) yang sangat terkenal pada masa itu.
Selain itu, beliau juga secara signifikan terus mengkaji mengenai fenomena alam sebagai bentuk rasa syukur terhadap bentuk dan tanda kebesaran Allah SWT.
Sehingga, beliau memiliki banyak ilmu pengetahuan dibalik rasa penasarannya terhadap kuasa yang Allah SWT miliki.
Sosok Nabi Idris AS yang terkenal dengan kepandaiannya ini memiliki beragam ilmu pengetahuan. Paham dan mengenal berbagai macam fenomena alam, beliau juga menjadi manusia pertama yang mengerti dunia arsitektur.
Rencana Pembangunan kota dan membawa umat mulai masuk ke era kehidupan normal diawali dari kecerdasan Nabi Idris.
Hal itulah yang membuat Islam bisa semakin besar dengan perencanaan Pembangunan terstruktur serta peradaban ilmu politik.
3. Menerima 30 Shahifah
Kisah Nabi Idris AS sebagai utusan Allah SWT diawali dengan diturunkannya 30 shahifah kepadanya dengan isi petunjuk untuk disampaikan kepada umat.
Di mana, umat dari Nabi Idris AS ini merupakan keturunan Qabil yang sangat durhaka pada masa itu.
Dikisahkan pengangkatan Nabi Idris AS sebagai utusan Allah SWT karena untuk menjalankan misi yang cukup besar.
Dengan kerendahan hati, kecerdasan, dan perilaku yang lembut Nabi Idris dipercaya Allah SWT untuk memerangi kemungkaran dan kefakiran.
Kemudian, Allah SWT mengutus Nabi Idris untuk mengajak kaum durhaka tersebut untuk keluar dari lingkaran hitam dan menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa.
Meskipun tugas ini terbilang sangat besar, tetapi beliau menerimanya dengan keteguhan hati dan terus berbuat baik untuk mengajak banyak kaumnya menuju jalan kebenaran.
4. Nabi Idris AS Memiliki Derajat Sangat Tinggi di Sisi Allah SWT
Kita pastinya sudah tahu dari penjelasan di atas sebelumnya, bahwasanya Nabi Idris AS menjadi salah satu utusan yang spesial dihadapan Allah SWT. Tidak heran jika kedudukannya sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Kisah yang menjelaskan tentang Nabi Idris AS pun tertulis di dalam surat Maryam. Pada QS. Maryam ayat 56-57, dijelaskan bahwa Nabi Idris menjadi salah satu Nabi yang memiliki martabat sangat tinggi.
Beliau menjadi Nabi dengan derajat dan kemuliaan tinggi sebagai salah satu utusan Allah SWT yang sholeh. Sehingga Allah SWT menempatkan beliau dalam golongan orang-orang yang mulia di sisi-Nya.
5. Bisa Melihat Surga dan Neraka
Kita pastinya tahu tidak semua orang bisa melihat surga dan neraka yang telah Allah SWT buat sebagai balasan amal manusia selama di bumi.
Bahkan, dari banyaknya Nabi (utusan Allah SWT) pun tidak semuanya memiliki kesempatan untuk melihat itu.
Namun, dalam kisah Nabi Idris AS ini, beliau pernah membuat sebuah permohonan kepada Malaikat Izrail bahwa ia ingin merasakan yang namanya sakaratul maut. Atas izin Allah SWT, permintaan Nabi Idris pun diperkenankan.
Setelah beliau wafat, Nabi Idris berdoa kembali kepada Allah SWT untuk dihidupkan kembali. Atas kisah ini, Nabi Idris pernah menghadapi betapa sakitnya sakaratul maut tersebut.
Namun, permintaan lain Nabi Idris lontarkan kepada malaikat Izrail. Beliau ingin melihat surga dan neraka. Allah SWT mengizinkannya kembali, dalam hal ini beliau mampu melihat api neraka yang berkobar sangat dahsyat.
Kemudian, beliau kembali dibawa untuk melihat surga. Kehidupan di sana sangat damai dan menyenangkan. Setelah mendapatkan apa yang beliau inginkan, Nabi Idris kembali ke dunia untuk melanjutkan dakwahnya.
Nah, itulah kisah Nabi Idris AS yang dapat kita jadikan Pelajaran dan sudah sepatutnya untuk diimani sebagaimana kita percaya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi-Nya.
Melalui kisah Nabi Idris, banyak sekali pelajaran baik yang dapat kita ambil. Mulai dari perjalanan hidup beliau, proses dakwah, perjalanan spiritual, dan bagaimana keteguhan Nabi Idris dalam membawa kaumnya ke jalan kebenaran.