Bulan Ramadhan selalu identik dengan kebaikan, tidak hanya bagi orang yang melaksanakan ibadah saja. Tetapi, untuk setiap orang yang meninggal di bulan Ramadhan pun juga mendapatkan kebaikan. Masyaallah sekali, kan?
Ramadhan sendiri merupakan salah satu bulan suci dan Rasulullah SAW mengajarkan kepada setiap muslim untuk melaksanakan ibadah sebaik mungkin. Karena, di bulan ini seluruh amal sholeh akan dilipatgandakan.
Lantas, bagaimana dengan kematian yang terjadi di bulan ini? Penasaran, bukan? Yuk simak pembahasan lengkapnya pada artikel berikut ini.
Daftar ISI
- Masyaallah, Ini Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan
- 1. Meninggal dengan Keadaan Suci di Bulan Suci
- 2. Allah SWT Menjanjikan Taufiq
- 3. Mendapatkan Pahala yang Sangat Besar
- 4. Masuk Surga
- 5. Bisa Mendapatkan Pengampunan Dosa dari Allah SWT
- 6. Berjumpa dengan Allah SWT dalam Keadaan Bahagia
- 7. Masuk ke Golongan Orang Cerdik
- 8. Pahala Puasa akan Tercatat hingga Kiamat
- 9. Masuk Golongan Orang Mati Syahid
- 10. Allah SWT Bebaskan dari Laknat-Nya
Masyaallah, Ini Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan
Dalam salah satu hadits ada yang menyebutkan bahwa seseorang yang meninggal di bulan Ramadhan, maka kematiannya husnul khatimah. Akan tetapi, apakah pernyataan tersebut benar adanya?
Berikut beberapa nilai keutamaan meninggal di bulan Ramadhan yang masyaallah sekali semoga kita termasuk di dalamnya, antara lain:
1. Meninggal dengan Keadaan Suci di Bulan Suci
Keutamaan pertama dari kematian di bulan Ramadhan ini adalah seseorang bisa meninggal dalam keadaan suci. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sesuai dengan pendapat dari Imam Malik yang membawakan Riwayat dari Yahya Said.
Bahwasanya Abu Darda pernah mengirimkan surat kepada Salman yang berisi permohonan pindah dan tinggal di tanah suci (negeri Syam).
Baca juga: Hak dan Kewajiban Suami Istri Lengkap, Simak Yuk!
Dalam surat tersebut kemudian Salman memberikan balasan dengan isi: Kemudian Salman membalas surat tersebut dengan mengatakan:
الأَرْضُ الْمُقَدَّسَةُ لا تُقَدِّسُ أَحَدًا ، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْمَرْءَ عَمَلُهُ
Artinya:
“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapa pun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, No. 1464).
Berdasarkan surat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya seseorang yang meninggal pada bulan Ramadhan bisa dalam keadaan suci. Hal ini tentunya tetap pada beberapa catatan khusus.
Salah satunya seseorang yang ingin meninggal dalam keadaan suci di bulan Ramadhan, haruslah melaksanakan ibadah dengan baik. Utamanya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
2. Allah SWT Menjanjikan Taufiq
Dalam salah satu hadits, Allah SWT pernah berfirman bahwasanya beliau akan menjanjikan taufiq kepada setiap umatnya yang menjalankan amal saleh.
Di mana, amal saleh ini merupakan perbuatan manusia sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan juga ajaran Al-Qur’an. Salah satunya adalah ibadah puasa yang termasuk ke dalam amal saleh.
Taufiq sendiri merupakan bimbingan dari Allah SWT untuk mengantarkan hambanya kepada kebaikan.
Hadits dalam Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda:
ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
Artinya:
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.”
Mendengar riwayat itu, para sahabat kemudian bertanya kepada Nabi Muhammad SAW “Bagaimana membuatnya beramal?”
Beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
3. Mendapatkan Pahala yang Sangat Besar
Berikutnya, keutamaan dari meninggal di bulan Ramadhan yang sama masyaallah sekali seperti poin-poin sebelumnya adalah Allah SWT menjanjikan pahala sangat besar.
Janji pahala besar ini Allah SWT firmankan di dalam Al-Qur’an pada surah An Nahl: 97.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Artinya:
”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97).
Berdasarkan surat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya seseorang yang beramal saleh akan mendapatkan pahala sangat besar. Puasa menjadi salah satu ibadah tersebut.
Apalagi puasa di bulan Ramadhan akan menjadi ibadah terbaik sebagai metode untuk meningkatkan keimanan seseorang agar bisa melaksanakan amal saleh dengan Ikhlas.
Ketika seseorang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah, maka Allah SWT menjanjikan pahala sangat besar.
Baca juga: Cara Menjamak Sholat Maghrib di Waktu Isya (Jamak Takhir)
4. Masuk Surga
Kematian seseorang memang menjadi rahasia Allah SWT, tetapi mempersiapkan kematian dengan baik menjadi sebuah kewajiban. Apalagi jika kita berkesempatan untuk meninggal di bulan suci Ramadhan.
Bulan suci Ramadhan selalu mengajarkan kebaikan, utamanya untuk menahan hawa nafsu dengan berpuasa. Nah, ketika kita meninggal di bulan Ramadhan dalam keadaan berpuasa, maka Allah SWT menjanjikan masuk surga.
Pada salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad Hudzaifah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”
5. Bisa Mendapatkan Pengampunan Dosa dari Allah SWT
Masyaallah, banyak sekali jalan Allah SWT mengampuni setiap dosa hambanya. Selain dengan melakukan amal saleh, beristighfar, dan tawadhu kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda pada hadits Bukhari:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau.” (H.R. Bukhari).
Hadits tersebut menerangkan bahwa ketika seseorang meninggal pada saat berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan penuh. Maka, Allah SWT sendiri yang akan menjanjikan pengampunan dosa di masa lalu.
6. Berjumpa dengan Allah SWT dalam Keadaan Bahagia
Membuat Allah SWT senang bertemu dengan kita memang menjadi dambaan setiap muslim. Sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.
Namun, tahukah kalau kita bisa bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan bahagia sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu.
مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ كَرَاهِيَةَ الْمَوْتِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ الْبَشِيرُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَكُونَ قَدْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْفَاجِرَ أَوْ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ مِنْ الشَّرِّ أَوْ مَا يَلْقَاهُ مِنْ الشَّرِّ فَكَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
Artinya:
“Barangsiapa senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allah tidak senang bertemu dengannya.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, kami semua tidak menyukai kematian?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bukan itu yang aku maksud, namun seorang yang beriman apabila menghadapi sakaratul maut, maka seorang pemberi kabar gembira utusan Allah datang menghampirinya seraya menunjukkan tempat kembalinya, hingga tidak ada sesuatu yang lebih dia sukai kecuali bertemu dengan Allah. Lalu Allah pun suka bertemu dengannya. Adapun orang yang banyak berbuat dosa, atau orang kafir, apabila telah menghadapi sakaratul maut, maka datang seseorang dengan menunjukkan tempat kembalinya yang buruk, atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan. Maka itu membuatnya tidak suka bertemu Allah, hingga Allah pun tidak suka bertemu dengannya.” (HR. Ahmad).
7. Masuk ke Golongan Orang Cerdik
Meninggal di bulan Ramadhan ternyata memiliki banyak keutamaan yang masyaallah banyak sekali. Salah satu diantaranya adalah masuk ke dalam golongan orang-orang yang cerdik.
Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya:
“Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah.
8. Pahala Puasa akan Tercatat hingga Kiamat
Setiap keutamaan dari seseorang yang meninggal di bulan Ramadhan ini diambil dari beberapa hadits shahih.
Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa keluar dalam melaksanakan haji lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar dalam melaksanakan umrah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang melaksanakan umrah sampai hari kiamat, dan barangsiapa keluar dalam berperang dijalan Allah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang berperang dijalan Allah sampai hari kiamat.”
9. Masuk Golongan Orang Mati Syahid
Kita pastinya tahu bahwa seseorang yang meninggal syahid, Allah SWT janjikan surga kepadanya.
Pada zaman Rasulullah SAW dulu ketika seseorang berperang di jalan Allah (perang pada orang kafir) dan meninggal pada saat itu, maka Allah SWT menjanjikannya surga.
Namun, di era sekarang meninggal di jalan Allah SWT tidak hanya berperang melawan orang-orang kafir. Ketika kita melaksanakan ibadah di jalan Allah SWT dengan khusyu’ dan penuh keyakinan, maka termasuk ke dalamnya.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW pernah bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya:
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari).
Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan termasuk ke dalam seseorang yang berjuang di jalan Allah SWT. Sebab, kita berperang dengan hawa nafsu untuk melaksanakan rukun Islam.
Oleh karena itu, seseorang yang meninggal di bulan Ramadhan termasuk mati syahid.
10. Allah SWT Bebaskan dari Laknat-Nya
Allah SWT sudah menjelaskan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan kafir akan mendapatkan laknatNya. Hal ini bisa kita lihat dari surat Al Baqarah ayat 161.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ ٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya” (Q. S. Al Baqarah: 161).
Bersumber dari surat Al-Baqarah:161 ini dapat kita ketahui bahwa apabila seseorang meninggal di bulan Ramadhan dan masih memeluk agama Islam, maka dapat terhindar dari laknat Allah SWT.
Itulah beberapa keutamaan meninggal di bulan Ramadhan yang masyaallah banyak sekali. Semoga kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT.
Sehingga kita semua mendapatkan kesempatan meninggal di bulan Ramadhan dan bisa memperoleh keutamaan seperti penjelasan di atas.