Orang yang Banyak Bicara Menurut Islam, Apa Artinya?

Banyak bicara adalah salah satu hal yang memang sangat tidak dianjurkan di dalam Islam. Ada beberapa penilaian bagi orang yang banyak bicara menurut Islam. Mulai dari dilarang oleh Rasulullah hingga sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT. 

Di antara berbagai adab berbicara yang memang dituntunkan oleh Rasulullah yakni berbicaralah seperlunya dan tidak berlebihan. Kita hanya diperintahkan berbicara yang baik-baik saja. 

Rasulullah SAW melarang kita untuk banyak bicara apalagi mengenai hal yang tidak ada kaitannya dengan dzikir kepada Allah. Memenuhinya merupakan tanda atau ciri dari bagusnya keislaman yang kita miliki. 

Kemampuan menahan bicara terlalu banyak akan menahan diri kita untuk bicara seperlunya saja. Kita akan berbicara secara baik dan lebih memilih untuk diam, jika ada dorongan saat akan berkata yang kurang baik. 

Orang yang Banyak Bicara Menurut Islam, Dilarang!

Kita harus memahami bahwa terlalu banyak bicara adalah perihal yang dilarang dalam Islam. Hal ini didasarkan pada sejumlah dalil yakni: 

1. Hadits dari Al Mughirah

عَنْ الْمُغِيرَةِ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ وَأْدِ الْبَنَاتِ وَعُقُوقِ الْأُمَّهَاتِ وَعَنْ مَنْعٍ وَهَاتِ وَعَنْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ

Artinya: 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mengubur anak perempuan hidup-hidup, durhaka kepada ibu, tidak memberi tapi mau menerima, banyak bicara, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta”.(HR Ad-Darimi). 

Melalui hadits ini, ada poin yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melarang untuk ikut menguburkan anak yang salah satunya memiliki perilaku banyak bicara. Dengan kata lain, banyak bicara memang memiliki konotasi buruk di dalam hadits ini. 

Kita harus memahami bahwa perilaku banyak berbicara, sangat tidak dianjurkan dan bahkan dilarang oleh agama Islam.

Baca juga: Doa Khatam Quran 30 Juz: Arab, Latin dan Artinya!

2. Hadits dari Ibnu Umar

 عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي

Artinya: 

Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.”  (HR Tirmidzi). 

Orang yang banyak berbicara menurut Islam jika dilihat dari hadits di atas, merupakan salah satu penyebab dari kerasnya hati seseorang. 

Dan bagaimana orang yang keras hati? Melalui hadits ini pula, kita bisa dengan jelas memahami bahwa orang yang paling jauh dari Allah adalah mereka yang hatinya keras. 

Jadi, banyak berbicara akan membuat kita menjadi sosok manusia dalam kategori yang paling jauh dengan Allah SWT. Jika tidak ingin ini terjadi, maka bicaralah seperlunya saja dan yang baik-baik. 

3. Hadits dari Abu Hurairah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَأَنْ تَنَاصَحُوا مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ أَمْرَكُمْ وَيَسْخَطُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ

Artinya: 

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah meridlai kalian karena tiga perkara dan membenci dari kalian tiga perkara. Meridhai kalian jika: kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, kalian berpegang teguh terhadap tali agama Allah secara bersama-sama, dan saling menasehati terhadap orang yang Allah beri perwalian urusan kalian. Membenci kalian jika; Banyak bicara, menyia-nyiakan harta, dan banyak bertanya.”  (HR Malik).

Dalam hadits ini kita bisa belajar banyak hal. Pertama yakni beberapa perkara yang akan membuat kita diridhai oleh Allah SWT. Lalu kedua, kita bisa belajar tentang apa saja perkara yang membuat kita dibenci oleh Allah. 

Nah, pada poin kedua kita menemukan apa saja perkara yang dibenci oleh Allah SWT. Dan ya, salah satunya adalah banyak bicara. Melalu hadits ini, kita bisa merenungi penilaian orang yang banyak bicara menurut Islam. 

Maka dari itu, kita patut mengikutinya dengan tidak banyak bicara, tidak menyia-nyiakan harta, dan terlalu banyak bertanya. Semoga kita bisa menghindari ketiga hal ini agar tidak dibenci oleh Allah SWT. 

Banyak Bicara Diperbolehkan Asal…

Kita memiliki sedikit kelonggaran untuk banyak berbicara. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu kita pahami tentang diperbolehkannya banyak bicara. 

Kita hanya diizinkan untuk melakukan pembicaraan jika hanya menjadi bagian dari dzikir kepada Allah SWT saja. Misalnya, berbicara mengenai kebenaran agama Islam dan amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasul. 

Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda: 

“Semoga Allah memberikan keindahan kepada seseorang yang mendengar sesuatu dari kami, lalu ia menyampaikannya sebagaimana ia dengar. Betapa banyak orang yang menyampaikan lebih paham dari yang mendengar,” (HR Abu Daud dari Anas bin Malik).

Rasulullah SAW pun bersabda: “Barangsiapa yang mengajarkan suatu ilmu, maka baginya pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan sedikitpun” (HR Ibnu Majah, dari Sahal bin Mu’adz bin Anas). 

“Orang yang menunjukkan kebaikan seperti orang yang mengerjakannya” (HR Al Bazzar, dishahihkan Ibnu Hibban).

Akibat Banyak Bicara

Perilaku terlalu banyak bicara akan membuat kita mendapatkan akibat yang harus kita tanggung kelak. Paling tepat, kita bisa membaca perkataan dari Umar bin Khaththab tentang hal ini: 

“Barangsiapa yang banyak bicaranya, banyak kesalahannya. Barangsiapa yang banyak kesalahannya, akan banyak dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya,maka neraka adalah tempat yang pantas baginya.”

Orang yang banyak bicara menurut Islam merupakan orang yang dibenci oleh Allah karena memiliki hati yang keras. Selain itu, juga menjadi sebab bagi kita masuk neraka kelak. Semoga kita bisa menahan diri agar tidak terlalu banyak bicara hal kurang baik.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment