Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Eropa

Perkembangan Islam di Eropa bermula sejak abad ke-7 Masehi. Islam juga sempat menjadi salah satu agama dengan pemeluk terbanyak di benua tersebut.

Melansir dari laman Kompas, saat ini Islam merupakan agama terbesar kedua di Eropa setelah Kristen dengan populasi muslim yang terkonsentrasi di Jerman, Perancis, Albania, Rusia, Inggris, dan sejumlah negara Eropa Barat.

Mari simak bagaimana sejarah singkatnya.

Perkembangan Islam di Eropa

Sebenarnya, umat muslim sudah sejak lama masuk ke wilayah benua biru, Eropa. Bahkan disebutkan sedari awal sejarah Islam sudah ada muslim yang masuk ke Eropa, meskipun hanya untuk berdagang dengan Kekaisaran Bizantium.

Adapun perkembangan Islam baru dimulai setelah penaklukkan Spanyol.

Masuknya Islam ke Eropa 

Awal mula masuknya Islam ke Eropa yaitu ketika terjadi invasi pasukan Arab ke Semenanjung Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi.

Pasukan tersebut berada di bawah kepemimpinan Khalifah Al Walid, pada masa dinasti Umayyah. Khalifah Al Walid kala itu berkedudukan di Damaskus dan berniat memperluas wilayah dengan mengirimkan pasukan ke Afrika Utara.

Selanjutnya, sekitar tahun 709 Masehi, pasukan yang dipimpin oleh Thariq bin Ziad mengadakan penaklukkan ke Semenanjung Andalusia. Penaklukkan ini dilakukan atas perintah Gubernur Afrika, Mus bin Nusyair.

Pasukan Thariq bin Ziad mampu menduduki wilayah tersebut. Kemudian, pada tahun 710, Thariq bin Ziad dan pasukannya kembali memperluas wilayah.

Dalam upaya menguasai Spanyol, pasukan Thariq bin Ziad berperang melawan pasukan Raja Roderick, Raja Spanyol kala itu.

Peperangan sengit berlangsung selama delapan hari. Hingga kemudian pasukan Thariq bin Ziad meraih kemenangan. Sementara itu, Raja Roderick serta pengikutnya melarikan diri.

Setelah menguasai berbagai wilayah Spanyol seperti Archidona, Granada, dan Toledo, Musa bin Nusyair menyusul ke Spanyol.

Penaklukkan tersebut menjadi awal berkuasanya Dinasti Umayyah di Spanyol yang kemudian diiringi perkembangan peradaban Islam.

Baca juga: Bacaan Doa Sujud Sahwi, Tata Cara, Alasan, Dalil & Hukumnya

Peradaban Islam di Spanyol

Selain sebagai titik awal perkembangan Islam di Eropa, penaklukkan Andalusia juga memicu berkembangnya kebudayaan dan peradaban.

Di bawah kekuasaan dinasti Bani Umayah, Spanyol menjadi wilayah bagian atau provinsi dengan Sevilla sebagai ibukota. Peradaban berkembang dengan pesat setelah itu, hingga Spanyol menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Mahasiswa dari berbagai belahan dunia pun berdatangan ke sana untuk menuntut ilmu. Majunya ilmu pengetahuan di Spanyol juga memunculkan beberapa ilmuwan terkemuka, seperti Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Rusyid.

Setelah jatuhnya Dinasti Bani Umayah, pemerintahan di Spanyol digantikan oleh Bani Abbasiyah. Kemudian, kekuasaan digantikan oleh beberapa dinasti kecil lain.

Pemerintahan Islam menguasai Spanyol selama delapan abad. Catatan sejarah Spanyol akan masa pemerintahan Islam terpelihara dengan baik. Hal ini karena perlakuan baik penguasa pada penduduk Spanyol.

Baca juga: Adab Berpakaian dalam Islam bagi Wanita dan Laki-Laki

Perkembangan Islam di Perancis

Setelah menguasai Semenanjung Andalusia, pasukan Islam melakukan perluasan wilayah ke negara-negara tetangga, termasuk Perancis.

Pasukan Islam yang dipimpin oleh panglima Abdurrahman Al-Ghafiki berhasil menduduki daerah Septikemia pada abad ke-8. Setelah itu, panglima tersebut memperluas wilayah hingga menguasai Politiers dan Tour.

Pasukan Islam kemudian juga berhasil mengalahkan Kerajaan Visigoth. Namun, kekuasaan pemerintahan Islam di Perancis tidak bertahan lama.

Pada akhir abad ke-8, pasukan muslim dikalahkan oleh pasukan Franka sehingga kekuasaan kembali jatuh ke tangan umat Kristen. Setelah itu, keberadaan Islam di Perancis tidak terlalu signifikan selama beberapa abad.

Perkembangan Islam di Perancis baru kembali terlihat pada abad ke-19.

Perkembangan Islam di Italia

Sekitar abad ke-9, Pulau Sisilia berhasil ditaklukkan oleh pasukan Islam. Sejak itulah perkembangan Islam di Italia bermula.

Sebelumnya, bangsa Arab telah menaklukkan Pulau Pantelleria yang terletak di antara Afrika Utara dan ujung barat Sisilia. Penaklukan Sisilia sendiri diawali dari permintaan Hakim Aghlabid yang memberontak terhadap Kekaisaran Bizantium.

Hakim meminta bantuan pasukan muslim untuk melakukan penaklukkan. Kemudian, di bawah pimpinan Asad ibn al-Furat, pasukan muslim melancarkan penaklukkan.

Pasukan tersebut berhasil menguasai wilayah Italia satu demi satu, seperti Palermo, Messina, dan Syracuse.

Pada masa pemerintahan Islam, Italia mengalami perkembangan pesat dalam sektor agrikultur dan ekspor. Selain itu, kota-kota mengembangkan seni dan kerajinan.

Saat itu, banyak penduduk yang beragama selain Islam, seperti Katolik dan Yahudi. Pemerintah Islam memberikan kebebasan beragama bagi mereka dengan sejumlah pembatasan, yakni kewajiban membayar pajak tanah dan pajak pendapatan.

Kekuasaan pemerintahan Islam bertahan selama beberapa dekade. Hingga kemudian Pulau Sisilia berhasil direbut oleh bangsa Norman pada tahun 1059 Masehi.

Di bawah pemerintahan bangsa Norman terjadi diskriminasi terhadap muslim dan penghancuran masjid. Kemudian, kekuasaan di Italia kembali silih berganti pada masa kejayaaan dinasti Ottoman.

Perkembangan Islam di Rusia

Rusia termasuk bagian penting dalam perkembangan Islam di Eropa. Masuknya Islam ke Rusia juga terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah.

Setelah menaklukkan Persia, pada pertengahan abad ke-7 Masehi, pasukan muslim menyebar ke wilayah yang saat ini merupakan bagian dari Rusia. Penaklukan wilayah tersebut tercapai di bawah kepemimpinan Panglima Qutaibah bin Muslim.

Panglima Qutaibah juga melakukan dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam, sehingga para penduduk Rusia mulai memeluk agama Islam. Selain itu, beliau juga mendirikan masjid Jami Qutaibah di Bukhara.

Pada tahun 643, tentara muslim berhasil merebut Kota Derbent yang terletak di pesisir laut Kaspia. Kota tersebut kemudian diganti nama menjadi al-Abwab dan dijadikan benteng sekaligus pusat persebaran agama Islam.

Pasukan muslim menghadapi perlawanan sengit dari bangsa Khazar yang belangsung hampir selama satu setengah abad dan berakhir dengan kekalahan bangsa Khazar.

Setelah Kaganat Khazar runtuh, berdirilah negara muslim pertama di Eropa Timur yaitu Bulgaria Volga. Negara ini pun menjadi pusat penyebaran agama Islam serta perkembangan peradaban.

Pada invasi Mongol abad ke-13, Bulgaria Volga ikut tersapu bersama kerajaan-kerajaan Rusia lainnya.

Meski demikian, runtuhnya Bulgaria Volga tidak merusak posisi Islam sebab bangsa Mongol menoleransi berbagai jenis kepercayaan.

Masuknya Islam ke Inggris

Perkembangan peradaban Islam di Spanyol memicu masuknya agama Islam ke Inggris, tepatnya mulai sekitar abad ke-16.

Terdapat pula tokoh yang berjasa dalam penyebaran pengetahuan agama Islam ke Inggris, yaitu Mozarabes. Beliau kemudian mengganti nama menjadi Petrus Al Ponsi.

Pengenalan ajaran Islam kala itu dilakukan saat hari libur. Kemudian mulai berkembang beberapa organisasi Islam, seperti The Islamic Council of Europe, The Union of Moslem Organization, dan The Association of British Moslem.

Pemeluk agama Islam mencakup penduduk asli Inggris beserta imigran dari berbagai negara, seperti Mesir, Turki, Yaman, Cyprus, dan banyak lagi.

Masa Kemunduran Pemerintahan Islam di Eropa

Perkembangan Islam di Eropa mengalami penurunan bersamaan dengan masa keruntuhan dinasti Islam.

Melansir dari laman Islam Pos, sejak kedatangan pasukan muslim di Semenanjung Andalusia, sudah timbul perlawanan dari umat Kristen.

Meskipun begitu, perlawanan tersebut memerlukan waktu selama 800 tahun untuk menjatuhkan kekuasaan pemerintahan Islam.

Pada abad ke-15, umat Kristen berhasil menekan muslim. Upaya perebutan kembali kekuasaan umat Kristen di Spanyol dikenal dengan sebutan Reconquista.

Gerakan ini dimulai sejak pertempuran Covadonga yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang telah ditaklukkan oleh bangsa Maroko.

Gerakan Reconquista juga berhasil merebut kembali kota-kota besar yang berada dalam kekuasaan pemerintahan Islam. Hingga pada akhirnya kerajaan-kerajaan Islam ditundukkan.

Kemudian, kerajaan Islam yang terakhir berdiri, Granada, juga mendapatkan perlawanan sengit dari Raja Ferdinand dan Isabella. Hingga timbul pertempuran sengit pada tahun 1482.

Raja Ferdinand memanfaatkan perpecahan yang terjadi di antara penguasa Granada. Ia memberikan dukungan pada Sultan Muhammad, anak dari Raja Granada untuk melawan ayahnya.

Berkat bantuan pasukan dari Raja Ferdinand, Granada berhasil dikuasi oleh Sultan Muhammad. Namun, Raja Ferdinand ingkar janji hingga akhirnya merebut Granada.

Jatuhnya Granada ke tangan Raja Ferdinand menandai akhir dari kekuasaan pemerintahan Islam.

Kemudian, dimulailah pemerintahan Raja Ferdinand yang melarang segala bentuk aktivitas dakwah Islam dan melakukan pengusiran umat muslim dari Spanyol.

Selain itu, banyak pula penduduk muslim yang dipaksa untuk masuk ke agama Kristen. Raja Ferdinand juga melarang penduduknya menggunakan nama Arab atau nama Islam.

Selanjutnya, para raja dari berbagai negara Eropa bersatu dan menang melawan pasukan Islam. Hal ini mendorong mereka menjadi lupa diri dan memulai menjajah negara-negara lain untuk memperoleh lebih banyak harta.

Islam di Eropa Pada Era Modern

Perkembangan Islam di Eropa mulai memasuki babak baru setelah masa penjajahan negara-negara Eropa berakhir.

Pasalnya, selama masa penjajahan terjadi putus hubungan antara negara Eropa dan negara Islam. Barulah setelah penjajahan berakhir, hubungan antara bangsa Eropa dan negara-negara Islam kembali terjalin.

Masa ini disebut sebagai abad kebangkitan. Saat itu, mulai banyak imigran muslim yang merantau dan tinggal di Eropa. Para imigran ini menjadi cikal bakal berkembangnya masyarakat Islam modern.

Selain imigran, banyak pula pelajar muslim yang menuntut ilmu di benua biru, Eropa. Seiring berkembangnya Islam di Eropa, mulai banyak dibangun masjid dan tersedia makanan halal.

Terbentuk pula organisasi Young Muslim Association in Europa (YMAE) yang berperan mengembangkan dakwah dan mengenalkan Islam pada masyarakat Eropa.

Sekarang ini, Islam telah menjadi agama yang banyak dianut oleh masyarakat Eropa. Terlebih lagi, toleransi beragama di era modern telah mengalami kemajuan pesat.

Meskipun ada juga negara yang masih memberlakukan larangan bagi muslim, seperti larangan berhijab bagi warga Perancis.

Demikianlah sejarah singkat perkembangan Islam di Eropa, mulai dari awal masuknya Islam hingga perkembangan saat ini. Walaupun tergolong agama minoritas di benua biru, umat muslim Eropa tetap mempertahankan iman mereka.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment