Ramalan Jodoh Menurut Islam apa Diperbolehkan Percaya?

Salah satu fenomena yang marak di era digital ini adalah ramalan mengenai jodoh, bahkan beberapa orang dengan mudah menemukan situs ramalan di internet. Ada banyak sekali metode ramalan yang dapat kita temui. Namun, bagaimana penjelasan mengenai ramalan jodoh menurut Islam?

Uniknya, sebagian orang justru menjadikan ramalan tersebut sebagai patokan saat encari jodoh. Bahkan tidak sedikit yang mengabaikan Al-Qur’an serta sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW karena lebh percaya pada ramalan.

Mengenai hal ini, Islam telah membahasnya dengan sangat jelas. Bagaimana hukum ramalan jodoh menurut Islam? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Ramalan Jodoh Menurut Islam

Jodoh merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT untuk saling melengkapi dan menuntun saat di dunia. Oleh karena itu, jangan pernah sekali-kali merasa gusar karena belum datangnya jodoh sesuai dengan keinginan kita.

Cara untuk mendapatkan jodoh yang paling baik menurut agama yakni dengan memperbaiki diri diiringi niat baik karena Allah SWT, seperti yang dijelaskan oleh Prof Quraish Shihab bahwa:

Cari jodohmu dengan cara-cara yang dibenarkan Allah SWT,”

Dengan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa mempercayai ramalan merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam, termasuk ramalan mengenai jodoh.

Dikutip dalam salah satu buku berjulu  101 Rahasia Wanita Muslim, mempercayai ramalan termasuk kepada kategori dosa besar. Bahkan hal tersebut turut dijelaskan dalam salah satu hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada (Al-Qur’an) yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad)

Berdasarkan hadits tersebut, para ulama sepakat untuk mengkategorikan ramalan sebagai bentuk syirik. Hal ini tidak terkecuali mengenai ramalan jodoh, rezeki, nasib maupun peruntungan.

Syaikh Sholih Alu hafizhahullah pernah berkata, “Jika seseorangmembaca halaman suatu koran yang berisi zodiak yang sesuai dengan tanggal kelahirannya atau zodiak yang ia cocoki, maka ini layaknya seperti mendatangi dukun. Akibatnya cuma sekedar membaca semacam ini adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Sedangkan apabila seseorang sampai membenarkan zodiak tersebut, maka ia berarti telah kufur terhadap Alquran yang telah diturunkan pada Nabil Muhammad SAW.”

Bahkan ulama lain, seperti Buya Yahya turut menjelaskan mengenai keharaman mempercayai ramalan,  sebab faktanya ramalan hanya merugikan saja, sebab ramalan hanya menimbulkan harapan yang tidak realistis dan tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang kita inginkan.

Kita punya iman. Kalau sudah diajarkan nabi semacam itu (istikharah) ya sudah, istikharah selesai. Gak usah pake ramalan segala macam, itu bahaya banget urusan keimanan, urusan akidahnya,” jelas Buya Yahya.

Selain itu dijelaskan pula oleh ketua Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia di masa silam, Syaikh Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, juga pernah ditanya tentang hukum membaca ramalan bintang, zodiak, jodoh dan semisalnya. Kemudian beliau mengatakan bahwa ramalan tersebut termasuk amalan jahiliyah.

Dari penjelasan para ulama di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa hukum ramalan jodoh menurut Islam adalah haram. Dengan mempercayai ramalan, maka kita sama saja dengan tidak mempercayai takdir Allah SWT dan percaya pada ramalan termasuk ke dalam perbuatan syirik yang mempersekutukan Allah dengan hal-hal lainnya.

Baca juga: 5 Doa Meminta Jodoh dan Amalan Agar Cepat Bertemu Jodoh

Tanda-tanda Jodoh Sudah Dekat

Setelah mengetahui hukum ramalan jodoh menurut Islam, sebagai seorang muslim, memiliki keyakinan kepada ketetapan Allah SWT adalah hal krusial yang harus dilakukan. Sebab pada dasarnya setiap orang pasti akan dipertemukan dengan pasangannya jika berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terdapat beberapa tanda jodoh yang dapat diamati seorang muslim. Meski jodoh merupakan salah satu misteri dari Allah SWT yang pada dasarnya tidak ada satu manusiapun yang mengetahuinya.

Kendati demikian, bukan suatu hal yang mustahil bagi seseorang untuk mengetahui lawan jenis tersebut jodoh yang ditetapkan Allah SWT atau bukan. Sebab setiap manusia di muka bumi telah ditentukan berpasang-pasangan.

Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu firman Allah SWT pada surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Dan apabila tanda-tanda jodoh tesebut sudah terlihat dikeduanya, maka alangkah baiknya untuk lekas memantapkan hati dan melangkah menuju ikatan yang Allah ridhoi yakni pernikahan.

Allah SWT pun menjanjikan rezeki yang cukup bagi kedua calon mempelai jika bersungguh-sungguh untuk menikah. Mengenai hal ini Allah jelaskan dalam salah satu firman-nya yang berbunyi:

وَلْيَسْتَعْفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱلَّذِينَ يَبْتَغُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَىٰكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا۟ فَتَيَٰتِكُمْ عَلَى ٱلْبِغَآءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوا۟ عَرَضَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعْدِ إِكْرَٰهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.

Beberapa tanda-tanda jodoh menurut Islam tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Memiliki Kesepadanan dan Kesamaan

Tanda jodoh yang pertama yakni adanya kesepadanan dan kesamaan satu sama lain. Biasanya, kedua hal ini ditandai dengan kesamaan sifat, karakter hingga situasi dari kedua belah pihak.

Adapun firman Allah SWT yang menjelaskan tanda jodoh yakni sebagai berikut:

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS an-Nur: 26)

2. Diterima Kedua Keluarga

Tanda yang kedua yakni adanya izin ataupun restu dari keluarga. Sebab pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan saja namun juga menyatukan kedua keluarga besar baik pihak wanita dan laki-laki.

Adapun isyarat tersebut tertuang dalam firman Allah yang berbunyi,

“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘Kembali (saja)lah,’ maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS asy-Syura: 11)

Baca juga: Ini Hukum Pacaran dalam Islam, Penjelasan Lengkap

3. Memberikan Kesejukan dan Kecenderungan Hati

Tanda jodoh yang ketiga yakni adanya rasa dan kemantapan hati untuk membangun rumah tangga bersama orang yang akan dipilih. Sehingga tidak ada lagi alasan kita untuk tidak menikah dengannya.

Adapun bunyi dari firman tersebut yakni sebagai berikut,

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Furqan: 74).

4. Pintu Rezeki Terbuka Lebar

Tanda jodoh menurut Islam berikutnya yakni munculnya pintu rezeki yang tidak terduga. Jika Allah SWT telah mempertemukan dua insan untuk menikah, maka akan diberikan rezeki yang terbuka lebar bagi mereka untuk membangun rumah tangga.

Hal ini dijelaskan dalam salah satu firman Allah SWT yang berbunyi:

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik.” (QS an-Nahl [16]: 72)

Doa Meminta Didatangkan Jodoh

Dari pada sibuk mencari ramalan yang jelas-jelas hukum ramalan jodoh menurut Islam sendiri adalah haram. Akan lebih baik jika kita memfokuskan diri untuk meningkatkan value diri di hadapan Allah SWT dan manusia lain.

Selain itu, ada cara lain yang lebih syari untuk menjemput jodoh di lain hal mengusahakannya, yakni dengan berdoa kepada Allah SWT. Di dalam kitab suci Alquran, tanda-tanda jodoh tersebut dapat semakin jelas kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT.

Beberapa di antara doa tersebut ditemui dalam firman Allah SWT. Adapun bacaan doanya yang bisa dibaca untuk segera dipertemukan dengan jodoh adalah sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Selain itu, kita dapat meinta jodoh yang baik dan cocok untuk kita dengan melafalkan bacaan doa berikut ini:

فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr

Artinya: Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.

Itudia sedikit uraian mengenai hukum ramalan jodoh menurut Islam, dari pada sibuk menebak nebak dan mencari pembenaran lewat ramalan. Alangkah lebih baik ikhtiar menjemput jodoh dilakukan dengan berbenah diri sebaik mungkin.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dan dijauhkan dari hal yang musyrik.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment