Pajak Melati Tradisional Medan: Daya Tarik dan Lokasi Pasar

Apakah kamu pernah mendengar pusat perbelanjaan Pajak Melati Tradisional? Jika berkunjung ke Medan, pastikan untuk mampir.

Pasalnya, tempat belanja tradisional yang unik dan populer ini bukan hanya menjual kebutuhan pokok tetapi juga barang bekas pakai dari merek ternama.

Di tengah maraknya persaingan pasar modern dan mall, ternyata Pajak Melati masih terus bertahan dan bahkan menjadi daya tarik tersendiri di kalangan wisatawan.

Nah, jika kamu juga tertarik untuk berkunjung, tidak ada salahnya untuk menyimak ulasan tentang Pajak Melati Tradisional Medan yang meliputi daya tarik dan lokasi pasar.

Sejarah Pajak Melati Tradisional

Sejarah Pajak Melati Tradisional memang cukup menarik untuk diulas mengingat awalnya pasar ini berupa area persawahan seluas 12 hektar di Jalan Simpang Melati.

Beberapa tahun berselang, lahan-lahan tersebut mulai diperjualbelikan dan mulai populer di kalangan warga lokal dengan sebutan Pamela atau Pajak Melati Mall.

Usut punya usut, kata pajak sebenarnya merupakan istilah yang banyak digunakan oleh orang Medan untuk menyebut pasar tradisional.

Layaknya pasar tradisional pada umumnya, Pajak Melati juga menawarkan barang dagangan yang beragam untuk kebutuhan masyarakat.

Perkembangan Pamela pun semakin pesat hingga perlahan semakin banyak toko, ruko, dan pedagang-pedagang yang menggelar barang dagangannya, terutama monza yang terkenal.

Istilah monza juga diadaptasi dari penamaan tertentu, yaitu Mongonsidi Plaza yang pada tahun 1990-an menjadi pusat perbelanjaan pakaian bekas impor terbesar .

Karena lokasi pasar tersebut berada di Jalan Dr. Mongonsidi, lama kelamaan warga setempat terbiasa dengan kata monza.

Namun, kios-kios di Monginsidi Plaza mulai beralih menjual barang-barang baru hingga akhirnya lokasi monza hanya ditemukan di beberapa tempat.

Salah satu yang cukup legendaris tentu saja di Pajak Melati meski tidak setiap haru dagangan monza bisa ditemukan di pasar ini.

Namun, di tengah persaingan pasar konvensional, pusat perbelanjaan modern dan mall, Pajak Melati terus bertahan dengan keunikannya tersebut.

Tidak heran jika Pamela tetap menjadi primadona di kota Medan dan menjadi wisata belanja yang menjual produk fashion bermerek bekas pakai yang murah dan terjamin kualitasnya.

Daya Tarik Pajak Melati Tradisional

Daya Tarik Pajak Melati Tradisional

Data tarik Pajak Melati Tradisional adalah adanya monza, istilah untuk barang bekas pakai bermerek yang diperjualbelikan di pasar ini dengan kualitas yang tidak kalah bagus.

Beberapa monza bahkan berasal dari brand-brand ternama hingga cukup banyak orang yang datang untuk berburu barang incarannya.

Kebanyakan monza yang ada di Pamela berupa pakaian pria dan wanita seperti baju, gaun, celana, kemeja, kaos, dan lain sebagainya.

Beberapa pedagang juga menjual tas, backpack, sepatu, hingga mainan yang berjejar di sepanjang pasar.

Ditambah lagi dengan toko-toko dan pedagang retail yang semakin menambah lengkap pasar ini dengan produk kebutuhan dasar hingga barang pakai.

Warga setempat dan wisatawan seolah dimanjakan dengan keberadaan Pamela dan memburu barang incarannya tanpa perlu beralih ke mall.

Selain itu, kelihaian untuk menawar dengan harga yang sangat miring juga menjadi ‘seni’ yang ditonjolkan saat berbelanja di Pajak Melati.

Semakin jatuh harga barang yang ditawar pembeli dari harga awal yang diberikan pedagang, maka bisa dibilang semakin lihai hingga ada kepuasan tersendiri.

Daya tarik lainnya yang tidak kalah memanjakan yaitu fasilitas pendukung di Pajak Melati, seperti tempat ibadah, pos keamanan, ATM, toilet umum, dan area parkir yang cukup luas.

Selain itu, di pusat belanja tradisional di Medan ini juga terdapat area khusus kuliner di tengah pasar yang pastinya banyak diburu warga setempat dan wisatawan.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir jika merasa lelah berjalan menyusuri Pamela ini karena ada banyak penjaja makanan, aneka kue, dan minuman menyegarkan.

Jam Buka Pajak Melati Tradisional

Jam buka Pajak Melati Tradisional mulai dari pukul 8 pagi sampai 8 malam, setiap hari tanpa kecuali termasuk hari libur nasional.

Namun, khusus dagangan monza hanya bisa dijumpai pada hari Sabtu dan Minggu karena pedangang harus membawa produk second branded ini dari Tanjung Balai.

Lokasi Pasar Pajak Melati Tradisional

Lokasi pasar Pajak Melati Tradisional terletak di Jl. Bunga Sakura, Tj. Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pamela juga masih berada di kawasan Jalan Flamboyan Raya yang cukup dekat dari persimpangan Tanjung Anom.

Kamu bisa menjangkau Pajak Melati dengan menggunakan angkot, becak, ojek atau transportasi lainnya karena berada di pinggir jalan besar.

Jika ingin merasakan sensasi naik angkot, kamu bisa memilih angkot nomor 06 warna kuning dengan rute Pinang Baris – Pajak Melati.

Selain itu, ada juga angkot nomor N03 warna kuning dengan trayek Tuntungan – Lau Bakeri – Tanjung Anom – Pajak Melati.

Demikianlah informasi mengenai Pajak Melati Tradisional Medan yang meliputi daya tarik dan lokasi pasar hingga rute yang bisa ditempuh dengan kendaraan umum.

Jika sedang berada di Medan, pastikan untuk berkunjung ke Pajak Melati Tradisional dan nikmati sensasi belanja monza yang terkenal.

SHARE:

SEO Specialist di bidangnya. Mempunyai team yang punya pengalaman sebagai akademisi maupun praktisi.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste