Konsep Administrasi Pendidikan: Tujuan, Unsur, Peran & Fungsinya

Administrasi pendidikan menjadi sistem untuk mengatur serta menghubungkan berbagai sumber daya yang berkaitan. Melalui administrasi tersebut diharapkan mampu tercipta sebuah pembelajaran yang efektif serta efisien berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan. Terkait pembahasan seputar topik kali ini, silakan menyimak informasi berikut.

Definisi

Administrasi pendidikan merupakan sebuah upaya atau proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Caranya dengan memperhatikan beragam komponen pendidikan sehingga mampu menjalankan perbaikan sistem pendidikan, termasuk memanfaatkan beragam perangkat pendukung aktivitas belajar mengajar.

Definisi lain yaitu upaya untuk menghubungkan antara aktivitas dengan program. Kegiatan tersebut harus saling berkaitan dengan individu maupun kelompok yang punya tujuan sama untuk kebutuhan peserta didik.

Untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan, perlu adanya perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, pemantauan, sampai penilaian. Administrasi ini juga berkenaan dengan sistem secara keseluruhan yang di dalamnya terdapat bagian yang saling berintegrasi dan berinteraksi. Tujuannya untuk mengecek apakah sudah sesuai sasaran yang telah ditetapkan atau belum.

Pengertian Administrasi Pendidikan Menurut Ahli

Berikut definisi lain dari beberapa ahli:

1. Depdiknas RI

Administrasi pendidikan merupakan semua proses yang berhubungan dengan aktivitas sekolah, mulai dari pengarahan, perencanaan, pembiayaan, koordinasi, pelaporan, sampai pengawasan, yang masih di dalam cakupan pendidikan.

2. Drs. M. Ngalim Purwanto

Menurut beliau, administrasi pendidikan adalah proses untuk menggabungkan atau mengintegrasikan tujuan pendidikan baik secara spiritual, personal, sampai material.

3. Good Carter V

Menurutnya, administrasi ini mencakup seluruh teknik maupun prosedur yang digunakan di dalam penyelenggaraan berbagai lembaga pendidikan sehingga kebijakannya sesuai dengan yang sudah ditentukan.

4. Hadari Nawawi

Hadari Nawawi mengungkapkan jika administrasi pendidikan merupakan rangkaian aktivitas bersama-sama. Tujuannya adalah demi mewujudkan pendidikan yang sistematis.

5. Dasuqi dan Somantri

Keduanya juga memberikan definisi terkait administrasi pendidikan. Menurutnya, ini merupakan berbagai proses atau upaya untuk menerapkan kaidah administrasi di bidang pendidikan.

6. Knezevich

Administrasi pendidikan merupakan proses yang di dalamnya mencakup penciptaan, pemeliharaan, penyatuan, serta pemeliharaan staf atau tenaga di dalam lembaga pendidikan tersebut sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan dapat terealisasikan.

7. Nasution

Nasution menjelaskan bahwa administrasi pendidikan adalah proses secara menyeluruh terkait berbagai aktivitas bersama di bidang pendidikan. Caranya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada, baik spiritual, personal, serta material. Dengan begitu, tujuan pendidikan pun bisa tercapai.

8. Oteng Sutisna

Menurutnya, administrasi pendidikan merupakan upaya untuk mengoordinasikan berbagai aktivitas yang saling berhubungan baik dari individu atau kelompok demi mencapai tujuan bersama.

Selain memahami pengertian di atas, sebenarnya masih ada definisi lain jika melihatnya dari segi komunikasi dan kepemimpinan. 

Dari segi komunikasi, administrasi ini adalah usaha agar bisa membuat orang lain saling memahami satu sama lain. Sementara segi leadership, administrasi pendidikan adalah upaya untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar bagaimana administrasi tersebut mampu menjalankan tugasnya. Ini termasuk bagaimana proses pengambilan keputusan dari pemimpin kepada karyawannya. 

Kemudian, jika mengacu pada segi ketatausahaan, administrasi pendidikan merupakan aktivitas rutin yang berkaitan dengan mendokumentasikan kegiatan, mencatat, sampai mempersiapkan laporan yang dibutuhkan.

9. Aziz

Administrasi pendidikan merupakan tindakan untuk mengoordinasikan aktivitas atau perilaku manusia. Tujuannya agar seluruh sumber daya bisa ditata sebaik mungkin. Dengan begitu, tujuan pendidikan mampu dicapai secara produktif.

Tujuan

Menurut Sergiovanni dan Carver, setidaknya terdapat empat tujuan administrasi pendidikan, di antaranya:

  • Efektivitas produksi
  • Efisiensi
  • Kepuasan kerja
  • Kemampuan untuk menyesuaikan diri

Melalui keempat tujuan tersebut diharapkan bisa menjadi kriteria di dalam menentukan atau menilai keberhasilan dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan pada setiap lembaga pendidikan atau organisasi. Selain itu, keempat tujuan tersebut adalah agar pendidikan dapat tercapai secara produktif.

Adapun yang menjadi ukuran keberhasilan administrasi pendidikan yaitu produktivitasnya. Hal ini bisa dilihat berdasarkan produk, hasil, serta efektivitas proses. Selain itu, suasana di dalam menyelenggarakan pendidikan juga menjadi indikator lain untuk menilai keberhasilan dari penerapan administrasi tersebut.

Sementara itu, Daryanto (dalam Aziz, 2016, hlm 11) mengungkapkan bahwa beberapa tujuan administrasi pendidikan yaitu:

  • Berusaha semaksimal mungkin agar tujuan tersebut tampil secara formal. Caranya lewat merumuskan, melakukan seleksi, menjabarkan, serta menetapkan tujuan yang ingin dan bisa dicapai berdasarkan kebutuhan lembaga pendidikan maupun organisasi.
  • Menyebarluaskan serta berusaha menanamkan tujuan tersebut kepada setiap anggota. Dengan begitu, tujuan tersebut akan menjadi kebutuhan sekaligus pendorong untuk meningkatkan dan mengarahkan kinerja para anggota lembaga atau organisasi tersebut.
  • Memilih, menyeleksi, membuat penjabaran, serta menetapkan proses yang mencakup kegiatan, tindakan, serta pola kerja yang sudah diperkirakan mampu memberi hasil sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.
  • Melakukan pengawasan di dalam melaksanakan proses pendidikan baik dengan cara memantau, memeriksa, dan melakukan pengendalian terhadap setiap aktivitas maupun tindakan.
  • Memberikan penilaian terhadap hasil yang sudah dicapai maupun proses yang tengah berlangsung. Administrasi pendidikan juga bertujuan untuk mengusahakan agar informasi seputar proses dan hasil menjadi bahan untuk memberikan feedback yang sangat bermanfaat untuk perbaikan proses serta hasil selanjutnya.

Unsur

Setelah mengetahui definisi dan tujuan administrasi pendidikan, lalu bagaimana dengan unsur-unsurnya? Apa saja yang tergolong sebagai unsur-unsur administrasi? Sebenarnya ada beberapa unsur yang jumlahnya menyesuaikan pendapat siapa yang diambil.

Misalnya Sondang P Siagian menjejaskan bahwa unsur-unsur tersebut antara lain:

  • Terdiri lebih dari 2 orang.
  • Mempunyai tujuan.
  • Terdapat tugas untuk dikerjakan.
  • Terdapat peralatan atau perlengkapan.

Sementara itu, The Liang Gie memberikan penjelasan berbeda terkait unsur di dalam administrasi pendidikan. Bukan sekadar terbatas hanya empat melainkan ada delapan unsur dan semuanya saling bersinergi. Adapun kedelapan unsur tersebut yaitu:

  • Manajemen
  • Organisasi
  • Kepegawaian
  • Komunikasi
  • Perbekalan
  • Keuangan
  • Ketatausahaan
  • Hubungan masyarakat atau humas

Kedelapan unsur tersebut kerap ditemukan di lembaga pendidikan. Bahkan mulai setingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi pun memiliki unsur-unsur tersebut.

Peran

Beberapa peran administrasi pendidikan antara lain:

1. Perencanaan

Untuk bisa mencapai tujuan pendidikan, maka perlu adanya perencanaan secara matang. Planning tersebut harus dibuat sebaik dan semaksimal mungkin sehingga mampu berjalan serta memberikan hasil maksimal. Perencanaan ini juga tidak boleh dibuat serta diputuskan begitu saja, melainkan harus ada kesepakatan bersama.

2. Pengorganisasian

Melakukan pengorganisasian menjadi hal yang sangat dibutuhkan agar bisa menjalin hubungan baik antara staf, pendidik, serta peserta didik. Untuk itu, semuanya harus saling bersinergi sehingga tujuan atau hasil pendidikan yang diinginkan dapat tercapai.

3. Koordinasi

Koordinasi harus berdasarkan komunikasi yang baik. Jika komunikasi yang terjalin tidak berdasarkan koordinasi, maka hasil tujuan pendidikan yang diinginkan cenderung sulit untuk dicapai. Seseorang yang menempati posisi ini harus punya tanggung jawab dalam hal:

  • Melahirkan ide.
  • Membentuk teknik.
  • Menghadirkan menciptakan pembelajaran interaktif.

4. Komunikasi

Cara untuk menjalin hubungan antara pendidik dengan peserta didiknya yaitu lewat komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan sarana transformasi ilmu yang dilakukan pendidik ke peserta didik. Selain itu, komunikasi juga dibutuhkan untuk melaporkan hasil capaian pendidikan yang diterapkan dari unit daerah menuju unit pusat.

5. Pengawasan

Selama proses mencapai tujuan, maka harus ada pengawasan. Pengawasan ini perannya sangat penting. Ketika ada sesuatu yang terjadi tidak sesuai rencana seperti penyelewengan, maka bisa segera ditegur.

Pada masing-masing unit lembaga pendidikan tentu sudah ada struktur kepengurusan. Pengawasan ini harus selalu diterapkan agar tidak terjadi masalah yang tak diinginkan sehingga berpotensi memberikan kerugian.

6. Kepegawaian

Peran administrasi pendidikan selanjutnya yaitu menjalankan fungsi staffing atau kepegawaian. Peran ini memiliki tanggung jawab di dalam membuat perencanaan serta pengorganisasian. Lewat kepegawaian tersebut, maka struktur kerja lebih mudah diterapkan sehingga tujuan pendidikan akan mampu dicapai.

7. Penganggaran

Untuk bisa mencapai tujuan pendidikan, maka harus ada biaya keluar serta biaya masuk. Budgeting juga perlu ada pengawasan karena sangat rentan terjadinya korupsi, baik yang dilakukan perorangan atau kelompok yang tak bertanggung jawab.

8. Penilaian

Dalam sebuah lembaga pendidikan atau organisasi, perlu adanya transparansi di dalam pengelolaannya. Misalnya dengan melakukan evaluasi, lalu mengecek apakah yang telah dikerjakan sudah mampu memberikan hasil efektif atau terdapat hal-hal yang perlu dikoreksi.

Fungsi Pokok

Hubungan yang terjalin antara penyelenggara pendidikan dengan pelajar di sekolah menghadirkan beberapa pokok serta fungsi administrasi pendidikan. Berikut penjelasannya.

  • Administrasi pendidikan adalah sistem yang berkaitan dengan tata kelola untuk mengintegrasikan seluruh jenis serta bentuk sumber daya. Semuanya berhubungan dengan efektivitas pembelajaran hingga mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah. Pada pembukaan UUD 1945 terdapat keterangan secara jelas bahwa tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • Membentuk sistem pendidikan nasional dan otonomi pendidikan. Hal ini karena realitas sosial masyarakat Indonesia bersifat multikultural. Melalui sistem otonom tersebut, proses manajerial pendidikan pada masing-masing sekolah mampu berjalan secara efektif, intensif, maupun efisien.
  • Fungsi lainnya yaitu untuk membuat perencanaan pendidikan nasional secara jelas sehingga mampu mencapai dan menjabarkan tujuan pendidikan tersebut. Di dalam penerapannya, perlu adanya pengorganisasian serta koordinasi secara tepat. Perlu juga menerapkan sistem pengawasan sehingga pembelajaran di sekolah mampu berjalan sesuai tujuan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan nasional.
  • Berfungsi menghasilkan pembaharuan dalam ranah sosial sehingga mampu mencapai tujuan.

Semua fungsi tersebut merupakan landasan dalam menghadirkan manajemen pendidikan serta menghasilkan pembelajaran efektif. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut juga harus ada pertimbangan berdasarkan latar belakang masyarakat pada lingkungan sekolah, baik secara psikologis, sosiologis, maupun antropologis.

Asas

Setidaknya terdapat dua asas penting yang harus menjadi pegangan di dalam menerapkan administrasi pendidikan. Kedua asas tersebut yaitu asas operasional dan idiil. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Asas Idiil

Asas idiil merupakan asas yang menjadi pegangan di dalam menjalankan administrasi pendidikan di sebuah negara dengan menyesuaikan sistem pendidikan di negara tersebut. Misalnya, sistem pendidikan negara Indonesia adalah sistem pendidikan dengan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945.

Pada hakikatnya, administrasi tersebut merupakan sub sistem dari pendidikan secara luas. Jadi, landasan idiil yang diterapkan di sekolah yaitu Pancasila dan UUD 1945.

2. Asas Operasional

Asas prinsip atau asas operasional merupakan landasan yang diterapkan agar mampu mencapai tujuan pendidikan seperti yang tercantum pada UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, sebuah sistem pendidikan yang sudah mengalami pembaruan.

Tujuan melakukan pembaruan tersebut agar mampu meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Ketika mutu pendidikan meningkat, maka sekolah mampu melahirkan berbagai generasi penerus bangsa yang hebat.

Prinsip Administrasi Pendidikan di Kurikulum 2013

Sementara itu, beberapa prinsip yang diterapkan pada kurikulum 2013 yangsekaligus menjadi landasan dalam mengaplikasikan administrasi pendidikan yaitu:

1. Prinsip Fleksibilitas

Penyelenggaraan pendidikan harus memberikan perhatian terhadap faktor ekosistem serta kemampuan dalam menyediakan fasilitas. Tujuannya untuk menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah.

2. Efisiensi dan Efektivitas

Prinsip ini bukan sekadar berkaitan dengan penggunaan atau manajemen waktu yang tepat. Akan tetapi, berkenaan dengan pendayagunaan tenaga dengan optimal.

3. Berorientasi pada Tujuan

Prinsip administrasi pendidikan berikutnya berorientasi pada tujuan. Administrasi tersebut adalah komponen di dalam sistem pendidikan dan tujuan operasionalnya perlu dirumuskan dan menjadi sandaran bagi para pelaksana atau pemangku kepentingan di sekolah.

4. Prinsip Kontinuitas 

Setiap jenjang pendidikan tentu harus memiliki hierarki dan semuanya harus saling berkesinambungan. Jadi, di dalam prinsip tersebut semuanya harus saling berhubungan dan berlangsung secara terus-menerus.

5. Prinsip Long Life Education

Setiap manusia diharapkan agar terus berkembang. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan sebuah kondisi sehingga mampu mendukung proses pembelajaran.

Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari administrasi pendidikan yaitu:

1. Bidang TU Sekolah

Hal-hal yang dikelola oleh bidang TU terdiri dari:

  • Organisasi serta struktur pegawai TU (Tata Usaha).
  • Keuangan dan pembukuan.
  • Anggaran belanja sekolah.
  • Korespondensi atau surat menyurat.
  • Masalah terkait kepegawaian serta personalia sekolah.
  • Masalah pemindahan, pengangkatan, penempatan, pengisian buku induk, laporan, raport, dan sebagainya.

2. Bidang Personalia Murid

Ruang lingkup yang dikelola oleh bidang personalia murid terdiri dari:

  • Masalah kesehatan murid.
  • Organisasi murid.
  • Masalah kesejahteraan murid.
  • Evaluasi kemajuan murid.
  • Bimbingan dan konseling (BK) untuk murid.

3. Bidang Personalia Guru

Hal-hal yang dikelola oleh bidang personalia guru terdiri dari:

  • Pengangkatan serta penempatan guru.
  • Masalah kepegawaian.
  • Organisasi guru.
  • Masalah terkait kondisi serta evaluasi kemajuan guru.
  • Refreshing dan upgrading.

4. Masalah Pengawasan

Ruang lingkup dalam pengawasan terdiri dari:

  • Upaya untuk meningkatkan semangat guru serta pegawai TU.
  • Mengupayakan serta membuat pedoman terkait bagaimana cara menilai hasil pengajaran dan pendidikan.
  • Mengupayakan serta mengembangkan kerja sama secara baik di antara guru, murid, dan pegawai TU sekolah.
  • Upaya agar bisa meningkatkan mutu serta pengalaman guru.

5. Bidang Pelaksanaan serta Pembinaan Kurikulum

Hal-hal yang dilakukan oleh bidang ini terdiri dari:

  • Berpedoman serta berusaha untuk menerapkan kurikulum sekolah. Tujuannya agar dapat mencapai dasar serta tujuan pendidikan maupun pengajaran.
  • Berusaha untuk melaksanakan kurikulum beserta metode-metodenya. Dengan begitu, akan tercipta pembaharuan baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.

Komponen

Administrasi pendidikan mempunyai beberapa komponen pembentuk. Semua komponen tersebut saling berkaitan dengan bersinergi sehingga membentuk satu kesatuan. Adapun beberapa komponen di dalamnya yaitu:

1. Administrasi Pendidikan Sekolah

Komponennya terdiri dari pegawai sekolah atau tenaga pendidikan termasuk seluruh individu yang merupakan bagian di dalam kerja sama sekolah untuk melaksanakan tugas agar tujuan pendidikan dapat dicapai. 

Menurut UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003, tenaga pendidikan merupakan anggota masyarakat di mana mereka mengabdikan dirinya serta diangkat demi tujuan agar menunjang terlaksananya pendidikan.

Berdasarkan jabatannya, tenaga kependidikan tersebut bisa dibedakan menjadi 3 yaitu tenaga fungsional, tenaga struktural, serta tenaga penyelenggaraan pendidikan.

  • Tenaga struktural, tenaga pendidikan yang berada di jabatan-jabatan eksekutif umum seperti pimpinan. Tugasnya adalah bertanggung jawab secara langsung dan tak langsung terhadap satuan pendidikan.
  • Tenaga fungsional, tenaga kependidikan pada jabatan yang pelaksanaannya memerlukan keahlian atau skill akademis pendidikan.
  • Tenaga teknis kependidikan, tenaga kependidikan yang di dalam pelaksanaannya cenderung dituntut agar memiliki kecakapan teknis administratif dan teknis operasional.

2. Administrasi Kurikulum

Untuk komponen yang satu ini diterapkan untuk jenjang sekolah apa pun. Tugas kepala sekolah yaitu memberikan jaminan bahwa program pengajaran atau kurikulum dapat berjalan secara baik untuk para murid di sekolah tersebut. Ini merupakan tanggung jawab dari kepala sekolah yang sangat penting meskipun pada penerapannya memang banyak tantangan yang dihadapi.

Sementara itu, staf memiliki tanggung jawab untuk membantu agar pelaksanaan serta pengembangan program sekolah berjalan efektif. 

Para staf tersebut juga harus paham seperti apa teori kurikulum dan kaitannya dengan kebijakan serta langkah atau kebijakan administratif yang akan diambil. Hal tersebut akan membantu kepala sekolah dalam menghadirkan kepemimpinan yang efektif.

Adapun langkah nyata yang diterapkan adalah melalui penyusunan kurikulum. Kurikulum adalah sebuah pedoman untuk seluruh guru di dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk menerapkan kurikulum, bagi guru bukan sekadar mengikuti apa yang tertera di dalam kurikulum tersebut.

Guru juga berhak dan bahkan dianjurkan untuk menambahkan materi, model, metode, media, maupun sumber-sumber apa saja yang dibutuhkan siswa sesuai kebutuhannya. Selain itu, guru juga berhak untuk mengurangi apa saja yang mungkin dianggap kurang relevan untuk perkembangan atau kemajuan pembelajaran di sekolah tersebut.

3. Administrasi Pendidikan terkait Sarana dan Prasarana

Prasarana merupakan alat yang tidak langsung dibutuhkan untuk menunjang tercapainya tujuan. Di dalam dunia pendidikan contohnya lapangan olahraga, bangunan sekolah, uang, dan lain-lain. 

Sementara itu, sarana merupakan alat langsung yang dibutuhkan demi terciptanya tujuan pendidikan. Beberapa contoh sarana dalam pendidikan yaitu laboratorium, lab komputer, lab bahasa, perpustakaan, buku, dan lain-lain. Selain itu, sarana pendidikan dibedakan berdasarkan 3 kelompok besar, yaitu:

  • Bangunan serta perabotan sekolah.
  • Media pendidikan yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas pembelajaran.
  • Alat pelajaran seperti buku maupun alat-alat peraga.

Administrasi sarana-prasarana memiliki tugas untuk mengatur serta menjaga sarana serta prasarana pendidikan sehingga mampu memberikan kontribusi lebih optimal. Hal tersebut membuat aktivitas pembelajaran akan lebih berjalan efektif.

Untuk kegiatan pengelolaan tersebut bisa dalam bentuk perencanaan, pengadaan, penyimpanan inventaris, pengawasan, penghapusan, maupun penataan. Diharapkan sekolah menyediakan fasilitas yang memadai baik kuantitatif maupun kualitatif serta relevan berdasarkan kebutuhan siswa.  

Tujuannya agar proses pembelajaran berlangsung baik dan memberikan manfaat secara nyata terhadap para siswa.

4. Administrasi Siswa

Pengelolaan dan kesiswaan menjadi program administrasi siswa yang tidak boleh dilewatkan. Setidaknya terdapat 3 jenis data yang harus dikelola, yaitu:

  • Data identitas murid.
  • Data hasil belajar.
  • Data kehadiran murid.

Administrasi siswa mencakup semua proses aktivitas yang direncanakan serta diusahakan oleh sekolah. Selain itu, aktivitas tersebut juga mencakup pembinaan secara berkala pada semua siswa sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Dengan begitu, tujuan pendidikan pun mampu diterapkan secara baik dan dicapai para siswa tersebut.

Adapun secara kronologis operasional, administrasi siswa berkaitan dengan penerimaan siswa baru hingga mereka lulus meninggalkan sekolah. Prosesnya memang panjang serta tanggung jawabnya juga besar sehingga memang betul-betul harus orang kompeten di bidangnya yang mampu menjalankan tugas sebagai administrasi siswa.

5. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Untuk komponen yang satu ini berkaitan dengan relasi sekolah dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah di daerah tersebut, maupun instansi-instansi lainnya. 

Semua hubungan tersebut harus terjalin secara baik dan bersifat sosiologis, pedagogis, dan produktif. Melalui hubungan ini akan saling menguntungkan demi perbaikan serta kemajuan kedua pihak.

Terkait hubungan sekolah dengan masyarakat bisa diwujudkan lewat beberapa jalur, yaitu:

  • Memberikan laporan kemajuan murid.
  • Pertemuan formal.
  • Kontak formal.
  • Surat, selebaran, maupun buletin sekolah.
  • Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat.
  • Melalui badan penyelenggara pendidikan.

Tugas

Beberapa tugas administrasi pendidikan yaitu:

  • Berusaha agar pendidikan mampu terlaksana secara normal. Hal tersebut bisa dimulai dari merumuskan, menjabarkan, serta menetapkan tujuan pendidikan.
  • Menyebarluaskan serta berusaha untuk menanamkan tujuan di lembaga. Dengan begitu, tujuan pendidikan akan menjadi sebuah kebutuhan sekaligus motivasi yang akan mendorong para anggota di lembaga tersebut untuk mewujudkannya.
  • Tugas administrasi pendidikan juga untuk memilih, menyeleksi, memberikan penjabaran, maupun menetapkan proses yang bermuara pada hasil atau tujuan sesuai yang ditentukan.
  • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proses pendidikan. Cara yang dilakukan yaitu dengan memeriksa, memantau, maupun mengendalikan setiap kegiatan. Upaya tersebut sering dikaitkan dengan pengawasan terkait pengendalian mutu pendidikan.
  • Menilai hasil yang sudah dicapai serta proses yang berlangsung. Administrasi pendidikan juga memiliki tugas untuk mengupayakan agar informasi mengenai proses dan hasil melahirkan feedback demi perbaikan proses dan hasil berikutnya.

Kesimpulan

Jadi itulah beberapa peran dari administrasi pendidikan. Memang menjalankan pendidikan bukan sesuatu yang mudah. Perlu banyak elemen dan unsur yang harus saling berintegrasi satu dengan yang lain.

Selain itu, jangan sampai melupakan pengawasan karena monitoring perannya juga sangat penting untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page