11 Contoh Larutan Asam Kuat-Lemah dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin luput dari pemanfaatan ilmu kimia dan fenomena kimia terkait larutan asam. Secara spesifik, larutan asam digunakan oleh berbagai industri dan penelitian ilmiah. Nah, dalam artikel ini kita akan menjelajahi beberapa contoh larutan asam yang umum digunakan.

Apa Itu Larutan Asam?

Larutan asam adalah larutan yang mengindikasikan kehadiran senyawa asam sebagai senyawa kimia yang melepaskan ion hidrogen (H+) ketika larut dalam air. Larutan asam memiliki nilai pH di bawah 7, sehingga semakin rendah pH-nya maka semakin asam.

Sehingga secara teori, larutan ini memiliki ciri khas dalam penggunaan, reaksi, dan kadar pH. Penggunaan indikator kimia seperti lakmus, fenolftalein, atau metil jingga dapat berguna untuk mengidentifikasi larutan asam. Misalnya, lakmus merah akan berubah menjadi biru ketika terkena larutan asam. 

Selanjutnya, setiap contoh larutan asam dapat bereaksi dengan logam-logam tertentu sebagai penghasil gas hidrogen dan garam logam. Contohnya, jika asam klorida (HCl) ditambahkan ke dalam logam seng (Zn), maka akan menghasilkan gas hidrogen (H2) dan ion zinc (Zn2+). 

Apa Perbedaan Larutan Asam dengan Larutan Basa?

Larutan asam dan larutan basa adalah dua jenis larutan dengan sifat kimia yang berlawanan. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat keasaman atau kebasaan (alkalinitas) larutan tersebut. Selain itu, perbedaan lain antara larutan asam dan larutan basa adalah:

1. Sifat pH

Perbedaan Sifat pH
Perbedaan Sifat pH | Image Source: Freepik

Perbedaan pertama dari kedua larutan tersebut adalah adanya perbedaan pH. Larutan asam memiliki pH di bawah 7 pada skala pH, di mana 7 adalah nilai netral. Semakin rendah pH-nya, semakin kuat keasamannya. 

Sedangkan larutan basa memiliki pH di atas 7 pada skala pH. Semakin tinggi pH-nya, semakin kuat sifat basanya. Untuk mengetahui contoh larutan asam, tentu kamu juga perlu memahami skala pH, ya.

2. Ion Hidrogen (H+)

Larutan asam mengandung ion hidrogen (H+) dalam jumlah yang lebih tinggi daripada air murni. Asam adalah zat yang melepaskan ion H+ ketika larut dalam air. 

Selanjutnya, larutan basa mengandung ion hidroksida (OH-) dalam jumlah yang lebih tinggi daripada air murni. Basa adalah zat yang melepaskan ion OH- ketika larut dalam air.

3. Sifat Rasa

Larutan asam biasanya memiliki rasa asam, meskipun tidak ada dalam keharusan untuk mencobanya karena beberapa zat yang asam bisa sangat berbahaya. Namun, untuk larutan basa biasanya tidak memiliki rasa atau memiliki rasa pahit. 

Larutan asam biasanya memiliki rasa asam yang dapat dikenali, seperti asam sitrat dalam buah jeruk atau asam asetat dalam cuka. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa mencoba atau mencicipi larutan asam yang tidak diketahui adalah tindakan yang sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan. 

Beberapa larutan asam sangat korosif dan bisa menyebabkan luka serius jika terkena kulit, mata, atau dicerna. Di sisi lain, larutan basa tidak biasanya memiliki rasa atau sering kali memiliki rasa pahit. Meskipun begitu, sama seperti dengan larutan asam, mencicipi larutan basa juga sangat berbahaya.

4. Reaksi dengan Indikator

Larutan asam dapat mengubah warna indikator seperti lakmus merah menjadi biru atau fenolftalein menjadi tidak berwarna. Sedangkan larutan basa dapat mengubah warna indikator seperti lakmus biru menjadi merah atau fenolftalein menjadi merah muda.

5. Reaksi dengan Logam

Untuk memahami contoh larutan asam, Anda harus tahu bahwa ada perbedaan reaksi logam antara larutan asam dan basa. Larutan asam dapat menyebabkan logam mengalami korosi atau pengikisan, yang seringkali menghasilkan pelepasan gas hidrogen (H2) sebagai produk sampingan reaksi kimia. 

Selanjutnya, larutan basa tidak biasanya bereaksi dengan logam dalam cara yang sama seperti asam. Pada umumnya, larutan basa lebih bersifat pelarutan daripada korosi terhadap logam, dan tidak menghasilkan pelepasan gas hidrogen seperti yang sering terjadi dalam reaksi dengan larutan asam. 

Klasifikasi Larutan Asam

Klasifikasi Larutan Asam
Klasifikasi Larutan Asam | Image Source: Freepik

Pemahaman contoh larutan asam akan lebih mendalam jika Anda juga tahu tentang klasifikasi larutan asam. Terdapat dua klasifikasi utama daro larutan asam, yaitu asam kuat dan asam lemah. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang klasifikasi asam. 

1. Larutan Asam Kuat

Larutan asam kuat adalah jenis larutan asam yang memiliki tingkat disosiasi (pemecahan molekul asam menjadi ion-ion) yang tinggi ketika larutan tersebut terlarut dalam air. Sehingga, larutan memiliki konsentrasi ion hidrogen (H+) yang tinggi.

 Berikut adalah contoh dari larutan asam kuat:

  • HClO3 (asam klorat).
  • H2SO4 (asam sulfat).
  • HBr (asam bromida).
  • HClO4 (asam perklorat).
  • HCl (asam klorida).
  • Hl (asam hidrogen iodida).
  • HNO3 (asam nitrat).

2. Larutan Asam Lemah

Sedangkan larutan asam lemah adalah jenis larutan dengan tingkat disosiasi yang rendah ketika terlarut dalam air. Hanya sebagian kecil molekul asam yang terdisosiasi menjadi ion-ion, jadi larutan memiliki konsentrasi ion hidrogen (H+) yang rendah. 

Berikut ini adalah contoh dari larutan asam lemah:

  • KOH (kalium hidroksida).
  • CsOH (cesium hidroksida).
  • RbOH (rubidium hidroksida).
  • NaOH (natrium hidroksida).
  • LiOH (litium hidroksida).
  • Ca(OH2) atau kalsium hidroksida.
  • CsOH (stronsium hidroksida).
  • Ba(OH2) atau barium hidroksida.

Contoh Larutan Asam dalam Kehidupan Sehari-hari

Larutan asam memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh larutan asam yang mungkin sering Anda temui:

1. Larutan Asam Cuka 

Larutan Asam Cuka 
Larutan Asam Cuka | Image Source: Freepik

Cuka adalah contoh asam asetat (CH3COOH) yang paling umum. Larutan Ini memiliki manfaat dalam masakan sebagai bumbu atau bahan pengawet. 

Cuka juga dapat bermanfaat untuk membersihkan permukaan suatu benda, seperti membersihkan kaca atau menghilangkan noda pada pakaian. Selain itu, beberapa jenis cuka juga bermanfaat untuk kecantikan, sebut saja cuka apel.

2. Larutan Asam Lambung

Contoh larutan asam selanjutnya memiliki keterkaitan dengan ilmu biologi dalam sistem metabolisme tubuh manusia, yaitu asam lambung. Lambung manusia menghasilkan asam lambung yang sangat kuat, yaitu asam hidroklorida (HCl) yang bermanfaat dalam membantu mencerna makanan.

Jika Anda mengalami sakit perut karena telat makan atau memakan makanan yang terlalu pedas, maka itu artinya asam lambung tengah naik. Hal tersebut menyebabkan rasa seperti perut yang penuh dengan gas.  

3. Minuman Berkarbonasi

Contoh yang perlu kamu ketahui selanjutnya adalah adanya kandungan larutan asam pada minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi seperti soda mengandung asam karbonat (H2CO3) untuk memberikan rasa asam yang menyegarkan. 

4. Larutan Asam Baterai 

Baterai yang sering Anda gunakan dalam perangkat elektronik, seperti baterai alkali, juga mengandung larutan asam elektrolit. Jenis larutan asam ini memiliki peran dalam menghasilkan arus listrik.

5. Larutan Asam Kaca 

Contoh larutan asam selanjutnya adalah larutan asam kaca atau fluosilikat. Larutan asam fluosilikat memiliki kegunaan dalam proses produksi kaca. Larutan asam ini berfungsi untuk membantu menghilangkan gelembung udara dan menghasilkan kaca yang lebih jernih.

6. Larutan Asam Pembersih

Larutan Asam Pembersih
Larutan Asam Pembersih | Image Source: Freepik

Banyak larutan pembersih juga mengandung larutan asam, lho. Senyawa asam dalam larutan tersebut dapat membersihkan noda, karat, atau kerak pada permukaan seperti toilet, bak mandi, dan keramik.

7. Larutan Asam Penyamak 

Larutan asam penyamak juga menjadi salah satu contoh larutan asam. Dalam industri tekstil, larutan asam seperti asam sulfat (H2SO4) digunakan dalam proses penyamakan kulit untuk menghilangkan rambut dan jaringan ikat dari kulit hewan.

8. Larutan Asam dalam Kimia Analitik 

Dalam laboratorium kimia, larutan asam yang peneliti gunakan memiliki manfaat untuk mengatur pH dan juga dalam berbagai reaksi kimia analitik. Penambahan asam ke dalam larutan dapat menurunkan nilai pHnya, sehingga digunakan dalam situasi di mana lingkungan reaksi perlu bersifat asam. 

Kemudian, dalam analisis kimia, larutan asam berguna untuk mengeluarkan atau melarutkan suatu senyawa tertentu dari sampel yang sedang dianalisis. Misalnya, asam sulfurat digunakan untuk melarutkan logam-logam seperti besi dan seng dari bijih mineral.

9. Larutan Asam dalam Industri Makanan

Dalam industri makanan juga terdapat contoh larutan asam. Beberapa industri makanan menggunakan larutan asam untuk mengatur pH dalam produk seperti keju. Selain itu, larutan asam juga berguna untuk mengendalikan proses fermentasi dalam pembuatan makanan seperti yogurt.

10. Larutan Asam dalam Industri Farmasi

Dalam produksi obat-obatan, larutan asam juga dapat berperan penting dalam berbagai tahap sintesis atau pemurnian, mulai dari katalisator reaksi kimia, pemurnian senyawa, penyesuaian pH, reaksi esterifikasi, dan ekstraksi. Pemilihan jenis asam dan konsentrasi yang tepat sangat penting untuk keamanan produk obat. 

11. Hujan Asam

Selain kesepuluh contoh larutan asam di atas, hujan asam adalah fenomena lingkungan yang juga memiliki tingkat keasaman tinggi karena mengandung zat-zat asam seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). 

Hal tersebut adalah dampak dari pencemaran udara oleh emisi berbagai polutan, terutama oksida belerang (SOx) dan oksida nitrogen (NOx) dari aktivitas manusia. Contohnya seperti pembakaran bahan bakar fosil, pabrik-pabrik, dan kendaraan bermotor.

Mana Contoh Larutan Asam yang Pernah Anda Temui?

Itulah pembahasan singkat terkait klasifikasi dan contoh larutan asam yang perlu Anda kenali. Sebagai penutup, larutan asam memiliki peran yang penting dalam berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari aplikasi dalam industri kimia hingga peran krusialnya dalam ilmu pengetahuan dan produksi obat-obatan.

Meski begitu, lautan asam juga bisa berbahaya bagi kehidupan manusia. Jadi, Anda harus mencegah munculnya senyawa asam yang berlebihan dalam larutan dengan memahami sifat asam yang digunakan dalam larutan. Ini termasuk tingkat keasaman (pH), konsentrasi, dan sifat fisikokimia lainnya. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page