20 Contoh Perubahan Kimia yang Ada di Kehidupan Sehari-hari

Perubahan kimia adalah fenomena yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Sejak pagi hingga malam, tanpa sadar Anda menyaksikan berbagai transformasi bahan yang mengelilingi kita. Sebagai contoh perubahan kimia, saat roti dipanggang, terjadi reaksi kimia yang mengubah adonan menjadi roti yang lezat. 

Kemudian, ketika logam terkena udara dan air, proses oksidasi berlangsung dan membentuk karat sebagai tanda perubahan kimia. Dengan memahami perubahan-perubahan ini, Anda dapat lebih menghargai kompleksitas dunia sekitar dan bagaimana bahan-bahan tersebut berinteraksi secara mendasar.

Apa Itu Perubahan Kimia?

Pada dasarnya, perubahan kimia merujuk pada proses transformasi suatu bahan akibat reaksi kimia, sehingga menghasilkan materi baru. Konsep ini melibatkan modifikasi bukan hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam komposisi molekulnya.

Fenomena ini berbeda dengan contoh perubahan fisika yang tidak menghasilkan materi baru. Transformasi kimia memiliki sifat tidak dapat dikembalikan dan tidak bisa mengembalikan zat ke bentuk semula. 

Ragam contoh perubahan kimia timbul dari berbagai proses. Mulai dari proses pembakaran, pengaratan, pembusukan, fermentasi, pemasakan, dan pengenziman.

Sifat-sifat Kimia

Nah, dari contoh perubahan kimia, Anda mungkin dapat mengetahui sifat-sifat kimianya sebagai berikut:

1. Proses Pembusukan, Contoh Perubahan Kimia yang Paling Umum

Pertama-tama, Anda perlu mempertimbangkan faktor kerentanan terhadap pembusukan, yang mana setiap jenis makanan umumnya memiliki masa kedaluwarsa. Itulah sebabnya mengapa tanggal kedaluwarsa sering kali dicantumkan pada kemasan produk makanan.

Demi mencegah terjadinya pembusukan, makanan seringkali diperkaya dengan zat tambahan yang disebut sebagai pengawet. Pengawet dapat berasal dari sumber alami atau dibuat dengan bahan sintetis.

Seperti namanya, pengawet alamiah berasal dari bahan alam. Contoh perubahan kimia yang terlibat seperti garam yang berguna untuk mengawetkan ikan dan gula untuk pembuatan manisan. Namun, dalam skala industri, bahan pengawet alamiah sering digantikan dengan bahan buatan, salah satunya adalah natrium benzoat.

2. Proses Pembakaran

Proses Pembakaran
Proses Pembakaran | Image Source: Freepik

Sifat kimia selanjutnya adalah mengacu pada sejauh mana suatu materi dapat mengalami pembakaran. Contohnya, kertas mungkin lebih mudah terbakar daripada dengan kayu, sementara logam memiliki tingkat pembakaran yang jauh lebih rendah daripada kayu. 

Bahkan dalam kelompok logam, seperti seng, terdapat perbedaan tingkat kerentanannya terhadap pembakaran jika dibandingkan dengan besi. Artinya, kemampuan suatu bahan untuk terbakar relatif bervariasi.

3. Potensi Peledakan

Selanjutnya, Anda juga perlu mempertimbangkan sifat kimia terkait sejauh mana suatu zat rentan untuk meledak. Dalam konteks ini, diperlukan pendekatan khusus untuk mengurangi risiko terjadinya ledakan.

Amonium nitrat, yang gunanya dalam berbagai aplikasi seperti pupuk, korek api, dan kembang api, menjadi contoh bahan yang sangat mudah meledak. Kehadirannya menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahan-bahan kimia berpotensi berbahaya dalam lingkungan sekitar kita.

4. Responsivitas Kimia atau Kereaktifan

Sifat yang keempat adalah “apakah zat ini cenderung mudah mengalami korosi?”. Salah satu contoh perubahan kimia dalam korosi adalah akibat dari interaksi antara logam dengan oksigen, yang umumnya terjadi dalam lingkungan berkelembaban tinggi. Kelembaban mencerminkan kadar air, yang juga mampu memicu korosi.

Lalu, responsivitas kimia logam terhadap oksigen tercermin dalam kemampuan reduksinya. Logam dengam kemampuan reduksi yang rendah cenderung lebih rentan terhadap korosi. Konsep ini berkaitan dengan kemampuan senyawa untuk melepaskan oksigen.

Terkait dengan hal ini, Anda perlu memahami konsep oksidasi sebagai kebalikan dari reduksi. Jika reduksi mengacu pada pelepasan oksigen, maka oksidasi melibatkan pengikatan oksigen.

Menggunakan logam lain untuk melindungi besi dari korosi dikenal sebagai perlindungan katodik. Alternatif lain melindungi dari korosi adalah dengan pelapisan cat. Tindakan ini sangat penting demi mencegah korosi dan menjaga penampilan. 

5. Kelarutan dan Pembentukan Larutan

Kemudian, jika kemampuan terlarut suatu zat bernilai tinggi, maka banyak dari zat tersebut akan berbaur dengan zat pelarut dan menghasilkan larutan baru. Biasanya, zat pelarut lebih melimpah karena zat pelarut bertugas melarutkan zat terlarut yang jumlahnya terbatas. 

Sebagai contoh perubahan kimia, saat mencampurkan bubuk kopi dengan air untuk membuat secangkir kopi. Air bertindak sebagai pelarut, sedangkan kopi menjadi zat terlarut dalam larutan kopi yang terbentuk. 

Itulah mengapa zat yang muncul dari perubahan kimia benar-benar berbeda dari bentuk sebelumnya. Aspek penting dari perubahan ini lebih dikenal sebagai reaksi kimia.

6. Tingkat Toksisitas

Terakhir adalah potensi keberacunan zat. Tentu Anda telah mengenal banyak senyawa dan unsur kimia yang bersifat beracun, contohnya asam sianida.

Asam sianida mampu menyebabkan keracunan bila terhirup atau tertelan. Efeknya meliputi kesulitan bernafas, kejang, hilangnya kesadaran, hingga henti jantung yang berujung pada kematian. Wujudnya yang cair dan tak berwarna membuatnya mudah tercampur ke dalam zat lain.

Selain itu, arsenik juga termasuk zat beracun. Arsenik adalah unsur yang memiliki efek yang serupa. Kehadirannya dalam kadar yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan dan bahkan nyawa manusia.

Ciri-ciri Perubahan Kimia

Perubahan Kimia
Perubahan Kimia | Image Source: Freepik

Selain sifat-sifatnya di atas, ada juga beberapa tanda-tanda yang dapat Anda amati dalam contoh perubahan kimia. Ciri-ciri ini menjadi faktor utama dalam membedakan antara perubahan kimia dan perubahan fisika. Berikut adalah ciri-ciri perubahan kimia yang lebih rinci:

1. Munculnya Gas

Adanya pembentukan gas menjadi indikator penting terjadinya perubahan kimia. Contohnya, jika Anda amati roti tawar dan melihat lubang-lubang kecil di permukaannya, maka ini menunjukkan perubahan kimia yang menciptakan gas karbon dioksida.

2. Pembentukan Endapan

Dalam percobaan kimia, Anda mungkin akan sering melihat endapan muncul saat mencampur senyawa tertentu. Endapan ini jadi petunjuk kuat adanya perubahan kimia.

3. Contoh Perubahan Warna Akibat Fenomena Kimia

Saat Anda membakar kertas, perubahan warna dari putih menjadi hangus adalah tanda nyata perubahan kimia yang terjadi. Secara spesifik, proses ini melibatkan oksidasi, di mana molekul-molekul dalam kertas bereaksi dengan oksigen di udara.

4. Fluktuasi Suhu

Perubahan suhu, baik naik maupun turun, bisa menandakan adanya contoh perubahan kimia. Misalnya, saat Anda memasak makanan dan suhu berubah, maka ini mengindikasikan adanya perubahan kimia dalam proses memasak.

5. Transformasi Susunan Molekul

Perbedaan antara perubahan kimia dengan perubahan fisika adalah termodifikasi susunan molekul suatu zat. Sehingga dapat berdampak signifikan terhadap sifat dan karakteristiknya.

6. Generasi Materi Baru

Perubahan kimia menghasilkan materi baru yang memiliki sifat berbeda dari bahan awalnya, dan umumnya tidak dapat kembalike bentuk semula. Contohnya, nasi yang telah dimasak tidak bisa lagi berubah menjadi beras.

Contoh Perubahan Kimia yang Terjadi di Lingkungan Sekitar

Perubahan Kimia yang Terjadi di Lingkungan Sekitar
Perubahan Kimia yang Terjadi di Lingkungan Sekitar | Image Source: Freepik

Berikut adalah 20 contoh perubahan kimia yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari di sekitar Anda:

  • Pembakaran kertas menghasilkan abu.
  • Besi berkarat akibat reaksi dengan oksigen.
  • Daun kering yang diubah menjadi pupuk kompos melalui penguraian organik.
  • Pembakaran bahan bakar bensin di kendaraan menghasilkan energi dan gas buang.
  • Proses pembusukan pada buah apel melibatkan reaksi mikroorganisme dengan bahan organik.
  • Nasi yang basi mengalami perubahan kimia karena reaksi dengan udara dan mikroorganisme.
  • Fotosintesis pada tumbuhan mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa dan oksigen.
  • Kedelai diolah menjadi tempe dan tahu melalui fermentasi yang dibantu oleh mikroorganisme.
  • Memanggang kue melibatkan perubahan komposisi dan struktur bahan-bahan.
  • Ledakan pada petasan hasil dari reaksi kimia cepat dalam kembang api.
  • Batang kayu yang dibakar berubah menjadi arang akibat dekomposisi termal.
  • Contoh perubahan kimia pada susu yang asam di mana susu akan menggumpal karena reaksi asam dengan protein.
  • Memasak atau memanggang daging mengubah struktur protein dan lemak dalam daging.
  • Telur yang dimasak mengubah protein dalam putih telur menjadi padat.
  • Mencampur baking soda dan cuka menghasilkan gas karbon dioksida karena reaksi asam dan basa.
  • Buah pisang membusuk karena aktivitas mikroorganisme dan reaksi enzimatik.
  • Proses pembuatan roti melibatkan fermentasi ragi yang mengubah adonan.
  • Susu yang diolah menjadi keju melibatkan penggumpalan protein dalam susu.
  • Kertas lakmus mengubah warna saat dicelupkan ke larutan asam atau basa karena perubahan pH.
  • Fermentasi singkong mengubah pati menjadi alkohol dan asam.

Mana Contoh Perubahan Kimia yang Pernah Anda Temui?

Melalui berbagai contoh perubahan kimia yang telah dijelaskan di atas, harapannya Anda dapat lebih memahami kompleksitas dan keragaman proses kimia yang terjadi di lingkungan sekitar. Walau ada yang bersifat aman, namun Anda harus tetap waspada dengan fenomena perubahan kimia yang Anda temui.

Jika Anda terlibat dalam eksperimen kimia atau bekerja dengan zat kimia berbahaya, pastikan untuk mematuhi pedoman keselamatan yang ketat. Kemudian, pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk dengan cermat agar Anda terhindar dari kesalahan yang dapat berdampak negatif.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page