Disadari atau tidak, sebenarnya dalam kehidupan bermasyarakat, ada beberapa nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Nilai sosial inilah yang kemudian akan mengatur mereka dalam menjalin hubungan atau dalam proses interaksi sosial. Lantas, tahukah kamu apa saja macam-macam nilai sosial yang ada di masyarakat?
Daftar ISI
Apa Itu Nilai Sosial?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nilai adalah sifat (hal) yang penting atau berguna bagi umat manusia. Sedangkan sosial adalah segala hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Jika keduanya digabungkan, maka nilai sosial adalah sesuatu yang dianggap baik, pantas, dan dapat dijadikan pedoman hidup oleh sekelompok individu. Sederhananya, nilai-nilai sosial adalah standar yang di dalamnya terdapat seperangkat tingkah laku dan fungsinya sebagai pedoman hidup manusia dalam masyarakat.
Selanjutnya, standar ini secara otomatis akan mampu mengatur segala bentuk tindakan hingga ucapan seluruh orang yang berada dalam suatu kelompok masyarakat. Adanya macam-macam nilai sosial tersebut diharapkan dapat membantu setiap individu untuk memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya secara adil dan merata dalam masyarakat.
Selain itu, adanya nilai-nilai sosial juga dapat membantu suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, nilai-nilai sosial yang bertujuan untuk menciptakan kerukunan, meskipun berbeda suku, agama, ras, dan lain-lain. Oleh karena itu, nantinya setiap anggota kelompok masyarakat perlu menekankan nilai-nilai sosial tersebut.
Selanjutnya, masyarakat pun akan lebih tahu apa saja yang termasuk dalam hal baik untuk dilakukan dan mana yang buruk dan tidak boleh dilakukan. Pada gilirannya, setiap orang akan menyadari keterbatasan yang dimilikinya dan berusaha untuk tidak melampaui batas tersebut, agar dapat diterima oleh masyarakat.
Pengertian Nilai Sosial Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui pengertian nilai-nilai sosial secara umum, selanjutnya mari belajar bersama mengenai pengertian nilai sosial menurut para ahli berikut ini:
1. Anthony Giddens
Menurut Anthony Giddens (sosiolog asal Britania Raya), sosial merupakan suatu bentuk gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok, yang dapat membantu menentukan apa yang perlu dilaksanakan. Selain itu, macam-macam nilai sosial dapat menentukan hal-hal apa saja yang buruk dan tidak boleh dilakukan.
2. Kimball Young
Seorang presiden Asosiasi Sosiologi Amerika, Kimball Young, menjelaskan bahwa nilai sosial merupakan asumsi abstrak dan seringkali tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
Nilai sosial ibaratnya adalah asumsi abstrak, karena nilai sosial terbentuk dengan sendirinya, meskipun ada beberapa kondisi yang dapat membentuk suatu nilai sosial dengan sengaja.
3. Hendropuspito
Berdasarkan pendapat Hendropuspito, nilai sosial adalah segala bentuk aturan yang dihargai oleh masyarakat, karena mempunyai kegunaan fungsional bagi perkembangan kehidupan masyarakat.
Artinya, macam-macam nilai sosial merupakan hasil kesepakatan bersama yang telah mendapat pengakuan secara bersama-sama oleh suatu kelompok masyarakat dan ada kewajiban untuk menaatinya.
4. Horton dan Hunt
Menurut Horton dan Hunt, nilai-nilai sosial mencakup seluruh tindakan yang dilakukan individu dalam sekelompok orang. Tindakan tersebut akan memunculkan penilaian baik dan buruk, yang sekaligus dapat menentukan apakah tindakan tersebut penting untuk dilakukan atau tidak.
Baca Juga : Apa itu Prasangka? Ini Indikator, Dampak, dan Contohnya
Ciri-Ciri Nilai Sosial
![Mengenal Macam-Macam Nilai Sosial, Ciri dan Contohnya 2 Ilustrasi ciri-ciri nilai sosial](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/10/1.-Ciri-Ciri-Nilai-Sosial.jpg)
Selain membahas tentang macam-macam nilai sosial, kita juga akan mempelajari tentang beberapa ciri di dalamnya, di antaranya adalah:
1. Dapat Bersifat Universal atau Lokal
Nilai-nilai sosial dapat bersifat universal, yaitu berlaku bagi banyak masyarakat yang berbeda serta relevan dengan berbagai budaya dan masyarakat di seluruh dunia. Di sisi lain, nilai sosial juga dapat bersifat lokal, yaitu hanya berlaku dalam masyarakat tertentu dan mungkin kurang relevan dengan budaya lain.
2. Berasal dari Proses Interaksi Sosial
Nilai-nilai ini tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi terbentuk dari interaksi sosial secara terus-menerus antara individu-individu dalam suatu budaya. Selama interaksi ini, individu memperoleh pemahaman tentang apa yang dihargai dan dianggap penting dalam masyarakat mereka.
3. Hasil dari Proses Pembelajaran
Macam-macam nilai sosial merupakan hasil dari proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang kehidupan individu dalam masyarakat. Dalam proses ini, individu memperoleh pemahaman tentang prinsip-prinsip, norma-norma, dan keyakinan-keyakinan yang membentuk perilaku, yang diharapkan dalam budaya dan komunitas mereka.
Proses pembelajaran nilai-nilai sosial terjadi sejak dini, ketika individu mulai mengamati dan meniru perilaku orang-orang yang berada di sekitarnya, terutama orang tua, saudara, dll. Melalui pengamatan, individu memahami bagaimana berperilaku, berinteraksi dengan orang lain, dan menilai apa yang dianggap baik atau buruk.
Proses ini berlanjut sepanjang kehidupan individu, di mana individu terus beradaptasi dengan perubahan nilai-nilai sosial yang mungkin berkembang seiring perubahan budaya, teknologi, dan tuntutan sosial.
4. Diwariskan
Ciri selanjutnya dari nilai sosial adalah diwariskan secara alamiah dan turun-temurun. Seseorang yang lahir dan besar dalam suatu kelompok masyarakat dengan sendirinya akan mengikuti nilai-nilai sosial yang telah terbentuk dari generasi sebelumnya.
5. Dinamis
Macam-macam nilai sosial juga bersifat dinamis, artinya dapat terus berubah dan berkembang seiring waktu, akibat dari perkembangan teknologi, perubahan politik, evolusi budaya, serta pengalaman bersama yang membentuk pandangan masyarakat.
Sebagai contoh, pandangan masyarakat tentang hak-hak perempuan, hak-hak LGBT, atau isu-isu lingkungan telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan kata lain, nilai-nilai sosial adalah respons terhadap evolusi dan adaptasi masyarakat terhadap tuntutan sosial dan budaya yang berubah.
6. Mengikat Individu atau Kelompok Masyarakat
Ciri selanjutnya adalah norma-norma sosial akan mempunyai sifat mengikat individu atau sekelompok orang serta adanya kewajiban dan keharusan untuk selalu menaati dan juga menerapkannya. Hal ini dapat terbentuk secara alamiah dan spontan, meskipun nilai sosialnya tidak tertulis sekalipun.
Macam-Macam Nilai Sosial
![Mengenal Macam-Macam Nilai Sosial, Ciri dan Contohnya 3 Ilustrasi macam-macam nilai sosial](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/10/2.-Macam-Macam-Nilai-Sosial.jpg)
Menurut beberapa sumber, ada beberapa jenis nilai sosial yang ada di masyarakat, yaitu:
1. Nilai yang Mendarah Daging
Jenis nilai sosial ini adalah nilai yang sudah tertanam dalam alam bawah sadar setiap individu. Jadi, individu secara otomatis memiliki kontrol tersendiri terhadap perkataan atau tindakan yang ia lakukan.
Jika individu melanggar nilai tersebut, dengan sendirinya akan muncul rasa malu atau rasa bersalah dalam diri sendiri. Contohnya adalah makan dengan tangan kanan, berpamitan kepada orang tua saat hendak keluar rumah, dll.
2. Nilai Dominan
Jika mayoritas masyarakat mendukung dan menganggap suatu nilai sosial lebih penting daripada nilai lainnya, maka nilai tersebut merupakan nilai dominan.
Nilai ini dapat kamu ketahui dengan melihat seberapa banyak orang yang menganut nilai sosial tersebut, lamanya suatu masyarakat menganut nilai tersebut, dan komitmen dalam mempertahankan nilai sosial tersebut.
Contoh nilai-nilai dominan, di antaranya kesetaraan laki-laki dan perempuan, nilai kejujuran, toleransi, gotong royong, dll.
Contoh-Contoh Nilai Sosial
![Mengenal Macam-Macam Nilai Sosial, Ciri dan Contohnya 4 Ilustrasi contoh nilai sosial](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/10/3.-Contoh-Contoh-Nilai-Sosial.jpg)
Setelah mengetahui macam-macam nilai sosial, kini kamu juga harus tahu bahwa ada banyak contoh nilai sosial yang ada di sekitar kita. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Menghormati dan bertutur sopan kepada orang tua, guru, kakak, dan orang lain yang lebih tua.
- Tidak merokok di tempat umum.
- Saling menghargai perbedaan antar suku, ras, dan budaya.
- Tidak menyebarkan berita hoax.
- Siswa yang jujur saat ujian akan mendapat penilaian yang baik dari guru, begitu pula sebaliknya.
- Menolong orang lain yang mengalami kesusahan.
- Tidak melakukan kekerasan fisik maupun verbal.
- Bergotong royong.
- Mengunjungi teman atau tetangga yang sakit atau tertimpa musibah.
Baca Juga : Inilah Manfaat Hidup Rukun di Rumah, Masyarakat, dan Sekolah
Kini, Kamu Sudah Tahu Apa Saja Macam-Macam Nilai Sosial!
Dari penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa memahami macam-macam nilai sosial yang ada di masyarakat, yakni nilai yang mendarah daging, yang alam bawah sadarmu ketahui secara naluriah dan dominan atau berdasarkan kuantitas orang yang menerapkannya.
Pemahaman tentang nilai sosial merupakan langkah utama dan pertama dalam membangun masyarakat yang tertib, rukun, dan harmonis. Jadi, sebaiknya jangan kamu langgar ya!