Apa itu Prasangka? Ini Indikator, Dampak, dan Contohnya

Apakah kamu pernah menuduh seseorang meski belum mengetahui fakta sebenarnya? Jika iya, maka kamu telah melakukan prasangka. Nah, untuk mengetahui selengkapnya soal istilah tersebut, mari simak pengertian, indikator, dampak, hingga contohnya berikut ini!

Apa itu Prasangka?

Istilah ini merujuk pada penilaian atau anggapan bersifat negatif tanpa mengetahui fakta relevan terlebih dahulu. Tindakan ini bisa berwujud dalam prasangka rasial, gender, agama, maupun budaya. Penilaian ini kerap kali dihasilkan dari stereotip yang beredar di masyarakat serta penggeneralisiran.

Banyak orang berprasangka karena ingin memainkan suatu peran yang mampu meningkatkan suatu konsep atau citra pada diri sendiri. Padahal, prasangka merupakan bentuk dari ketidakadilan sosial yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang dalam berbagai cara. 

Umumnya, hal ini kerap terjadi dalam konteks etnis atau ras. Demi menghindari penilaian yang tak berdasar, penting untuk kita memiliki pikiran terbuka. Serta bersedia menerima perbedaan dan memahami keunikan dalam tiap diri individu.

Prasangka Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki pengertian yang berbeda-beda soal istilah ini. Berikut beberapa pengertiannya berdasarkan ahli:

1. Worchel dan Kawan-Kawan 

Worchel dan kawan-kawan mengungkapkan bahwa istilah ini dibatasi sebagai sifat negatif yang tidak dapat dibenarkan kepada kelompok atau individu. 

Sebab, prasangka kerap dilakukan dengan keterbatasan informasi yang menghasilkan perilaku buruk. Biasanya, tindakan ini bersifat emosional, sehingga seseorang yang melakukannya bisa memicu ledakan sosial. 

2. Papalia dan Sally

Papalia dan Sally berpendapat bahwa prasangka adalah perwujudan dari sikap negatif yang ditujukan kepada orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran tindakan ini biasanya berbeda kelompok, ras, atau etnis. 

3. Sears

Sears mengungkapkan bahwa orang-orang yang melakukan tindakan ini umumnya memiliki sedikit pengalaman atau pengetahuan terhadap kelompok tersebut. Sebab tindakan ini cenderung tidak didasarkan oleh fakta objektif, tetapi didasari fakta yang yang minim kemudian diinterpretasi secara subjektif. 

4. Gerungan

Gerungan berpendapat bahwa tindakan ini merupakan sebuah perasaan seseorang akan golongan manusia tertentu. Umumnya, ras atau kebudayaan lain yang berbeda golongan dengannya, sehingga kerap menimbulkan berbagai pandangan negatif.

Indikator Perilaku Prasangka

Tindakan ini memang bersifat negatif dan merugikan, namun banyak orang yang tidak menyadari berbagai indikatornya. Agar lebih memahaminya, berikut adalah beberapa indikator yang perlu kamu pahami:

1. Perilaku Menghindar 

Seseorang yang melakukan tindakan ini cenderung bersikap selalu menjauhi atau menghindari kelompok dan individu yang diprasangkakan. Ini karena mereka telah mendahulukan penilaian dan anggapan negatif pada orang atau kelompok tersebut. Sehingga, enggan mengetahui dan menilai berdasarkan keunikan karakteristiknya.

Perilaku menghindar bisa berupa rasa tidak nyaman atau takut untuk berbicara, bekerja sama, atau berinteraksi dengan orang tersebut.

Contohnya, seseorang yang memiliki pandangan buruk terhadap orang-orang Asia akan memilih untuk tidak hadir dalam acara-acara yang diadakan orang Asia. Sebab, ia memiliki pandangan buruk tentang orang Asia sehingga tidak nyaman untuk berlama-lama bersama mereka.

2. Perilaku Kekerasan

Bullying
Bullying | Sumber Gambar : Pexels

Kekerasan bukanlah fenomena yang baru. Seseorang yang mendahulukan prasangka terhadap orang atau kelompok lain cenderung merasa dirinya lebih baik. Sehingga, mereka beranggapan bahwa kekerasan adalah hal yang wajar untuk dilakukan. 

Salah satu wujud dari perilaku kekerasan adalah kekerasan fisik dan psikologis. Kekerasan fisik mencakupi serangan pada bagian tubuh, pelemparan benda-benda berbahaya, tindakan vandalisme yang merusak properti, hingga pelecehan.

Sedangkan kekerasan dari sisi psikologis bisa berupa berbagai pelecehan verbal. Misalnya ancaman, intimidasi secara langsung maupun tidak, penyebaran propaganda, penolakan dalam lingkungan sosial, hingga menghancurkan harga diri orang atau kelompok bersangkutan. 

Kekerasan psikologis memang tidak tampak nyata, namun dampaknya bisa sangat serius, panjang dan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Tentu saja, hal ini sangat berbahaya dan merugikan korban.

3. Perilaku Merendahkan Religiusitas

Religiusitas seseorang ternyata tidak terlepas dari prasangka orang lain. Tindakan ini bisa berupa memandang lebih rendah tingkat pengabdian seseorang atau kelompok pada agama. 

Biasanya perilaku ini berwujud penghinaan, merendahkan, atau mendiskreditkan keyakinan pada praktik keagamaan atau kelompok agama tertentu. Perilaku merendahkan religiusitas yang dibiarkan dapat menciptakan perpecahan sosial. 

Misalnya seperti kelompok-kelompok agama yang menjadi sasaran prasangka menjadi terisolasi atau terdiskriminasi. Hal tersebut juga berpotensi menciptakan konflik antar kelompok.

4. Perilaku Antisosial

Antisosial
Antisosial | Sumber Gambar: Pexels

Perilaku antisosial merujuk pada bentuk tindakan merugikan atau merendahkan orang atau kelompok berdasarkan prasangka dan stereotip. Perilaku antisosial ekstrim dari berprasangka dapat merusak hubungan sosial, menyebabkan ketidaksetaraan, dan parahnya lagi memicu konflik dalam masyarakat.

Indikator perilaku ini mencakup tindakan mengancam dan merugikan individu atau kelompok yang menjadi sasaran, misalnya diskriminasi. Seseorang yang melakukan diskriminasi berlandaskan prasangka, bisa melakukan penolakan pekerjaan, layanan, atau hak dasar kepada orang atau kelompok yang ia anggap negatif.

Perilaku antisosial juga bisa mengarah ke berbagai tindakan kekerasan fisik dan verbal yang berbahaya. Sehingga bisa merugikan secara fisik dan psikologis. Seseorang yang berperilaku antisosial akan menolak sama sekali untuk melakukan kontak sosial secara positif pada yang diprasangkakan.

Dampak dari Perilaku Prasangka

Ilustrasi Tidak Bahagia
Ilustrasi Tidak Bahagia | Sumber Gambar: Pexels

Memiliki penilaian buruk terhadap orang atau kelompok secara berkelanjutan akan berdampak negatif. Kamu justru akan kesulitan untuk memandang keunikan karakteristik orang lain. Nah, berikut adalah beberapa contoh dari dampaknya yang lebih lengkap:

1. Lingkaran Pertemanan Terbatas

Mengenal orang-orang dari suku, agama, budaya, atau negara yang berbeda merupakan suatu keindahan. Sebab, kamu bisa belajar banyak hal baru. Namun, hal ini akan sulit dilakukan jika pikiranmu telah didahului oleh penilaian buruk alih-alih mengenal mereka terlebih dahulu lebih jauh.

Melakukan penilaian buruk tanpa sadar akan membuat kamu melabeli seseorang atau kelompok dengan pandangan negatif. Ujungnya, kamu hanya akan mengisolasi diri sendiri. Akhirnya, kamu hanya mau bergaul dengan orang yang kamu anggap baik dan setara.

2. Stigma Sosial

Stigma sosial menjadi dampak buruk lain dari prasangka. Ini dapat merusak kesejahteraan individu dan kelompok, serta menciptakan sikap diskriminatif di masyarakat. Kamu pasti menyadari bahwa pemberian stigma pada kelompok tertentu bisa mengakibatkan terisolasinya kelompok tersebut di lingkungan sosial.

Salah satu bentuk stigma sosial adalah prasangka akan etnis tertentu. Contohnya orang Afrika-Amerika di Amerika Serikat. Banyak sejarah tentang rasisme yang menyebabkan stereotip negatif bahwa orang Afrika-Amerika tidak kompeten atau ras kelas dua. Banyak yang berprasangka mereka berpotensi terlibat tindak kriminal.

Akibatnya, banyak orang Afrika-Amerika menghadapi ketidaksetaraan dalam sistem keadilan pidana. Akses pendidikannya juga terbatas dan mereka kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak.

3. Hidup Tidak Bahagia

Emosi negatif yang terus kamu pelihara tidak akan membuat hidupmu menjadi damai dan bahagia. Kamu justru akan merasa kesepian dan merasa semua orang itu jahat dan tidak ada yang bisa kamu percaya. Ketakutan seperti ini justru tidak akan baik untuk kesehatan mental dan jiwa.

Cobalah untuk berpikir lebih positif dan buang pikiran yang buruk. Jangan terus menghakimi seseorang dari satu perspektif saja. Mencoba mengenal dan memahami orang lain bukan sesuatu hal yang buruk. Hal tersebut justru akan membuatmu memiliki jiwa dan pikiran yang lebih tenang.

Baca Juga : Dampak Kemiskinan bagi Indonesia dan Faktor Penyebabnya

Kamu Sudah Memahami Apa itu Prasangka?

Intinya, prasangka adalah hal yang harus kamu hindari. Karena bisa berakibat buruk untuk diri sendiri dan sesama. Agar dapat mengatasinya, kamu perlu memiliki pemahaman akan toleransi, berpikiran terbuka pada perbedaan, memahami keunikan karakteristik individu, hingga mengubah sikap prasangka menjadi inklusif. 

Hanya dengan upaya bersama kita dapat menciptakan masyarakat menghormati semua individu, hingga mengatasi stigma sosial yang merusak. Ingat! Prasangka bukanlah hal bawaan. Karena itu, menciptakan lingkungan positif dari diri sendiri akan membuatmu memiliki sikap lebih bijaksana dalam menghadapi perbedaan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page