Multi Level Marketing Adalah: Cara Kerja, Keuntungan dan Hukumnya

Multi level marketing adalah istilah yang mungkin tidak asing dalam dunia pemasaran. Meski kerap kali menimbulkan stigma dalam masyarakat, pada kenyataanya  skema ini masih eksis sampai saat ini.

Bahkan, perusahaan berskala besar pun masih menggunakan sistem multi level marketing atau MLM dalam strategi bisnisnya. Penasaran seperti apa? Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu Multi Level Marketing?

Multi Level Marketing
Multi Level Marketing | Image Source: Pexels

Pernahkah Anda secara tiba-tiba dihubungi oleh teman atau kerabat untuk terlibat dalam suatu bisnis? Namun, bisnis yang mereka jelaskan tidak seperti pada umumnya? Nah, kemungkinan Anda sedang diajak untuk menjalani praktik multi level marketing atau MLM pada skema bisnisnya. 

Jika Anda pada akhirnya memilih bergabung, orang yang mengajak atau merekrut nantinya akan mendapat komisi lantaran berhasil menambah jaringan mereka. Semakin banyak jaringan atau downline, semakin besar pula peluang untuk memperoleh keuntungan yang besar. 

Adapun orang yang tergabung dalam MLM akan disebut sebagai mitra niaga, distributor, atau member. Selanjutnya, para mitra tersebut akan mengajak pihak lain untuk turut menjadi bagian mereka sehingga jaringan pelanggan atau pasarnya bisa semakin luas.

Jadi, multi level marketing adalah semacam strategi pemasaran yang menjual produk atau jasa dengan cara mengakuisisi orang. Serta membangun jaringan besar pemasar yang mampu menemukan prospek baru dan menghasilkan lebih banyak penjualan.

Baca Juga: Social Media Marketing: Pengertian, Fungsi, Strategi dan Contohnya

Jenis Multi Level Marketing

Sederhananya, MLM merupakan suatu bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan bisnisnya. Selain itu, berdasarkan jenisnya, model bisnis terbagi menjadi tiga, yaitu MLM yang menjual barang, jasa, dan membership. Berikit penjelasannya:

1. Produk

Baik itu membuat produk sendiri ataupun memakai bantuan pihak ketiga yang kemudian memberi label kepada mereka. Pada dasarnya, dalam praktik MLM, menjual produk merupakan sumber penghasilan utama. 

Biasanya ada beberapa produk yang akan perusahaan jual. Contohnya seperti produk kecantikan, suplemen makanan, hingga peralatan masak demi menghasilkan pembelian berulang.

2. Jasa

Tidak seperti menjual produk, multi level marketing jenis ini adalah praktik menjual membership untuk layanan atau jasa perusahaan. Namun, komisi yang akan distributor terima ketika perpanjangan keanggotaan relatif kecil. 

Jadi, distributor harus menambah pelanggan baru. Nah, contoh layanan yang dijual mencakup paket pelatihan online hingga konsultasi keuangan.

3. Membership

Selanjutnya ada praktik membership yang kerap kali disebut dengan skema piramida. Ini adalah marketing berjenjang yang hanya fokus pada perekrutan orang baru dan mengesampingkan penjualan produk maupun layanan.

Jenis ini akan memberikan iming-iming hadiah besar kepada mereka yang menjadi anggota afiliasinya berdasarkan setiap orang yang baru mereka daftarkan.

Cara Kerja MLM

Cara Kerja MLM
Cara Kerja MLM | Image Source: Pexels

MLM merupakan strategi pemasaran dengan sistem level atau tingkatan. Biasanya biasanya dikenal dengan istilah upline (tingkat atas) dan downline (tingkat bawah). 

Upline dan downline umumnya mengacu pada hubungan tingkatan yang berbeda. Oleh sebab itu, seseorang akan disebut upline apabila ia telah mempunyai downline, baik berjumlah satu maupun lebih. Bisnis MLM memakai sistem jaringan, meskipun setiap perusahaan distributor menyebutnya dengan istilah berbeda-beda.

Multi level marketing adalah strategi bisnis yang sah, biasanya digunakan oleh usaha yang mengandalkan penjualan untuk menghasilkan pendapatan. 

Sebagai gambaran bagaimana sistem ini bekerja, anggaplah si ‘A’ dan ‘B’ adalah mitra atau distributor penjualan langsung. Keduanya bertugas untuk menjual produk atau layanan perusahaan kepada orang lain, termasuk keluarga dan teman. 

Penjualan bisa langsung maupun secara daring. Mereka akan mendapat komisi untuk setiap penjualan yang mereka lakukan dengan mengajak atau merekrut orang lain ke dalam program sebagai peserta. 

Ketika berhasil merekrut peserta baru dalam keanggotaan program membuat ‘A’ dan ‘B’ yang notabenenya adalah distributor atau upline mendapat insentif. Ini bisa berupa persentase dari penjualan rekrutan yang sebutannya adalah downline.

Jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan, tergantung pada skala perusahaan. Anggota pada semua tingkatan menerima beberapa bentuk komisi, selama sistem berjenjang ini terus berjalan. Semakin banyak downline, semakin banyak komisi yang bisa mereka terima. 

Orang yang berada di puncak akan mendapatkan komisi penghasilan paling besar, sementara orang yang berada di bawah mendapatkan komisi lebih sedikit. 

Namun, perlu Anda ingat bahwa, sistem MLM berbeda dengan skema piramida (pyramid schemes) atau ponzi. Sebab, skema piramida hanya berfokus pada perekrutan orang tanpa adanya produk atau layanan yang dijual. 

Keuntungan MLM

Meski menuai pro dan kontra karena maraknya penipuan atas naman MLM, multi level marketing adalah bisnis yang menguntungkan oleh sebagian orang. Berikut sejumlah keuntungan bisnis MLM yang bisa Anda peroleh: 

1. Modal Kecil 

Keuntungan pertama jika berkecimpung dalam bisnis MLM adalah modal. Ya, hanya dengan bermodalkan biaya registrasi anggota dan pembelian produk, Anda sudah bisa memulai usaha tersebut. Jika memahami bagaimana mekanisme kerja bisnis MLM, bukan tidak mungkin akan menghasilkan keuntungan besar dari modal kecil. 

2. Minim Risiko

Multi level marketing sebenarnya adalah bisnis minim risiko karena modal yang Anda keluarkan memang relatif kecil. Jadi, Anda tidak perlu khawatir mengalami kemungkinan rugi ketimbang berkecimpung pada bisnis lainnya. Namun, dengan catatan, Anda memang tidak melakukan stok barang yang terlalu banyak.

3. Fleksibel 

Anggota MLM tidak terikat waktu dalam bekerja. Perusahaan pun tidak mewajibkan jam kerja tertentu karena mereka bukanlah karyawan pada umumnya. Anda bisa melakukan bisnis kapanpun atau di tengah waktu luang saja.

4. Kontrol Mutu Urusan Perusahaan

Keuntungan terakhir yang bisa Anda dapatkan dari bisnis multi level marekting adalah tidak perlu repot melakukan kontrol mutu. Kontrol mutu memang menjadi hal yang krusial dalam suatu bisnis. Namun, jika mengikuti bisnis MLM, bagian kontrol mutu adalah urusan perusahaan. Jadi, Anda hanya terima beres saja.

5. Tidak Perlu Stok Barang

Memulai bisnis tidak harus modal stok barang. Anda bisa langsung memesan produk yang diinginkan pelanggan ke perusahaan. Konsepnya mirip seperti dropshipper, di mana Anda tidak harus stok barang di rumah, dan menyediakan ruang khusus untuk menyimpan semua produk tersebut. 

Selain hemat tempat, Anda juga bisa meminimalisir risiko terjadinya kerusakan pada barang selama penyimpanan. Maupun barang kedaluwarsa, hilang, dan lain sebagainya.

Hukum Bisnis Multi Level Marketing

Hukum Bisnis MLM
Hukum Bisnis MLM | Image Source: Pexels

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, multi level marketing adalah bisnis yang legal. Sebab, mitra usaha atau distributor mendapatkan uang dari penjualan produk atau layanan yang sebenarnya (direct selling).

Setiap direct selling atau penjualan langsung wajib dipayungi oleh perusahaan berbadan hukum, yaitu perseroan terbatas (PT). Tentu PT tersebut harus mempunyai legalitas dalam bidang penjualan langsung dari Kementerian Perdagangan yang diatur pada Pasal 4 Permendag 70 tahun 2019.

Bisnis MLM legal harus punya SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung). Ini tertuang dalam pada Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5/2021)

Masalahnya, anggapan publik terhadap sistem MLM ini tidak ada bedanya dengan skema piramida atau ponzi. Padahal, jika Anda telusuri lebih dalam lagi, skema ponzi justru berfokus pada perekrutan orang baru dan mengesampingkan penjualan produk atau layanan apapun.

Bahkan Federal Trade Commission menyatakan bahwa, skema ponzi merupakan bentuk penipuan (scam). Selain itu, perusahaan yang menjalankan bisnis dengan skema ponzi tidak mempunyai izin sesuai. Mereka tidak punya SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) dari pemerintah. 

Baca Juga: Apa Itu Marketing Mix? Definisi, Konsep, Tujuan dan Contohnya

Ciri-Ciri MLM

Nah, supaya Anda tidak terjebak, adapun ciri-ciri multi level marketing yang baik adalah sebagai berikut:

  • Bisnis MLM mempunyai perusahaan yang terdaftar dan beralamat kantor jelas.
  • Tidak melulu tentang downline, setiap anggota juga bertugas untuk menjual produk atau layanan dari perusahaan.
  • Sistemnya jelas sehingga upline harus mengajari downline dengan benar dalam berbisnis.
  • Harga produk atau layanan masuk akal.
  • Keuntungan berdasarkan kerja keras dari para anggotanya.

Sudah Memahami Apa Itu Bisnis Multi Level Marketing?

Intinya, multi level marketing adalah sistem pemasaran yang berjenjang dan memiliki mitra usaha atau distributor dari semua kalangan. Meski bisa mendatangkan keuntungan cukup lumayan, bisnis ini umumnya memiliki growth rate yang lambat. Apalagi kebanyakan orang memandang negatif bisnis ini.

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati karena ada pula skema ponzi yang berkedok MLM. Jadi, sebelum bergabung menjadi anggota, Anda harus mengecek terlebih dahulu tentang profil perusahaannya. 

Ingat! Jika fokusnya hanya menekankan pada pengembalian modal cepat, merekrut anggota, dan tidak memiliki produk yang jelas. Maka, sebaiknya urungkan untuk bergabung dengan bisnis tersebut. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page