Seluk Beluk Pola Lantai Dalam Seni Tari Tradisional

Salah satu aspek penting yang harus dipelajari dalam seni tari adalah pola lantai (floor pattern). Pasalnya, pola ini berkontribusi penting dalam menambah keindahan dan menjaga struktur tarian dalam pertunjukan seni tari. Umumnya, floor pattern ditentukan berdasarkan ukuran panggung, jumlah penari, serta alur cerita. 

Pengertian Pola Lantai

Pola lantai (floor pattern) dalam seni tari merujuk pada susunan atau pengaturan gerakan tari pada lantai panggung. Floor pattern ini membantu menentukan bentuk tarian, mengatur gerakan penari, dan menciptakan efek visual yang menarik dalam penampilan seni tari. 

Pola ini biasanya dibuat oleh koreografer atau pelatih tari, dan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis tari, gaya tari, tema dan alur cerita, serta jumlah penari. Beberapa jenis floor pattern yang umum dalam seni tari, antara lain pola linier, pola melingkar, pola segi empat, pola diagonal, pola spiral, dan pola bebas. 

Dalam seni tari, pola ini memainkan peran penting dalam menciptakan tarian yang indah dan harmonis. Sebab, pola ini dapat mempengaruhi estetika dan rasa dari sebuah pertunjukan tari.

Fungsi Pola Lantai

Berikut adalah beberapa fungsi floor pattern dalam seni tari:

1. Menentukan Bentuk Tari

Dalam pertunjukan tari tradisional, floor pattern membantu menentukan bentuk tari, baik itu tari tunggal, pasangan, atau kelompok. Pola ini dapat membantu menentukan di mana para penari harus berada di panggung dan bagaimana mereka harus bergerak untuk menciptakan kesan tari yang harmonis.

2. Mengatur Gerakan Penari

Floor pattern juga membantu mengatur gerakan penari dan memastikan bahwa mereka tidak berbenturan atau bertabrakan di panggung. Ini memungkinkan penari untuk mengikuti alur gerakan yang telah ditentukan dengan mudah dan menghindari cedera akibat tabrakan atau kecelakaan lainnya.

3. Menciptakan Efek Visual yang Menarik

Fungsi lain dari floor pattern adalah dapat menciptakan efek visual yang menarik bagi penonton. Pola lantai yang terstruktur dapat membantu menonjolkan tema atau alur cerita yang ingin disampaikan melalui gerakan tari, sehingga dapat menambah kesan estetika dan keindahan dalam penampilan seni tari.

4. Menunjukkan Keterampilan Koordinasi dan Kerja Tim

Melakukan gerakan tari menggunakan floor pattern dapat meningkatkan keterampilan koordinasi penari. Ini karena penari harus memperhatikan gerakan mereka sendiri dan gerakan penari lain dalam kelompok atau pasangan, sehingga meningkatkan keterampilan koordinasi dan kerja tim.

5. Meningkatkan Pemahaman Musik

Pola ini juga dapat membantu penari memahami ritme musik dan mengikuti tempo musik dengan tepat. Pasalnya, dalam beberapa tari tradisional, floor pattern dibuat berdasarkan struktur musik dan pola irama, sehingga membutuhkan penari yang memahami musik dengan baik.

6. Sebagai Ciri Khas

Ciri khas sebuah tarian juga bisa kamu lihat dari pola lantainya. Jika kamu terbiasa menonton pertunjukan tari tradisional, kamu mungkin akan mengetahui bahwa setiap jenis tarian memiliki pola gerakan atau posisi yang berbeda-beda, entah itu vertikal, horizontal, diagonal, melengkung, dan sebagainya. 

Jadi, melalui pola lantailah sebuah tarian memiliki ciri khas, sehingga mudah dikenali dan diingat oleh penonton. 

Jenis Pola Lantai Beserta Contohnya

Ada beberapa jenis floor pattern dalam seni tari yang digunakan untuk menciptakan tarian yang menarik dan indah. Berikut adalah beberapa jenis floor pattern dan contohnya:

1. Pola Garis Lurus Horizontal

Jenis pola ini sering digunakan untuk menunjukkan gerakan maju-mundur atau kiri-kanan. Formasi barisannya umumnya memanjang dari kanan ke kiri atau sebaliknya. 

Pola ini menambah kesan stabilitas, harmoni, dan kesederhanaan dalam sebuah tarian. Contohnya adalah tari Indang dari Sumatera Barat, Tari Saman dari Aceh, Tari Jaipong asal Jawa Barat, dan Tari Serimpi asal Jawa Tengah.

2. Pola Vertikal

Ini adalah floor pattern dalam pertunjukan tarian tradisional yang formasinya memanjang dari depan ke belakang atau sebaliknya. Untuk jumlah barisnya biasanya tergantung dari jumlah penari, jadi bisa lebih dari satu baris. 

Kesan yang ingin ditonjolkan dengan menggunakan pola ini adalah tarian menjadi terlihat lebih kuat dan menyatu. 

Contoh tariannya adalah Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah. Pola vertikal ini memiliki beberapa sebutan, tergantung dari tema atau alur cerita tarian, seperti ajeng-ajengan, endhel-endhel, iring-iringan, lumebet, rakit lajur, atau rakit tig-tiga.

3. Pola Melengkung

Jenis pola lantai melengkung terdiri dari tiga macam, di antaranya melingkar, membentuk angka delapan, melengkung membentuk huruf U, serta lengkung ular. Pola ini sering digunakan untuk menunjukkan gerakan berputar. 

Contohnya adalah Tari Kecak dari Bali, Tari Piring dan Tari Randai dari Sumatera Barat, serta Tari Ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara. Pola tersebut memberi kesan luwes dan dinamis, namun enerjik pada pertunjukan tari. 

4. Pola Diagonal

Pola geometris sering digunakan dalam tarian modern dan kontemporer. Formasinya membentuk garis menyudut ke sisi kanan atau kiri. Contoh tarian yang menggunakan pola ini adalah Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan serta Tari Pendet asal Bali. 

Pola diagonal dapat memberikan kesan eksplorasi ruang pada gerakan tari. Garis diagonal yang memotong ruang dapat membantu mengekspresikan penggunaan ruang secara kreatif dan memberikan kesan eksplorasi ruang pada penampilan tari.

Contoh Lain dari Pola Lantai

Selain contoh seni tari yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada banyak contoh penerapan floor pattern dalam tarian tradisional. Beberapa di antaranya adalah:

1. Tari Buchaechum

Ini merupakan tarian tradisional asal Korea yang biasanya ada dalam acara-acara budaya dan perayaan. Floor pattern dalam tarian ini terdiri dari gerakan-gerakan melingkar dan gerakan-gerakan yang menggambarkan bunga dan daun.

Pola ini dalam tari Buchaechum umumnya terbagi menjadi beberapa bagian, dan setiap bagian memiliki gerakan yang berbeda. Untuk bagian pertama, penari akan memulainya dengan gerakan melingkar yang menggambarkan sebuah bunga teratai. 

Lalu, penari melanjutkan dengan gerakan-gerakan melingkar yang menggambarkan kelopak bunga yang sedang mekar. Bagian berikutnya menggambarkan daun dan tangkai bunga, dengan gerakan yang lebih lincah dan mengalir. 

Ada juga gerakan-gerakan yang menggambarkan embun pagi atau tetesan air hujan pada bunga dan daun.

2. Tari Jaran Kepang

Tari Jaran Kepang adalah tarian tradisional asal Ponorogo, Jawa Timur yang biasanya melibatkan atraksi keberanian, kekuatan, dan ketangkasan. Pola lantainya menggunakan kombinasi antara pola lurus vertikal, horizontal, dan melingkar.

3. Tari Seudati

Tarian tradisional asal Aceh ini biasanya untuk upacara adat dan perayaan keagamaan. Tari Seudati identik dengan gerakan-gerakannya yang dinamis dan energik. Untuk pola lantainya, tarian ini biasanya menggunakan pola gabungan antara pola lurus, melengkung, dan zig-zag.

Kini, Kamu Tahu Apa Saja Pola Lantai Dalam Seni Tari!

Itulah penjelasan tentang pola lantai dalam pertunjukan seni tari tradisional, mulai dari pengertian, fungsi, hingga contohnya. Kesimpulannya, dengan floor pattern yang terencana dan terstruktur, penari dapat menciptakan gerakan yang harmonis dan menyatu dengan musik, sehingga tarian menjadi lebih menarik dan bermakna.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page