Prasasti Adalah: Pengertian, Sejarah, Fungsi, dan Contohnya

Benda-benda sejarah adalah bukti konkret atas apa yang terjadi di masa lalu. Penemuan sejarah tak pernah luput dari temuan peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan sejarah yang berperan penting dalam penelitian sejarah adalah prasasti. Artikel ini akan membahas pengertian, hingga contoh prasasti.

Pengertian Prasasti

Prasasti adalah sebuah barang peninggalan sejarah yang berupa dokumen atau piagam dan ditulis pada media yang keras dan tahan lama. 

Sedangkan, epigrafi adalah ilmu yang mempelajari prasasti. Dalam bahasa Sanskerta, enkripsi kuno ini memiliki arti sebagai “pujian”. 

Namun, peninggalan sejarah satu ini berakhir memiliki makna sebagai “piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang atau tulisan.” Peninggalan sejarah berbentuk tulisan ini juga biasa ahli arkeolog sebut sebagai “inskripsi”. 

Selain itu, orang awam juga memiliki sebutan untuk inskripsi kuno. Orang yang awam menyebut benda peninggalan sejarah satu ini sebagai “batu bertulis atau batu bersurat”.

Penemuan inskripsi kuno ada di beberapa titik lokasi arkeologi. Dengan begitu, penemuan inskripsi kuno ini menjadi pertanda pergeseran dari zaman prasejarah di mana penduduknya belum mengenal tulisan hingga ke zaman modern yang penduduknya sudah mengenal tulisan. 

Sejarah Penemuan Prasasti di Indonesia dan Luar Negeri

Penemuan prasasti adalah bagian penting dalam sejarah dan arkeologi. Penemuan batu bertulis juga memberikan wawasan berharga tentang peradaban kuno, budaya, dan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.  Berikut 5 prasasti beserta sejarahnya baik di Indonesia, maupun di luar negeri, yaitu:

1. Prasasti Kedu (Karangtengah I, II, dan III)

Prasasti Kedu ditemukan di daerah Kedu, Jawa Tengah. Batu bertulis Kedu termasuk di antara prasasti-prasasti tertua di Indonesia. 

Batu bertulis Kedu berasal dari abad ke-7 dan berisi informasi tentang pemberian tanah untuk dukuh-desa. Inskripsi ini juga mencatat perpindahan arca Buddha dari Jawa Tengah ke Bali.

2. Prasasti Rosetta (1799)

Salah satu penemuan prasasti paling terkenal adalah Prasasti Rosetta. Tentara Perancis menemukan batu bertulis Rosetta selama ekspedisi Napoleon ke Mesir pada tahun 1799. Batu bertulis Rosetta memiliki teks yang sama dalam tiga bahasa, yaitu Hieroglif Mesir Kuno, Demotik, dan Yunani.

Penemuan inskripsi Rosetta juga membantu sejarawan menerjemahkan hieroglif Mesir Kuno. Dengan begitu, para sejarawan dapat lebih memahami tentang peradaban Mesir Kuno.

3. Prasasti Canggal (732 M)

Prasasti Canggal merupakan batu bertulis Jawa tertua yang ditemukan di Indonesia. Batu bertulis Canggal ditemukan di desa Canggal, Jawa Tengah. 

Inskripsi kuno ini berisi catatan peristiwa perayaan Waisak pada tahun 732 M. Isi dari batu bertulis Canggal menegaskan perlindungan dan dukungan dari penguasa Syailendra terhadap agama Buddha.

Baca Juga: Prasasti Canggal: Isi, Lokasi Penemuan, Fungsi, dan Pendirinya

4. Prasasti Behistun (1835)

Seorang penjelajah Inggris bernama Sir Henry Rawlinson menemukan Prasasti Behistun di dekat desa Behistun (sekarang Bisotun, Iran) pada tahun 1835. Inskripsi Behistun berisi teks dalam tiga bahasa kuno, yaitu bahasa Persia Kuno, Elam, dan Babel. 

Penemuan inskripsi Behistun membantu para sejarawan dalam pemahaman sejarah Kekaisaran Akhemeniyah.

5. Prasasti Mantyasih (899 Masehi)

Prasasti Mantyasih ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur, dan berisi teks dalam bahasa Kawi. Dr. C. seorang ilmuwan dan ahli bahasa yang berkebangsaan Belanda menemukan batu bertulis Mantyasih pada tahun 1932. 

Batu bertulis Mantyasih merupakan salah satu sumber penting dalam memahami sejarah Majapahit. Lebih spesifiknya, inskripsi Mantyasih ini berisi catatan sejarah tentang ekspedisi militer Raja Dharmawangsa (Raja yang memerintah Kerajaan Majapahit pada abad ke-11) ke wilayah Kediri. 

Selain itu, batu bertulis Mantyasih juga menyinggung berbagai pertempuran dan kampanye militer yang Raja Dharmawangsa pimpin.

9 Fungsi dari Prasasti

Prasasti adalah batu tertulis yang memiliki berbagai fungsi penting dalam konteks sejarah, arkeologi, dan pemahaman peradaban kuno. Sembilan fungsi utama batu bertulis adalah sebagai berikut.

1. Merekam Sejarah

Prasasti adalah catatan tertulis yang mencatat berbagai peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah tersebut termasuk penaklukan, perjanjian perdamaian, pemerintahan raja, hingga peperangan yang ada di masa lampau. 

Batu bertulis menjadi sumber data langsung tentang peristiwa-peristiwa tersebut serta memberikan peran yang krusial dalam merekonstruksi sejarah.

2. Pemahaman Budaya

Sebuah batu bertulis dapat mencerminkan budaya dan nilai-nilai masyarakat yang hidup di masa lalu. Dengan kata lain, batu bertulis dapat menjadi saksi bisu bagaimana budaya dan nilai berlaku pada masa nenek moyang kita. 

Dalam penemuan beberapa Inskripsi kuno juga terdapat informasi tentang agama, norma sosial, adat istiadat, dan praktik budaya suatu masyarakat pada masa lalu.

3. Catatan Agama

Banyak ahli arkeolog yang menemukan batu bertulis berisi ajaran agama, doa, mantra, atau cerita mitologi. Batu bertulis juga mengandung fungsi yang penting dalam memahami praktik keagamaan dan spiritualitas di masa lalu. 

Dengan adanya batu bertulis, juga bisa menjadi media panutan spiritual di zaman modern ini.

4. Administrasi dan Pemerintahan

Prasasti sering berisi catatan administratif, peraturan, undang-undang, dan perintah suatu pemerintah masa lampau. Batu bertulis juga memainkan perannya untuk membantu sejarawan dalam memahami sistem administrasi dan pemerintahan suatu kerajaan atau imperium.

5. Media Pemahaman Bahasa 

Inskripsi kuno sering berupa tulisan dalam bahasa-bahasa kuno yang mungkin tidak lagi menjadi media komunikasi di era modern. Oleh karena itu, batu bertulis membantu sejarawan dalam memahami perkembangan bahasa dan alfabet dari zaman ke zaman.

6. Penelitian Arkeologi

Bangunan Arkeolog
Bangunan Arkeolog | Sumber gambar: Pexels.com

Batu bertulis memiliki fungsi yang penting dalam membantu arkeolog untuk menetapkan tanggal dan konteks budaya situs arkeologi. Selain itu, Inskripsi kuno ini juga dapat bermanfaat sebagai petunjuk untuk menggali dan mengidentifikasi reruntuhan situs bersejarah.

7. Identifikasi Lokasi dan Batas Wilayah

Fungsi prasasti berikutnya adalah sebagai identifikasi lokasi dan batas wilayah. Beberapa diantaranya, seperti batas tanah atau tugu perbatasan, memiliki fungsi untuk menandai suatu wilayah atau lokasi geografis tertentu. 

Dengan kata lain, batu bertulis juga sangat membantu sejarawan dalam memahami perbatasan sejarah dan kepemilikan tanah yang ada di masa lampau.

8. Pendidikan dan Penelitian

Ilustrasi Penelitian
Ilustrasi Penelitian | Sumber gambar: Pexels.com

Batu bertulis merupakan sumber informasi yang penting untuk penelitian sejarah, ilmu sosial, dan ilmu humaniora. Sejarawan, arkeolog, antropolog, ahli bahasa memanfaatkan batu bertulis untuk memahami masa lalu. 

Dengan para ahli menemukan batu bertulis ini, seolah membuka lembaran pengetahuan tentang semua peradaban yang ada di masa lampau.

9. Warisan Budaya

Ilustrasi Bangunan Warisan Budaya
Ilustrasi Bangunan Warisan Budaya | Sumber gambar: Pexels.com

Batu bertulis adalah bagian dari warisan budaya dan sejarah dalam suatu masyarakat. Inskripsi kuno ini membantu dalam mempertahankan pengetahuan dan memori tentang peradaban kuno. Batu bertulis juga merupakan aset berharga bagi generasi mendatang.

Mari Menjaga Prasasti Sebagai Warisan Budaya Leluhur!

Prasasti adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan. Batu bertulis ini memiliki peran yang begitu penting dalam ilmu sejarah. Dengan adanya batu bertulis, kita seolah memiliki kacamata untuk bisa melihat peradaban masa lampau dengan jelas. 

Dengan begitu, kita akan lebih menghargai kehidupan dan memaknainya sebagai anugerah yang sakral dan indah. Oleh karena itu juga, batu bertulis adalah pemeran utama dan pondasi dalam sebuah ilmu sejarah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page