Apa Itu Rukun Haji? Pengertian, Syarat, dan Isi Rukun Haji

Sebagai umat muslim, Anda tentu ingin menjalani semua rukun Islam mulai dari syahadat, sholat, zakat, puasa, hingga haji. Terutama ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam wajib jika sudah mampu. Namun, sebelum menjalankan ibadah ini, Anda perlu mengetahui apa saja rukun haji. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Pengertian Haji

Haji secara bahasa artinya mengunjungi atau menuju, namun ada juga yang mengartikannya sebagai ziarah tahunan dalam Islam. Ziarah tersebut dilakukan di kota paling suci bagi umat Islam, yaitu Kota Mekkah, Arab. 

Konsep haji sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, namun berdasarkan Al-Qur’an mulai dikenal sejak zaman Nabi Ibrahim. Pada saat itu, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT. Di mana dirinya harus meninggalkan istrinya yang bernama Siti Hajar dan putranya Ismail di gurun panas dan tidak memiliki sumber mata air. 

Siti Hajar kebingungan mencari air untuk putranya sampai berlari-lari antara bukit Safa dan Marwah, namun tidak berhasil mendapatkan air. Kemudian, Ismail menggaruk tanah dengan kakinya, lalu munculah air mancur yang sampai saat ini disebut air zam-zam. 

Tempat tersebut juga menjadi tempat berdirinya Ka’bah yang dibangun Nabi Ibrahim dan Ismail. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut juga tertera dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 124 – 127.

Syarat Haji 

Nah, sebelum mengetahui apa rukun haji, sebaiknya Anda mengerti tentang syarat-syarat wajib dan sah dari ibadah satu ini. Jika seseorang tidak memenuhi syarat yang ada, maka mereka tidak wajib menjalankan ibadah haji. Berikut ini syarat-syarat yang perlu Anda ketahui: 

1. Syarat Wajib Haji 

Berikut syarat haji bagi umat muslim: 

  • Beragama Islam.
  • Memiliki akal yang sehat atau tidak gila.
  • Sehat jasmani dan rohani. Hal tersebut penting karena menjalankan haji memerlukan kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan rukunnya dengan sempurna selama berhari-hari.
  • Merdeka atau bukan budak.
  • Sudah baligh atau mencapai usia dewasa.
  • Mampu secara mental, fisik, dan materi. Ini karena ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak murah. Oleh sebab itu, jika Anda ingin pergi haji, maka pastikan secara materi sudah mampu. Serta jangan sampai mendatangkan mudharat bagi keluarganya karena memaksakan biaya keberangkatan haji. 

Selain itu, orang yang berangkat haji juga wajib menyiapkan biaya hidup untuk keluarganya yang di rumah, seperti anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya. 

2. Syarat Sah Haji 

Berikut syarat sah haji bagi umat muslim yang ingin melaksanakannya: 

  • Beragama Islam.
  • Mencapai usia dewasa atau baligh.
  • Berakal.
  • Merdeka dan bukan seorang budak.

Sebenarnya, syarat sah dan syarat wajib haji hampir sama, perbedaannya sendiri terletak pada pengertian. Syarat wajib merupakan syarat yang harus Anda penuhi dan membuat seseorang wajib menjalankan haji. Sedangkan syarat sah adalah syarat yang harus dipenuhi agar ibadah haji Anda menjadi sah secara hukum Islam.

Rukun Haji 

Setelah mengetahui pengertian, syarat wajib, dan syarat sah, sekarang saatnya Anda mengetahui apa saja rukun haji. Rukun adalah serangkaian kegiatan yang harus Anda lakukan selama menjalankan proses ibadah mulai dari awal sampai akhir. Jika kegiatan ini tidak Anda lakukan, ibadah haji tidak sah atau batal. Berikut rukun-rukunnya: 

1. Ihram 

Ihram merupakan kondisi suci sebagai tanda dimulainya pelaksanaan ibadah haji. Mulai dari bacaan niat dengan mengenakan pakaian ihram yang serba putih dengan ketentuan tertentu sebagai lambang kebersihan dan kesucian. 

Ketentuan pakaian untuk laki-laki adalah dua kain putih dengan lilitan di pinggang sampai bawah lutut dan kain satunya lagi disampirkan pada bahu sebelah kiri. Sedangkan untuk perempuan, menggunakan kain biasa yang menutup aurat namun tangan dan wajah dalam kondisi tidak tertutup. 

Saat pelaksanaan ihram, terdapat beberapa larangan. Seperti tidak boleh mencukur rambut pada bagian tubuh tertentu, memakai parfum, memotong kuku, dan membunuh hewan. Lalu, melakukan hubungan seksual, menikah, dan menutup kepala bagi laki-laki, serta menutup wajah dan tangan bagi perempuan. 

Tujuan ihram adalah untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara semua jamaah ibadah haji di hadapan Allah SWT. Tidak ada orang kaya dan orang miskin, tidak ada golongan-golongan tertentu, semuanya adalah hamba Allah yang sama. 

Kain yang harus Anda pakai saat ihram adalah kain tanpa jahitan, hal ini merupakan simbol bahwa manusia tidak boleh sombong secara materi. Jika para jamaah haji memakai pakaian yang berbeda, tentu akan ada penghalang yang memisahkan manusia akibat perbedaan tersebut. 

2. Wukuf

Rukun haji yang kedua adalah melaksanakan wukuf. Wukuf merupakan rukun yang pelaksanaannya dengan cara berdiam diri dan tidak memikirkan apapun. Anda hanya perlu berdzikir dan memperbanyak do’a di Padang Arafah, mulai dari matahari terbenam hingga terbit pada tanggal 9 sampai 10 Dzulhijjah. 

3. Tawaf 

Tawaf adalah rukun yang dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam. Ketika jamaah tiba di Masjidil Haram, maka harus menjalankan tawaf kedatangan. Selama pelaksanaan tawaf, jamaah berkesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad. 

Terdapat hal yang tidak boleh Anda lakukan selama pelaksanaan tawaf, yaitu makan. Namun, boleh tetap minum karena saat pelaksanaan tawaf bisa saja merasakan dehidrasi akibat berdesakan saat mengelilingi Ka’bah. 

Ketentuan rukun ini untuk jamaah laki-laki dianjurkan untuk mengelilingi Ka’bah dengan langkah cepat pada tiga sirkuit atau putaran awal. Kemudian, sisanya bisa berjalan dengan santai. 

Jika tawaf sudah selesai, Anda bisa melaksanakan sholat dua rakaat di makam Nabi Ibrahim yang lokasinya berada di dekat Ka’bah. Namun, jika tempat tersebut sudah penuh karena banyaknya jamaah haji dan tidak memungkinkan untuk sholat di dekat Ka’bah, Anda bisa tetap sholat di masjid. 

Setelah pelaksanaan sholat dua rakaat, Anda sebagai jamaah bisa meminum air dari sumur zam-zam. Air tersebut tersedia di sekitar masjid. Ketika meminum air zam-zam dianjurkan berdo’a terlebih dahulu. Kemudian disertai keyakinan bahwa air zam-zam tersebut akan membawa keberkahan dalam tubuh atas kebesaran Allah SWT. 

4. Sa’i 

Setelah tawaf, selanjutnya adalah pelaksanaan rukun yang bernama sa’i. Caranya dengan berlari-lari kecil maupun berjalan santai di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Rukun ini berhubungan dengan Siti Hajar pada saat mencari air untuk Ismail di antara bukit Safa dan Marwah.

5. Tahallul 

Setelah pelaksanaan sa’i, rukun haji selanjutnya adalah tahallul. Bagi para jamaah laki-laki, saat tahallul dianjurkan untuk mencukur atau merapikan rambut. Sedangkan bagi perempuan cukup memotong rambut sedikit saja. 

Tahallul sendiri dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jamaah sudah melaksanakan pelontaran jumrah. Lontar jumrah merupakan rukun yang harus Anda lakukan dengan cara melemparkan batu kerikil pada jumrah. Hal itu akan mengingatkan bahwa iblis akan selalu berusaha menghalangi orang beriman untuk berbuat kebaikan. 

Setelah tahallul selesai, semua larangan dalam ibadah haji sudah boleh dilakukan kecuali larangan berhubungan suami istri. Namun, ini hanya berlaku untuk tahallul awwal. Jika sudah tahallul tsani, yaitu sudah melempar jumrah, cukur, dan tawaf ifadah, maka orang tersebut boleh melakukan semua larangan termasuk hubungan suami istri.

6. Tertib 

Rukun ibadah yang terakhir dan wajib Anda penuhi adalah tertib. Artinya, sebagai jamaah, Anda wajib melaksanakan seluruh rukun dengan berurutan. Mulai dari ihram sampai tahallul atau merapikan rambut. 

Sudah Mengetahui Tentang Apa Saja Rukun Haji? 

Sekarang ini sudah semakin banyak umat muslim yang berbondong-bondong untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu ziarah ke Mekkah. Namun, selain persiapan fisik, mental, dan materi, sangat penting juga untuk mengetahui tentang rukun haji yang sudah ditetapkan.

Pastikan sebelum berangkat haji, Anda mempelajari terlebih dahulu mulai dari syarat wajib, syarat sah, hingga rukunnya sebaik mungkin. Karena jika Anda sampai melewatkan satu saja rukunnya, maka ibadah haji hukumnya menjadi tidak sah. Selamat beribadah dan semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page