Memahami 6 Komponen Seni Lukis: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Kesenian merupakan salah satu hobi dan keahlian yang memiliki banyak peminat. Selain menjadi hobi, seni juga menjadi salah satu sarana melepas kepenatan. Ada banyak sekali jenis kesenian yang ada di dunia. Salah satunya adalah seni lukis. Anda tertarik dengan jenis seni ini? Mari kenali lebih dalam lewat artikel berikut!

Apa Itu Seni Lukis?

Seni lukis meruoakan salah satu bagian atau cabang dari seni rupa. Di mana, karya seni ini merupakan sebuah karya dua dimensi yang digoreskan pada media kanvas atau bidang permukaan datar. Dalam sebuah karya lukis, terdapat beberapa unsur seperti garis, bentuk, dan warna yang dikombinasikan dengan baik.

Ketika melukis, terdapat sebuah objek yang merepresentasikan hasil lukisan tersebut. Objek sendiri bisa sangat beranekaragam. Mulai dari hewan, tumbuhan, manusia, pemandangan, ataupun objek fantasi yang tidak ada dalam dunia nyata. Terkadang, hasil karya seni ini juga bisa berupa karya abstrak.

Fungsi dari seni melukis sendiri adalah untuk sosial dan individual. Secara sosial fungsinya meliputi pendidikan, hiburan, hingga agama. Sedangkan secara individual adalah untuk mengespresikan ide dan perasaan dari si pelukis.

Sejarah dan Perkembangan Seni Lukis

Setelah memahami pengertian seni melukis secara umum, mari mengetahui beberapa sejarah perkembangan seni ini yang ada di dunia. Berikut adalah penjelasannya:

1. Zaman Prasejarah

Seni melukis nyatanya telah ada dan dikenal sejak zaman pra-sejarah. Nenek moyang kita telah menerapkan karya seni ini lewat ukiran pada dinding atau bebatuan kuno. Mereka tidak menggunakan kuas, melainkan memahat dinding untuk menciptakan suatu gambar lukisan yang indah.

2. Zaman Klasik

Pada era zaman klasik, seni lukisan mulai memiliki tujuan lainnya. Salah satu adanya lukisan bertujuan untuk menggoreskan nuansa mistisme. Hal tersebut sangat tercermin jelas pada salah satu karya grafiti pada reruntuhan Pompeii. 

Hanya saja, kualitas seni ini semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena pelukis cenderung ingin meniru lukisan semirip mungkin dengan bentuk dan kenampakan alam.

3. Zaman Pertengahan

Pada zaman pertengahan, tujuan adanya seni lukis hampir menyerupai zaman klasik. Namun bedanya, pada zaman pertengahan, seni melukis cenderung digolongkan pada tujuan religius. 

Jadi, jenis lukisan yang ada sangat jauh dari ilmu pengetahuan. Bahkan, akan sangat sulit mencari lukisan yang memiliki citra bagus. Tujuan dibuatnya lukisan religi adalah untuk propaganda dan aktivitas religi, seperti penyembahan dan sebagainya.

4. Zaman Renaissance

Lukisan pada zaman renaissance mulai berkembang pesat ke arah ilmu pengetahuan. Adanya ilmu pengetahuan bukan lagi dianggap sebagai sihir atau hal yang mustahil. Sehingga, keberadaan lukisan religi mulai tergantikan secara perlahan. 

Hal tersebut berawal dari ahli sains dan berpindah dari Bizantium ke arah semenanjung italia. Ini terjadi karena kekalahan peperangan dari negara Turki.

6 Komponen Penting dalam Seni Lukis

Dalam sebuah lukisan, terdapat beberapa komponen yang penting keberadaanya. Komponen ini akan membuat sebuah karya seni melukis menjadi lebih hidup dan nyata. Berikut ini adalah beberapa komponen penting dalam jenis seni satu ini:

1. Komposisi

Komponen penting dalam seni melukis pertama adalah komposisi. Komposisi sendiri didefinisikan sebagai cara untuk merangkai dan menyatukan berbagai unsur dalam lukisan. Rangkaian meliputi warna, garis, bidang, ruang dan pencahayaan. Sebuah rangkaian komposisi yang baik akan membuat lukisan tampak lebih nyata.

2. Balance

Komponen kedua yang tidak kalah penting adalah balance. Dalam bahasa Inggris, balance berarti keseimbangan. Maksud dari keseimbangan pada sebuah karya seni lukis adalah cara untuk mengatur sebuah objek lukisan agar tampak serasi ketika dilihat oleh mata. 

Balance sendiri terdiri dari dua macam, yaitu simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris merupakan hasil dari penyatuan dua objek dengan pembagian sama rata. Sedangkan, keseimbangan asimetris merupakan hasil penyatuan dua objek yang berbeda.

3. Proporsi

Dalam seni melukis, proporsi memiliki arti perbandingan. Proporsi juga bisa diartikan sebagai sebuah karakteristik bentuk yang dimiliki oleh benda satu dengan benda lainnya dalam sebuah lukisan. Sebuah proporsi dalam lukisan akan sangat tampak dari nilai kepaduan dari berbagai unsur di dalamnya. 

4. Irama

Irama merupakan salah satu ciri khas khusus yang dimiliki oleh seorang pelukis atau seniman. Seniman satu dan yang lain bisa memiliki irama lukisan yang berbeda. Irama ini bisa dihasilkan dari berbagai unsur, seperti adanya garis, warna, bentuk, gerakan, dan tekstur lukisan yang dilakukan secara berulang.

5. Unity

Unity dalam bahasa Inggris memiliki arti sebuah kesatuan. Dalam seni lukis komponen ini merupakan hasil perpaduan berbagai unsur dari banyak elemen yang ada pada lukisan. Adanya berbagai unsur tersebut bersifat saling melengkapi satu sama lain, sehingga menghasilkan kesatuan yang indah dan kompek. 

6. Aksentuasi

Aksentuasi diartikan sebagai tanda khas dalam setiap lukisan. Artinya, setiap gambar memiliki unsur pembeda yang ada di dalamnya. Aksentuasi pada sebuah lukisan ini memiliki tujuan agar lukisan tidak tampak monoton atau menjenuhkan ketika dipandang. 

Beberapa Contoh Karya Seni Lukis yang Terkenal

Setelah mengetahui pengertian, sejarah, hingga komponen seni melukis, tidak lengkap rasanya jika Anda tidak mengetahui langsung berbagai contoh karyanya yang terkenal. Simak beberapa lukisan terkenal berikut ini: 

1. Mona Lisa

Mona Lisa
Wikipedia

Siapa yang tidak mengenal lukisan legendaris Mona Lisa? Lukisan karya Leonardo Da Vinci pada tahun 1503 hingga 1519 ini merupakan salah satu karya legendaris dunia. Lukisan asli Mona Lisa disimpan rapi di Museum Louvre, kota Paris, negara Perancis. Mona Lisa sendiri mulai terkenal pada awal abad ke 20.

Lukisan mona lisa menggambarkan seorang perempuan yang memiliki senyum misterius dan penuh teka-teki. Banyak pendapat beredar mengenai siapa perempuan tersebut. Ada yang mengatakan bahwa wanita dalam lukisan adalah Lisa Gherardini yang merupakan istri Florence Francesco del Gloncondo. 

2. The Starry Night

The Starry Night
Practical Pages

The Starry Night merupakan karya seni lukis yang tidak kalah terkenal dan mendunia. Lukisan ini merupakan karya dari Vincent Van Gogh yang ada pada tahun 1889 dan tersimpan rapi di Museum of Modern Art, New York. 

Ciri khas dari The Starry Night terletak pada sapuan kuas tebal yang menggambarkan sebuah malam yang abstrak.

Hal menarik pada lukisan ini terletak di sejarah pembuatannya. Diketahui bahwa ketika membuat The Starry Night ini, Vincent Van Gogh sedang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa karena mengalami penyakit mental. Ketika itu, ia menatap pemandangan malam hari dari kamarnya dan mulai melukis. 

3. Penangkapan Pangeran Diponegoro

Penangkapan Pangeran Diponegoro
Kompas

Beralih kepada lukisan karya anak bangsa, Penangkapan Pangeran Diponegoro merupakan karya seni yang sangat indah dan fenomenal. Lukisan ini merupakan karya dari Raden Saleh Syarif Bustaman, seorang pelukis terkenal dan senior pada masa hindia belanda. 

Karya besar ini tersimpan rapi di Smithsonian Art of Museum yang terletak di Amerika Serikat. Penangkapan Pangeran Diponegoro merupakan kejadian nyata di kota Magelang yang dituangkan dalam lukisan. 

Pada lukisan tersebut terdapat banyak detail yang menyiratkan makna khusus dan mendalam. Salah satunya adalah posisi Pangeran Diponegoro yang dibuat sejajar dan seolah menantang Belanda sebagai bentuk pesan bahwa pribumi dan Belanda memiliki kedudukan sama.

Lukisan ini menjadi sangat terkenal ketika muncul dalam sebuah film yaitu “Mencuri Raden Saleh”. Bahkan film ini sukses menggaet jutaan penonton di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, banyak orang mulai mengenal dan tertarik pada lukisan satu ini.

Sudah Memahami Tentang Apa Itu Seni Lukis?

Sekian ulasan mengenai pengertian seni melukis, berbagai komponen, hingga contohnya. Semoga, penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda tentang dunia seni melukis, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page