Pengertian Seni Rupa: Unsur, Prinsip, Jenis dan Fungsinya

Di antara begitu banyak cabang kesenian, seni rupa merupakan salah satu bagian seni yang sangat umum. Cabang kesenian ini punya banyak rincian menarik untuk kamu pelajari. Yuk, telusuri informasinya lebih dalam di sini! 

Apa yang Dimaksud dengan Seni Rupa?

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, seni rupa hanyalah salah satu cabang seni. Definisi cabang seni yang satu ini mengacu pada benda kreasi buatan manusia yang memiliki unsur keindahan dan dapat manusia lihat dengan indra penglihatannya, serta bisa kamu rasakan dengan indera peraba. 

Hasil karya atau kreasi tersebut biasanya merupakan wujud dari hasil pemikiran, ide, imajinasi, maupun perasaan yang manusia miliki. Kemudian, mereka menggunakan benda sebagai media untuk mengolah gagasan atau perasaan tersebut, dan menata setiap unsur atau elemennya sesuai dengan prinsip-prinsip seni. 

2 Kategori Unsur Seni Rupa

Setiap cabang seni memiliki beberapa elemen atau unsur yang menyusunnya dan membentuknya menjadi sebuah hasil karya. Dalam seni rupa, unsur ini terdiri dari dua kategori utama, yaitu:

  • Unsur fisik: Terdiri dari delapan jenis elemen dalam unsur fisik yang berkaitan erat dengan aspek visual.
  • Unsur non fisik: Karakter, ide, inspirasi, pandangan, sikap atau buah pikiran, dan lebih erat berkaitan dengan perasaan.

8 Elemen Fisik dalam Seni Rupa

Unsur fisik menjadi penting dalam proses menciptakan sebuah karya seni. Karena pembentukan hasil karya cabang seni ini sangat erat berkaitan dengan aspek-aspek visual. Nah, berikut ini adalah elemen-elemen dari unsur fisik tersebut:

1. Elemen Titik

Elemen Titik
Unsplash

Titik merupakan unsur atau elemen terkecil dan mendasar yang punya peranan penting dalam sebuah karya seni. Dari sebuah titik, kamu bisa menghasilkan unsur lain seperti garis, bentuk, maupun bidang. 

Tetapi, titik juga bisa menjadi unsur mandiri dalam membentuk wujud visual, jika tata letaknya kamu rapatkan atau atur sedemikian rupa.

2. Elemen Garis

Elemen Garis
Pexels

Jika kamu menyusun dan menghubungkan titik-titik dengan ukuran yang sama, kamu bisa menghasilkan tarikan goresan yang disebut garis. Sama halnya dengan titik, jika kamu menata garis, kamu bisa membuat bentuk dan bidang yang beragam.

Walaupun begitu, berbeda dengan titik, garis punya berbagai jenis. Jenis elemen garis yang paling dasar adalah garis lurus. Kamu juga cukup familiar dengan jenis garis lengkung dan zig zag, garis menyilang dan sejajar, serta garis spiral dan gelombang, bukan?

Sementara, berdasarkan arahnya, elemen garis dikenal dengan arah horizontal, vertikal, dan diagonal. 

3. Unsur Bidang

Unsur Bidang
Freepik

Unsur bidang terbentuk dari gabungan beberapa garis, yakni garis-garis berbentuk datar atau pipih, dan umumnya memiliki dua dimensi, yaitu panjang dan lebar. 

Bidang juga memiliki jenis berdasarkan wujudnya. Salah satunya dapat menyerupai bentuk alam atau tidak serupa dengan bentuk alam apapun sama sekali. Jenis ini disebut figur atau bidang non geometri. Sebagai contoh, bidang organik, bidang maya, dan bidang gabungan. 

Jenis yang kedua adalah bidang yang wujudnya menyerupai bangunan yang beraturan, biasa disebut dengan istilah bidang geometri. Contoh dari bidang geometri adalah trapesium, segi empat, hingga lingkaran. 

4. Unsur Bentuk

Unsur Bentuk
Freepik

Bidang-bidang yang telah disebutkan di atas dapat kamu rangkai, sehingga menjadi bentuk yang memiliki ruang. Hadirnya ruang membuat bentuk memiliki tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, dan ditambah dengan volume. 

Bentuk juga memiliki jenis geometris dan non geometris seperti halnya bidang. Contoh bentuk geometris adalah bentuk kubistik dan silindris. 

5. Elemen Tekstur

Elemen Tekstur
Unsplash

Tekstur juga merupakan elemen yang tak kalah penting dari berbagai elemen lain di atas. Pasalnya, tekstur tidak hanya bisa kamu lihat, namun juga bisa kamu raba atau rasakan dengan indra peraba kamu. Sebagai contoh, tekstur mengkilap, licin, halus, kasar, atau kenyal.

Elemen ini bisa memberi kesan dan karakter, juga menghasilkan nilai estetika tersendiri pada sebuah hasil karya seni rupa yang kamu buat. Meskipun demikian, ternyata tekstur juga punya sifat. 

Sifat yang pertama adalah nyata, yaitu ketika tekstur memberikan kesan yang nyata dan selaras, antara yang kamu lihat dan kamu rasakan ketika merabanya. Tekstur juga bisa bersifat semu. Kondisi ini terjadi ketika tekstur yang kamu rasakan lewat indra peraba berbeda dengan persepsi yang kamu dapat ketika melihatnya.

6. Elemen Warna

Elemen Warna
Unsplash

Warna memegang peranan penting untuk membuat sebuah hasil karya lebih ekspresif, hidup, atau menarik perhatian pemerhatinya. Ketika dua unsur warna memiliki perbedaan yang signifikan, maka kamu akan melihat kontras warna. 

Sementara itu, perubahan tingkat warna dalam nada atau tone yang serupa memperlihatkan gradasi warna tersebut. Ada berbagai teori pendekatan untuk mengenal warna. Tetapi, dalam seni rupa, kamu bisa mempelajari empat kelompok dasar warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral.

7. Unsur Gelap dan Terang

Unsur Gelap dan Terang
Unsplash

Bedanya intensitas cahaya yang jatuh di permukaan sebuah benda menjadi faktor penyebab gelap dan terang. Unsur gelap dan terang ini juga berpengaruh pada hasil warna dan kesan ruang atau tiga dimensi suatu bentuk visual. 

Gelap dan terang penting untuk menunjukkan keseimbangan warna pada suatu karya seni. Gelap menggambarkan intensitas cahaya yang rendah, sedangkan terang berarti intensitas cahaya pada suatu benda tinggi. 

8. Unsur Kedalaman atau Ruang

Dimensi atau ruang menjadi petunjuk apakah sebuah bentuk visual bersifat semu atau nyata. Sebagai contoh, sebuah bidang dua dimensi termasuk dalam kategori ruang semu atau maya, karena kesan yang kamu dapat lihat hanya datar dan pipih, atau cembung dan cekung. 

Sedangkan sebuah bentuk yang memiliki panjang lebar dan volume sekaligus, termasuk jenis ruang nyata. 

Kamu bisa memberi kesan kedalaman pada bidang dua dimensi menggunakan teknik perspektif dengan mengolah unsur gelap-terang, warna, tekstur, hingga garis. 

6 Prinsip Seni Rupa

Untuk menciptakan karya seni, seorang seniman perlu mengatur dan menata segala unsur yang membentuk seni tersebut. Pengaturan dan penataan elemen atau unsur tersebut merupakan prinsip atau kaidah, seperti penjelasan berikut:

1. Kaidah Kesatuan

Prinsip ini berkaitan dengan penggabungan seluruh unsur atau elemen, yang terdiri dari keseragaman, keharmonisan, keterkaitan, dan keterikatan elemen-elemen tersebut. 

2. Keseimbangan 

Kaidah ini berhubungan dua hal, yaitu simetris dan asimetris. Selain itu, keseimbangan juga tentang bobot karya seni, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

3. Kaidah Irama

Prinsip irama berbicara tentang penggunaan suatu unsur secara berulang. Pengulangan tersebut dapat kamu lakukan  baik secara progresif (dari kecil ke besar), alternatif (mengulang unsur secara bergantian atau selang-seling), dan mengalun (dari kecil ke besar atau sebaliknya secara berkelanjutan).

Selain itu, bisa juga secara repetitif (menggunakan bentuk, dimensi atau warna yang monoton atau sama).

4. Penekanan 

Penekanan adalah tentang dominasi satu atau beberapa elemen seni rupa, baik itu warna, dimensi, atau ukuran. Tujuan penerapan prinsip ini tidak lain untuk menarik perhatian audiens. 

5. Kaidah Proporsi

Proporsi melibatkan perbandingan elemen seni. Sebagai contohnya adalah kontras gelap dan terang, sempit dan luas ruang, dekat atau jauhnya jarak, juga besar dan kecil suatu objek.

6. Keselarasan

Kaidah ini mencakup keserasian dan kesesuaian antara satu elemen dengan elemen lain. 

Beragam Jenis Seni Rupa

Di samping unsur yang beragam, ada beberapa jenis dasar yang perlu kamu kenali berdasarkan fungsi, masa, dan dimensinya, yaitu: 

1. Berdasarkan Fungsinya

a. Murni 

Hasil karya seni rupa murni biasanya lebih memfokuskan fungsi estetisnya, sehingga pembuatnya mengutamakan keindahan yang dapat dinikmati oleh mata. Contohnya seni grafis, lukisan, dan patung. 

b. Terapan/Kriya

Seni rupa terapan mengedepankan pemenuhan fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberi kenyamanan manusia. Tetapi, tetap ada nilai estetika yang dipertahankan dalam produknya. Beberapa contohnya, yakni kriya keramik, kriya tekstil, kayu, dan juga rotan. 

2. Berdasarkan Masa

a. Tradisional

Jenis seni rupa ini memiliki pedoman khusus berbentuk aturan, pakem, maupun pola tertentu yang dibuat berulang tanpa melakukan perubahan pada bentuk aslinya. 

Misalnya produk dari jenis tradisional mempertahankan suatu corak, pola, bahan, maupun warna sampai ukurannya dari satu generasi dan diturunkan hingga generasi seterusnya. 

b. Modern

Kategori modern melibatkan inovasi, yaitu menciptakan hasil karya baru yang belum pernah ada dengan mengedepankan kreativitas serta bersifat individualis, karena bergantung pada seniman yang mengerjakannya. 

c. Kontemporer

Seni rupa kontemporer sangat erat kaitannya dengan masa tertentu, di mana hasil karya tersebut lahir. Pada umumnya, ada faktor kondisi dan situasi yang menjadi inspirasi seniman untuk mengkreasikan karyanya. 

Produk tersebut menjadi wujud dari cita-cita dan harapan, imajinasi ataupun fantasi yang seniman miliki berkaitan dengan latar belakang keadaan dan waktu tertentu. 

3. Berdasarkan Dimensi

a. 2 Dimensi

Produk seni 2 dimensi hanya memiliki panjang dan lebar saja, serta hanya dapat kamu nikmati hanya dari arah depan. 

b. 3 Dimensi

Produk seni 3 dimensi memiliki kedalaman atau ruang, sehingga dapat dilihat dari berbagai arah. Sebagai contoh, perabotan (furniture), guci, pot, hingga tas. 

Apa Fungsi dari Seni Rupa?

Pada dasarnya, ada tiga fungsi utama dari cabang seni dalam bahasan kali ini, yaitu:

1. Fungsi Perorangan atau Individual

Fungsi ini berhubungan dengan faktor emosional seniman atau artis pembuat sebuah karya seni. Dalam proses pembuatannya, seorang seniman dapat memperlihatkan pemikiran maupun karakternya secara pribadi sebagai respons terhadap keadaan di sekitarnya. 

2. Fungsi Sosial 

Sebuah karya seni secara umum dapat menimbulkan interaksi antara masyarakat sebagai penikmat atau audiens dengan seniman. Terkait aspek kehidupan, baik itu kesehatan, informasi, bagian dari identitas keagamaan, maupun pendidikan. 

Oleh karena itu, dalam fungsi sosial atau kemasyarakatan, karya seni juga memiliki fungsi rekreasi (hiburan) dan informasi. 

3. Fungsi Material/Kebendaan

Beberapa contoh karya seni rupa seperti mebel, perabotan, pakaian, dan keramik memiliki daya jual atau nilai guna. Artinya, bisa kamu manfaatkan serta memberi kenyamanan sebagai alat untuk menopang aktivitas kehidupan sehari-hari. 

Sudah Paham Apa Itu Seni Rupa?

Jadi, seni rupa merupakan cabang seni yang karyanya dapat kamu sentuh dengan indera peraba dan lihat dengan mata. Namun, perlu adanya berbagai proses dan usaha menghasilkan keharmonisan unsur dan prinsip yang perlu seniman perhatikan, agar membuat sebuah karya seni menjadi berharga.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page