Strategi penjualan harus disusun dengan matang, agar tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal. Karena perannya sangat penting bagi pertumbuhan bisnis, pemilik bisnis harus memahami bagaimana menjalankan strategi marketing yang tepat.
Daftar ISI
Mengenal Strategi Penjualan
Strategi marketing atau penjualan merupakan langkah-langkah dalam bisnis yang tujuannya untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada calon pembeli. Langkah-langkah ini akan mendorong terciptanya aktivitas pembelian produk atau jasa tersebut.
Menurut Guiltinan dan Paul, strategi penjualan adalah pola pikir yang diterapkan untuk mengembangkan perusahaan atau bisnis. Dalam penerapannya, menggabungkan beberapa unsur marketing, seperti tujuan, sasaran, segmentasi pasar, marketing mix, dan lainnya.
Jadi, strategi ini merujuk pada langkah-langkah yang berkaitan dengan sales untuk memperkenalkan produk kepada pembeli, supaya meningkatkan omzet penjualan.
Tujuan Strategi Penjualan
Tujuan utama dari strategi pemasaran atau penjualan adalah memaksimalkan keuntungan bisnis. Namun, penerapan strategi bisnis satu ini juga memiliki tujuan lain yang tidak kalah penting, yaitu:
1. Bantu Identifikasi Target Pasar yang Tepat
Manfaat pertama adalah bantu mengidentifikasi target pasar atau pembeli yang tepat. Ketepatan dalam mengidentifikasi target pasar akan memberikan keuntungan terhadap bisnis.
Seperti yang diketahui, setiap jenis produk atau jasa memiliki pangsa atau target pasar yang berbeda-beda. Agar produk atau jasa yang ditawarkan laku, maka pebisnis harus tepat menentukan siapa target pasar yang cocok.
Dengan menerapkan strategi penjualan yang tepat, maka perusahaan mampu mengidentifikasi siapa saja target pasar yang cocok dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Bantu Memaksimalkan Alokasi Sumber Daya Perusahaan
Berikutnya adalah bantu memaksimalkan alokasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu modal, pegawai, waktu, dan lainnya.
Sumber daya tersebut merupakan bagian terpenting dalam menjalankan sebuah bisnis. Maka dari itu, agar seluruh sumber daya perusahaan berjalan dengan maksimal, pebisnis akan melakukan berbagai cara, salah satunya menyusun dan menerapkan strategi pemasaran dengan tepat.
Dalam penerapannya, strategi pemasaran akan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, ketika menentukan batasan produksi dan marketing, perusahaan membutuhkan data atau hasil dari penerapan strategi penjualan.
Langkah-Langkah Menerapkan Strategi Marketing
Karena keberadaannya sangat penting terhadap perkembangan bisnis, maka menerapkan strategi marketing atau pemasaran harus tepat. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti oleh para pemilik bisnis:
1. Menerapkan Bauran Pemasaran
Langkah pertama adalah menerapkan bauran pemasaran atau marketing mix. Tujuan dari penerapan bauran pemasaran ini adalah untuk bantu mencapai target market yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Bauran pemasaran memiliki beberapa elemen yang dikenal dengan 5P, yaitu product, price, place, people, dan promotion. Berikut penjelasan dari masing-masing elemen tersebut:
a. Product
Seperti namanya, elemen pertama ini membahas tentang produk yang dihasilkan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal-hal penting yang berkaitan dengan produk atau jasa, antara lain kualitas, packaging, tampilan, dan fungsinya.
Biasanya, hal paling penting yang menjadi pertimbangan pembeli adalah fungsi atau manfaat dari produk maupun jasa yang ditawarkan. Pebisnis harus memastikan bahwa seluruh produk atau jasa yang ditawarkan memiliki manfaat atau fungsi yang dibutuhkan oleh pembeli.
b. Price
Kedua, ada price atau harga. Biasanya, elemen kedua ini berkaitan dengan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Semakin bagus kualitas dan fungsinya, maka harganya semakin tinggi.
Namun, penetapan harga produk atau jasa yang terlalu tinggi akan membuat pembeli mencari tempat lain. Jika hal ini terjadi, maka bisnis akan kehilangan pelanggan dan omzet penjualan pun mengalami penurunan.
Penetapan harga produk atau jasa juga mempertimbangkan faktor lain, seperti harga pasar dari kompetitor, jenis pembayaran, diskon, dan lainnya.
c. Promotion
Elemen ketiga adalah promotion atau promosi. Dalam strategi penjualan, promosi memiliki peran sangat penting, demi memperluas jumlah pelanggan dan meningkatkan omzet penjualan.
Saat ini ada banyak jenis promosi yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha, mulai dari mengandalkan relasi bisnis hingga memasang iklan di media sosial.
Kemunculan media sosial menjadi wadah paling efektif bagi pelaku usaha untuk memasarkan produk atau jasanya. Agar promosi berjalan lancar, pelaku usaha harus mengoptimalkan media sosial sebaik mungkin.
Cara mengoptimalkan media sosial adalah menggunakan fitur-fitur di dalamnya, seperti fitur iklan atau ads. Fitur ini akan bantu pelaku usaha menjangkau target pasar lebih luas dan meningkatkan omzet penjualan.
d. Place
Keempat, ada place atau tempat usaha. Menentukan tempat usaha memang tidak boleh sembarangan, khususnya untuk para pemula.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tempat usaha, antara lain kemudahan akses, terjangkau, dekat dengan target pasar, dan jauh dari kompetitor. Jadi, tempat yang strategis merupakan elemen paling penting dalam pemasaran.
e. People
Terakhir adalah people atau sumber daya manusia yang berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para pegawai.
Pelaku usaha harus merekrut pegawai yang kompeten dan mau mengikuti SOP, agar memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Kinerja pegawai akan mempengaruhi kepercayaan pelanggan.
Kelima elemen ini harus dijalankan secara maksimal, agar mencapai strategi pemasaran yang optimal. Dengan begitu, maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang besar.
2. Memahami Target Pasar
Langkah kedua adalah memahami target pasar. Dalam memasarkan produk atau jasa, pelaku usaha harus melakukan observasi atau riset pasar untuk mengenal konsumen dengan baik.
Hasil dari riset ini akan membantu pelaku usaha menentukan siapa target pasar yang sesuai atau cocok dengan produk maupun jasa yang ditawarkan. Kecocokan target pasar biasanya berkaitan dengan kebutuhan, kemampuan ekonomi, dan lifestyle dari konsumen.
Contoh, sebuah perusahaan menjual produk kecantikan berupa moisturizer anti aging. Produk ini sangat dibutuhkan oleh wanita berusia 30 tahun untuk meminimalisir tanda-tanda penuaan.
3. Meningkatkan Brand Awareness
Langkah ketiga dengan cara meningkatkan brand awareness. Dalam praktiknya, pelaku usaha harus memperhatikan nama, logo, packaging, dan influencer marketing.
Faktor-faktor tersebut akan bantu pelanggan mengingat seperti apa produk atau jasa yang ditawarkan.
Misalnya, perusahaan Gojek identik dengan warna hijau, Shopee identik dengan logo S dan warna oren, serta contoh lainnya.
4. Produk Sampling
Strategi penjualan berikutnya adalah memberikan produk sampling atau free trial kepada banyak orang. Seperti namanya, strategi ini mengharuskan penjual memberikan produk atau jasa secara gratis kepada target pasar. Tujuannya agar target pasar bisa mencoba produk atau jasa secara langsung.
Melalui strategi ini, target pasar akan melakukan pembelian di kemudian hari, karena sudah mencoba produk atau merasakan jasa yang sudah ditawarkan tadi. Selain itu, cara ini juga membuat penjual dan pembeli memiliki hubungan yang dekat.
Menerapkan produk sampling sebaiknya dilakukan di waktu yang tepat. Misalnya, perilisan produk atau jasa. Supaya mendapatkan target pasar yang banyak, sebaiknya lakukan cara ini di event besar.
5. Menerapkan SEO
Langkah terakhir adalah menerapkan SEO. Dalam digital marketing, SEO atau search engine optimization memiliki peran penting, khususnya dalam meningkatkan situs web bisnis.
Website bisnis harus memiliki traffic bagus, agar selalu muncul di halaman utama mesin pencari seperti Google. Peringkat teratas ini akan bantu meningkatkan omzet penjualan.
Supaya memiliki traffic yang bagus, pelaku bisnis harus menerapkan SEO. Selain itu, fungsi lain dari SEO ini adalah bantu menentukan konten bisnis yang berkualitas dan memenuhi standar SEO.
Strategi Penjualan Berperan Penting Bagi Semua Pebisnis
Menjalankan bisnis memang tidak mudah. Pelaku usaha harus menyusun rencana yang matang, khususnya dalam pemasaran atau penjualan. Sebab, angka penjualan yang tinggi mampu meningkatkan jumlah pelanggan dan omzet penjualan. Sehingga, bisnis kamu akan lebih cepat balik modal dan mendapatkan keuntungan.Oleh sebab itu, jangan lupa untuk senantiasa update dengan tren pasar serta menerapkan dan menyesuaikan strategi penjualannya dengan karakteristik bisnis kamu. Agar produk bisnis kamu tetap laku di pasaran.