Memahami value proposition adalah cara terbaik perusahaan memenangkan hati para pelanggan atas bisnis, jasa, maupun produk yang Anda tawarkan. Pasalnya, memahami dasaran yang benar, faktor, komponen, serta cara buatnya akan membantu bisnis mendapatkan banyak transaksi. Penasaran? Yuk, belajar di sini!
Daftar ISI
Apa itu Value Proposition?
Agar dapat membangun sebuah bisnis startup mulai dari nol, poin pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami nilai jual dari bisnis, jasa, maupun produk. Tujuannya sudah pasti untuk menarik minat pelanggan dengan menonjolkan nilai tersebut pada waktu, posisi, serta proporsi yang tepat.
Dengan memahami knowledge bisnis, jasa, maupun produk secara luar dalam, Anda akan lebih leluasa menyatakan pernyataan secara lugas untuk menjawab segala pertanyaan pelanggan. Tak hanya itu, nyatanya calo pelanggan tak hanya butuh jawaban, namun butuh solusi atas masalah yang dialaminya.
Sehingga dengan memahami value proposition, Anda akan mampu menunjukkan bahwa bisnis, jasa, atau produk adalah jawaban atas masalah yang pelanggan alami. Sehingga akan timbul kepercayaan yang terbukti dari kualitas produk, sehingga akan muncul loyalitas pelanggan bahkan dari transaksi pertama.
Walaupun terlihat mudah, namun butuh pemahaman mendalam dan pengalaman untuk bisa menerapkan teknik bisnis satu ini. Pasalnya, Anda tak hanya harus paham nilai dan keunggulan yang ingin bisnis tonjolkan. Namun, juga harus memiliki potensi ke depan yang bisa bisnis kembangkan untuk mengatasi masalah konsumen.
Anda juga perlu pengalaman dan teknik penyampaian informasi atau komunikasi yang baik. Karena teknik tersebut bisa Anda terapkan pada penawaran langsung, via chat, maupun dari iklan sosial media. Jadi, tak heran bila menguasai teknik ini akan menjadi senjata ampuh untuk pengembangan bisnis Anda.
Teknik Value Proposition
Sebenarnya terdapat beberapa jenis teknik yang dapat Anda gunakan untuk membedakan diri dengan para pesaing dan menarik minat pelanggan. Berikut uraiannya:
1. Fokus pada Keunggulan Produk atau Layanan
Teknik pertama lebih fokus untuk menyoroti fitur atau atribut unik dari produk atau layanan yang memberikan solusi atau manfaat tambahan kepada pelanggan. Cakupan pembahasan bisa merupakan keandalan, kualitas superior, desain inovatif, atau kinerja yang lebih baik dibandingkan pesaing.
Value ini akan menekan bahwa produk dan layanan Anda adalah yang terbaik dari yang terbaik. Sehingga akan memberikan alasan bagi pelanggan untuk memilih produk atau layanan tersebut, karena memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pesaing.
2. Fokus pada Harga
Berikutnya berfokus pada harga kompetitif atau keuntungan finansial yang bisa pelanggan dapatkan dengan membeli atau menggunakan produk Anda. Cakupannya bisa berupa harga lebih bersahabat, ada diskon, penawaran spesial, atau kebijakan harga yang lebih fleksibel.
Value proposition yang fokus pada harga akan lebih kompetitif dan memberi keuntungan finansial kepada para pelanggan. Sehingga pelanggan yang memiliki budget terbatas, pastinya akan lebih tertarik dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan
3. Fokus pada Kemudahan Penggunaan atau Kepraktisan
Menekankan pada kemudahan penggunaan, kesederhanaan, atau solusi yang nyaman bagi pelanggan juga bisa Anda pilih sebagai teknik yang ampuh. Khususnya produk atau layanan yang responsif dan intuitif, mudah dipelajari, atau memecahkan masalah dengan lebih efisien.
Perusahaan yang memiliki value ini berkomitmen untuk memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi, merespons permintaan atau masalah pelanggan dengan cepat, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Dengan begitu kepercayaan dan rasa aman akan meningkat, sehingga akan berpengaruh pada kredibilitas.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi
Secara teori, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi teknik yang akan Anda gunakan, seperti hal-hal berikut ini:
1. Hasil Analisis Pasar
Pada dasarnya, penelitian pasar yang cermat dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, preferensi, dan masalah pelanggan adalah faktor kunci dalam menentukan proposisi nilai. Tak heran jika hasil analisis akan jadi point penting dalam perumusan teknik ini.
2. Keunggulan atau Nilai Bisnis dan Kompetitor
Menganalisis keunggulan yang dimiliki perusahaan dibandingkan milik kompetitor adalah penting dalam menentukan strategi yang Anda gunakan. Hal tersebut akan melibatkan evaluasi produk, layanan, proses produksi, atau aspek lain yang membedakan perusahaan dari pihak kompetitor.
3. Kualitas SDM dan Kapasitas Bisnis
Dalam pembuatan value proposition, Anda juga harus mempertimbangkan keterampilan dan kualitas SDM dan kapasitas sumber daya internal perusahaan. Cakupannya mulai dari teknologi, keahlian atau skill SDM, infrastruktur, atau kapabilitas lainnya.
4. Niche Bisnis dan Segmentasi Pelanggan
Faktor berikutnya adalah niche bisnis dan segmen pelanggan yang Anda tuju. Serta kebutuhan khusus yang dapat membantu dalam merancang penempatan nilai relevan. Dalam hal ini, Anda harus benar-benar mengenal keunggulan produk dan target pasar yang Anda tuju.
5. Perubahan Lingkungan Bisnis
Faktor-faktor eksternal seperti tren pasar, perubahan kebutuhan pelanggan, perkembangan teknologi, atau perubahan regulasi dapat mempengaruhi teknik yang Anda gunakan. Perusahaan perlu mengikuti perkembangan tersebut untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar.
Apa Saja Komponen Pembentuk Value Proposition?
Agar bisa menempatkan nilai bisnis, jasa, atau produk dengan baik, Anda perlu memahami apa saja komponen pembentuknya, seperti:
1. Adanya Kebaruan (Newness)
Komponen pertama ini berkaitan dengan inovasi dan pembaharuan yang Anda akan ditawarkan kepada pelanggan. Cakupannya seperti pengenalan fitur baru, teknologi terkini, atau inovasi terbaru. Penempatan nilai yang tepat dapat menekankan keunggulan produk, dibandingkan dengan produk kompetitor yang belum berkembang.
2. Peningkatan Kinerja (Performance)
Berikutnya ada komponen yang menyoroti kinerja produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Value proposition biasanya berfokus pada performa unggulan, kecepatan, efisiensi, atau kehandalan produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Dapat Menyelesaikan Masalah (Problem Solving atau Solution)
Tak lupa, Anda juga bisa menonjolkan kemampuan produk atau layanan dalam menyelesaikan masalah yang pelanggan keluhkan. Dengan menekankan solusi yang Anda tawarkan, pastinya pelanggan akan lebih aktif mencari produk atau jasa yang Anda tawarkan.
4. Tampilan Desain (Design)
Komponen berikutnya merupakan aspek visual dan tampilan produk atau layanan. Hal yang bisa Anda tekankan adalah desain menarik, fungsional, dan sesuai dengan preferensi pelanggan. Desain yang baik dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan nilai estetika yang lebih baik.
5. Identitas Merek (Brand Identity)
Setiap bisnis jasa atau produk sudah pasti harus memiliki citra dan reputasi yang baik. Tujuannya agar bisa menekankan asosiasi merek yang positif dan terpercaya. Sehingga penting untuk menekan brand identity, pada teknik value proposition yang Anda gunakan.
6. Harga (Price)
Poin penting lain yang harus Anda tekankan adalah berkaitan dengan harga produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dengan menekankan harga yang kompetitif plus kualitas tinggi, pastinya akan menarik minat pelanggan. Namun, perusahaan tetap perlu menemukan keseimbangan antara harga dan kualitas untuk mendapatkan keuntungan.
7. Kemudahan atau Kepraktisan (Aksesibilitas)
Komponen ini menyoroti kemudahan akses pelanggan terhadap produk atau layanan dengan menekankan ketersediaan produk secara luas. Juga kemudahan dalam memperoleh atau menggunakan produk tersebut. Aksesibilitas yang baik dapat menciptakan daya tarik bagi pelanggan yang mencari produk dengan kriteria tersebut.
Cara Membuat Value Proposition
Demi membuat teknik ini berhasil, sebenarnya cukup mempelajari berbagai pemahaman dasar, faktor, dan komponen yang sebelumnya sudah dibahas. Namun, jika Anda masih bingung, ada cara mudah dan cukup efisien jika Anda jalankan, seperti beberapa langkah berikut:
1. Kenali Lebih Dekat Pelanggan Anda
Lakukan penelitian menyeluruh tentang segmen pelanggan Anda. Pahami kebutuhan, masalah, dan preferensi mereka. Identifikasi juga karakteristik demografis, psikografis, dan perilaku konsumsi pelanggan Anda.
2. Analisis Kompetitor
Nilai proposisi tak hanya melibatkan keunggulan pribadi, namun juga melibatkan analisa kompetitor yang baik. Memahami siapa lawan akan membantu menyiapkan senjata terbaik.
3. Tentukan Manfaat Utama yang Ingin Anda Tonjolkan
Melakukan identifikasi manfaat utama juga jadi poin penting supaya value proposition bisa lebih tepat sasaran. Pertimbangkan kebutuhan dan masalah utama pelanggan yang dapat Anda selesaikan. Baru singgung beberapa keunggulan kompetitif yang Anda miliki.
4. Informasi yang Singkat, Padat, Jelas, dan Menarik
Sederhanakan dan jelaskan pesan secara singkat dan jelas, serta gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pelanggan. Hindari penggunaan terminologi teknis yang membingungkan. Laku, tambahkan bukti pendukung atau testimoni produk.
5. Uji dan Evaluasi
Setelah Anda merancang nilai proposisi, lakukan pengujian dan evaluasi secara langsung pada pelanggan potensial. Ambil umpan balik dan gunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki teks yang Anda gunakan.
Siap Menarik Minat Lebih Banyak Audiens?
Dari penjelasan di atas, kini Anda tahu penempatan nilai bisnis, jasa, maupun produk adalah poin penting dalam penawaran produk. Jadi, masih mau mengabaikan value proposition dalam bisnis yang Anda kelola?