Alat musik ritmis memiliki karakter suara yang unik dan menjadi salah satu elemen penting dalam lagu. Terdapat banyak contoh alat musik ritmis yang memiliki irama yang menyenangkan dan menghibur kamu serta merilekskan pikiran.
Beragam alat musik ritmis ini bisa dimainkan dengan cara yang berbeda – beda, seperti digesek, dipukul, hingga dipetik. Alat musik ritmis ini berguna hanya sebagai pengiring dan pengatur tempo lagu yang akan membuat membangun suasana lagu menjadi lebih mengasyikan.
Daftar ISI
Alat Musik Ritmis Tradisional Dan Modern
Beberapa contoh alat musik ritmis ini sering digunakan oleh beberapa musisi untuk melengkapi lagu yang dibuatnya. Alat musik ritmis memiliki peranan yang penting dalam mengisi pertunjukan musik, menjaga tempo, hingga sebagai sebagai kode pindah ke bagian selanjutnya.
1. Rebana
Rebana merupakan salah satu alat musik ritmis yang sangat populer di Indonesia, alat musik ini biasanya digunakan untuk memainkan musik ritmis dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian, sholawatan, dan acara-acara perayaan lainnya.
Rebana terbuat dari bahan dasar kayu atau logam yang memiliki permukaan membulat, dengan ukuran diameter sekitar 30-40 cm. Di Indonesia, rebana dapat ditemukan dalam berbagai ukuran dan jenis, seperti rebana besar, rebana kecil, atau rebana gendang.
Rebana biasanya dimainkan oleh sekelompok orang yang disebut sebagai “rebana ensemble”. Dalam memainkan rebana, para pemain akan duduk di sekeliling alat musik tersebut dan memukul permukaannya dengan menggunakan telapak tangan atau alat pemukul seperti kayu atau karet.
Saat ini, rebana telah mengalami perkembangan dalam penggunaannya. Banyak musisi dan seniman Indonesia yang mulai menggunakan rebana dalam musik pop dan rock. Selain memiliki fungsi musikal, rebana juga memiliki nilai budaya yang sangat tinggi di Indonesia.
2. Tamborin
Tamborin adalah alat musik ritmis yang digunakan dalam berbagai genre musik, mulai dari musik tradisional hingga musik pop dan rock. Alat musik ini terdiri dari cincin kecil yang terbuat dari kayu atau plastik dengan jingling atau kacang yang tergantung di sekitar cincin.
Kacang atau jingling ini akan berbunyi ketika tamborin digoyangkan. Tamborin biasanya dimainkan dengan cara digoyangkan atau dipukul. Saat digoyangkan, tamborin akan menghasilkan suara yang lebih lembut, sementara saat dipukul, suaranya akan lebih keras.
Biasanya, pemain tamborin juga menggunakan tangan bebasnya untuk menekan cincin tamborin dan menghasilkan suara yang berbeda. Tamborin sering digunakan untuk menambahkan ritme dan warna pada musik. Alat musik ini dapat dimainkan bersamaan dengan alat musik lain seperti drum, gitar, bass, dan lain sebagainya.
Selain itu, tamborin juga sering digunakan dalam pertunjukan tari, karena suara yang dihasilkan dari tamborin dapat membantu para penari dalam mempertahankan irama. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tamborin mulai digunakan dalam berbagai genre musik modern seperti pop, rock, dan bahkan hip-hop.
Banyak musisi terkenal yang menggunakan tamborin dalam lagu-lagu mereka, seperti Ringo Starr dari The Beatles, Roger Taylor dari Queen, dan Taylor Hawkins dari Foo Fighters. Untuk memainkan tamborin dengan baik, dibutuhkan keahlian dan latihan yang cukup.
3. Tifa
Tifa merupakan alat musik ritmis tradisional dari Papua yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Alat musik ini digunakan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, upacara adat, dan pertunjukan seni. Tifa memiliki bentuk seperti tongkat dan biasanya terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bawah.
Bagian atas tifa berupa bulatan yang terbuat dari kulit binatang seperti kulit kambing atau kulit sapi yang diregangkan dan diikat dengan tali yang terbuat dari serat tumbuhan. Sedangkan bagian bawah terbuat dari kayu yang diukir dengan motif-motif tradisional Papua. Penggunaan tifa dalam sebuah acara adat memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Papua.
Tifa digunakan untuk memberikan sinyal bahwa sebuah acara akan segera dimulai, memberikan semangat dan kekuatan kepada para penari, serta membangkitkan semangat gotong royong dalam masyarakat. Selain itu, tifa juga dapat dimainkan secara solo atau bersama-sama dengan alat musik lainnya seperti gendang, suling, dan biola.
Tifa biasanya memegang peran sebagai pengatur tempo atau ritme sehingga semua alat musik dapat berpadu dengan harmonis. Meskipun tifa telah ada sejak zaman dahulu, namun alat musik ini masih terus dilestarikan hingga saat ini. Bahkan, saat ini telah banyak musisi Papua yang menciptakan lagu-lagu dengan menggunakan tifa sebagai alat musik pengiring.
4. Kendhang
Kendhang adalah alat musik ritmis yang berasal dari Jawa dan Bali. Kendhang memiliki bentuk mirip dengan drum, namun memiliki ukuran yang lebih besar. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring dalam berbagai jenis musik tradisional Jawa dan Bali, seperti gamelan dan wayang kulit.
Kendhang terbuat dari kayu atau kulit binatang seperti sapi atau kambing. Pada bagian atasnya terdapat dua buah kulit yang digunakan sebagai membran, sedangkan pada bagian bawahnya terdapat corong atau tabung yang berfungsi sebagai resonator. Ada dua jenis kendhang yaitu kendhang ketipung dan kendhang gendang.
Selain sebagai alat musik pengiring dalam musik tradisional, kendhang juga sering digunakan dalam pertunjukan seni seperti tari tradisional dan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan upacara keagamaan. Penggunaan kendhang dalam acara-acara adat juga mempunyai nilai filosofis yang sangat penting.
Kendhang dianggap sebagai alat musik yang dapat menghubungkan manusia dengan alam semesta, karena suara kendhang dianggap dapat menciptakan energi positif yang dapat memperkuat ikatan sosial antara manusia. Pemain juga harus mampu menyesuaikan permainannya dengan musik dan gerakan yang dilakukan oleh para penari atau dalang.
Kendhang sebagai alat musik tradisional memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Kendhang bukan hanya sekadar alat musik, namun juga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang melekat pada budaya Jawa dan Bali. Oleh karena itu, peran kendhang sebagai salah satu simbol kebudayaan Indonesia sangat penting untuk dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
5. Triangle
Triangle adalah alat musik ritmis yang berbentuk segitiga dengan sisi-sisi yang terbuat dari logam atau baja. Alat musik ini memainkan peran penting dalam banyak genre musik seperti jazz, musik klasik, dan musik rakyat.
Triangle diyakini berasal dari Asia dan kemudian diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-18. Pada awalnya, triangle digunakan sebagai pengiring musik orkestra dan sering dimainkan oleh pemusik perkusi. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan triangle meluas ke berbagai genre musik.
Pada umumnya, triangle dimainkan dengan menggunakan tongkat atau beater kecil yang terbuat dari logam atau kayu. Triangel sendiri biasanya dipasang pada holder atau pegangan yang dibuat khusus untuk memudahkan pemainnya dalam memegang dan memainkannya.
Permainan triangle yang baik membutuhkan teknik khusus. Biasanya, pemain akan menahan bagian bawah alat musik dengan jari-jarinya, sementara beater akan digerakkan dengan tangan lainnya. Suara yang dihasilkan oleh triangle adalah suara bergetar dan tajam yang sangat terdengar. Triangle memiliki peran penting dalam banyak lagu, terutama di genre musik klasik.
6. Gong
Gong adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang populer dan digunakan untuk berbagai acara dan upacara. Gong terdiri dari plat logam berbentuk bundar dengan tepi yang melengkung ke atas. Plat logam ini dipukul dengan sebatang palu atau tongkat kayu untuk menghasilkan suara yang keras dan bergetar.
Gong biasanya digunakan dalam sebuah kelompok musik yang dikenal dengan sebutan gamelan. Gamelan merupakan sebuah ansambel musik tradisional Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis alat musik seperti gong, kendang, saron, dan bonang.
Alat musik ritmis gong sangat penting dalam gamelan karena berfungsi sebagai pengatur ritme dan tempo musik. Terdapat beberapa jenis gong yang biasa digunakan dalam gamelan, antara lain gong ageng, kempul, kenong, dan bonang.
Selain digunakan dalam gamelan, gong juga sering digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Indonesia. Misalnya dalam upacara pernikahan, gong digunakan untuk memberikan isyarat awal sebelum acara dimulai dan juga sebagai pengatur tempo selama acara berlangsung.
7. Kenong
Kenong adalah alat musik yang berasal dari Jawa dan Bali yang digunakan sebagai alat musik ritmis dalam gamelan. Alat musik ini memiliki bentuk seperti mangkuk besar yang terbuat dari logam, biasanya tembaga atau campuran tembaga dan perunggu.
Kenong dimainkan dengan memukul bagian tengah mangkuk menggunakan pemukul kayu yang disebut tabuh. Kenong memiliki suara yang berbeda-beda tergantung pada ukuran dan bahan pembuatannya.
Kenong yang lebih besar dan terbuat dari perunggu akan menghasilkan suara yang lebih dalam dan berat, sementara kenong yang lebih kecil dan terbuat dari tembaga akan menghasilkan suara yang lebih terang dan cerah. Fungsi utama kenong dalam gamelan adalah sebagai alat ritmis yang memberikan irama dasar atau gendhing.
Kenong dimainkan secara bergantian dengan alat musik ritmis lainnya seperti gong, kendang, dan kempul. Kenong juga sering digunakan sebagai tanda atau sinyal dalam sebuah pertunjukan gamelan. Kenong juga memiliki nilai simbolis dan spiritual dalam kebudayaan Jawa dan Bali.
8. Kastanyet
Kastanyet terbuat dari kayu atau bahan keras lainnya yang diukir menjadi sepasang cakram kecil yang bisa digerakkan dengan jari-jari tangan. Kastanyet berasal dari Spanyol dan sering digunakan dalam musik tradisional Spanyol, tetapi kini alat musik ini sudah dikenal di seluruh dunia.
Untuk memainkannya, kamu harus memegang kastanyet di antara jari-jari tengah dan jari manis. Kemudian, dengan cara mempercepat atau melambatkan gerakan jari-jari tangan, pemain dapat menghasilkan berbagai macam ritme dan nada.
Selain digunakan dalam musik tradisional Spanyol, kastanyet juga sering digunakan dalam musik flamenco dan musik Latin. Selain itu, kastanyet juga sering digunakan dalam orkestra sebagai alat musik perkusi. Kastanyet juga bisa dimainkan bersamaan dengan alat musik lain, seperti gitar atau biola, untuk menghasilkan irama yang lebih kompleks.
Kastanyet sering digunakan dalam tarian Spanyol, di mana pemain biasanya memainkan alat musik ini sambil menari. Selain itu, kastanyet juga sering digunakan dalam seni pertunjukan lainnya, seperti teater dan film. Dalam film, kastanyet sering digunakan untuk memberikan efek suara yang dramatis pada adegan-adegan tertentu.
9. Conga
Conga adalah salah satu alat musik ritmis yang populer di seluruh dunia, terutama di Amerika Selatan dan Karibia. Alat musik ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan oleh orang Afrika ke Amerika Selatan dan Karibia selama abad ke-19. Conga memiliki bentuk seperti tabung panjang dan biasanya terbuat dari kayu, kulit binatang, atau bahan sintetis.
Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan dan jari. Conga biasanya dimainkan dalam kelompok, bersama dengan instrumen musik lainnya seperti marakas, guiro, dan gong. Seiring dengan perkembangan musik, conga menjadi semakin populer dan sering digunakan dalam berbagai genre musik seperti salsa, jazz, dan funk.
Banyak musisi terkenal yang menggunakan conga dalam karya mereka, seperti Tito Puente, Mongo Santamaria, dan Poncho Sanchez. Untuk memainkan conga dengan baik, diperlukan teknik yang baik dan keterampilan yang memadai. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai, seperti teknik slap, open tone, dan bass tone.
Selain itu, conga juga harus diatur dengan benar untuk menghasilkan suara yang optimal. Ketinggian dan ketegangan kulit harus disesuaikan agar menghasilkan suara yang bagus. Selain itu, posisi pemain juga harus diatur dengan benar agar dapat memainkan conga dengan mudah dan nyaman.
10. Gender
Gender merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Bali yang memiliki fungsi sebagai alat musik ritmis dalam upacara adat maupun acara-acara tradisional. Gender sendiri terdiri dari dua jenis yaitu gender wayang dan gender barung.
Gender wayang merupakan jenis gender yang paling umum ditemui di Bali. Gender ini biasanya dimainkan dalam pertunjukan wayang kulit sebagai pengiring gamelan. Sedangkan gender barung merupakan jenis gender yang lebih besar dan memiliki jumlah plat logam yang lebih banyak dibandingkan dengan gender wayang.
Pemain gender biasanya menggunakan teknik pembelahan nada atau disebut “dua nada satu pemukulan”. Artinya dengan satu pemukulan, pemain gender dapat menghasilkan dua nada yang berbeda secara bersamaan. Teknik ini membuat suara gender menjadi unik dan khas.
11. Marakas
Marakas adalah alat musik ritmis yang sangat populer di seluruh dunia, alat musik ini terdiri dari sepasang tabung kecil yang terbuat dari kayu atau plastik, dan diisi dengan biji-bijian atau benda kecil lainnya yang dapat menghasilkan bunyi ketika digoyangkan.
Marakas umumnya digunakan dalam berbagai jenis musik, mulai dari musik rakyat hingga musik modern seperti rock dan pop. Sejarah marakas dapat ditelusuri kembali ke peradaban Aztec dan Maya di Mesoamerika. Alat musik ini dikenal dengan nama “rattles” dan digunakan dalam upacara keagamaan dan musik tradisional.
Penggunaan marakas dalam musik dapat memberikan efek ritmis yang menarik dan menambah nuansa musik yang berbeda. Bunyi yang dihasilkan oleh marakas sangat unik dan berbeda dengan alat musik ritmis lainnya seperti drum atau perkusi.
Selain digunakan dalam musik, marakas juga sering dimanfaatkan dalam berbagai acara, seperti upacara keagamaan, pertunjukan teater, dan tarian. Selain itu, terdapat juga marakas elektronik yang menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan bunyi. Dalam memainkan marakas, teknik yang digunakan adalah dengan menggoyangkan alat musik ini dengan tangan.
12. Simbal
Simbal atau cymbal merupakan salah satu alat musik yang memainkan peran penting dalam sebuah band atau orkestra. Alat musik ritmis ini terdiri dari sebuah plat logam bundar yang biasanya terbuat dari paduan timah dan tembaga.
Simbal pertama kali diperkenalkan di Timur Tengah pada abad ke-14 dan digunakan sebagai alat musik ritual dan militer. Fungsi utama simbal dalam sebuah band adalah sebagai alat musik ritmis. Alat ini juga dapat digunakan untuk memberikan efek suara yang menarik dan dinamis pada lagu, terutama pada bagian-bagian yang menegangkan dan dramatis.
Selain itu, simbal juga sering digunakan untuk menandai akhir sebuah lagu atau untuk memberikan efek suara yang dramatis pada akhir sebuah bagian. Simbal terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah crash cymbal, ride cymbal, hi-hat cymbal, dan splash cymbal.
Pemilihan jenis simbal yang tepat sangat penting dalam memainkan sebuah lagu. Seorang drummer harus memilih jenis simbal yang sesuai dengan aliran musik yang dimainkan dan memberikan efek suara yang tepat pada lagu yang dimainkan. Selain itu, cara memainkan simbal juga penting dalam menciptakan ritme yang tepat pada sebuah lagu.
13. Cajon
Cajon terbuat dari kayu dan memiliki bentuk kotak dengan ukuran yang bervariasi. Di dalam cajon terdapat lubang suara yang memungkinkan suara yang dihasilkan alat musik ini lebih bervariasi dan dinamis.
Cara memainkan cajon sangat mudah, yaitu dengan duduk di atas cajon dan memukul bagian permukaan kotak kayu tersebut dengan tangan. Suara yang dihasilkan dapat diatur dan dimodifikasi dengan cara mengubah posisi tangan dan kekuatan tekanan pada permukaan kotak kayu.
Cajon sering digunakan sebagai alat musik pengiring dalam musik Latin, Flamenco, dan musik akustik lainnya. Cajon juga sering digunakan sebagai pengganti drum kit dalam musik akustik untuk memberikan efek ritmis yang lebih unik dan otentik. Banyak musisi yang memilih cajon sebagai alat musik karena alasan praktis.
Cajon memiliki ukuran yang relatif kecil dan mudah dibawa-bawa, sehingga musisi dapat membawa alat musik ini ke mana saja dan memainkannya di berbagai tempat. Selain itu, cajon juga dapat dimodifikasi dengan berbagai tambahan aksesoris seperti pedal untuk mengatur suara bass dan snare.
14. Timpani
Timpani atau juga dikenal sebagai drum orkestra adalah alat musik ritmis yang sering digunakan dalam orkestra modern. Alat musik ini memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam dunia musik, dan telah menjadi bagian penting dari berbagai jenis musik dari zaman klasik hingga modern.
Timpani memiliki bentuk bulat dan berbahan dasar tembaga atau logam. Alat musik ini memiliki dua bagian utama, yaitu badan atau shell dan membran atau kulit drum. Badan drum berbentuk bulat dengan diameter yang berbeda-beda, biasanya antara 20 hingga 32 inci. Kulit drum biasanya terbuat dari bahan binatang seperti kulit sapi, kambing atau domba, dan dapat diatur ketegangannya untuk menghasilkan nada yang berbeda.
Timpani biasanya dimainkan dengan menggunakan sepasang stik drum yang disebut dengan “timpani mallets” atau “timpani sticks“. Stik drum ini terbuat dari kayu atau serat karbon dengan kepala bulat yang terbuat dari bahan yang lebih lunak seperti bulu atau wol. Pemain timpani biasanya menggunakan tangan untuk menyetel nada dan ketegangan membran drum sebelum dimainkan.
Timpani biasanya digunakan untuk memberikan tekanan dan kekuatan pada suatu musik, serta memberikan nada yang dalam dan dramatis pada bagian-bagian yang penting dalam sebuah komposisi. Selain itu, timpani juga dapat memberikan efek khusus dengan cara dimainkan dengan teknik tertentu seperti roll, glissando, atau trill.
Teknik-teknik tersebut dapat menghasilkan suara yang unik dan dramatis dalam sebuah komposisi. Dalam orkestra modern, timpani biasanya dimainkan oleh satu orang pemain, tetapi dalam orkestra besar, terdapat beberapa timpani yang dimainkan secara bersamaan.
15. Bedug
Bedug biasanya dimainkan pada acara-acara penting seperti pernikahan, sunatan, maupun upacara keagamaan. Bedug memiliki bentuk yang mirip dengan drum, namun ukurannya jauh lebih besar dan biasanya terbuat dari kayu atau kulit binatang.
Cara memainkan bedug sangatlah unik dan berbeda dengan cara memainkan alat musik lainnya. Pemain bedug harus memukul kulit bedug dengan menggunakan telapak tangan, sehingga suara yang dihasilkan sangatlah khas dan berbeda dengan alat musik ritmis lainnya. Untuk menghasilkan suara yang optimal, pemain bedug harus memiliki kekuatan dan kecepatan tangan yang baik.
Selain itu, ada beberapa teknik khusus yang harus dikuasai oleh pemain bedug agar bisa menghasilkan suara yang merdu dan harmonis. Salah satu teknik yang penting adalah teknik “gesek”, yaitu cara memainkan bedug dengan menggosokkan jari pada kulit bedug. Teknik ini sangatlah penting untuk menghasilkan suara yang halus dan lembut.
Pada zaman dahulu, bedug sering digunakan sebagai alat komunikasi dalam kegiatan perang atau pertempuran. Bedug digunakan untuk memberikan aba-aba atau tanda kepada pasukan, baik untuk menyerang maupun mundur. Namun, seiring berjalannya waktu, bedug mulai digunakan dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan budaya.
16. Saron
Saron biasanya digunakan sebagai alat musik ritmis dalam gamelan. Saron memiliki bentuk mirip dengan xilofon, namun memiliki beberapa perbedaan pada cara penggunaannya. Saron terbuat dari kayu dengan bentuk seperti kotak dengan lubang di bagian bawahnya.
Di atas kayu tersebut terdapat logam yang disusun dengan interval nada tertentu. Logam tersebut dipukul menggunakan satu buah pemukul, sehingga menghasilkan suara yang berbeda-beda sesuai dengan interval nada yang dihasilkan.
Saron umumnya digunakan sebagai alat musik ritmis dalam gamelan. Alat musik ini berfungsi untuk memberikan ritme yang teratur dan mengiringi alunan musik gamelan lainnya. Saron seringkali dimainkan bersama dengan instrumen gamelan lainnya seperti gong, kendang, dan suling.
Selain digunakan dalam gamelan, saron juga dapat dimainkan secara solo atau dalam kelompok kecil. Saat dimainkan secara solo, saron dapat menghasilkan suara yang lembut dan menenangkan. Namun, ketika dimainkan bersama-sama dengan instrumen gamelan lainnya, saron dapat memberikan nuansa musik yang lebih kompleks dan terstruktur.
Saron menjadi salah satu alat musik yang terkenal dan populer di Indonesia. Alat musik ini seringkali digunakan dalam acara-acara adat, seperti upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan.
17. Guiro
Guiro adalah salah satu alat musik yang sangat penting dalam musik Latin. Alat musik ritmis ini memiliki bentuk yang unik, biasanya terbuat dari kayu atau logam dengan bentuk silinder panjang yang dibentuk seperti wadah.
Di permukaan luarnya, terdapat serangkaian goresan atau pahatan kecil yang memberikan suara goresan yang khas ketika dipukul dengan alat pukul yang disebut striker. Suara guiro yang khas menjadi sangat penting dalam musik Latin karena mampu memberikan ritme yang kuat dan menarik.
Alat musik ini sering dimainkan dalam berbagai genre musik, seperti salsa, merengue, dan rumba. Bahkan dalam musik pop modern, suara guiro juga kerap dimasukkan sebagai unsur ritmis untuk memberikan nuansa yang lebih menarik.
Cara memainkan guiro juga cukup mudah, dengan menempatkan guiro di tangan yang dominan dan striker di tangan yang lain, pemain dapat menggesek striker pada permukaan guiro dengan gerakan yang cepat dan berulang-ulang. Suara goresan yang dihasilkan akan memberikan ritme yang kuat dan menarik, serta dapat disesuaikan dengan tempo musik yang sedang dimainkan.
Selain menjadi alat musik yang penting dalam musik Latin, guiro juga menjadi simbol dari budaya Puerto Rico. Di sana, guiro sering dijadikan sebagai suvenir khas yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran yang unik. Meskipun terlihat sederhana, guiro memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ritme musik Latin.
18. Darbuka
Darbuka adalah salah satu alat musik ritmis yang berasal dari Timur Tengah. Alat musik ini dikenal dengan berbagai nama seperti doumbek, dumbek, atau tablah di berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Darbuka adalah alat musik yang sangat populer di kalangan musisi dan pecinta musik di seluruh dunia karena suaranya yang khas dan unik.
Darbuka terbuat dari bahan keramik, logam, atau kayu. Bentuknya berbentuk seperti cawan dengan leher panjang dan sisi-sisi yang melengkung. Di bagian bawah darbuka, terdapat membran yang terbuat dari kulit kambing atau domba yang direntangkan dan diikat dengan tali di sekeliling bagian bawah darbuka.
Bagian atas membran berbentuk bulat dan biasanya terbuat dari bahan plastik atau kulit hewan. Teknik memainkan darbuka sangat bervariasi tergantung dari negara dan budaya asal alat musik tersebut. Di Mesir, darbuka dimainkan dengan posisi yang lebih datar dan lebih sering dipukul pada bagian tengah membran untuk menghasilkan suara yang lebih keras dan jelas.
Darbuka umumnya dimainkan untuk mengiringi tarian atau lagu tradisional di acara-acara pernikahan, festival, atau pesta. Namun, darbuka juga sering dimainkan sebagai alat musik soliter untuk improvisasi atau pertunjukan solo.
19. Octoban
Octoban adalah alat musik ritmis yang terdiri dari serangkaian drum tabung yang dirancang untuk menghasilkan nada yang tinggi dan jernih. Alat musik ini terdiri dari delapan drum tabung yang disusun dalam urutan ukuran yang berbeda, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Octoban pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978 oleh perusahaan drum asal Amerika Serikat, Pearl Drums. Alat musik ini diciptakan oleh drummer dan penulis lagu legendaris Frank Zappa, yang ingin menciptakan nada drum yang unik dan berbeda dari alat musik ritmis yang sudah ada pada saat itu.
Dibuat dengan bahan dasar kayu atau fiberglass, setiap drum octoban memiliki diameter yang lebih kecil dari drum bass pada umumnya, dengan tinggi yang lebih panjang. Ukuran drum terkecil memiliki diameter sekitar 6 inci, sedangkan yang terbesar mencapai 14 inci.
Alat musik ini juga sering digunakan dalam musik orkestra untuk menambahkan warna dan dinamika dalam aransemen musik. Dalam memainkan octoban, drummer harus memiliki teknik khusus untuk menghasilkan suara yang optimal.
20. Bongo
Bongo adalah alat musik ritmis yang sangat populer di seluruh dunia yang berasal dari Afrika Barat dan kemudian menyebar ke Amerika Selatan, Karibia, dan Amerika Utara. Bongo terdiri dari dua drum kecil yang disusun secara berdampingan.
Drum yang lebih besar disebut hembra atau bayan dan drum yang lebih kecil disebut macho atau okonkolo. Kedua drum ini memiliki suara yang berbeda-beda dan dipukul dengan tangan tanpa menggunakan alat bantu. Bongo sering digunakan dalam musik Latin dan Afro-Cuban, serta musik pop dan jazz.
Alat musik ini sangat fleksibel dan mudah dibawa ke mana saja, sehingga sering digunakan oleh musisi jalanan dan grup musik yang melakukan tur. Bongo juga sangat populer di kalangan pemula karena mudah dipelajari.
Pada awalnya, bongo digunakan sebagai alat musik ritual dalam budaya Afrika. Namun, seiring dengan perkembangan musik modern, bongo menjadi semakin populer dan digunakan dalam berbagai genre musik. Untuk memainkan bongo, seseorang harus mengikuti beberapa teknik dasar.
Dalam musik modern, bongo sering dimainkan bersama dengan instrumen lain seperti gitar, bass, dan drum. Pemain bongo biasanya menyesuaikan ritme dan tempo dengan instrumen lain untuk menciptakan musik yang harmonis dan mengalir dengan baik.
Itulah 20 alat musik ritmis yang biasa digunakan untuk melengkapi suatu nada, beragam alat musik ini memiliki cara permainan yang berbeda-beda dan unik. Alat musik ini juga bisa dijadikan pengatur tempo dan jeda nada agar suatu musik lebih terarah.