Apakah kamu pernah mendengar istilah anekdot? Istilah ini mengacu pada cerita lucu, tetapi berbeda dengan humor. Lantas, seperti apa bentuk anekdot itu? Mari kita ulas lebih lanjut bersama contoh teks anekdot beserta strukturnya berikut ini!
Sebagai informasi tambahan, anekdot merupakan materi pelajaran di sekolah. Tepatnya materi bahasa Indonesia kelas 10 sekolah menengah atas (SMA) atau yang sederajat. Memahami tentang teks anekdot ini sangat penting, sebab dari situ kita bisa melihat suatu keadaan dari sudut pandang yang berbeda.
Daftar ISI
Pengertian Teks Anekdot?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata anekdot memiliki makna sebagai cerita singkat yang menarik karena menyimpan kelucuan sekaligus dapat membuat orang yang membacanya terkesan. Biasanya, cerita yang dibuat sebagai anekdot adalah cerita tentang orang penting atau terkenal, serta didasarkan pada kejadian sesungguhnya.
Di samping itu, anekdot umumnya juga dibuat sebagai bentuk kritik serta sindiran. Hal tersebut bisa berkaitan dengan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari hingga masalah lainnya yang lebih kompleks, seperti politik, hukum, dan sebagainya.
Nah, untuk memahami tentang teks anekdot ini lebih lanjut, kamu bisa mempelajarinya dari contoh teks anekdot beserta strukturnya secara langsung. Upaya tersebut akan jauh lebih mudah dimengerti.
Struktur Teks Anekdot
Untuk membuat teks anekdot yang memikat, terdapat beberapa aturan yang berlaku. Salah satunya adalah dengan menerapkan struktur teks anekdot secara tepat dan lengkap. Lantas, apa saja struktur teks anekdot itu?
Mengutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, ada lima bagian penting dalam struktur teks anekdot. Berikut adalah penjelasannya!
- Abstrak, bagian pembuka yang umumnya berfungsi memberikan gambaran terkait teks anekdot. Selain itu, abstrak biasanya juga menunjukkan beberapa hal unik yang bakal muncul di dalam teks, tanpa memberikan spoiler.
- Orientasi, bagian awal yang menunjukkan latar belakang kejadian dari teks atau cerita anekdot yang dibuat.
- Krisis, bagian inti cerita. Di sini biasanya dijelaskan tentang suatu kejadian atau masalah yang unik dan dapat menarik perhatian orang lain.
- Reaksi, proses penyelesaian masalah dalam cerita atau upaya yang dilakukan untuk menghadapi masalah yang disebut dalam bagian krisis.
- Coda, bagian akhir cerita. Isinya bisa berupa kesimpulan maupun penjelasan terkait hikmah cerita yang dipaparkan.
Perbedaan Teks Anekdot dan Humor
Seperti yang telah disinggung di atas, teks anekdot dan humor sama-sama merupakan cerita lucu. Namun, keduanya tidak sama persis. Berikut adalah beberapa perbedaan antara teks anekdot dan humor yang penting untuk diketahui agar bisa semakin memahami contoh teks anekdot beserta strukturnya.
- Dari aspek ide cerita, anekdot didasarkan pada peristiwa nyata atau sesuai realitas kehidupan, sementara humor hanyalah rekaan.
- Dari aspek isi, anekdot lebih banyak menyoroti tokoh publik dan kebijakannya, sementara humor hanya sebatas masalah kehidupan sehari-hari.
- Dari aspek fungsi komunikasi, anekdot bersifat menyampaikan kritik atau sindiran, sementara humor hanya sebagai hiburan.
- Dari aspek bentuk, anekdot memiliki struktur yang jelas, sementara humor bebas.
Contoh Teks Anekdot Singkat
Ada banyak sekali contoh teks anekdot yang bisa dibaca guna menambah inspirasi dalam kehidupan. Ulasan di bawah ini adalah beberapa contoh teks anekdot beserta strukturnya. Silakan dibaca dan dipelajari baik-baik untuk semakin memahami tentang teks anekdot.
1. Salah Tangkap
Pada suatu hari, sedang digelar sebuah persidangan tindak pidana korupsi di pengadilan. Di sana ada hakim, jaksa penuntut umum (JPU), tersangka, pengacara, saksi, hingga peserta sidang. Persidangan pun berlangsung lancar, sampai pada sesi pemeriksaan terhadap saksi oleh JPU.
“Apa betul Saudara sudah menerima uang sebesar Rp1 triliun untuk membuat kesepakatan khusus dalam kasus ini?” tanya JPU.
Ditunggu beberapa saat, saksi hanya diam. Lalu, sang hakim pun memberikan reaksinya. “Pak, jangan diam saja! Jawab pertanyaan yang diajukan oleh JPU!” perintah hakim pada saksi.
Seketika, saksi pun menjadi panik. Ia buru-buru mengatakan, “Maafkan saya, Yang Mulia, saya kira pertanyaan JPU tadi ditujukan kepada Anda.”
Mendengar itu, hakim dan semua yang ada di ruangan persidangan geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis. Ternyata saksi itu salah menangkap maksud JPU.
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Salah Tangkap di atas ialah, kita harus fokus ketika sedang melakukan sesuatu. Terutama saat mendengarkan ucapan orang, sehingga tidak terjadi salah tangkap informasi yang mengakibatkan miskomunikasi.
2. Naik Mobil Mewah
Di sebuah bank, ada wanita aneh yang bermaksud mengajukan pinjaman uang. Kenapa aneh? Sebab wanita itu datang naik mobil mewah, sementara uang yang dipinjamnya hanya Rp10 juta, jauh di bawah harga mobil tersebut.
Ia bahkan menjadikan mobilnya sebagai jaminan, dan akan ia tinggalkan di bank tersebut. Pihak bank pun mengabulkan permohonannya.
Beberapa bulan kemudian, saat sudah jatuh tempo untuk melunasi pinjaman, wanita itu datang lagi ke bank. Ia membayar pinjaman Rp10 juta dan bunganya. Pegawai bank pun heran, lalu bertanya, “Mengapa Anda harus mengajukan pinjaman, sementara mobil Anda semewah ini?”
Wanita itu menjawab dengan enteng, “Saya baru saja dari Amerika karena ada pekerjaan di sana. Lalu, selama saya tinggal, mobil ini tak ada yang menjaganya. Jika harus dititipkan di penitipan mobil, pasti mahal. Di sini, saya bisa titip mobil dengan biaya lebih murah, hanya sebesar bunga dari pinjaman saya.”
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Naik Mobil Mewah ini ialah, kita harus bertindak cerdik dalam melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik atau istimewa.
3. Pengemis Dermawan
Suatu sore, Andi melihat kakek pengemis yang tampak sangat kesusahan. Ia pun merasa iba dan bermaksud memberi uang pada pengemis itu. Namun, uang yang dipegangnya hanya Rp10 ribu, dan ia hanya ingin bersedekah sebanyak Rp5 ribu. Lalu, Andis punya ide cemerlang.
“Kek, ini ada sedikit rezeki buat Kakek. Tolong diterima, dan tolong dikembalikan setengahnya ya, Kek!” ujar Andi sambil memberi selembar uang Rp10 ribu pada kakek pengemis.
“Terima kasih, Nak. Ini kembaliannya,” balas sang kakek sambil menyodorkan uang sebanyak Rp9 ribu.
“Lho, kok Rp9 ribu, Kek? Saya kan minta kembalian Rp5 ribu saja. Ini kelebihan,” kata Andi.
“Tidak apa-apa, Nak. Anggap saja yang Rp4 ribu sedekah dari Kakek.” Mendengar itu, Andi hanya bisa melongo.
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Pengemis Dermawan ini cukup mindblowing, tapi ada hikmahnya. Jangan menilai seseorang dari penampilannya. Bisa jadi, seseorang yang tampak susah, kondisinya justru lebih baik daripada kita.
4. Jangan Terlalu Dalam
Suatu hari ada seorang pemuda yang sedang menuntut keadilan atas suatu perkara. Ia berkali-kali memohon kepada hakim supaya tuntutannya dipenuhi. Namun, sang hakim tidak pernah mengabulkannya.
Di sisi lain, sang pemuda tahu tabiat hakim; sering menerima suap. Tanpa suap, mustahil ia akan mengabulkan permohonan. Akhirnya, sang pemuda yang kesal pergi ke kandang sapi, mengambil kotoran dan memasukkannya ke tong hingga hampir penuh.
Setelah itu, sang pemuda mengoleskan mentega di atas kotoran tersebut setinggi beberapa sentimeter, dan membawanya kepada hakim. Mendapat satu tong mentega, sang hakim pun tersenyum bahagia. Ia berkata, “Tenang, tidak perlu berpikir terlalu dalam. Jika sudah begini, persoalanmu dijamin akan segera selesai.”
Sang pemuda tersenyum tipis. Ia kemudian berlalu sambil berkata. “Iya, seperti kata-kata yang Anda ucapkan sendiri, jangan terlalu dalam.”
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Jangan Terlalu Dalam ialah, orang yang tidak jujur, cepat atau lambat, pasti akan mendapat ganjaran atas perbuatan yang ia lakukan.
5. Tenda Hilang
Akhir pekan ini Tomi dan Budi berkemah. Mereka pun membangun satu tenda untuk ditempati bersama. Pada malam hari, saat keduanya tidur di dalam tenda, Tomi terbangun dan segera membangunkan Budi. “Budi, bangun! Coba kamu lihat!” teriak Tomi.
Budi yang masih setengah sadar menjawab, “Lihat apa? Aku hanya lihat ada banyak bintang di langit.”
“Kalau gitu, artinya apa?” Tomi lanjut bertanya.
“Artinya malam ini indah, coba lihat itu ada rasi bintang scorpio, bagus sekali.” Budi lalu membahas rasi bintang dan benda-benda langit lainnya.
“Hei, sadar! Kalau kamu tidur di dalam tenda, pasti kamu tidak akan melihat bintang. Jika bisa melihat, artinya tenda kita hilang! Tenda kita dicuri!” teriak Tomi, hal itu membuat Budi seketika jadi gelagapan.
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Tenda Hilang ialah, fokus untuk memahami situasi itu sangat penting. Jangan suka meracau jika memang belum tahu kondisi sesungguhnya.
6. Baju Termahal
Di teras rumah, dua sahabat sedang berbincang. Mereka adalah Reno dan Deny. Waktu itu, tiba-tiba Deny nyeletuk, “Politisi di negeri kita ini kaya-kaya, ya. Sampai baju termahal pun bisa mereka beli.”
Reno yang tidak paham lalu bertanya, “Maksudnya baju termahal itu baju yang seperti apa?”
Deny menunjukkan layar ponsel yang memperlihatkan sebuah foto. “Nih, baju tahanan KPK. Baju ini mahal banget, hanya bisa dipakai oleh orang yang nyolong uang negara bermiliar-miliar.” Mendengar penjelasan Deny, Reno pun mengangguk-angguk paham.
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Baju Termahal ini merupakan sindiran bagi para koruptor. Hanya para pencuri uang negara saja yang bisa memakai baju tahanan KPK, sehingga seolah-olah itu “eksklusif” dan “mahal” (dalam arti negatif).
7. Penjual Kue
Saat membeli kue, Nella iseng mengajukan beberapa pertanyaan ketika penjual kue tersebut sedang melayani pesanan kuenya. “Sudah berapa lama, Bu, jualan kue begini?” tanya Nella.
“Sudah lama, Nak. 30 tahun lebih,” jawabnya.
“Wah, luar biasa.” Nella kagum. “Nggak capek, Bu? Apakah anak-anak ibu nggak pernah meminta ibu buat istirahat saja?”
Ibu itu tersenyum, lalu berkata, “Capek, tapi nggak pa-pa. Namanya juga cari nafkah. Anak-anak saya semua juga sudah sibuk bekerja. Ada yang di kampus, sekolah, kantor polisi, dan balai kota.”
“Wah, hebat sekali anak-anak ibu. Semua jadi orang sukses…”
Ibu itu kembali tersenyum. “Dibilang sukses sih sepertinya belum ya, soalnya anak-anak saya juga kerja seperti saya di tempat-tempat itu. Jualan kue.”
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Penjual Kue ini tidak bermaksud merendahkan penjual kue. Namun, sebagai gambaran kondisi masyarakat, para anak golongan ekonomi menengah ke bawah banyak yang mengikuti jejak orang tuanya karena tak memiliki akses pendidikan memadai.
8. Becak
Seorang tukang becak sedang diinterogasi polisi karena melanggar rambu lalu lintas. “Apa Bapak nggak lihat tanda ini? Becak nggak boleh masuk ke sini, Pak!” kata polisi sambil menunjuk gambar rambu lalu lintas berupa becak yang disilang.
“Oh gara-gara itu saja, toh,” sahut tukang becak santai. “Saya melihatnya dengan jelas, Pak. Tapi coba perhatikan, becak di rambu itu kan kosong. Sementara becak saya ada penumpangnya. Jadi, saya kira boleh masuk,” imbuh tukang becak tersebut. Polisi hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar jawaban si tukang becak.
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya dengan judul Becak ini menggambarkan tentang pentingnya mematuhi aturan yang berlaku, bukan justru membantahnya. Hal ini akan memberikan manfaat untuk kehidupan kita.
9. Sekolah Internasional
Sebuah sekolah akan berubah status dari sekolah biasa menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Seorang guru pun bertanya pada murid-muridnya terkait persiapan mereka untuk menyambut perubahan ini.
Seorang murid menjawab, “Saya harus menyiapkan uang yang banyak, Bu, sebab kalau sekolah di SBI, pasti biayanya jadi mahal juga.”
Mendengar itu, sang guru berusaha memberi penjelasan. “Maksudnya tidak seperti itu ya. SBI itu berarti sekolah kita dinilai memiliki kualitas yang bagus, sebagus sekolah-sekolah di luar negeri.
Murid itu menyahut, “Tapi bagi saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tetapi Sekolah Bertarif Internasional.”
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Sekolah Internasional ini terkait kritikan untuk sekolah-sekolah internasional yang umumnya memiliki biaya mahal, padahal kualitasnya belum tentu yang terbaik.
10. Ekskul
Dalam acara sosialisasi ekstrakurikuler atau ekskul di sekolah, seorang murid bertanya, “Pak, memangnya apa manfaat ikut ekstrakurikuler?” Sang guru pun memberikan jawaban. Menurutnya, ikut ekskul itu memiliki banyak manfaat. Ekskul bisa melatih kedisiplinan, tanggung jawab, kepemimpinan, dan sebagainya.
Setelah itu, seorang murid lain langsung menimpali. “Termasuk untuk menambah uang saku, ya, Pak?”
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Ekskul ini memiliki hikmah bahwa setiap kegiatan bergantung pada niatnya. Jika niat awalnya baik, kegiatan pasti akan berjalan baik pula. Namun, jika sebaliknya, tujuan utama kegiatan pasti tidak akan tercapai.
11. Kabel Telepon
Di hari pertama membuka kantor agen perumahan, seorang pria bernama Rendi langsung mendapat tamu. Lalu, demi terlihat profesional, Rendi pun berpura-pura bertelepon dengan telepon rumah di kantor tersebut, seolah-olah ada orang yang ingin membeli rumah darinya.
Si tamu pun menunggu sampai Rendi selesai menelepon. Lalu, setelah menutup telepon, Rendi menyapa tamu tersebut dengan ramah. Si tamu pun balik menyapa, dan mengatakan, “Mohon maaf, saya petugas teknisi telepon, datang ke sini untuk memasang kabel telepon di kantor ini.”
Seketika, Rendi pun terdiam. Ia malu ketahuan pura-pura telepon, karena kabelnya memang belum di pasang.
- Hikmah contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Kabel Telpon ini adalah, kita tidak perlu berpura-pura melakukan sesuatu demi tampak hebat. Lebih baik tampil apa adanya.
12. Obrolan di Pesawat
Ketika naik pesawat bersama, tiga orang dari negara yang berbeda saling memamerkan kehebatannya negara masing-masing. Orang pertama yang berasal dari Amerika bilang, “Lihat, kita sedang berada di atas New York! Patung Liberty seolah bisa kupegang.”
Beberapa saat kemudian, orang kedua yang berasal dari Prancis berkata, “Lihat, sekarang kita di atas Paris. Menara Eiffel seolah bisa kupegang.”
Setelah itu, orang ketiga yang berasal dari Indonesia membalas. “Kita sekarang ada di atas Tanah Abang.” Kedua orang lainnya bertanya hampir bersamaan, “Bagaimana bisa tahu, apa yang seolah kamu pegang?”
Orang Indonesia itu menjawab sambil mengajukan pergelangan tangannya yang kosong. “Ini, jam tangan saya hilang.” Kedua bule itu pun melongo bingung.
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Obrolan di Pesawat ini merupakan bentuk sindiran bahwa di Tanah Abang memang banyak copet, sehingga itulah yang sangat identik dengan daerah tersebut.
13. Keledai
Seorang pengusaha kaya baru saja membeli sembilan ekor keledai. Ia lalu membawa keledai itu pulang dengan menaiki salah satunya. Sementara delapan keledai lainnya, mengikuti di belakang.
Di tengah perjalanan, pengusaha itu menghitung keledainya. “Satu, dua, tiga … delapan. Lho, kok cuma ada delapan? Mana yang satunya?” Pengusaha itu kebingungan, lalu ia turun dari keledai yang ditungganginya dan kembali menghitung. Ah, ternyata jumlahnya benar, ada sembilan.
Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan dan kembali menghitung keledainya dengan cara yang sama. Hal itu ia ulangi berkali-kali, sampai ia bertemu dengan temannya. Pengusaha itu pun bercerita, “Setiap kali aku menghitung keledai dari atas keledai yang kutunggangi, jumlahnya ada delapan. Namun, jika kuhitung dari bawah, jumlahnya jadi sembilan.”
Temannya itu tertawa. “Kalau bagiku, sekarang bukan hanya ada sembilan keledai, tetapi 10. Ini keledai yang ke-10,” katanya sambil menunjuk si pengusaha.
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Keledai ini memberi hikmah kepada kita agar tidak terlalu polos dan naif. Hal yang sangat sederhana seperti menghitung jumlah keledai saja si pengusaha tak bisa, apalagi yang lainnya.
14. Modal Huruf
Seorang guru mengetes hafalan huruf yang sebelumnya diberikan kepada para siswa. Alif, salah satu murid menyebutkan beberapa huruf yang sudah dihafalnya dengan lantang. Dimulai dari C, lalu D, E, dan F. Setelah itu, Alif menyebut G, A, B, dan C.
Sang guru bingung, kenapa Alif hanya menyebutkan delapan huruf. Itu pun ada dua yang sama. Alif pun menjelaskan bahwa dengan modal delapan huruf itu ia bisa jadi musisi hebat, jadi tak perlu yang lainnya.
- Contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Modal Huruf ini menceritakan tentang seseorang yang tidak bisa memahami konteks persoalan. Jawaban si murid tidak sesuai konteks, walau maksudnya dapat dipahami, bahwa huruf-huruf tersebut merupakan tanda nada. Namun, itu bukan persoalan yang ditanyakan.
15. Tukang Roti
Pagi ini Nisa ingin membeli roti dari tukang roti keliling. Saat tukang roti datang, ia segera memanggilnya. “Pak, ada roti apa saja?” sapa Nisa.
“Macam-macam Kak. Ini nanas, ini stroberi, kalau yang itu srikaya. Pilih yang mana?”
Nisa memutar bola matanya. “Saya mau beli roti, Pak, bukan buah. Malah ditawari buah. Nggak jadi beli deh,” ucapnya, lalu pergi meninggalkan tukang roti yang kini menampakkan ekspresi kebingungan.
- Hikmah yang bisa diambil dari contoh teks anekdot beserta strukturnya yang berjudul Tukang Roti ini adalah, kita perlu menjawab suatu pertanyaan dengan jawaban yang jelas, tidak ambigu. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan kesalahpahaman.
Itulah 15 contoh teks anekdot beserta strukturnya sekaligus dilengkapi penjelasan hikmahnya. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi kamu yang membaca, sehingga dapat menjadi pribadi yang semakin bijak dalam menyikapi suatu hal.