20 Makanan Khas Riau Ini Tidak Boleh Dilewatkan

Setiap daerah di Indonesia memiliki sajian kulinernya masing-masing. Pun begitu dengan Riau, provinsi yang berada di Pulau Sumatra. Mayoritas makanan khas Riau didominasi dengan cita rasa gurih dan bersantan, mirip seperti masakan Padang karena memang masih satu pulau.

Kalau kamu berencana berkunjung ke Riau, kamu bisa mencicipi hidangan khas di sana. Tak hanya makanan berat, tapi juga makanan ringan yang bisa dijadikan buah tangan. Di bawah ini sudah 20 makanan berat dan ringan khas dari Riau yang wajib untuk kamu cicipi. Langsung saja ulasan selengkapnya berikut ini.

Rekomendasi Makanan Berat Khas Riau

Kuliner Riau terpengaruh oleh masakan Melayu yang umumnya menggunakan banyak santan. Nah, berikut adalah sejumlah kuliner yang sayang untuk dilewatkan saat datang ke Riau. Yuk simak!

1. Gulai Belacan

makanan khas riau

Kuliner pertama yang wajib kamu cicipi di Riau adalah gulai belacan. Belacan di sini adalah udang besar segar yang dimasak dengan bumbu gulai. Jenis udang yang digunakan umumnya adalah udang laut atau udang air tawar. Keduanya sama-sama nikmat, namun mungkin para pengelana rasa bisa mengenali perbedaannya.

Kuah gulai belacan memiliki cita rasa yang gurih dan sedikit pedas asam karena menggunakan asam Jawa, lada, cabai, dan kemiri. Tak lupa juga santan kental agar kuahnya makin kental dan tambah gurih. Gulai belacan umumnya disantap dengan nasi hangat. Hidangan ini bisa ditemukan dengan mudah di restoran atau warung-warung makan di Riau. 

2. Sup Tunjang

Sup Tunjang

Nggak suka yang bersantan? Cobain sup tunjang saat kamu plesiran ke Riau. Tak sedikit lho wisatawan di Riau yang menjadikan makanan ini sebagai favorit mereka. Bagaimana tidak, kuahnya itu sangat gurih karena terbuat dari kaldu.

Nah, tunjang di sini bukan cuma kikil seperti di warung makan nasi padang tapi disajikan utuh lengkap dengan tulang-tulangnya. Meski begitu, dagingnya tetap empuk dan juga lembut di mulut. Inilah yang menjadi salah satu ciri khas dari sajian kuliner asal Riau ini. Untuk kuahnya sendiri dibuat dengan beragam bumbu dan rempah, di antaranya ada:

  • bawang putih dan bawang merah
  • kemiri
  • ketumbar
  • jahe
  • kayu manis
  • pala
  • lada 
  • cengkih
  • daun bawang
  • garam

Sup tunjang disajikan saat benar-benar masih panas. Selain itu juga disajikan bersama sepiring nasi hangat. Kalau daging pada tulang sudah bersih, kamu masih bisa menikmati bagian sumsumnya menggunakan sedotan. Pokoknya nikmat banget deh!

3. Mi Lendir

makanan khas riau

Orang yang masih asing dengan makanan khas Riau yang satu ini mungkin akan bergidik saat mendengar namanya. Padahal, mi lendir adalah sajian kuliner berbahan dasar mi yang lezat. Rasanya gurih dengan kuah super kental menyerupai lendir. Nah, kuahnya inilah yang membuat makanan ini disebut mi lendir. 

Kalau kamu pernah mencoba mi ongklok dari Wonosobo, seperti itulah kira-kira tampilan mi lendir dari Riau. Kuah kentalnya terbuat dari campuran ubi jalar kukus dan kacang tanah yang sudah dihaluskan. Kemudian ditambah larutan maizena agar makin kental.

Penasaran dengan rasanya? Nggak perlu jauh-jauh ke Riau. Kamu bisa membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahannya relatif mudah didapat. Di antaranya ada:

  • mi kuning basah
  • daun salam
  • serai
  • kacang tanah goreng
  • ubi jalar
  • kaldu ayam
  • gula merah
  • bawang putih dan merah
  • cabai merah
  • kencur

4. Mi Sagu

Mi Sagu 2

Jika sagu umumnya dibuat menjadi papeda atau kapurung oleh masyarakat Indonesia Timur, maka tidak dengan di Riau. Masyarakat Riau umumnya mengolah tepung sagu menjadi mi. Tampilannya mirip seperti sohun yang sudah direbus namun warnanya agak sedikit pucat.

Mi sagu umumnya diolah dengan cara digoreng atau masak kuah. Bumbu-bumbu yang digunakan tak berbeda jauh dari bumbu mi goreng atau mi rebus pada umumnya. Namun beberapa penjual biasanya mengolahnya dengan kecap asin, kecap ikan, saus tiram, dan minyak wijen.

Oh iya, mi sagu juga disajikan bersama sayur-sayuran seperti tauge dan kucai. Selain itu juga diberi topping ikan teri. Buat yang sedang menjalani program diet, mi sagu bisa dijadikan pilihan. Sebab, olahan sagu termasuk bebas gluten sehingga juga bagus untuk yang memiliki intoleransi gluten.

5. Cincalok

makanan khas riau

Cincalok adalah makanan tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat, namun juga berkembang di Riau dan bahkan Malaysia. Cincalok merupakan sejenis lauk yang terbuat dari fermentasi udang rebon. Disebut lauk karena bisa dikreasikan menjadi beragam produk kuliner yang nikmat.

Hanya dua bahan yang dibutuhkan, yakni udang rebon dan garam. Untuk ½ kg rebon membutuhkan kurang lebih 4 sdm garam. Cara membuatnya lumayan mudah, yakni dengan mencuci bersih rebon, tiriskan, lalu dicampur dengan garam. Selanjutnya, masukkan ke dalam wadah tertutup dan biarkan selama kurang lebih 5 hari.

Cincalok bisa langsung disantap bersama nasi. Selain itu juga bisa dibuat menjadi sambal yang pembuatannya mirip seperti sambal dabu-dabu atau matah yang disiram dengan minyak goreng panas. Bahan-bahannya adalah:

  • cincalok
  • cabai rawit
  • bawang putih dan merah
  • tomat
  • gula
  • jeruk kasturi

6. Sup dan Sate Rusa

Sup dan Sate Rusa

Mau nyobain makanan khas Riau yang nggak hanya lezat tapi juga unik? Cobain sup dan sate daging rusa. Memang terdengar agak aneh karena umumnya kita hanya menyantap sup dan sate dari daging ayam, sapi, atau kambing. 

Namun buat kamu para pengelana rasa, wajib hukumnya untuk mencoba sate dan sup rusa ini. Daging rusa memiliki tekstur yang beda dari daging sapi dan kambing. Bisa dikatakan aroma dagingnya lebih enak dan tekstur seratnya lebih halus serta ramping.

Baik sup atau sate rusa, keduanya sama-sama diolah menggunakan bumbu dan rempah pilihan. Jadi, sama-sama lezat dan sangat disayangkan jika kamu tidak mencoba dua-duanya. Apalagi jika menyantapnya saat cuaca sedang mendung, dijamin makin nikmat!

7. Ikan Baung Asam Pedas

makanan khas riau

Riau merupakan provinsi yang terdiri dari beberapa kepulauan. Jadi, tidak heran bila sebagian besar sajian khas di sana berbahan dasar hasil laut. Salah satu yang cukup populer adalah ikan baung asam pedas. Ikan baung adalah jenis ikan air tawar yang bentuknya mirip seperti patin atau lundu.

Ikan ini diolah dengan bumbu dan rempah khusus sehingga cita rasa ikannya benar-benar nikmat. Sebelum diolah, ikan terlebih dahulu dibersihkan dan direndam dengan air asam jawa atau kandis. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bau pada ikan dan membuat rasanya lebih segar.

Ikan baung asam pedas bisa dinikmati oleh segala usia, termasuk anak-anak. Pasalnya, ikan baung tidak memiliki sisik dan hanya memiliki duri tebal tanpa sedikit pun duri halus sehingga mudah dihilangkan. Selain itu tekstur dagingnya juga lembut begitu masuk di mulut. 

8. Ikan Cuka

Ikan Cuka

Gurih dan asam, itulah cita rasa khas makanan di Riau. Bahkan hasil laut seperti ikan pun diolah dengan cita rasa asam, salah satunya adalah ikan cuka. Ada alasan mengapa olahan ikan masyarakat Riau memiliki rasa asam, yakni untuk menghilangkan amis dan memberi rasa segar.

Ikan cuka dapat dibuat menggunakan beragam jenis ikan, seperti tenggiri, mackerel, dan tongkol. Pertama-tama, ikan dibersihkan, dipotong-potong, lalu digoreng. Jika sudah, ikan disajikan dengan kuah cuka yang terbuat dari bahan-bahan sebagai berikut:

  • cabai merah
  • tomat merah
  • lada
  • pala
  • daun jeruk
  • jahe
  • serai
  • garam
  • gula pasir

Bahan-bahan di atas ditumis lalu ditambahkan sedikit air. Jika sudah, ikan yang sudah digoreng tadi baru dimasukkan. Ikan cuka siap dinikmati bersama nasi hangat. Hidangan ini diberi nama cuka bukan karena menggunakan cuka melainkan karena cita rasanya yang asam dan gurih.

9. Nasi Lemak

makanan khas riau

Kamu pasti sudah pernah mendengar nama makanan nasi lemak. Tapi apakah kamu sudah pernah mencobanya? Nasi lemak merupakan sajian kuliner khas Melayu atau lebih tepatnya Malaysia. Makanan yang mirip seperti nasi uduk ini juga menjadi kuliner tradisional di Riau, Sumatra Utara, dan Pekanbaru.

Disebut nasi lemak karena kata ‘lemak’ ada kaitannya dengan rasa gurih santan. Sementara, santan adalah salah satu bahan utama untuk membuat hidangan ini. Nasi lemak biasa disajikan dengan sambal, ikan teri goreng, telur, kacang tanah goreng, dan irisan timun.

Selain beberapa kondimen tersebut, nasi lemak juga kerap didampingi dengan olahan daging, tempe, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Di Riau, makanan ini umumnya dihidangkan sebagai menu sarapan.

10. Bacah Daging

Bacah Daging

Jika Minang punya rendang, maka Riau punya bacah daging. Makanan khas Riau ini dibuat menggunakan bahan utama berupa daging sapi has dalam. Rasanya dominan gurih dan legit karena menggunakan bumbu-bumbu seperti:

  • air asam jawa
  • daun jeruk
  • santan
  • bawang merah dan putih
  • ketumbar
  • jinten
  • gula merah
  • garam dan kaldu bubuk

Cara memasaknya sama seperti rendang, yakni daging dipotong-potong sesuai selera lalu direbus bersama bumbu-bumbu di atas. Masak hingga bumbu benar-benar meresap. Nah, bedanya dengan rendang adalah bacah daging yang sudah direbus harus dipanggang terlebih dahulu sebelum dihidangkan.

10 Makanan Ringan Khas Riau

Selain makanan berat, Riau juga memiliki beragam jenis makanan ringan yang cocok untuk dijadikan buah tangan. Berikut adalah beberapa yang cukup sering direkomendasikan.

1. Keripik Nanas

makanan khas riau

Nanas adalah salah satu jenis buah yang cukup melimpah di Riau. Masyarakat setempat pun mengkreasikan buah berdaging kuning ini menjadi keripik layaknya keripik pisang. Dengan begitu, nanas menjadi lebih awet dan bisa digunakan sebagai buah tangan.

Nanas khas Riau memiliki buah yang relatif besar, mengandung banyak air, dan pastinya lebih manis. Bagi masyarakat setempat, nanas segar dengan keripik nanas memiliki harga jual yang berbeda. Keripik nanas dianggap lebih bisa meningkatkan harga jual buah tropis ini.

Cara membuatnya pun lumayan mudah namun membutuhkan proses yang lama. Pertama, nanas yang baru dipanen langsung dikupas kulitnya. Selanjutnya diiris tipis-tipis secara melingkar dan direbus. Kemudian nanas ditiriskan dan dijemur menggunakan sinar matahari langsung. Bila sudah kering sempurna, nanas digoreng hingga berwarna kuning agak kecokelatan.

2. Bolu Kemojo

Bolu Kemojo

Bolu kemojo merupakan makanan khas Riau yang menjadi favorit para pelancong untuk dijadikan oleh-oleh. Sekilas terlihat penganan ini memiliki permukaan tekstur yang kasar. Namun begitu masuk di mulut bakal langsung lumer. Rasanya dominan manis dan legit dengan aroma pandan yang cukup harum.

Kalau kamu mau, kamu bisa lho membuatnya di rumah. Bahan-bahannya gampang didapatkan kok. Di antaranya adalah:

  • tepung terigu protein sedang
  • telur
  • gula pasir
  • santan
  • margarin
  • pasta pandan
  • vanili bubuk
  • garam
  • pewarna hijau tua

Pertama, lelehkan margarin terlebih dahulu dengan api kecil. Selanjutnya, buat adonan kue dengan mengocok telur, garam, dan gula pasir menggunakan mixer berkecepatan rendah. Kemudian, tambahkan santan sambil diaduk perlahan. Lalu masukkan tepung dan vanili yang sudah diayak. Terakhir, tambahkan margarin, pewarna hijau tua, dan pasta pandan.

Aduk hingga tercampur rata lalu panggang menggunakan oven dengan suhu 160°C hingga matang sempurna. Sebagai alternatif pasta pandan, kamu bisa menggunakan perisa lain, seperti rasa kacang hijau, keju, nangka, gula merah, dan lain sebagainya. Agar semakin autentik, gunakan loyang berbentuk bunga sebagai wadah untuk memanggang bolunya.

3. Karipap Durian

makanan khas riau

Selain nanas, durian juga termasuk melimpah di daerah-daerah di Riau. Khususnya di Kabupaten Siak, buah durian dijadikan isian penganan bernama karipap. Kudapan bercita rasa manis dan gurih ini kerap menjadi buruan wisatawan lokal dan dari luar daerah yang plesiran kemari.

Karipap sendiri adalah sejenis kudapan yang bentuknya mirip seperti pastel namun kulitnya berlapis-lapis. Disebut karipap durian karian isiannya adalah buah durian asli. Saat kulit karipapnya digigit, akan ada bunyi kres yang begitu renyah. Gurihnya kulit karipap berpadu sempurna dengan manis legitnya daging durian, apalagi jika masih panas.

Oh iya, karipap durian kurang cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena mudah basi. Jadi, kalau kamu penasaran seperti apa sih nikmatnya penganan satu ini, kamu harus mencobanya langsung di Riau. Mengenai masalah harga, jelas lebih tinggi dibanding karipap biasa karena hanya bisa diproduksi saat musim durian.

4. Lempuk Durian

Lempuk Durian

Banyak makanan khas Riau yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi orang-orang terdekat. Salah satu yang wajib dicicipi dan dibeli adalah lempok atau lempuk durian. Sesuai namanya, makanan ini berbahan dasar durian yang diolah menjadi semacam dodol yang dibungkus dengan daun jagung kering.

Meski tergolong sebagai dodol, ada sedikit perbedaan dari bahan-bahan yang digunakan. Bila dodol pada umumnya dibuat menggunakan campuran tepung ketan dan kelapa, maka tidak dengan lempuk durian. Penganan khas Bumi Lancang Kuning ini hanya terbuat dari tiga bahan utama, yakni:

  • daging durian
  • gula merah
  • garam

Tiga itu saja bahan yang digunakan. Sederhana memang, namun cara mengolahnya membutuhkan keahlian khusus dan bisa memakan waktu hingga 4 jam. Rasanya dominan manis, legit, dan ada aroma gula merah yang begitu khas di setiap gigitannya.

5. Dodol Kedondong

makanan khas riau

Bagi yang suka dodol, wajib banget coba dodol kedondong khas Riau. Bila kedondong biasanya dinikmati sebagai rujak atau asinan buah, maka beda dengan di Riau. Di sini, buah kedondong dijadikan bahan utama untuk membuat dodol yang dicampur dengan bahan-bahan lain. Di antaranya adalah tepung beras ketan, kelapa, dan gula pasir.

Untuk mengolahnya, buah kedondong yang sudah tua terlebih dahulu dibersihkan dari kulit dan bijinya. Lalu direbus hingga hancur. Baru kemudian ditambahkan bahan-bahan lain dan terus diaduk hingga menjadi dodol.

Penganan ini memiliki tekstur yang mirip seperti dodol pada umumnya. Hanya saja, warnanya lebih terang dan agak berserat. Mengenai rasa, dodol kedondong cukup manis dengan sedikit rasa asam dari kedondong. Bagi yang tidak suka manis, olahan kedondong ini bisa dijadikan alternatif.

6. Lopek Bugi

Lopek Bugi

Dalam bahasa lokal di Riau, lopek memiliki arti lepat, sementara bugi berarti ketan. Jika digabungkan, lopek bugi berarti kue lepat ketan. Kabarnya, penganan ini menjadi camilan favorit para bangsawan di Riau pada zaman dahulu. Biasanya dihidangkan pada hari-hari besar keagamaan namun sekarang bisa ditemukan di pasar hampir setiap hari.

Kue ini memiliki tampilan yang mirip dengan kue mendut. Bahkan bisa dibilang benar-benar sama karena bahan utama yang digunakan adalah tepung ketan. Kemudian isiannya adalah parutan kelapa yang dimasak manis menggunakan gula merah.

Teksturnya kenyal dan rasanya manis legit dengan aroma earthy khas daun pisang. Meski lezat, kue ini mudah basi bila dijadikan oleh-oleh ke luar provinsi. Kalau penasaran dengan lopek bugi yang autentik, kamu harus mencicipinya langsung di Riau.

7. Salai Ikan Patin

makanan khas riau

Bila Sulawesi terkenal dengan kuliner cakalang fufu, maka Riau terkenal dengan salai ikan patinnya. Keduanya sama-sama diolah dengan cara diasap, bedanya hanya terletak pada jenis ikan yang digunakan.

Salai patin menjadi makanan khas Riau yang dibanggakan oleh masyarakat setempat. Ini lantaran aroma dan cita rasanya begitu autentik. Untuk mengolahnya, satu-satunya bahan yang dibutuhkan hanyalah ikan patin.

Pertama, ikan dibersihkan terlebih dahulu dan direndam menggunakan larutan cuka selama kurang lebih 15 menit. Kemudian ditiriskan dan ditata di atas salayan (anyaman bilik bambu). Selanjutnya, ikan diasap menggunakan asap bara kayu selama kurang lebih 24 jam atau hingga daging ikan mengering dan berubah kecokelatan.

8. Kue Asidah

Kue Asidah

Sajian khas Riau yang berikut ini kerap hadir pada momen-momen istimewa atau upacara tertentu di Riau. Di antaranya kenduri adat, hari raya keagamaan, tunangan, dan lain sebagainya. Biasanya, masyarakat setempat menikmati kue asidah bersama dengan secangkir teh atau kopi.

Meski disebut kue, kudapan satu ini tidak memiliki rasa manis yang begitu kuat. Karena masih terpengaruh budaya Melayu, kue asidah dibuat dengan banyak rempah, seperti cengkih dan kayu manis. Selain itu juga disajikan dengan taburan bawang merah goreng sehingga rasanya dominan gurih.

9. Roti Jala

makanan khas riau

Roti jala adalah penganan khas Riau yang terbuat dari tepung terigu. Diberi nama jala karena menyerupai jala atau jaring-jaring. Roti ini umumnya dihidangkan sebagai camilan pada sore hari. Namun dulu roti jala hanya dihidangkan pada upacara-upacara tertentu seperti pesta pernikahan.

Kalau berkunjung ke Riau, kamu bisa menemukan banyak penjual roti jala di berbagai sudut daerah. Roti ini biasanya dinikmati dengan cara dicocolkan pada kuah kari. Ada yang menggunakan kari daging ayam, sapi, atau kambing. 

10. Amplang Udang

Amplang Udang

Satu lagi produk kuliner khas  Riau yang tak boleh dilewatkan, yakni amplang udang. Sesuai namanya, camilan ini terbuat dari udang yang dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti tapioka atau tepung sagu dan bumbu-bumbu khusus.

Amplang udang bisa ditemukan di berbagai penjuru Riau namun yang paling banyak memproduksi adalah Kabupaten Indragiri Hilir. Camilan sejenis kerupuk ini memiliki rasa udang yang cukup kuat dan gurih. Karena tidak mudah basi, kamu bisa menjadikannya sebagai salah satu buah tangan untuk orang-orang terkasih.

Itulah 20 makanan khas Riau yang wajib untuk dicoba atau dijadikan buah tangan. Dari rekomendasi di atas, apakah kamu sudah pernah mencoba salah satunya? Kalau belum ada, tak ada salahnya untuk mencoba membuatnya sendiri. Tapi kalau cari yang autentik, berarti kamu harus meluangkan waktu untuk wisata kuliner ke Riau.

SHARE:

Seorang penulis professional dan berpengalaman menulis konten lebih dari 10 tahun di salahsatu startup indonesia, pernah juga menulis di beberapa media online Indonesia.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste