10 Nama Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga, Sudah tahu?

Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW selalu ditemani oleh sahabat-sahabat setia yang selalu berada di sisinya dalam berbagai situasi. Sebagai imbalan atas kesetiaan mereka, Allah menjamin 10 sahabat Nabi Muhammad untuk masuk surga.

Sahabat Nabi adalah sebutan bagi mereka yang hidup pada masa Nabi dan mengikuti serta mendukung ajaran-ajarannya. Mereka memiliki peran penting dalam sejarah Islam karena telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam.

Sahabat Nabi berasal dari berbagai latar belakang dan profesi. Namun, mereka semua memiliki persamaan dalam cinta mereka kepada Allah dan Nabi Muhammad, serta bertekad untuk memperjuangkan kebenaran.

Nama Sahabat Nabi Muhammad yang Dijamin Masuk Surga

Dalam beberapa riwayat hadits, disebutkan bahwa ada 10 sahabat nabi yang telah dijamin masuk surga. Atas izin Allah, mereka masuk surga tanpa hisab. 

Mereka masuk surga tanpa hisab karena keimanan dan kecintaan mereka kepada Allah SWT melebihi apapun. Para sahabat nabi ini juga sudah melewati berbagai ujian dan cobaan dari Allah SWT dengan berbekal iman dan taqwa.

Lalu siapa saja sahabat nabi yang dimaksud? Mengapa 10 sahabat tersebut dijamin masuk surga? Hadits yang diriwayatkan ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَعَلِىٌّ فِى الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِى الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِى الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِى الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِى الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ

Artinya:

“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id (bin Zaid) di surga, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3747 dan Ahmad).

Berdasarkan hadits tersebut, 10 sahabat nabi Muhammad yang dijamin masuk surga antara lain Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khaththab, Utsman bin ‘Affan, ‘Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Az-Zubair bin Al-‘Awwam, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Sa’id bin Zaid dan Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah.

Bagaimana kisah para sahabat nabi tersebut hingga dijamin masuk surga? Berikut kisah singkat perjalanan hidupnya:

1. Abu Bakar As-Shiddiq

Abu Bakar As-Shiddiq merupakan sahabat utama Nabi Muhammad SAW. Ia adalah salah satu orang yang pertama mempercayai Nabi dan memeluk agama Islam. 

Setelah wafatnya Nabi, Abu Bakar menjadi yang pertama dalam melanjutkan kepemimpinan sepeninggal Nabi.

Ketika Nabi menyebarkan agama Islam di tanah Arab, Abu Bakar selalu setia mendampingi dan melindungi Nabi. Dia juga menjadi teman setia nabi saat peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah. 

Meskipun seringkali menghadapi ancaman pembunuhan, Abu Bakar tetap teguh dan berani membela Islam. Dia dikenal karena sifat-sifat kelembutan, kesabaran, dan kejujuran sehingga dijuluki “As-Shiddiq”, yang berarti “orang yang selalu berkata benar.”

Menurut catatan sejarah Islam, Abu Bakar juga dikenal sebagai seorang pedagang. Abu Bakar juga merupakan hakim yang memiliki posisi tinggi dalam masyarakat, seorang yang berpengetahuan, dan seorang tafsir mimpi yang terampil. 

Nabi Muhammad SAW sangat mempercayai Abu Bakar. Di akhir hidup Nabi, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Yang memberikan indikasi bahwa dia akan menjadi pengganti Nabi sebagai khalifah umat Islam.

Baca juga: 3 Arti Mimpi Membunuh Orang menurut Islam, Hanya Bunga Tidur saja?

2. Umar bin Khattab

Sahabat Nabi Muhammad kedua yang dijamin masuk surga adalah Umar bin Khattab. Meskipun pada awalnya memiliki niatan untuk membunuh Nabi ketika agama Islam pertama kali muncul di Mekkah, Umar mengalami perubahan besar dalam hidupnya.

Umar mendapat petunjuk dan hidayah ketika dia mendengar saudarinya membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Tanpa ragu, ia langsung bertaubat dan memeluk agama Islam. 

Umar menjadi salah satu dari Khulafaur Rasyidin yang paling berpengaruh dalam penyebaran agama Islam. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat berani, siap mengangkat pedangnya dan berjuang dengan gigih untuk membela agama Allah. 

Salah satu sifat yang patut dicontoh dari Umar adalah keberaniannya dalam menyuarakan perbedaan antara yang haq dan yang batil. Oleh karena itu, dia diberi julukan “Al-Faruq” yang berarti “pembeda antara yang salah dan benar.”

Kepemimpinan Umar bin Khattab setelah wafatnya Abu Bakar sangat dihormati dan diakui. Bahkan menjadikan Islam menyebar hingga sepertiga dari penduduk dunia pada saat itu. Dia lahir dalam keluarga yang memiliki kecukupan, tidak kaya tidak miskin. 

Sebelum masuk Islam, Umar termasuk orang yang disegani lantaran banyak menjuarai pertandingan gulat di Mekah. Pada saat masa jahiliyah, terdapat tradisi mengubur anak perempuan hidup-hidup. Umar pun turut melakukannya.

Namun, setelah masuk Islam, Umar menyesali perbuatannya. Ia juga berhenti dari mabuk-mabukan, tidak pernah lagi menyentuh alkohol.

Sepeninggal Rasulullah SAW dan Abu Bakar, Umar menjabat sebagai khalifah yang tegas dan adil. Adapun jasanya antara lain melakukan jihad dan penaklukan, mengadakan perang Jembatan, perang Qadisiyah, perang Buwaib, penaklukan Jalula, penaklukan Ahwaz, penaklukan Hulwan, penaklukan Nahawand, dan sebagainya.

Pada masa Umar juga pertama kali ada penanggalan Hijriah, pencetus ronda malam, menghidupkan shalat tarawih berjamaah, menerangi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dan mendirikan lembaga kajian Al-Quran. 

3. Utsman bin Affan

Selain Abu Bakar dan Umar, Utsman bin Affan juga termasuk dalam golongan assabiqunal awwalun, yaitu orang-orang pertama yang masuk Islam. Utsman dikenal sebagai seorang pedagang kaya di Mekkah. 

Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, ia memiliki sifat-sifat yang patut dijadikan teladan. Umar merupakan orang yang murah hati, sopan, berbicara dengan lemah lembut, dan selalu menggunakan kekayaannya untuk bersedekah dan membayar zakat.

Sahabat Nabi Muhammad ini juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat peduli terhadap masalah sosial. Contohnya adalah pengabdiannya dalam mewakafkan sumur yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat saat musim kemarau tiba.

Utsman dinikahkan oleh Nabi dengan putrinya, Ruqayah. Ruqayah meninggal lalu Nabi menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, yakni Ummu Kultsum. Dari perkawinan ini lahir Abdullah. Karena itulah Utsman diberi julukan “Dzun Nuraian” berarti memiliki dua cahaya.

Dia kemudian menjadi khalifah menggantikan posisi Umar bin Khattab. Selama masa kepemimpinannya, banyak kemajuan terjadi dalam bidang infrastruktur dan perkembangan Islam. Contohnya pendirian angkatan laut pertama untuk umat Islam.

Kematian Utsman bin Affan terkenal tragis dan menyentuh hati. Dia dibunuh oleh sekelompok pemberontak ketika sedang membaca Al-Qur’an. Utsman wafat sebagai syahid.

Baca juga: 5 Doa Tolak Bala Arab, Latin, Arti, dan Waktu Terbaik untuk Berdoa

4. Ali bin Abi Thalib

Sahabat Nabi Muhammad berikutnya yang dijamin masuk surga adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah orang kedua yang dengan cepat mempercayai wahyu Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW dan memeluk agama Islam.

Tidak mengherankan, Allah SWT telah menjanjikan surga tanpa hisab bagi Ali bin Abi Thalib. Kesetiaan Ali terhadap agama Islam telah tumbuh sejak usia dini. Beliau belajar langsung dari Nabi Muhammad SAW mengenai ajaran Islam.

Sebagai seorang Muslim yang berjuang di jalan Allah, Ali bin Abi Thalib tak pernah absen dalam medan perang untuk membela Islam. Bahkan, Ali pernah menggantikan peran Rasulullah ketika kaum Quraisy berencana untuk menyusul dan menangkapnya.

Tiga hari kemudian, Ali berangkat sendirian untuk menyusul Nabi yang telah hijrah lebih dulu ke Madinah. Dalam perjalannya, Ali bergerak di malam hari dan bersembunyi di siang hari untuk menghindari serangan dari kaum Quraisy.

Ali bin Abi Thalib kemudian menjadi khalifah, menggantikan Utsman bin Affan beberapa tahun setelah wafatnya Utsman. Selama masa kepemimpinannya, Ali dihadapkan pada berbagai tantangan akibat pemberontakan yang terjadi di berbagai tempat. 

5. Thalhah bin Ubaidillah 

Berikutnya Thalhah bin Ubaidillah. Thalhah merupakan seorang sahabat Nabi Muhammad dari suku Quraisy yang diberi banyak julukan oleh Nabi. Julukan itu menggambarkan sifat-sifat baiknya, kemurahan hati, dan kedermawanan.

Salah satu julukannya yaitu Burung Elang karena memiliki tatapan yang sangat tajam. Nabi juga menyebut nama Thalhah sebagai salah satu sahabatnya yang akan masuk surga. 

Ketika perang Uhud terjadi, Thalhah dengan gigih berdiri sebagai perisai melindungi Rasulullah dari serangan kaum Quraisy. Akibatnya, Thalhah kehilangan jari-jarinya dalam pertempuran tersebut.  Pada perang inilah Talhah menjadi sahabat terbaik menurut Rasulullah SAW.

Thalhah akhirnya meninggal sebagai syahid saat terlibat dalam pertempuran Jamal. Nabi Muhammad bahkan pernah bersabda bahwa jika seseorang ingin melihat syahid di muka bumi, maka mereka seharusnya melihat Thalhah Ubaidillah. 

6. Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam telah memeluk Islam ketika usianya masih sangat muda, yaitu pada usia 15 tahun. Beliau adalah saudara sepupu Nabi dan termasuk dalam kelompok orang-orang pertama yang menerima ajaran agama Islam.

Sepanjang hidupnya, Zubair selalu menjadi penjaga setia dan pendukung Rasulullah. Bahkan, ia sampai ikut hijrah ke Habasyi atau Ethiopia, lalu kembali ke Madinah.

Pada awal memeluk Islam, ia menghadapi ujian berat yang mana ia disiksa oleh pamannya, Naufal bin Khuwailid. Namun, karena keyakinannya yang teguh ia tidak ragu untuk memeluk Islam.

Allah SWT menjanjikan surga bagi Zubair dengan memasukkannya ke dalam daftar 10 sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga.

Baca juga: 250 Nama Bayi Perempuan Islam dan Artinya Terlengkap

7. Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai seorang sahabat Nabi yang sangat dermawan. Beliau juga termasuk orang-orang pertama masuk Islam. Selain itu, Abdurrahman bin Auf juga termasuk dalam daftar 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.

Abdurrahman bin Auf adalah seorang pengusaha yang sangat berdedikasi. Meskipun begitu, beliau tidak pernah ragu untuk berpartisipasi dalam medan perang. Dalam perang Uhud, beliau bahkan mengalami 20 luka tusukan dan kehilangan giginya.

Ia juga termasuk dalam kelompok sahabat yang ikut hijrah bersama Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Tak ragu, ia membawa seluruh harta miliknya ketika hijrah. Namun, di tengah perjalanan, para pemimpin Quraisy merampas seluruh kekayaannya.

Abdurrahman bin Auf dan sahabat lainnya sering berlomba-lomba untuk beramal. Bahkan, ia pernah menjual sebidang tanahnya dengan harga 40 ribu dinar. Seluruh hasil penjualan tersebut ia sumbangkan kepada fakir miskin.

Sebelum wafatnya pun Abdurrahman bin Auf terus berbagi. Misalnya ketika ia menyumbangkan 400 dinar kepada orang-orang yang selamat dari perang Badar.

8. Sa’ad bin Waqqash 

Sa’ad bin Waqqash nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik Az-Zuhri. Ia merupakan paman Nabi Muhammad yang dilahirkan dalam keluarga kaya dan terhormat. Karakternya sifat serius dan berpikiran visioner.

Ketika itu Sa’ad diajak oleh Abu Bakar untuk bertemu Rasulullah. Setelah mendengar penjelasan Nabi tentang agama Islam, Sa’ad tersentuh dan akhirnya memeluk agama Allah SWT.

Keputusan ini dihadapi dengan tantangan berat dari keluarganya, terutama oleh ibunya. Ibunya mengancam akan bunuh diri dengan tidak makan dan minum selama berhari-hari, tubuhnya menjadi semakin kurus dan membuat Sa’ad sangat sedih.

Meskipun sangat mencintai ibunya, Sa’ad memiliki tekad kuat untuk tetap berpegang pada jalan Allah dengan memeluk Islam. Akhirnya, ibunya menyadari tekadnya dan menghentikan ancaman bunuh diri.

Sa’ad menyadari bahwa cintanya kepada Allah SWT lebih tinggi. Sa’ad bin Waqqash menjadi bagian penting dalam sejarah. Sebab, ia adalah orang pertama yang melepaskan anak panah untuk membela Islam dalam pertempuran Uhud.

Dalam setiap pertempuran, kehadiran Sa’ad bin Waqqash membuat pasukan Muslim merasa lebih tenang. Kemampuannya dalam mengalahkan musuh, ketaqwaannya pada Allah SWT, dan perhatiannya terhadap kebaikan membuat pasukan merasa yakin.

Sa’ad dikenal karena keberaniannya dalam berperang. Bahkan setelah wafatnya Nabi, ia tetap menjadi prajurit yang diandalkan oleh para khalifah. Ia meninggal pada usia 80 tahun, menjadikannya salah satu sahabat Nabi yang hidup paling lama.

9. Sa’id bin Zaid

Sa’id bin Zaid adalah nama berikutnya dalam daftar 10 sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga. Beliau termasuk dalam kelompok assabiqunal awwalun, yaitu orang-orang pertama yang masuk Islam.

Bersama istrinya, Fathimah bin Khattab yang merupakan adik dari Umar bin Khattab, Sa’id memeluk agama Islam dan setia membela agamanya. Sa’id selalu turut dalam medan perang yang diikuti oleh Rasulullah SAW, kecuali dalam perang Badar.

Pada awal masuk Islam, Sa’id menghadapi tekanan dan penyiksaan yang berat dari keluarganya sendiri. Termasuk dari Umar bin Khattab yang saat itu belum menjadi seorang Muslim. Umar bahkan pernah memukul Sa’id hingga wajahnya berdarah.

Sa’id tetap bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Hal ini menggerakkan hati Umar sehingga ia akhirnya terenyuh dan menerima Islam. Selain kesabarannya, Sa’id juga terkenal karena keteguhannya dan keberaniannya dalam peperangan.

Bahkan, ia turut berpartisipasi dalam penaklukan wilayah Syam yang meliputi negara Suriah dan daerah sekitarnya. Sa’id wafat setelah beberapa sahabat Nabi lainnya telah meninggal dunia.

10. Abu Ubaidah bin Jarrah

Nama terakhir dalam daftar 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. Beliau adalah sosok yang dikenal sebagai pemimpin di antara para pemimpin atau disebut juga Amirul Umara.

Abu Ubaidah bin Jarrah memeluk Islam melalui pengaruh Abu Bakar As-Shiddiq. Beliau menjadi seorang Muslim di awal-awal kebangkitan Islam, bahkan sebelum Nabi Muhammad mendirikan Darul Arqam.

Beliau aktif berpartisipasi dalam medan perang bersama Nabi. Dalam Pertempuran Badar, Abu Ubaidah tercatat sebagai orang yang membunuh ayahnya sendiri yang merupakan seorang kafir penentang Islam.

Dalam sejarah lainnya, selama Pertempuran Uhud, Abu Ubaidah melindungi Rasulullah dari serangan musuh. Pada perang tersebut, ia kehilangan dua giginya.

Walaupun menghadapi banyak cobaan berat selama perang, Abu Ubaidah tidak pernah menyerah dalam berjuang di jalan Allah SWT. Bahkan, saat Abu Bakar menjadi khalifah, Abu Ubaidah dipilih sebagai panglima perang yang memimpin pasukan Muslim melawan Kekaisaran Romawi.

Daftar 10 sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga memberikan keteladanan yang luar biasa. Mereka merupakan pemimpin bijak dan berani yang memiliki keteguhan iman untuk terus berada di jalan Allah dan membela Rasulullah.

Para sahabat ini dihormati dan dihargai atas jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam. Pengorbanan mereka semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita umat Muslim untuk mengikuti jejak dalam memperjuangkan kebenaran.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment