Etnis: Pengertian, Konsep, Jenis, dan Contohnya

Secara umum, kelompok etnik disebut sebagai golongan atau anggota manusia yang identifikasinya berdasarkan garis keturunan. Etnik juga memiliki julukan lain, yakni suku bangsa karena menggabungkan posisi diri dengan sesamanya. Ada berbagai jenis etnis, simak rangkumannya di bawah ini!

Pengertian Etnis

Pengertian Etnis
Pengertian Etnis | Sumber gambar: Freepik.com

Seperti yang telah disinggung, etnik itu suku bangsa. Hal ini karena menjadi bukti nyata kesatuan sosial yang bisa kita bedakan. 

Biasanya, etnik berisi unsur kebudayaan yang kuat. Selain itu, bahasa merupakan aspek utama dari budaya tersebut.

Ada juga perspektif lain yang menganggap etnis sebagai perkumpulan manusia dengan ikatan kuat. Ikatan tersebut berasal dari kesadaran dan identitas dengan pemahaman kesatuan bangsanya.

Dengan kata lain, penentuan etnik terjadi karena seberapa penting kesadaran kelompok. Tidak lupa juga dengan pemahaman luas tentang kesatuan, kebudayaan, dan asal-usul.

Maka kesimpulannya, etnik merupakan sistem sosial berbentuk golongan manusia yang memiliki kepercayaan. Seperti implementasi masyarakat, keberagaman budaya, adat istiadat, norma, bahasa, latar belakang sejarah, geografis, dan hubungan kekerabatan yang tidak akan terpisah.

Konsep Etnis

Konsep Etnis
Konsep Etnis | Sumber gambar: Freepik.com

Agar bisa melihat hubungan etnik, kamu bisa memahami kasus-kasus yang berkaitan. Khususnya untuk etnik yang jarang berkonflik maupun bertahan dalam masalah wilayah.

Tujuannya untuk identifikasi cara-cara yang akan dihadapi kumpulan etnik. Sedangkan, tujuan utamanya untuk menghadapinya tanpa terjadi konflik tertentu. Dalam berbagai kelompok etnis, setidaknya ada ciri khas budaya yang membedakan.

Ciri khasnya adalah unit budaya langgeng dan berbagai faktor pengaruh untuk membentuk unit budaya. Tentunya, ada juga implikasi yang berperan dalam etnik sebagai unit kebudayaan.

Salah satunya adalah klasifikasi individu dan kelompok yang menyatakannya sebagai anggota etnik. Biasanya, berdasarkan kemampuan dan sifat budaya etnik yang diikuti.

Budaya dengan bentuk beragam menunjukkan pengaruh ekologi, namun tidak bisa disebut bentuk penyesuaian diri. Khususnya penyesuaian terhadap lingkungan hidup etnik. 

Akan tetapi, bentuk budaya adalah hasil penyesuaian dari para anggota etnik. Lebih tepatnya saat mereka berhadapan dengan faktor-faktor luar.

Secara umum, suku bangsa akan menempati daerah dengan keragaman lingkungan ekologi. Sehingga mereka bisa menunjukkan perilaku sesuai tempat tinggal, namun tidak mengorientasikan nilai budaya yang sama.

Baca Juga : Contoh Kelompok Sosial: Pengertian & Ciri-Cirinya

Ciri-Ciri Etnis

Ciri-ciri Etnis
Ciri-ciri Etnis | Sumber gambar: Freepik.com

Sebuah etnis terbentuk karena adanya keturunan langsung yang saling berinteraksi. Melalui interaksi sejak lahir, maka kelompok etnik akan mendapatkan pengakuan atas keberadaannya.

Adapun ciri-ciri yang merujuk ke etnik, yakni:

  1. Kehidupan secara biologi yang berkembang biak dengan pelestarian makmur.
  2. Terdapat kebudayaan dan berbagai pranata sebagai milik bersama.
  3. Tidak seperti kelompok masyarakat lain, secara umum etnik memiliki pedoman hidup yang berbeda.
  4. Keanggotaan etnik bersifat askriptif, sehingga anggota memperolehnya sejak mereka lahir. 
  5. Seseorang akan memiliki etnik secara otomatis, sebab mengikuti orang tua yang melahirkannya. Selain itu, etnik juga bisa menjadi daerah asal dan tempat tumbuh dewasa.
  6. Menggunakan bahasa tertentu yang sesuai aturan etnik.
  7. Terdapat nilai-nilai tinggi dan anggota wajib menganutnya.
  8. Memiliki wilayah domisili sebagai tempat tinggal dan kampung halamannya.

Jenis-Jenis Etnis

Jenis-jenis Etnis
Jenis-jenis Etnis | Sumber gambar: Freepik.com

Mengacu pada satu kelompok, etnik memiliki rasa kekeluargaan yang kuat. Oleh sebab itu, kebanyakan etnik bisa bertahan lama. Khususnya etnik yang sudah ada sejak zaman dahulu. Berikut ini 7 jenis suku bangsa yang ada di dunia, yaitu:

1. Suku Bangsa Aborigin

Suku Aborigin merupakan kelompok etnis asli Australia. Dengan demikian, benua Australia sudah menjadi tempat tinggalnya selama 50.000 tahun. 

Aborigin bukan kelompok homogen, namun kelompok yang berhasil membentuk jaringan budaya di dunia.

Mereka sudah muncul sejak abad ke 18, sehingga dipastikan Suku Aborigin sudah ada sebelum kedatangan bangsa kulit putih. Lebih menakjubkan, Suku Aborigin memiliki populasi yang mencapai 300.00 anggota kelompok. 

Aborigin juga sering menjadikan perairan sebagai wilayah permukiman. Seperti pantai utara, timur, sungai Murray, dan daerah Tasmania lainnya. Etnik ini melakukan berburu dan meramu sebagai cara untuk bertahan hidup.

2. Suku Bangsa Persia

Etnis Persia merupakan keturunan Bangsa Arya yang hijrah ke Iran sebelum zaman Masehi. Namun Bangsa Arya terpecah menjadi Bangsa Persia dan Bangsa Media. Perpecahan mengakibatkan kemunculan berbagai suku, contohnya seperti Elam.

Pada dasarnya, Suku Persia dianggap sebagai salah satu suku golongan Bangsa Iran. Pasalnya, cara dan bentuk komunikasinya sama-sama memakai Bahasa Persia, terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Mayoritas Bangsa Persia bermukim di wilayah Iran. Akan tetapi, banyak juga yang menempati wilayah negara lain. Mulai dari Afghanistan, Kuwait, Arab, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Irak, dan lain sebagainya.

3. Suku Bangsa Yunani

Suku Yunani sudah ada sejak abad ke 17 sebelum Masehi. Secara umum, mereka merupakan suku yang bermukim di Yunani dengan jangka waktu lama hingga saat ini. 

Populasi Suku Yunani juga ditemukan pada semenajung Yunani bagian Siprus, Kepulauan Yunani, dan Eropa.

Terdapat 3 golongan besar suku ini, yakni Bangsa Ionia, Bangsa Aeolia, dan Bangsa Doria. Dari 3 golongan tersebut, Bangsa Ionia merupakan terbesar. Sebab, wilayah tinggalnya terletak pada Jazirah Attoi dan Athena sebagai pusatnya.

4. Suku Bangsa Han

Suku Han bermukim di daerah Tiongkok. Etnik ini memiliki populasi anggota kelompok yang mencapai 91% dari penduduk Tiongkok. Dengan demikian, Suku Han memiliki kekuasaan yang sangat besar. 

Tidak hanya etnis terbesar di Tiongkok saja, namun Suku Han juga menjadi salah satu populasi suku terbesar di dunia.

Etnik Han memiliki lebih dari 4.000 tahun catatan dalam sejarah Tiongkok. Hal itu tidak heran karena penduduknya tersebar hampir seluruh daerah Tiongkok. 

Pada kehidupan sehari-hari, Suku Han menggunakan Hanyu Bahasa Han dalam berkomunikasi.

5. Suku Bangsa Amazon

Memilih wilayah Stepa Eurasia sebagai tempat tinggal, Suku Amazon adalah suku nomaden. Penduduk Yunani menganggap Suku Amazon berasal dari daerah utara dan timur Mediterania.

Fakta uniknya, Suku Amazon merupakan suku dengan penduduknya yang berjenis kelamin perempuan. Suku ini sudah ada sejak era klasik, khususnya dalam mitologi Yunani.

Herodotus menyatakan bahwa etnik Amazon menempati wilayah perbatasan Skithia, Sarmatia, Ukraina. Selain itu, beberapa sejarawan juga mengungkapkan etnik ini tersebar di wilayah Asia. Mulai dari India, Libya, Minor, dan lainnya.

6. Suku Bangsa Maya

Suku Bangsa Maya adalah golongan etnis yang menguasai semenajung Yucatan, Amerika Tengah. Wilayahnya berbatasan dengan Samudera Pasifik Barat dan Laut Karibia Timur.

Etnik Maya memiliki bentuk perkembangan yang signifikan. Sebab menghasilkan peradaban dan berbagai karya unik. Contohnya seperti bangunan berbentuk Chichen Itza.

Selain itu, Suku Maya juga maju dalam bidang pertanian. Mereka membangun Kanal Drainase dan menanaminya dengan jagung dan latex. Bahkan, ada juga bangunan sumur, yakni Cenotes.

7. Suku Bangsa Gypsy

Pada dasarnya, Suku Gypsy dianggap sebagai kelompok nomaden. Pasalnya, mereka memang tidak memiliki tempat tinggal tetap. Mereka kerap berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain.

Suku Gypsy cenderung memiliki pandangan hidup yang unik. Populasinya tersebar luas di Benua Amerika dan Timur Tengah. Perkiraan populasi Suku Gypsy mencapai 5 juta orang lebih dan tersebar pada seluruh dunia.

3 Contoh dari Etnis

Contoh Etnis
Contoh Etnis | Sumber gambar: Freepik.com

Jika kamu belum memahami apa itu etnik, simaklah beberapa contohnya. Berikut 3 contoh pembagian suku bangsa berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Garis Keturunan

Pada suatu etnik, bentuk dari garis keturunan adalah kunci mendasar. Sebagai contoh, Suku Batak memiliki garis keturunan ayah atau Patrilineal. Lalu ada juga Suku Minang yang garis keturunannya dari Ibu atau Matrilineal.

Selain itu, ada juga garis keturunan dari golongan agamanya. Contohnya seperti Etnis Melayu Malaysia yang mayoritas beragama Muslim. Kemudian Suku Serani yang beragama Nasrani dan karakteristiknya peranakan Portugis.

2. Identitas Diri

Identitas menunjukkan jati diri individu yang berhubungan dengan peranan khusus etnik. Tidak heran bahwa identitas diri memiliki latar belakang etnik yang kental. Hal ini karena menjadi inti asal diri sendiri.

Dengan demikian, setiap etnik harus memiliki ciri khas dalam kelompoknya. Sehingga bisa menciptakan identitas yang melekat dengan inti diri anggota suku mereka.

3. Suku Bangsa Campuran

Poin terakhir ini mencakup keberagaman etnis yang berbentuk campuran ras di suatu suku. Sebagai contoh, terdapat orang peranakan dengan perpaduan Melayu dan Tionghoa.

Maka dari itu, etnik Metis menjadi istilah perpaduan Hispanik dan bumiputera. Sementara itu, etnik Mulato yang memiliki perpaduan Ras Negroid dan Ras Kaukasoid.

Baca Juga : Memahami Pengertian Sukuisme dan Contohnya

Kamu Telah Memahami Apa Itu Etnis?

Secara sederhana, etnis merupakan identitas seseorang berdasarkan garis keturunan nenek moyang. Dengan demikian, setiap individu tidak bisa mengubah darah keturunan dan asal usulnya. Hingga sekarang ini, etnik akan selalu ada dalam peradaban manusia.

Sebagai generasi penerus bangsa, kamu tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap suku bangsa tertentu. Sebaliknya, kamu harus saling menghargai dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page