Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Faktor, Syarat, dan Jenis-Jenis

Sudah bukan hal yang aneh lagi jika Anda selalu melakukan yang namanya interaksi sosial. Entah itu secara langsung atau tidak langsung, interaksi ini selalu ada di kehidupan sehari-hari. Penasaran dengan pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya? Simak terus artikel berikut ini!

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial atau yang kerap memiliki sebutan sebagai hubungan sosial merupakan hal yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Namun, apa sebenarnya pengertian dari istilah yang satu ini?

Terolah dari bermacam sumber baik internet maupun buku pelajaran, social interaction merupakan sebuah istilah yang menggambarkan hubungan timbal balik (feedback). Serta, aksi saling memengaruhi yang dapat berupa antar individu maupun antar kelompok.

Hal yang tidak jauh berbeda juga terlontar dari Bapak Sosiologi, Selo Soemardjan. Menurut beliau, hubungan sosial merupakan sebuah interaksi timbal balik yang terjadi antara manusia atau individu dengan beragam sisi kehidupannya.

Namun, Murdiyanto dan Handayani justru memiliki perspektif yang cukup konstruktif atau membangun mengenai pengertian hubungan sosial. Mereka menjelaskan bahwa, hubungan sosial merupakan koneksi yang terbangun antara seseorang dengan orang lain yang membentuk struktur sosial. 

Nantinya, struktur sosial tersebut juga membangun interaction yang tentunya akan saling mempengaruhi antara satu individu dengan individu lainnya.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Setelah mengetahui pengertian hubungan sosial dari berbagai sumber, kini saatnya Anda memahami ciri-ciri dari fenomena sosial yang satu ini. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri serta pembahasan mengenai hubungan sosial secara mendalam dan penuh insight:

1. Jumlah Pelaku Lebih dari Satu Orang

Jika melihat dari definisi hubungan sosial sendiri, sudah bisa terlihat kalau fenomena sosial ini harus melibatkan dua orang atau justru lebih. Secara umum, ada tiga jenis hubungan sosial berdasarkan jumlah pelakunya, yaitu antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

2. Terjadi Komunikasi antara Kedua Belah Pihak Lewat Kontak Sosial

Sebuah interaksi tidak akan menjadi interaksi sosial jika tidak ada komunikasi. Maka dari itu, ini merupakan sebuah syarat utama dalam membangun hubungan sosial. 

Komunikasi ini akan terjadi melalui kontak sosial, baik itu secara langsung seperti tatap muka. Serta secara tidak langsung. Misalnya melalui media sosial, telepon, surat, dan sebagainya.

3. Memiliki Maksud atau Tujuan yang Jelas

Layaknya aktivitas lain pada umumnya, sebuah komunikasi baru dinyatakan sebagai social interaction jika memiliki maksud dan tujuan yang pasti.

Sebagai contoh, Anda dapat melihat hubungan sosial antara individu dengan individu, tepatnya hubungan rekan. Tanpa adanya tujuan, interaksi ini tidak akan berbuah menjadi social interaction. Maka dari itu, ada tujuan yang menyatukan mereka berdua, yakni untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Hal tersebut juga bisa Anda aplikasikan untuk jenis interaksi lainnya. Intinya, sebuah hubungan sosial pasti akan dilakukan untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa tercapai jika hanya sendirian. Namun, ternyata tujuan ini juga bisa saja tercapai secara tidak sengaja atau tidak pengamat kira akan terjadi.

4. Terdapat Dimensi Waktu

Sebuah hubungan sosial memiliki rentang waktu yang menentukan konteks dari social interaction itu sendiri. Seperti masa lalu, kini, dan mendatang.

Beberapa contoh bisa Anda lihat dari hubungan romantis yang sudah kandas. Di masa lalu, interaksi antar dua insan dapat terlihat sebagai pasangan yang memiliki masa depan cemerlang. Namun, di masa kini bisa saja mereka menjadi orang asing yang membuat interaksinya memiliki kesan negatif.

Faktor Interaksi Sosial

Ada beberapa faktor atau motivasi yang dapat membuat sebuah hubungan sosial dapat terjadi. Berikut ini adalah beberapa di antarnya:

1. Simpati

Simpati merupakan sikap ketertarikan satu pihak ke pihak lainnya karena pernah mengalami hal yang serupa sehingga terbentuk hubungan sosial yang erat. Umumnya, faktor ini dapat terjadi karena ketertarikan individu pada individu lainnya.

2. Sugesti

Sugesti merupakan hal yang terjadi ketika seseorang terpengaruh suatu dorongan dari interaksi sosial antara dia dan orang lain dengan cara tertentu. Bahkan individu tersebut bisa sampai tidak memiliki pikiran rasional.

3. Imitasi

Imitasi adalah keinginan seseorang atau lebih untuk meniru gaya, sikap, perilaku hingga penampilan dari idola atau tokoh panutannya. Tentu, faktor ini terjadi karena seseorang menyukai individu lain.

Syarat Interaksi Sosial

Dalam mewujudkan social interaction yang baik, ada beberapa syarat yang harus individu maupun kelompok wujudkan. Apa saja syarat membangun dalam hubungan sosial? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Komunikasi

Dalam hubungan sosial, komunikasi adalah hal yang sangat esensial. Lewat komunikasi, kedua belah pihak dapat mengungkapkan berbagai perilaku, entah lewat ucapan, sikap maupun gestur atau bahasa tubuh.

Ada beberapa unsur pokok dalam komunikasi, yakni komunikator sebagai penyampai pesan, komunikan sebagai pihak yang menerima pesan, dan media sebagai perantara untuk bertukar pesan.

Komunikasi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya dapat Anda sebut sebagai komunikasi interpersonal yang memiliki banyak teori di dalamnya.

2. Kontak Sosial

Dari pengertiannya, kontak sosial adalah sebuah hubungan antara dua pihak di mana mereka saling bereaksi. Sehingga mengawali apa yang namanya hubungan sosial. Jadi, kontak sosial dapat memiliki arti sebagai pemantik dari sebuah social interaction.

Kontak sosial dapat terjadi dalam dua bentuk, yakni kontak sosial fisik dan kontak sosial simbolik. Bentuk simbolik adalah jenis kontak sosial yang terjadi secara tidak langsung. Beberapa contohnya adalah berbicara lewat telepon, media sosial, dan lainnya.

Selain itu, bentuk kontak sosial fisik juga dapat terjadi baik secara positif maupun negatif. Kontak sosial fisik positif dapat berupa pelukan atau nasehat. Sedangkan kontak sosial fisik negatif dapat berupa serangan maupun ucapan negatif yang menimbulkan kesan buruk bagi korbannya.

Jenis-jenis Interaksi Sosial

Setelah mengenal empat ciri utama dari sebuah hubungan sosial. Kini saatnya untuk Anda mengetahui lebih lanjut mengenai jenis hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah ketiga jenis hubungan sosial dan contohnya:

1. Hubungan Sosial Individu dengan Individu

Hubungan sosial yang kerap kali terjadi adalah interaksi antara individu dengan individu lain. Ketika manusia baru mengenal dunia, biasanya hubungan inilah yang akan bertahan lebih lama.

Beberapa contoh dari hubungan sosial jenis ini paling mudah dapat Anda temukan di hubungan keluarga. Seperti hubungan paternal (ayah dengan anak), maternal (ibu dengan anak), hubungan kakak beradik, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, social interaction antar individu dapat terbentuk di lingkup sosial lain. Mulai dari teman masa kecil, hubungan rekan kerja atau kuliah, maupun hubungan secara romantis antara pria dan wanita.

2. Hubungan Sosial Individu dengan Kelompok

Selain antar individu, hubungan sosial juga terbentuk antara individu dan kelompok. Meski awalnya terkesan absurd karena kubu yang berbeda jumlah. Namun, sebenarnya hubungan yang satu ini lebih sering terlihat dari yang Anda perkirakan.

Kepemimpinan adalah salah satu bentuk paling konkret dari hubungan sosial jenis ini. Ketika upacara, seorang kepala sekolah yang berpidato kepada murid dan stafnya merupakan salah satu bentuk hubungan sosial antara individu dengan kelompok.

Kepemimpinan pun tidak berhenti di kontak fisik, tetapi juga kontak simbolik. Konferensi pers yang presiden atau petinggi lainnya adakan lewat televisi juga adalah salah satu contoh interaksi sosial jenis ini yang sering terjadi di kehidupan masyarakat.

Jika ingin bentuk yang lebih modern, platform media sosial adalah bentuk hubungan sosial antara individu dengan kelompok yang paling besar. Pengguna yang hanya berupa satu orang tidak jarang memiliki “mimbar” untuk menyebarkan informasi atau pesan kepada ribuan orang secara langsung.

3. Hubungan Sosial Kelompok dengan Kelompok

Jenis social interaction ini mungkin bisa terbilang sebagai hubungan yang paling ringkih untuk terjalin. 

Pertemuan di antara antara dua kelompok atau lebih biasanya memiliki tujuan untuk merundingkan kepentingan golongan, bukannya kepentingan pribadi. Mungkin inilah kenapa hubungan sosial jenis ini kerap kali sulit untuk menemukan kesepakatan.

Layaknya jenis hubungan sosial pada umumnya, hubungan sosial antar kelompok dapat terjadi dalam ranah positif maupun negatif. Salah satu yang positif adalah regu TNI dan dan regu Polisi Republik Indonesia yang melakukan kerja sama untuk memberantas kejahatan atau menjaga keamanan sebuah wilayah.

Jika dalam konteks yang negatif, hal ini tentu saja bisa terlihat dari peperangan yang terjadi selama sejarah. Jika Anda telusuri, semuanya terbentuk lewat komunikasi yang tidak menemukan kesepakatan. Sehingga menimbulkan kebencian antar kubu.

Sudah Paham Mengenai Interaksi Sosial?

Berikut tadi adalah serba-serbi mengenai hubungan sosial, mulai dari pengertian hingga contoh-contohnya. Sekarang, Anda dapat lebih memahami topik social interaction yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page