Kontravensi Adalah: Pengertian, Penyebab, dan 4 Contohnya

Sejak awal sejarah manusia hingga saat ini, kata ini telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan. Arti kontravensi adalah perselisihan atau konflik yang bisa terjadi dalam banyak konteks. Meliputi politik, agama, ilmu pengetahuan, dan budaya. Yuk, mengenal definisi, penyebabnya, dampaknya, dan cara mengatasinya di sini!

Kontravensi Adalah?

Kontravensi merupakan proses sosial yang terjadi antara persaingan dan pertentangan. Kata ini muncul dengan adanya ketidaksadaran, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak terungkap sepenuhnya. Bahkan bisa ditandai dengan kontak fisik berupa kekerasan.

Leopold von Wiese dan Howard Becker mendefinisikan istilah tersebut sebagai sikap sosial yang timbul dari perasaan tidak percaya pada diri seseorang atau kelompok. Kemudian, dengan mengabaikan kepentingan perdamaian, pola pikir tersebut menjadi pedoman dalam melakukan proses pemberontakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontravensi adalah bentuk negosiasi dan persuasi yang muncul dengan ekspresi ketidakpuasan pada kehidupan pribadi. Serta sikap negatif yang tersembunyi terhadap kepribadian seseorang.

Selain itu, kontravensi merupakan fenomena sosial yang terjadi antara persaingan dan konflik, serta merupakan komponen interaksi sosial. Pandangan, keyakinan, niat, dan gagasan yang seseorang atau kelompok kemukakan berpotensi menjadi sasaran kontravensi.

Bentuk Kontravensi

Menurut Leopold des Wiese dan Howard Becker, terdapat beberapa bentuk kontravensi yang terdiri dari 5 poin. Berikut adalah uraiannya:

  • Pertama adalah bentuk umum yang meliputi berbagai tindakan. Contohnya seperti penolakan, ketidaksukaan, konfrontasi, penghalangan, protes, kekerasan, dan perilaku yang melemahkan agenda pihak lain.
  • Kontravensi sederhana adalah salah satu hal yang terjadi dalam lingkup komunitas kecil. Karena hal ini terjadi antar manusia atau antar kelompok sosial, maka dampaknya cenderung tidak luas. Contohnya adalah mengumpat dan fitnah.
  • Jenis selanjutnya dari kontravensi adalah intensif. Ini akan terjadi secara terus menerus dan bisa memberi dampak psikologis. Contohnya bisa mencakup hasutan pada seseorang, menyebarkan desas atau desus, atau menyebabkan orang lain merasa kecewa.
  • Selanjutnya adalah berbentuk rahasia. Jadi, pelaksanaannya terjadi secara sembunyi-sembunyi. Pengkhianatan dan pengungkapan rahasia orang lain adalah dua contohnya.
  • Bentuk kontravensi kelima, yaitu taktis yang sulit dihilangkan. Ini akan membuat lawan merasa kaget, takut, atau pusing. Contohnya adalah provokasi, mengejutkan lawan, dan ancaman.

Dampak Kontravensi

Dalam hal ini ada beberapa dampak yang timbul. Baik itu positif maupun negatif. Penjelasan mengenai dampak kontravensi adalah sebagai berikut:

Dampak Positif

Dampak positif adanya kontravensi biasanya akan memotivasi terjaganya tatanan sosial masyarakat. Berikut di antaranya:

  1. Sudut pandang yang berbeda biasanya dapat menyoroti kekurangan suatu pendapat dalam diskusi ilmiah dan seminar tentang topik tertentu. Hal tersebut memungkinkan adanya perspektif atau pilihan lebih banyak.
  2. Memberikan rasa solidaritas yang kuat. Kondisi seperti ini akan muncul dalam sebuah kelompok jika persatuan tercapai melalui kontravensi secara kelompok.
  3. Timbul rasa memiliki. Dampak ini muncul karena konflik perilaku yang terjadi dalam diri seseorang atau kelompok dan secara halus memengaruhi cara mereka memilih atau menghormati budaya dan lingkungan tertentu.
  4. Kehadiran kontravensi bisa menimbulkan kekuatan untuk mengubah kebijakan. Ini merupakan salah satu cara kontroversi dapat memacu perubahan sosial.

Dampak Negatif

Beberapa dampak buruk atau negatif dari kontravensi adalah sebagai berikut:

  1. Proses mobilitas sosial akan terhambat karena adanya hal. Sebab, hal ini merupakan proses krusial dalam upaya memberikan dorongan bagi kemajuan untuk menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat.
  2. Memberikan rasa ketidakpercayaan dalam masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Hal tersebut terjadi akibat adanya kecurigaan masyarakat yang terjadi karena perselisihan.
  3. Mendorong berkembangnya konflik sosial atau mendorong berkembangnya jenis konflik sosial lain. Pada akhirnya keadaan tersebut menimbulkan perselisihan dan pertikaian dalam kehidupan bermasyarakat.

Penyebab Kontravensi

Ada beberapa penyebab terjadinya perselisihan. Beberapa penyebab kontravensi adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Nilai dan Keyakinan

Kontravensi sering kali terjadi karena adanya perbedaan nilai dan keyakinan seseorang atau sebuah kelompok. Kamu bisa melihat sendiri bagaimana perbedaan dalam agama bisa menimbulkan perdebatan sengit dan berujung konflik.

2. Inovasi dan Transformasi Sosial

Kontravensi antara pendukung dan penentang transformasi atau inovasi sosial dapat terjadi ketika inovasi tersebut mulai diterapkan atau terlaksana. Misalnya adalah kebijakan baru dalam sebuah desa yang baru saja diterapkan. Kemungkinan akan ada kubu penerima dan penolak yang akan saling berselisih.

3. Persaingan dan Kepentingan

Kontravensi adalah hal yang terjadi akibat dari persaingan memperebutkan sumber daya atau kekuasaan. Umumnya, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan perselisihan politik atau ekonomi dalam skala nasional atau internasional.

Sedangkan secara individu, hal ini dapat terwujud dalam bentuk persaingan di sekolah, tempat kerja, atau dalam interaksi interpersonal.

4. Perbedaan Budaya dan Identitas Pribadi

Prasangka, ketidakadilan, dan diskriminasi seringkali terjadi karena adanya perbedaan budaya, bahasa, atau identitas. Multikulturalisme dan imigrasi adalah dua topik lagi yang dapat menimbulkan ketegangan antar budaya.

Contoh Kontravensi

Kontravensi sosial bisa terjadi dalam semua jenis lingkungan. Agar bisa lebih memahaminya, berikut beberapa contohnya:

1. Tetangga

Ilustrasi Fitnah
Ilustrasi Fitnah | Sumber Gambar: Psychalive

Secara sengaja atau tidak, kontravensi terhadap hukum sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, tetangga mungkin bergaul dengan menyebarkan informasi palsu, yang sebutannya juga sebagai kontravensi intensif. Contoh lain adalah warga yang tidak menyukai Ketua RT.

Alasan terjadinya hal tersebut bisa karena perbedaan posisi yang merupakan panutan suatu kelompok tertentu dalam suatu komunitas atau bahkan antar masyarakat. Jika tidak ada arahan yang baik selama perselisihan ini, maka konflik sosial akan meningkat.

2. Lingkungan Sekolah

Ilustrasi Perdebatan Siswa
Ilustrasi Perdebatan Siswa | Sumber Gambar: Pittsburgh Post-Gazette

Kontravensi adalah peristiwa yang juga bisa terjadi di lembaga pendidikan. Misalnya, seorang anak yang berkhianat dan menyebarkan rahasia dari temannya sendiri. Contoh lainnya adalah perselisihan pendapat yang muncul ketika kedua siswa mengerjakan tugas diskusi. 

Meski ada yang berdampak negatif, kontravensi di sekolah bisa memberi dampak baik. Misalnya percakapan atau diskusi antara dua orang siswa yang akan menghasilkan perbedaan cukup signifikan, namun cakupan intervensinya tergolong positif. Ini karena perbedaan pendapat bisa merangsang rasa percaya diri siswa.

3. Keluarga

Ilustrasi Perselisihan Keluarga
Ilustrasi Perselisihan Keluarga | Sumber Gambar: onlineresize

Berikutnya merupakan perselisihan yang terjadi di dalam keluarga. Contohnya, terjadi ketika anak berselisih pendapat dengan orang tua tentang masalah pendidikan. Serta pertengkaran antara suami dan istri karena masalah keuangan.

4. Dalam Agama

Ilustrasi Bulan Syawal
Ilustrasi Bulan Syawal | Sumber Gambar: Nusa Daily

Contoh terakhir berkaitan dengan agama. Misalnya, ada suatu peristiwa yang menentukan kapan hari raya Idul Fitri dirayakan. Keputusan akhirnya diambil pada bulan Syawal, di mana banyak rekan muslim sangat menantikan hasilnya. Namun, hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan pandangan antar umat.

Cara Mengelola Kontravensi 

Sebagai cara untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak baiknya, pengelolaan kontravensi secara konstruktif sangatlah penting. Beberapa cara mengelola kontravensi adalah sebagai berikut:

1. Diskusi Terbuka

Membangun jalur komunikasi yang jujur ​​dan transparan akan meredakan ketegangan. Hal tersebut juga akan memberikan ruang untuk percakapan dan diskusi yang lebih mendalam.

2. Berpikir Kritis

Menggunakan pendekatan pikir yang kritis akan memfasilitasi penilaian terhadap klaim dan informasi yang sudah ada sebelumnya. Pada akhirnya, ini akan mendorong dialog yang lebih produktif dan efisien.

3. Menemukan Titik Persamaan

Cara keempat mengelola kontravensi adalah menentukan titik-titik persamaan atau tujuan bersama. Di mana hal tersebut akan menjadi landasan kolaborasi. Tanpa tujuan tentu tidak akan ada arahan yang membuat individu atau kelompok bisa saling mempercayai. 

4. Empati

Berempati dengan orang lain dan berusaha memahami sudut pandang mereka dapat mengurangi konflik. Hal tersebut akan menumbuhkan komunikasi yang saling menghargai dan menghormati.

5. Keterbukaan Terhadap Pembelajaran

Bersikap terbuka dalam suatu diskusi sangatlah penting. Lewat hal tersebut akan lebih mudah untuk kamu menyesuaikan pendapat ketika menghadapi bukti atau argumen yang meyakinkan. Hal tersebut juga mampu memperdalam pemahaman dan pengetahuan.

Baca Juga : Opini Publik Adalah: Jenis, Contoh, dan Perannya dalam Kehidupan

Sudah Memahami Apa itu Kontravensi?

Intinya, kontravensi bukan hal yang selalu memberi dampak negatif dalam banyak kasus. Ini akan tergantung dari bagaimana individu akan merespon. Secara sederhana, kontravensi adalah hasil dari perbedaan pendapat dan pandangan yang dapat memicu pertumbuhan, perubahan, dan pemahaman lebih baik.

Namun, ini juga bisa menjadi sumber konflik dan perpecahan jika pengelolaannya tidak dengan bijak. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang akar penyebab, dampak, dan contohnya cukup penting. 

Selain itu, dengan membangun jembatan pemahaman, kamu dapat bergerak maju menuju masyarakat yang lebih inklusif, beragam, dan pemikiran yang lebih kritis. Bahkan menyadari adanya perbedaaan juga bisa membuatmu lebih mencintai dan menghargai identitas diri. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page