Mixology Adalah: Pengertian & Perbedaannya dengan Bartender

Mixology adalah seni meracik minuman yang belum banyak orang ketahui. Tidak jarang bahkan disamakan dengan bartender, padahal berbeda. Seperti apa pengertian mixology secara lebih mendalam? Apa saja yang membedakannya dengan profesi peracikan minuman yang lain? Yuk, simak lewat artikel berikut!

Pengertian Mixology

Berdasarkan Merriam Webster, mixology adalah seni atau skill meracik minuman. Secara sederhana ini memang seni mix n match minuman, namun mixology punya teknik berbeda. Mixology menggunakan metode canggih dan inovatif untuk menghasilkan menu minuman campuran yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. 

Walaupun kemudian menu tersebut sudah ada, implementasinya tidak sama persis alias diberikan sentuhan kreativitas sang peracik. Sehingga, hasil akhirnya tetap berbeda (otentik dan khas) walaupun memiliki nama yang sama.

Sejarah Minuman Keras sebagai Cikal Bakal Mixology

Kamu mungkin akan takjub ketika mengetahui seni peracikan minuman yang satu ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Sebab, mixology sangat terikat dengan perjalanan minuman keras yang berkembang pada zaman kuno. Bagaimana bisa? Berikut uraiannya:

Perkembangan Minuman Keras Sebelum Masehi

Ilustrasi Mesir Kuno tentang Minuman Keras
Ilustrasi Mesir Kuno tentang Minuman Keras | Sumber Gambar: thebeerexchange

Sejarah ini bermula pada produksi massal minuman beralkohol 10.000 SM, tepatnya di daerah Mesir Kuno. Semula, minuman itu merupakan hasil fermentasi madu dengan ragi liar. Efeknya lebih ke menghangatkan tubuh daripada memabukkan.

Kemudian pada 6.000 SM, Mesir Kuno mengembangkan minuman keras tersebut dengan mengganti bahan baku utamanya. Mereka menggunakan anggur hasil budidaya di pegunungan yang berada antara Laut Hitam dengan Laut Kaspia.

Produksi minuman keras berbahan anggur itu terus berkembang secara pesat bahkan distribusinya mencakup seluruh Mediterania. Bisnis itu membuat Mesir Kuno meraih kekayaan yang fantastis dan menjadi salah satu alasan mengapa peradaban mereka bisa begitu maju.

Pada 3000 SM, Bangsa Romawi kemudian melihat potensi dari bisnis minuman anggur tersebut dan berusaha untuk memproduksi sendiri. Sayangnya, karena menggunakan anggur liar, bukan budidaya seperti Mesir Kuno, kualitas anggur Bangsa Romawi lebih rendah. Serta sulit untuk berkembang.

Meskipun demikian, Bangsa Romawi tetap tidak menyerah dan terus berusaha memperbaiki kualitas anggur produksi mereka. Hingga pada 1500 SM, Dewa Romawi Dionysus muncul dan terkenal sebagai dewa anggur.

Kemunculannya menghadirkan paham di tengah bangsa Romawi bahwa menggelar ritual anggur dapat mensucikan kembali seseorang. Hal tersebut menghasilkan tradisi mabuk-mabukan yang parah dan menyebabkan kemunduran serius. Akhirnya, tradisi itu dinyatakan ilegal dan konsumsi anggur juga memperoleh kontrol ketat.

Pada 1116 SM, minuman keras dengan kandungan alkohol mulai diperkenalkan serta diproduksi massal di Cina. Bahkan, bisnis tersebut membantu perkembangan pesat perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun, kejayaan itu tidak berlangsung lama karena pada 800 SM, India mengambil alih posisi sebagai pusat industri minuman beralkohol. Bahkan, India merupakan yang pertama memproduksi barley dan bir beras.

Apakah permulaan dari mixology adalah tren di Asia tersebut? Rupanya tidak. Justru sejak itu, konsumsi alkohol di seluruh dunia mengalami penurunan secara drastis – bahkan pelarangan. Sebab efek ketergantungan dan kerusakannya sangat buruk.

Perkembangan Minuman Keras Setelah Masehi

Ilustrasi Aneka Minuman Keras Eropa
Ilustrasi Aneka Minuman Keras Eropa | Sumber Gambar: foodandwine

Sejak memasuki zaman setelah Masehi, tepatnya pada 600 M, Nabi Muhammad SAW mengharamkan umatnya untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Tepatnya, segala jenis minuman yang dapat memabukkan. Bahkan, hasil fermentasi anggur pun diharamkan karena mengandung alkohol alami dari anggur.

Namun, pada 1100 M, seorang dokter justru mengklaim bahwa ia dapat mengembangkan minuman beralkohol lebih murni sehingga tidak memengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Pada kenyataannya, hal itu merupakan klaim kosong. Meskipun klaim tersebut ampuh dalam menghidupkan kembali industri minuman keras.

Memasuki abad ke-18, konsumsi minuman keras di Eropa sangat tinggi. Mixology adalah tren yang bermula pada masa ini. Namun, kegiatannya masih sangat terbatas karena hanya boleh dilakukan oleh para apoteker atau dokter yang dianggap memiliki ilmu dalam pencampuran kadar minuman beralkohol.

Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, mulai ramai profesi bartender sebagai peracik minuman di kafe maupun bar. Namun, mereka hanya mencampurkan dua hingga tiga jenis minuman sesuai permintaan konsumen atau ketetapan dari pemilik.

Munculnya Mixology Adalah Awal Menjamurnya Bisnis Minuman

Akhir abad ke-20, istilah koktail dan mocktail menjadi penemuan baru dalam industri minuman. Koktail merupakan sebutan untuk minuman beralkohol yang bercampur dengan aroma lain seperti buah-buahan, sehingga mengurangi efek memabukkan.

Sedangkan mocktail adalah minuman non alkohol yang terbuat dari kombinasi sari pati buah, seperti kelapa dengan perasan jeruk lemon. Ciri khas mocktail adalah kesegarannya yang luar biasa dan sangat cocok untuk cuaca panas.

Mixology adalah seni yang kemudian muncul berkat pertumbuhan pesat kedua jenis minuman ini. Bermula dari para bartender yang sibuk berlomba-lomba menciptakan varian baru, hingga menyadari seni di baliknya. Mereka yang mempelajari lebih dalam tentang profesi ini kemudian disebut sebagai mixologist.

Tugas Mixologist

Lantas, apa saja tugas dari seorang mixologist? Jawabannya sangat banyak. Karena saat memutuskan menjalani profesi tersebut sebagai jenjang karier, inilah tugas-tugas yang harus mixologist kerjakan secara berurutan:

1. Mempelajari Sejarah Minuman

Tidak berlebihan menyebut mixologist sebagai kasta paling tinggi peracik minuman. Sebab, seorang dengan profesi yang satu ini wajib mempelajari sejarah dari masing-masing jenis minuman. Baik alkohol maupun non alkohol, kemudian memahami karakter dan filosofi minuman-minuman tersebut.

2. Membuat Daftar Minuman yang Boleh dan Tidak Boleh Dicampur

Berdasarkan dari karakteristik serta filosofi masing-masing minuman yang mixologist pelajari, kemudian wajib dibuat daftar. Ada jenis minuman yang boleh dan tidak boleh tercampur satu dengan yang lain agar tidak berubah menjadi racun dan berakibat fatal pada tubuh.

3. Menciptakan Campuran Minuman yang Belum Ada

Tugas berikutnya dalam mixology adalah menciptakan resep campuran minuman yang baru, alias belum pernah ada sebelumnya. Dalam proses pembuatannya, mixologist perlu menekankan masing-masing karakter dari setiap bahan. Tidak boleh ada yang lebih mendominasi apalagi sampai kehilangan cita rasa aslinya.

4. Bercerita Melalui Minuman

Tugas ini termasuk yang paling berat meskipun merupakan kewajiban terakhir dari mixologist. Mereka dituntut untuk dapat bercerita melalui minuman racikannya. Maksudnya, kreasi tersebut harus bisa mewakili isi hati yang mengonsumsinya. Seperti tengah jatuh cinta, patah hati, dan lain sebagainya.

Perbedaan Mixologist dengan Bartender

Ilustrasi Mixologist dan Bartender
Ilustrasi Mixologist dan Bartender | Sumber Gambar: thedailymeal

Sebagaimana sudah tertera pada penjelasan sebelumnya bahwa mixology adalah ilmu yang berkembang di kalangan bartender. Kemudian, mixologist menjadi profesi yang lebih spesifik bagi seseorang yang mendalami seni tersebut.

Perbedaannya adalah bartender hanya menyajikan atau mencampurkan minuman sesuai menu yang tersedia di stan minuman, kafe, maupun bar. Mereka tidak harus memiliki dasar pengetahuan apapun tentang jenis-jenis minuman, apalagi filosofinya.

Sedangkan mixologist wajib kreatif dalam menciptakan menu campuran minuman baru atau mengeksplorasi menu yang sudah ada untuk pengembangan lanjutan. Jadi, siapapun bisa menjadi bartender, tapi tidak semua bartender dapat mencapai posisi sebagai mixologist.

Bahkan, mixologist saat ini wajib untuk memiliki sertifikat keahlian sebagai validasi atas keterampilan dan pengetahuan tentang minuman yang mereka miliki. Tidak heran dari segi gaji pun, mixologist berkali-kali lipat lebih mahal dari bartender.

Baca Juga: 10 Manfaat Rehabilitasi Narkoba Bagi Pecandu Narkoba

Sudah Memahami Apa Itu Mixology?

Melalui penjabaran di atas, kamu dapat mengetahui bahwa, mixology adalah sebuah cabang ilmu dari seni peracikan minuman. Ternyata, mencampur minuman beralkohol maupun tidak, tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.

Sebab, selain dapat mengubah rasa asli, pencampuran tersebut rupanya juga bisa menghindari risiko gangguan kesehatan. Bagaimana bisa? Karena mixologist dapat meminimalisir penggunaan dua jenis bahan yang bersifat toksik bagi tubuh.

Kamu tertarik untuk mencoba menekuni profesi sebagai mixologist? Di Indonesia sudah ada lembaga profesional yang menggelar kursus bersertifikat untuk para bartender yang ingin mencapai level lebih tinggi sebagai mixologist, lho. Contohnya adalah kampus Elizabet International.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page