Multiverse: Arti, Konsep, Level, Teori dan Pembentukan Alam Semesta

Apakah kita bisa mengamati hal lain di luar alam semesta kita? Apakah mungkin alam semesta kita hanyalah salah satu dari banyak alam semesta dalam multiverse yang lebih besar? Film-film tidak pernah gagal dalam menjawab pertanyaan tersebut. 

Mulai dari pemenang Oscar seperti Everything Everywhere All at Once hingga film pahlawan super seperti Dr. Strange in the Multiverse of Madness. Cerita fiksi ilmiah penuh dengan interaksi kreatif dan realitas alternatif. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Pengertian

Multiverse adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan konsep bahwa ada banyak alam semesta atau dunia paralel yang ada secara bersamaan. Konsep ini menjelaskan bahwa tidak hanya ada satu alam semesta, tetapi ada kemungkinan adanya banyak alam semesta lain dengan karakteristik dan kondisi yang berbeda. 

Konsep

Konsep Multiverse mengacu pada gagasan, bahwa ada lebih dari satu alam semesta yang ada secara paralel. Ini adalah hipotesis dalam fisika teoretis yang menyatakan bahwa alam semesta kita mungkin hanya salah satu dari banyak alam semesta yang ada. 

Dalam multi semesta, setiap alam semesta mungkin memiliki hukum fisika yang berbeda, konstanta fundamental yang berbeda, atau kondisi awal yang berbeda. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan berbagai kemungkinan struktur dan variasi alam semesta, yang ada di luar alam semesta yang dapat kita amati. 

Ini mencakup konsep seperti alam semesta paralel, alam semesta matrioska, atau alam semesta terbagi. Konsep tersebut secara luas dibahas dalam fisika teoretis, seperti dalam teori inflasi kosmologi. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa Multiverse masih menjadi spekulasi dan belum ada bukti empiris yang kuat untuk mendukung atau mengabaikannya. Ini tetap menjadi area penelitian dan debat aktif di kalangan ilmuwan.

Level Multiverse 

Max Tegmark telah menulis sebuah artikel ilmiah berjudul “Parallel Universe” yang mengungkapkan empat tingkatan yang ada dalam Multiverse, yakni: 

1. Beyond Our Cosmic Horizon

Beyond Cosmic
YouTube Quick Science Quirks

Pada tingkatan ini, dijelaskan bahwa alam semesta tempat kita tinggal memiliki bentuk seperti gelembung udara yang saling mendorong satu sama lain dalam ruang-waktu yang disebut jagat raya. 

Tegmark menggunakan perumpamaan seperti melihat kapal di tengah lautan. Ketika kapal berada di luar batas horizon atau luar jangkauan penglihatan, maka kita tidak dapat mengamatinya. Namun, ketika kapal tersebut memasuki horizon dan mendekati kita, maka kita dapat melihatnya secara bertahap.

2. Other Postiflation Bubbles

Bubbles
Caltech

Pada tingkatan ini, berdasarkan Teori Inflasi Kekacauan Abadi, diungkapkan bahwa alam semesta terus berkembang dan “memperluas” sejak Big Bang, dan hal ini terus terjadi hingga saat ini. Pada tingkatan ini, dijelaskan bahwa alam semesta berada pada tingkatan 1.

Hal itu kemudian dapat dikelompokkan menjadi satu multi semesta, yang berarti jagat raya ini akan memiliki banyak Multiverse. Berdasarkan teori ini, kita tidak akan pernah dapat melihat multi semesta lainnya, karena perkembangan alam semesta ini terjadi dengan cepat.

3. Quantum Many World

Quantum
societyofmodernastronomy

Dalam teori yang didasarkan pada Teori Mekanika Kuantum, dinyatakan bahwa proses kuantum yang terjadi secara acak dapat menyebabkan cabang-cabang tak terbatas dalam alam semesta.

Sementara pada tingkatan 3, dinyatakan bahwa alam semesta kita dan alam semesta “lainnya” berada dalam cabang kuantum yang berbeda. Tingkatan 3 ini, yang didasarkan pada Teori Mekanika Kuantum, menjadi konsep yang paling kontroversial.

4. Other Mathematical Structures

Mathematical
Owlcation

Pada tingkatan 4 ini, ada bukti yang ditemukan oleh dua fisikawan Australia bernama Dr. Robert Foot dan Dr. Saibal Mitra. Mereka menemukan penelitian mengenai asteroid Eros yang mengungkapkan keberadaan Mirror Matter. 

Mirror Matter ini merupakan bayangan cermin dari entitas dalam alam semesta yang berfungsi sebagai penstabil alam semesta. Mirror Matter terdiri dari dua sisi, di mana sisi sebelah kiri merupakan alam semesta kita, sedangkan sisi sebelah kanan adalah Mirror Matter itu sendiri.

Tingkatan dunia paralel dalam tingkatan 4 ini menyatakan bahwa alam semesta “lainnya” tidak hanya berada di luar horizon alam semesta kita, tetapi juga berbeda dalam berbagai aspek. Seperti waktu, hukum, dan fisika dibandingkan dengan alam semesta kita. Oleh karena itu, tingkatan dalam level 4 ini sulit untuk divisualisasikan.

Teori Pendukung Multiverse 

Berikut adalah beberapa teori yang mendukung konsep Multiverse:

1. Gelembung Alam Semesta atau Bubble Universe 

Konsep ini diajukan oleh seorang kosmolog bernama Alexander Vilenkin dari Universitas Tufts. Dia mengemukakan bahwa kita dapat memandang keseluruhan ruang-waktu sebagai gelembung yang membesar di beberapa wilayah ruang. 

Teori ini memiliki kesamaan dengan tingkatan Multiverse pada tingkatan 3!.Dalam teori ini, alam semesta “lainnya” justru memiliki hukum fisika yang sangat berbeda dengan apa yang ada dalam alam semesta ini, karena keduanya tidak terhubung.

2. Mathematical Universe

Teori ini diusulkan oleh Max Tegmark dari Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 2012. Menurutnya, terdapat struktur matematika yang dapat berubah, tergantung pada lokasi tempat kamu berada saat ini.

3. Multiverse Parallel

Teori ini menjadi yang paling banyak dibicarakan dalam konteks konsep Multiverse. Dalam teori ini, kehidupan manusia, baik dalam alam semesta ini maupun dalam alam semesta lain, dapat terjadi secara bersamaan.

Para ilmuwan kuantum juga meyakini bahwa setiap detik dalam alam semesta ini, akan timbul alam semesta atau dunia paralel baru. Meskipun demikian, masing-masing alam semesta ini tidak menyadari keberadaan alam semesta lainnya dan tidak dapat memastikan mana yang merupakan alam semesta yang “nyata”.

4. Infinity

Dalam teori ini, para ilmuwan tidak dapat dengan pasti mengidentifikasi bentuk ruang-waktu dalam alam semesta ini. Namun, mereka mengusulkan hipotesis bahwa ruang-waktu alam semesta ini memiliki bentuk datar dan mengalami ekspansi yang tak terbatas.

Jika ruang-waktu ini berlangsung selamanya, maka ada kemungkinan bahwa pada suatu waktu akan terjadi siklus berulang. Hal ini disebabkan oleh adanya partikel yang terbatas dan dapat diatur dalam ruang-waktu tersebut.

5. Daughter Universe

Teori tentang konsep Multiverse sebenarnya mengikuti Teori Mekanika Kuantum. Daughter Universe atau Teori Many Worlds ini diajukan oleh Hugh Everett. Menurut teori ini, alam semesta menghasilkan apa yang disebut “duplikat” untuk setiap potensi hasil dari situasi yang sedang berlangsung.

Pembentukan Alam Semesta

Teori Pembentukan Alam Semesta
astronomy.com

Pembentukan Alam Semesta adalah proses kompleks yang melibatkan peristiwa besar, seperti Big Bang dan evolusi kosmik selanjutnya. Berikut adalah gambaran umum tentang pembentukan Alam Semesta:

1. Big Bang

Model kosmologi yang paling diterima secara luas adalah bahwa Alam Semesta dimulai dari Big Bang sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Pada saat ini, alam semesta terkompresi menjadi titik yang sangat padat dan panas.

2. Ekspansi

Setelah Big Bang, alam semesta mulai mengalami ekspansi yang cepat. Ini berarti bahwa ruang antara benda-benda langit terus memperluas seiring waktu.

3. Pembentukan Galaksi dan Bintang

Selama proses ekspansi, materi dalam alam semesta mulai berkumpul menjadi struktur yang lebih besar. Gumpalan materi ini kemudian membentuk galaksi, yang terdiri dari bintang, gas, debu, dan materi gelap.

4. Evolusi Bintang

Dalam galaksi, awan, gas, dan debu yang berkumpul dapat mulai memadat dan mengalami gravitasi, membentuk bintang. Bintang ini akan mengalami evolusi, melalui tahap seperti pembakaran hidrogen menjadi helium, pembentukan elemen-elemen yang lebih berat, hingga akhirnya mengalami akhir hidup seperti ledakan supernova.

5. Pembentukan Tata Surya

Salah satu hasil dari ledakan supernova adalah pelepasan materi dan gas ke ruang antar bintang. Bagian dari materi ini dapat berkumpul dan membentuk tata surya, termasuk Matahari, planet, satelit, dan benda-benda langit lainnya.

6. Perkembangan Struktur Skala Besar

Seiring waktu, materi dalam alam semesta berkumpul lebih lanjut dan membentuk struktur skala besar, seperti gugus galaksi, filamen kosmik, dan dinding kosmik. Proses ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang bekerja pada materi.

Sudah Paham Multiverse & Teori Pembentukan Alam Semesta?

Pembentukan alam semesta dalam konteks multiverse merupakan sebuah misteri yang masih terus diteliti dan diperdebatkan. Meskipun demikian, melalui pemahaman tentang teori multi semesta, manusia semakin menyadari betapa kompleksnya realitas yang kita alami. 

Dalam menghadapi pertanyaan mengenai multi semesta, kita dihadapkan pada tantangan baru untuk memperluas wawasan dan menggali lebih dalam tentang hakikat eksistensi serta peran kita sebagai bagian dari alam semesta yang luas dan kompleks ini.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page