8 Ragam Pakaian Adat Riau dan Keunikannya

Pakaian adat Riau umumnya memiliki potongan yang panjang, longgar, dan tertutup. Model pakaiannya menjunjung nilai islami karena suku asli dari provinsi ini adalah suku Melayu.

Selain merepresentasikan nilai keislaman, pakaian adat tersebut juga memiliki motif dan keunikannya masing-masing. Seperti apa? Simak rangkuman berikut ini!

8 Pakaian Adat Riau Serta Keunikannya

Pakaian adat Melayu dari provinsi Riau terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing pakaian adat tersebut memiliki corak dan filosofi yang berbeda. Agar tidak penasaran, simak rangkuman 8 jenis pakaian adat dari provinsi Riau berikut ini:

1. Cekak Musang

Baju Cekak Musang
Baju Cekak Musang | Sumber gambar: Kompas

Pertama ada baju Cekak Musang. Ini merupakan pakaian yang paling umum digunakan oleh laki-laki Melayu di Riau. Baju Cekak Musang memiliki model berkerah dan tidak berkancing.

Ciri khas dari baju Cekak Musang terletak pada bagian lehernya yang panjang lebih dari 5 cm hanya di bagian sebelahnya saja. Tujuannya adalah agar lebih mudah saat dipakai.

Keunikan lain dari baju Cekak Musang terletak pada bagian kantongnya. Pakaian adat Riau ini memiliki tiga kantong di bagian depan, yaitu satu kantong di sebelah kiri, dan dua kantong di bagian bawah.

Baju Cekak Musang memiliki corak yang polos dan dipadukan dengan celana panjang. Umumnya masyarakat Riau memakai baju ini untuk acara formal, seperti menghadiri pernikahan. Sebagai pelengkapnya, masyarakat setempat juga akan mengenakan kopiah berwarna hitam.

2. Baju Melayu Gunting Cina

Baju Melayu Gunting Cina
Baju Melayu Gunting Cina | Sumber gambar: AliExpress

Selanjutnya ada baju Melayu Gunting Cina. Baju yang memiliki nama unik ini terbuat dari kain satin atau sutra yang berkualitas. Model baju ini tidak jauh beda dengan model baju Melayu lainnya.

Baju Melayu Gunting Cina memiliki leher yang berkerah bulat dan terbelah di bagian depannya. Baju ini memiliki kancing sebanyak 5 buah. Selain itu, baju Melayu Gunting Cina digunakan oleh laki-laki masyarakat Riau untuk acara formal hingga santai.

3. Pakaian Adat Riau Teluk Belanga

Teluk Belanga
Teluk Belanga | Sumber gambar: KataData

Selanjutnya ada baju Teluk Belanga yang juga salah satu baju adat Melayu laki-laki di Riau. Model baju Teluk Belanga sama seperti baju adat sebelumnya, yaitu memiliki kerah dan berkancing.

Bedanya, baju Teluk Belanga menggunakan berbagai jenis kancing, mulai dari kancing permata, emas, atau kancing tep.

Pada bagian lengannya, baju Teluk Belanga memiliki potongan yang sedikit lebar dan longgar. Panjangnya bisa mencapai pergelangan tangan atau lebih. Di bagian pundaknya akan disematkan kain songket sebagai pelengkap.

Laki-laki suku Melayu di Riau biasa menggunakan pakaian adat ini untuk acara formal dan melengkapinya dengan penutup kepala berupa tanjak, yaitu penutup kepala khas Riau yang terbuat dari kain yang sama dengan baju, celana, atau songket.

4. Baju Kurung

Baju Kurung
Baju Kurung | Sumber gambar: Hipwee

Baju khas Riau berikutnya adalah baju Kurung. Ini merupakan pakaian Melayu perempuan di Riau yang memiliki potongan longgar.

Bahan pembuatan baju ini cukup bervariasi. Selain polos, umumnya baju ini menggunakan motif bunga-bunga yang identik dengan perempuan. Warna baju Kurung juga bermacam-macam, mulai dari warna cerah hingga warna netral.

Sebagai pelengkapnya, perempuan Melayu di Riau akan menambahkan selendang atau kain penutup kepala. Bawahan yang cocok dengan baju Kurung adalah rok. Perpaduan ini bisa merepresentasikan nilai-nilai keislaman dan kesopanan.

Baju Kurung sudah menjadi salah satu pakaian wajib untuk instansi pemerintahan hingga lingkungan pendidikan yang digunakan setiap hari Jumat.

5. Kebaya Labuh

Kebaya Labuh
Kebaya Labuh | Sumber gambar: PinHome

Selain baju Kurung, perempuan Melayu di Riau juga memiliki pakaian adat lain yaitu Kebaya Labuh. Seperti namanya, pakaian ini berbentuk kebaya yang terbuat dari kain tenun khas Riau. 

Keunikan dari pakaian ini tidak hanya terletak pada bahan pembuatannya, tapi juga pada lengan bajunya yang panjangnya sekitar dua jari dari area pergelangan tangan. Tujuannya agar aksesoris seperti gelang bisa terlihat.

Panjang dari Kebaya Labuh cukup bervariasi, mulai dari atas betis atau lebih dalam lagi sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Bagian sisi depan Kebaya Labuh memiliki tiga buah kancing sebagai pengaitnya. Kancing-kancing ini akan membuat bagian bawah kebaya melebar dan terbuka.

Bawahan dari Kebaya Labuh biasanya sarung batik, kain lejo, atau kain pelekat yang berwarna senada dengan Kebaya Labuh. Sebagai pelengkapnya, Kebaya Labuh dipadukan dengan selendang.

Sama seperti Baju Kurung, Kebaya Labuh biasanya digunakan untuk acara-acara formal, seperti acara pemerintahan daerah.

6. Pakaian Adat Pengantin Wanita

Baju Pengantin Melayu Riau
Baju Pengantin Melayu Riau | Sumber gambar: V&CO Jewellery

Pada acara pernikahan, masyarakat Melayu di Riau cenderung masih menggunakan pakaian adat pengantin. Bagi pengantin wanita, baju pengantin memiliki variasi yang bisa menyesuaikan kebutuhan upacara.

Saat upacara, mempelai wanita biasanya menggunakan setelan Kebaya Labuh atau juga baju Melayu Kurung. Khusus untuk acara pernikahan ini, kedua jenis pakaian adat Riau tersebut terbuat dari kain tenunan khas Melayu Riau dengan warna dan corak yang sama.

Keunikan lainnya dari pakaian adat pengantin wanita Melayu Riau terletak pada aksesorisnya. Adapun aksesoris yang digunakan antara lain:

  • Memakai perkakasan andam, yaitu hiasan kepala khas Melayu Riau.
  • Dukoh, yaitu kalung emas atau rantai papan bertingkat 3, 5, 7.
  • Gelang berbentuk kepala burung merak.
  • Menggunakan tampan-tampan atau sebai di bahu kiri.
  • Memakai canggai, yaitu seperti cincin yang terbuat dari emas atau perak.
  • Menggunakan ikat pinggang dari pending emas.
  • Gelang kaki emas atau perak berbentuk kepala kuntum bunga cempaka.
  • Memakai alas kaki berupa selepa yang dihiasi manik-manik.

Agar lebih matching, pemilihan corak dan warna busana pengantin harus sesuai dengan jenis aksesorisnya. Jika aksesorisnya terbuat dari emas, maka corak dan warna baju pengantin harus cerah agar terlihat elegan atau mewah.

7. Pakaian Adat Pengantin Pria

Baju Pengantin Melayu Riau
Baju Pengantin Melayu Riau | Sumber gambar: selasar.com

Selain pengantin wanita, calon pengantin pria juga harus memakai baju pengantin khas Melayu di hari pernikahan. Terdapat dua jenis baju pengantin yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu Teluk Belanga dan Cekak Musang.

Hal yang membedakan baju Teluk Belanga dan Cekak Musang pada umumnya adalah motif pakaiannya. Biasanya pria Melayu di Riau menggunakan baju Cekak Musang bermotifkan bunga cengkeh dan tampuk manggis. Warna dan motifnya harus sama dengan celana dan hiasan kepala.

Sama seperti pengantin wanita, mempelai pria juga harus memakai aksesoris sebagai pelengkap penampilan. Adapun aksesoris bagi pengantin pria antara lain:

  • Memakai distar, yaitu hiasan kepala berbentuk mahkota.
  • Bahu sebelah kiri memakai sebai berwarna kuning dengan sulaman kelingan.
  • Bagian leher memakai rantai berbelit dua sebagai simbol ikatan ayah dan ibu.
  • Memakai bengkong atau pending berwarna kuning sesuai derajatnya.
  • Bagian ibu jari dan kelingking memakai canggai.
  • Alas kaki harus berbentuk runcing atau capal yang terbuat dari kulit.
  • Memakai keris pendek yang berhulu burung serindit.
  • Memegang sirih pemanis atau sirih telat.

Keunikan lain dari baju pengantin pria Melayu tidak hanya terletak pada motif dan aksesorisnya, tapi juga pada jahitan pinggir pakaiannya yang harus berwarna emas. Warna ini menjadi simbol kemewahan dari sebuah acara pernikahan yang penuh suka cita.

8. Kain Songket

Songket Riau
Songket Riau | Sumber gambar: Bukalapak

Terakhir ada kain Songket. Ini merupakan pakaian adat yang menjadi kebanggaan masyarakat Melayu di Riau. Kain Songket menjadi salah satu pelengkap pakaian adat Riau, khususnya bagi para laki-laki. Pembuatan kain Songket melalui proses penenunan tradisional, sehingga menghasilkan corak dan warna yang unik.

Bahan utama pembuatan kain ini adalah benang sutra serta kapas yang kemudian ditambahkan benang perak atau sutra untuk membuat motif tertentu. Biasanya motif dari tenun Songket Riau identik dengan flora dan fauna. Misalnya, Tenun Songket Melayu Pekanbaru, Songket Melayu Siak, hingga Songket Indragiri.

Sudah Lebih Tahu Jenis Pakaian Adat Melayu di Riau?

Pakaian adat mencerminkan budaya serta kearifan lokal masing-masing suku di Indonesia. Terlahir sebagai suku Melayu, pakaian adat masyarakat di Riau cenderung identik dengan nilai keislaman.

Hal ini terlihat jelas dari model pakaian yang longgar seperti baju Kurung, Kebaya Labuh, Cekak Musang, hingga Teluk Belanga. Setiap pakaian tersebut digunakan untuk berbagai acara, mulai dari acara santai hingga formal seperti pernikahan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page