Pengertian Pengendalian Internal, Jenis, Tujuan, dan Komponen Lengkap!

Dalam sebuah lingkungan kerja, pasti ada upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mempertahankan dan mengelola aset. Lewat pengelolaan aset, seluruh aktivitas perusahaan akan berjalan lancar. Salah satu upaya pengelolaan aset perusahaan seringkali dinamakan dengan pengendalian internal. Yuk, simak lebih dalam!

Apa Itu Pengendalian Internal?

Istilah yang juga dapat Anda sebut sebagai internal control adalah sebuah sistem yang dilakukan dengan tujuan mengendalikan aset-aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Internal control akan berfungsi dalam seluruh aktivitas perusahaan yang ada. 

Aset perusahaan yang dimaksud sendiri adalah seluruh data yang ada di perusahaan, mulai dari sumber daya manusia hingga aset benda. 

Umumnya, internal control dilakukan oleh suatu divisi pada perusahaan kepada divisi lain. Sehingga menciptakan suatu sistem saling mengendalikan antar divisi pada perusahaan. 

Pengendalian internal sendiri melibatkan seluruh sumber daya yang ada dan terancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu pada perusahaan. Sistem di dalamnya akan meliputi seluruh alat serta cara yang dipakai untuk menjaga keamanan aset juga data yang perusahaan miliki. 

Selain itu, internal control juga berfungsi untuk memeriksa ketepatan data, peningkatan efisiensi profesional, serta menjaga berbagai peraturan perusahaan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Proses internal control merupakan proses yang sangat penting untuk perusahaan karena sangat erat kaitannya dengan data-data perusahaan. Sebab, data ini harus melewati proses verifikasi terlebih dahulu. Adapun data yang dimaksud antara lain adalah perputaran jabatan, data cuti karyawan, dinas luar kota, dan sebagainya.

Menurut ahli, yaitu Horngren menyebutkan bahwa internal control merupakan serangkaian rencana yang ada dalam organisasi dan dirancang dengan tujuan untuk mengamankan aktiva. Serta merupakan upaya mendorong karyawan agar mengikuti kebijakan perusahaan. 

Sedangkan menurut Hery, internal control bertujuan untuk melindungi aset perusahaan dari penyalahgunaan, menjamin keakuratan informasi, dan memastikan peraturan dipatuhi.

Jenis-Jenis Pengendalian Internal

Setelah memahami pengertian internal control baik secara umum maupun dari para ahli, berikutnya Anda akan memahami jenis-jenisnya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai beberapa jenis internal control:

1. Pengendalian Preventif

Jenis pengendalian preventif merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan atau anomali yang ada pada sebuah perusahaan. Internal control jenis ini merupakan pengendalian yang mampu mencegah kesalahan atau kerusakan yang ada pada perusahaan sebelum terlanjur terjadi. 

Jenis pengendalian preventif bertujuan untuk mencegah berbagai kesalahan yang mungkin terjadi pada sebuah sistem perusahaan. Umumnya, perusahaan akan membuat sebuah sistem yang dirancang dengan otomatisasi untuk mendeteksi kesalahan awal pada sistem perusahaan.

2. Pengendalian Administrasi

Internal control administrasi merupakan jenis kontrol pada tingkat perusahaan yang berfokus pada seluruh data administrasi. Jenis pengendalian ini sudah pasti dilakukan pada setiap perusahaan. Selain itu, kemajuan teknologi dan komputerisasi saat ini akan semakin memudahkan pengendalian internal administrasi.

Dalam pelaksanaanya, internal control administrasi meliputi beberapa hal yang terjadi dalam perusahaan. Misalnya seperti efektivitas usaha, analisa risiko, kebijakan dari direksi, manajemen sumber daya, hingga pengendalian mutu produk yang ada pada perusahaan tersebut. 

3. Pengendalian Akuntansi

Pengendalian jenis akuntansi merupakan serangkaian proses kontrol yang meliputi seluruh pencatatan keuangan perusahaan yang ada dalam ruang lingkup akuntansi. Pengendalian internal akuntansi ini berfungsi untuk menjaga seluruh aset keuangan yang ada pada perusahaan. 

Dengan menggunakan internal control akuntansi, maka perusahaan akan terhindar dari kerugian atau setidaknya risiko kerugian dapat ditekan dengan baik. 

Karena sebenarnya kerugian perusahaan tidak hanya berasal dari eksternal. Namun, bisa jadi hal ini muncul dari arah internal seperti kesalahan perhitungan hingga kesalahan pembukuan keuangan.

4. Pengendalian Korektif 

Internal control korektif merupakan jenis pengendalian yang digolongkan berdasarkan manfaatnya. Jenis pengendalian korektif sendiri dilakukan ketika kesalahan atau anomali yang terjadi pada sebuah sistem dalam suatu perusahaan. 

Tindakan koreksi dilakukan dengan membenarkan kesalahan sesuai dengan prosedur yang telah ada. Dengan demikian, kesalahan dapat diperbaiki sehingga tidak berakar ke permasalah-permasalahan lainnya.

5. Pengendalian Detektif 

Internal control detektif ini berfungsi untuk membenarkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam tahap pemasukan atau input data pada sistem perusahaan. Mungkin sebagian dari perusahaan menggunakan sistem input manual karena keterbatasan teknologi. Namun, hal ini memiliki potensi human error yang cukup besar. 

Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasinya perlu dilakukan sistem pengecekan ulang data yang diinput, serta internal control detektif ini sendiri. Dengan demikian, data yang ada menjadi benar serta aktivitas perusahaan selanjutnya yang terkait dengan data tersebut akan minim kesalahan. 

6. Pengendalian Umum

Pengendalian internal umum merupakan jenis pengendalian yang digolongkan berdasar pada cakupannya. Internal control umum merupakan serangkaian proses controlling data yang ada pada sistem komputer. Adapun beberapa hal yang diproses meliputi pemisahan tanggung jawab serta pengolahan data. 

7. Pengendalian Aplikasi

Internal control aplikasi merupakan pengendalian yang juga dibedakan berdasarkan cakupannya. Pengendalian jenis ini berguna untuk mengawasi jalannya program aplikasi yang dijalankan oleh perusahaan. 

Sekarang ini memang banyak sekali pengembangan aplikasi seiring dengan perkembangan teknologi. Nah, pengendalian ini bertujuan agar setiap aktivitas dapat dilaporkan dengan baik.

Tujuan Pengendalian Internal

Seluruh hal yang dirancang pada sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan tertentu. Internal control, sebagai suatu sistem yang sengaja diatur dalam perusahaan tentunya juga memiliki berbagai tujuan yang jelas. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari internal control yang wajib Anda ketahui: 

  • Bertujuan untuk memastikan apakah seluruh kegiatan yang ada pada perusahaan telah berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
  • Untuk melakukan penjagaan terhadap aset dan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.
  • Sebagai upaya dan langkah untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Sebagai upaya untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dengan tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
  • Menjadi upaya untuk mencegah adanya kerugian yang mungkin dialami oleh perusahaan.
  • Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja yang dimiliki oleh perusahaan.
  • Sebagai titik untuk memastikan apakah kebijakan perusahaan sudah dipatuhi oleh manajemen perusahaan.

Tentu saja dalam mencapai tujuan internal control yang tertera di atas, membutuhkan peran serta semua komponen perusahaan. Hal tersebut mulai dari karyawan, jabatan manajerial, hingga stakeholder pada perusahaan tersebut.

Komponen Pengendalian Internal 

Setelah mengetahui pengertian, jenis, dan tujuan dari internal control. Maka, selanjutnya Anda akan mengetahui apa saja komponen internal control yang diperlukan. Berikut ini adalah beberapa komponen yang ada agar internal control dapat terlaksana:

1. Prosedur Pengendalian

Komponen internal control yang pertama adalah prosedur pengendalian. Prosedur pengendalian ini direncanakan sebelum internal control terlaksana. Adanya prosedur bertujuan agar aktivitas pengendalian berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana yang ada. Adapun cakupan prosedur internal control adalah sebagai berikut: 

  • Karyawan yang memiliki potensi.
  • Perputaran kerja dan kewajiban untuk cuti.
  • Ulasan terkait kinerja karyawan.
  • Pembagian dan pemisahan kerja serta tanggung jawab.
  • Melakukan perlindungan aset dan akuntansi.

2. Pengawasan 

Pengawasan merupakan salah satu komponen penting yang ada dalam pengendalian internal. Dengan adanya pengawasan, maka aktivitas pengendalian yang dilakukan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tetap berada pada jalur yang benar. 

Dalam pelaksanaannya, fungsi pengawasan ini terbagi menjadi beberapa macam. Misalnya seperti melakukan audit internal, melakukan penilaian khusus, melakukan audit keuangan, serta melalui identifikasi langsung terhadap karyawan yang bersangkutan dalam sistem akuntansi. 

3. Penilaian Resiko 

Setiap hal yang dilakukan pasti memiliki sebuah risiko tersendiri. Begitu juga dengan aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, penilaian resiko menjadi salah satu komponen penting yang ada dalam internal control. Manajemen perusahaan dapat merencanakan langkah-langkah untuk mengatasi risiko yang terjadi.

Risiko yang terjadi pada perusahaan meliputi dapat meliputi beberapa hal. Seperti risiko perubahan hukum, penipuan dalam lingkup internal, ancaman dari pesaing atau kompetitor, situasi politik dan ekonomi dari luar, serta kekeliruan permintaan pasar. 

Dengan melakukan penilaian risiko, maka perusahaan dapat mengatasi risiko, dapat mencapai tujuannya dengan baik, serta menekan kerugian secara maksimal.

Sudah Memahami Apa Itu Pengendalian Internal? 

Berikut tadi adalah ulasan mengenai pengendalian internal yang ada dan terlaksana pada setiap perusahaan. Mempertahankan aset perusahaan merupakan kewajiban seluruh komponen perusahaan. Oleh karena itu, internal control bisa menjadi salah satu kunci utamanya. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page