Apa itu visa progresif? Visa progresif dapat diartikan sebagai tambahan biaya dalam pembuatan visa umrah untuk para calon jemaah, bagi yang sudah pernah melaksanakan ibadah umrah dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun. Melalui artikel ini, kami juga akan membahas tentang cara cek visa progresif yang benar.
Sebagian orang yang ingin bepergian ke luar negeri, khususnya untuk ibadah umrah, mereka wajib mengetahui tentang visa progresif dengan sebaik mungkin. Sebab, visa progresif akan sangat berkaitan dengan perjalanan yang akan dilakukannya tersebut.
Bagi para jemaah yang sudah sering melaksanakan ibadah umrah pasti sudah tidak merasa asing lagi ketika mendengar istilah ini. Namun, hal ini akan berbeda bagi beberapa orang yang belum sempat melaksanakan ibadah umrah. Untuk itu, di sini kami akan menjelaskannya secara lengkap.
Daftar ISI
Mengenal Visa Progresif secara Lebih Dalam
Sejak tahun 2018, aturan kepemilikan visa progresif bagi umat muslim yang hendak beribadah ke Mekkah telah diubah. Dalam hal ini, perubahan tersebut bisa dilihat pada angka 2000 riyal (Rp. 7.800.000,00) yang telah berubah menjadi 300 riyal (Rp. 1.100.000,00).
Tentu ini bukanlah perubahan yang kecil, sehingga ada begitu banyak umat muslim yang cukup terbantu dengan adanya perubahan tersebut. Sementara itu, sama halnya dengan proses pengurusan visa untuk kebutuhan lainnya, pemohon visa progresif juga harus menyiapkan beberapa berkas seperti:
- Paspor dari jemaah yang akan berangkat
- Kartu Keluarga (KK) milik jemaah
- Buku nikah (bagi jemaah yang akan pergi dengan pasangannya)
- Bukti kuning (berkas rumah sakit yang menjadi bukti pada saat vaksinasi di rumah sakit)
- Surat Mahram (bagi jemaah wanita yang tidak mendapat pendampingan dari suami atau anggota keluarga lainnya)
- Pas foto berwarna dan berukuran 4×6 sebanyak 6 lembar
- Bukti akomodasi, tiket pesawat, dan jadwal penerbangan yang telah dipesan
Beberapa jenis berkas ini akan sangat kamu butuhkan untuk mengajukan permohonan pembuatan visa progresif. Oleh karena itu, sebelum kamu mengajukan permohonan ini, kamu perlu menyiapkan beberapa berkas tersebut terlebih dahulu.
Baca juga: 50+ Perlengkapan Haji dan Umroh yang Tidak Boleh Anda Lupakan!
Cara Cek Visa Progresif Umrah dengan Mudah dan Cepat
Masih ada beberapa orang dan jemaah yang belum tahu tentang bagaimana cara cek visa progresif umrah dengan baik dan benar. Maka dari itu, di sini kami akan membagikan informasi terkait hal tersebut.
Pada dasarnya, jemaah umrah Indonesia bisa melakukan pengecekan visa progresif miliknya di situs resmi Kementerian Haji Saudi Arabia. Namun, penting untuk kamu ketahui bahwa situs ini belum menyediakan tampilan dalam bahasa Indonesia. Jadi, kamu bisa langsung mengikuti tahapan ini:
- Kunjungi situs resmi Kementerian Haji Saudi Arabia (https://eservices.haj.gov.sa/VisaProgresif) dan pilih opsi “Bahasa Inggris” yang ada di dalamnya. Sebab, situs ini hanya menyediakan 3 jenis bahasa yakni bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Prancis.
- Kemudian, pilih opsi negara “Indonesia” dan masukkan nomor paspor milikmu pribadi dengan benar.
- Jika sudah, masukkan juga “Image Code” ke dalam kolom yang tersedia dan klik tombol “Search”.
- Selesai. Jika jemaah tidak terkena visa progresif maka layar akan menunjukkan keterangan yang mengatakan bahwa nomor paspor terbebas dari visa progresif tersebut. Begitu pun juga dengan sebaliknya, jika jemaah terkena visa progresif, hal ini bisa dilihat dari keterangan yang ada di layar.
Beberapa Aturan yang Harus Ditaati oleh Pemilik Visa Umrah
Karena jenis visa yang satu ini berbeda dengan jenis visa yang lainnya, tentu hal ini membuatnya didukung dengan beberapa aturan yang harus kamu patuhi dengan baik. Berikut adalah beberapa jenis aturan yang ada di dalamnya:
1. Hanya Boleh Digunakan untuk Keperluan Ibadah
Aturan yang pertama adalah visa umrah hanya boleh digunakan untuk keperluan ibadah saja. Jadi, jenis visa yang satu ini tidak bisa digunakan untuk kepentingan lain yang tidak berkaitan dengan ibadah umrah.
2. Harus Sesuai dengan Masa Berlaku Visa Umrah
Masa berlaku visa umrah adalah 10, 20, dan 30 hari. Jadi, jemaah hanya bisa menggunakan visa tersebut dalam kurun waktu yang sesuai dengan masa berlaku visanya. Jika masa berlaku sudah habis, maka jemaah harus segera pulang ke Indonesia.
3. Dibuat dengan Menggunakan Data Pribadi
Jemaah yang akan membuat visa umrah harus menggunakan data pribadinya sendiri. Jadi, kamu tidak boleh menggunakan data diri milik orang lain.
Jika kamu berencana untuk melaksanakan ibadah umrah dalam waktu dekat-dekat ini, kamu bisa mengecek visa progresif terlebih dahulu dengan melakukan cara yang ada di atas. Jadi, kamu bisa tahu apakah kamu dikenakan biaya ini atau tidak.