Keberadaan hotel syariah memang semakin mudah ditemui dan diminati sebagai pilihan akomodasi. Lalu, sebenarnya apa itu hotel syariah?
Beberapa waktu terakhir, hotel syariah terus berkembang di kota-kota besar yang banyak dijadikan tujuan wisata.
Meski secara umum sama dengan hotel biasa, tetapi hotel syariah memiliki kekhususan dalam hal penerapan prinsip syariah dalam menjalankan bisnisnya.
Jika ingin mengetahui lebih detail tentang apa itu hotel syariah dan bedanya dengan hotel biasa, simak pembahasan artikel berikut ini.
Daftar ISI
Apa itu Hotel Syariah
Pengertian hotel syariah tercantum dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah.
Di dalamnya dijelaskan bahwa hotel syariah adalah penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan yang dijalankan sesuai prinsip syariah.
Singkatnya, hotel syariah merupakan hotel yang menjalankan layanan dan memiliki fasilitas dengan prinsip-prinsip syariah.
Prinsip Hotel Syariah
Prinsip syariah yang diterapkan oleh hotel dijalankan berdasar standar dalam peraturan resmi yang merujuk pada fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tadi.
Di dalamnya ada ketentuan yang mengatur prinsip hotel syariah yang harus dipatuhi, yaitu sebagai berikut.
- Tidak boleh menyediakan fasilitas akses pornografi dan tindakan asusila.
- Tidak boleh menyediakan fasilitas hiburan yang mengarah pada kemusyrikan, maksiat, pornografi, dan/atau tindak asusila.
- Makanan dan minuman yang disediakan hotel syariah wajib mendapat sertifikat halal dari MUI.
- Menyediakan fasilitas, peralatan, dan sarana yang memadai untuk pelaksanaan ibadah, termasuk fasilitas untuk bersuci.
- Pengelola dan karyawan/karyawati hotel wajib mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariah.
- Hotel syariah wajib memiliki pedoman dan/atau panduan mengenai prosedur pelayanan hotel guna menjamin terselenggaranya pelayanan hotel yang sesuai dengan prinsip syariah.
- Hotel syariah wajib menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah dalam melakukan pelayanan.
Perbedaan Hotel Syariah dan Hotel Biasa
Meski secara umum hotel syariah dan hotel biasa hampir sama, tetapi perbedaannya bisa dilihat daru ragam pelayanan yang ditawarkan.
Berikut ini beberapa perbedaan hotel syariah dan hotel biasa yang cukup menonjol untuk dikenali.
1. Sertifikasi Makanan dan Minuman
Jika biasanya makanan dan minuman dari pihak hotel secara umum hanya mengedepankan aspek kesehatan, kelayakan, dan keamanan bahan, ada tambahan bagi hotel syariah.
Di hotel syariah, setiap makanan dan minuman yang disediakan harus memiliki sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sebagai tambahan, hotel syariah juga tidak menyediakan minuman berallkohol atau bahan masakan dengan kadar alkohol sebagai campuran.
2. Fasilitas Ibadah
Antaea hotel syariah dan hotel biasa juga memiliki perbedaan dalam hal ketersediaan fasilitas ibadah yang lengkap.
Umumnya, sebuah hotel mungkin hanya menyediakan tempat ibadah seperti mushola kecil untuk digunakan tamu beribadah.
Berbeda dengan hotel syariah, ada kewajiban untuk menyediakan perlengkapan salat beserta Al-Quran di setiap kamar.
Selain itu, hotel syariah juga harus memiliki rest room atau kamar kecil untuk bersuci dengan ketersediaan air yang cukup dan bukan sekadar tisu toilet.
3. Fasilitas Hiburan
Umumnya, hotel dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan untuk membuat tamu merasa nyaman dan terhibur selama menginap, salah satunya bar.
Namun, untuk hotel syariah, tidak ada fasilitas berupa bar atau tempat hiburan malam yang penuh dengan ingar bingar
4. Aturan Untuk Tamu
Jika tamu yang menginap di hotel biasa hanya dimintai kartu identitas atau KTP, tidak dengan hotel syariah, terlebih jika tamunya pasangan.
Pasangan yang datang untuk menginap di hotel syariah tidak akan diizinkan masuk jika tidak membawa surat nikah atau bukti sebagai suami istri.
Buku nikah wajib diperlihatkan, atau untuk dispensasi khusus tamu boleh menunjukkan foto pernikahan sebagai bukti.
Meski begitu, hotel syariah tidak melarang tamu atau wisatawan yang beragama lain untuk menginap asal bisa menunjukkan bukti serupa.
Syarat Menginap di Hotel Syariah
Sebagai informasi tambahan, ada syarat menginap di hotel syariah wajib dipenuhi oleh tamu. Berikut beberapa diantaranya.
1. Membawa Buku Nikah Bagi Pasangan Lawan Jenis
Siapa saja diperbolehkan untuk menginap di hotel syariah, dengan catatan mau mematuhi dan memenuhi syarat check in di hotel.
Biasanya, saat proses check in akan diminta untuk menunjukkan dokumen tambahan, seperti buku nikah sebagai syarat menginap untuk tamu pasangan.
Ada kelonggaran berupa bukti foto pernikahan jika memang tidak membawa buku nikah atau akta pernikahan.
Jika tidak mampu menunjukkannya, pihak hotel akan menolak tamu karena tamu dianggap tidak patuh pada persyaratan untuk menginap di hotel syariah.
2. Tidak Diperkenankan Membawa Makanan dan Minuman Non Halal
Persyaratan untuk menginap di hotel syariah berikutnya yaitu tamu tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman non halal.
Dalam hal ini, minuman beralkohol dan makanan yang masuk kategori non halal tidak boleh dibawa masuk ke hotel meski tamu hotel beragama lain.
3. Pakaian Sopan
Meski memiliki label hotel syariah, tetapi tamu yang akan menginap tidak diwajibkan mengenakan pakaian syariah.
Umumnya, pihak hotel hanya menekankan aturan berpakaian yang sopan dan tertutup demi kenyamanan tamu lain.
Namun, khusus staf hotel memang berkewajiban untuk mengenakan pakaian syariah sesuai aturan yang diberlakukan oleh hotel.
Demikianlah informasi tentang apa itu hotel syariah dan bedanya dengan hotel biasa yang sudah kami rangkum untuk mempermudah pemahaman.
Dengan mengetahui apa itu hotel syariah, diharapkan setiap tamu yang akan menginap berkenan untuk mengikuti aturan hotel yang diberlakukan berdasar prinsip syariah tersebut.