Pesona Magis Goedang Ransoem Sawahlunto Negeri Orang Rantai

Ketika berkunjung ke Sumbar dan tepatnya di Kota Sawahlunto, jangan sampai terlewah untuk berkunjung ke Museum Goeadang Ransoem.

Gedung Museum sendiri dibangun pada 1918 sewaktu penjajahan Belanda. Museum ini menempati sebuah kompleks bangunan bekas dapur umum para pekerja tambang batu bara yang ketika itu berjumlah ribuan.

Museum ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pertambangan di Sawahlunto.

Rancangannya boleh dikatakan sempurna untuk masa itu.

Di Gudang Ransum (Makanan Pra-saji untuk tentara) ini terdapat berbagai ruangan dan peralatan memasak ukuran raksasa yang didatangkan khusus dari Eropa.

Ada kuali, panci, bahkan kompresor besar untuk mengalirkan uap ke dapur. Dapur besar ini bahkan dilengkapi dengan ruang bawah tanah, pemotongan hewan dan pembakaran.

Priuk nasi super besar di Museum Goedang Ransoem
Priuk Nasi super besar untuk produksi Ransoem

Karena dokumen tentang Sawah Lunto ini sedikit sekali, menurut cerita pemandu wisata di sana pada tahun 2005 dokumentasinya didatangkan dari Belanda.

Sudah pasti ceritanya menurut versi Belanda, di mana digambarkan seolah-olah para pekerja tambang disediakan makanan yang cukup.

Akan tetapi sesunggguhnya menurut para orang tua-tua yang mendapat cerita dari ayah mereka, keadaan tidak seperti itu. Bahwa Gudang Ransum tersebut hanyalah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan orang Belanda.

Begitu kamu memasuki kawasan Gudang Ransum, yang kini namanya menjadi Museum Goedang Ransoem itu, suasana asri sudah terasa.

Setelah memasuki pintu utama, kamu akan diminta mengisi buku tamu dan ditawarkan untuk menonton video ringkasan cerita dalam ruangan home theatre mini. Ruangan home theatre ini cukup bersih dan nyaman.

Baca juga: 6 Fakta Pulau Mandeh dan Biaya ke Hidden Gem yang Kini Bersinar

Setelah itu kamu bisa berkeliling di dalam museum yang tidak terlalu besar ini. Berbagai dokumen yang tertata rapi bisa kamu baca.

Selain itu, hampir semua peralatan yang digunakan pada waktu itu masih ada dan bisa kamu lihat di sini. Kamu juga dibebaskan untuk berfoto di dalam museum yang diterangi oleh cahaya temaram.

Setelah selesai di dalam ruangan, kamu juga bisa berkeliling komplek museum untuk melihat-lihat bangunan lain yang ada di sana.

Jika ingin puas, luangkan waktu antara 1 sampai 2 jam di sini. Sedikit kekurangan yang saya temui adalah pemandu wisata dan penerima tamu yang agak kurang bergairah menjelaskan kepada pengunjung. Kelihatan agak seperti malas untuk bercerita kepada pengunjung.

Salah satu bangunan di komplek ini ternyata disulap menjadi showroom tenunan songket. Jadi, sekali ke sini selain kamu bisa mengetahui sejarah pertambangan, juga bisa melihat-lihat koleksi tenunan yang beraneka ragam dipajang dalam etalase.

Komplek Goedang Ransoem selain menyajikan sejarah masa lalu, juga merupakan tempat ke mana para pencari wangsit datang.

Menurut pemandu wisata, bahkan mereka sengaja ke sini untuk mencari peruntungan bahkan mencari batu akik. Buat yang suka berfoto, di sini adalah salah satu lokasi terbaik di Sawah Lunto.

Bahkan jika kamu ingin membuat foto prewedding, memilih museum ini sebagai salah satu lokasi tidaklah salah. Syukurnya pengelola memberi izin seluas-luasnya untuk sesi berfoto di komplek ini.

  • Alamat: Jl. Abdurrahman Hakim, Tanah Lapang, Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat 27422
  • View: Google Maps
SHARE:

A full-time blogger, menyukai dunia travel dan lifestyle. Percaya bahwa menulis membuat kita abadi.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste