Terlihat sebagian pengunjung memasang ekspresi ketakutan sambil memejamkan kedua matanya ketika berjalan menyeberangi jembatan kaca ini.
Jembatan yang terinspirasi dari jembatan kaca di Zhangjiajie, China tersebut terletak di Kota Malang. Anda tak perlu lagi jauh-jauh lagi terbang ke China dengan biaya yang tidak sedikit, cukup datang ke Kota Malang, tepatnya di Kampung Warna-Warni Jodipan untuk berjalan di atas jembatan kaca.
Bahkan hanya perlu merogoh kocek sebesar tiga rupiah per orang untuk tiket masuk anda bisa merasakan sensasi berada di ketinggian 427 meter di atas permukaan laut.
Memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter dan tinggi 9 meter di atas tanah, jembatan bernama Jembatan Kaca Ngalam Indonesia ini berhasil menguji adrenalin saya ketika menyebrang di atasnya.
Baca juga: Kebun Teh Wonosari (Malang), Tiket Masuk dan Rute Perjalanan
Memiliki ketinggian yang cukup tinggi membuat bulu kuduk saya merinding ketika berjalan di atas kaca jembatan ini. Terlebih ketika saya mencoba untuk melihat ke arah bawah dimana tepat di bawah jembatan ini mengalir deras aliran Sungai Brantas kepala saya langsung pusing dengan berbagai ketakutan.
Namun, tenang saja jembatan kaca ini sudah teruji keamanan dan kelayakannya jadi anda tak perlu khawatir lagi.
Perlu anda perhatikan, ketika anda ingin menyebrang di atas jembatan kaca anda harus mengantre jika jumlah wisatawan membludak. Karena jembatan kaca ini memiliki daya tampung maksimum 50 orang.
Disamping itu, perhatikan juga cuaca sebelum menyebrang, anda jangan sekali-kali nekat menyebrang ketika kondisi hujan deras, karena Sungai Brantas rawan banjir ketika hujan deras mengguyur.
Untuk menuju kesana cukup mudah, jaraknya hanya 500 meter jika anda ingin berjalan kaki atau naik becak dari Stasiun Kota Baru Malang.
Baca juga: 12 Oleh-Oleh Khas Malang Kekinian dan Terfavorit
Jembatan yang kini menjadi kebanggaan dan ikon masyarakat di Kota Malang itu merupakan jembatan kaca pertama di Indonesia. Tentu anda akan dibuat terkagum dan merinding dengan pesona jembatan kaca ini.
Jembatan kaca nampak kokoh dengan rangka besi dan dasar untuk melintas terbuat dari kaca, begitu juga bagian samping kiri dan kanan jembatan. Tiap ujung jembatan dicor beton sebagai penguat, kaca ada di sela railing sebagai penopang utamanya.
Sehingga siapapun melintas di atasnya, akan bisa melihat deras Sungai Brantas yang mengalir atau memisahkan dua pemukiman padat penduduk itu.
Setelah cukup lama berdiri dengan kaki gemetaran di tengah jembatan dan berswafoto ria, saya memaksa kaki saya untuk bergerak untuk segera turun dari jembatan. Sekian waktu berjalan, akhirnya kaki saya menapak di atas tanah, jantung yang tadinya berdebar-debar akhirnya kembali tenang.
Di kampung wisata ini, selain dimanjakan dengan jembatan kaca, anda juga bisa menikmati pesona nuansa bangunan yang penuh warna layaknya kampung yang ada di Rio De Janeiro, Brazil.
Seluruh bangunan memiliki warna-warni sangat mencolok sehingga tampak elegan dan mempesona bahkan akan lebih indah lagi jika dilihat dari kejauhan.
Serta adapula lukisan-lukisan 3D yang nampak terlihat hidup. Jadi tempat ini akan sangat cocok bagi kalian yang hobi selfie atau untuk mempercantik album Instagram.
Ketika anda mengunjungi jembatan yang menghubungkan Kampung Warna-warni dengan Kampung Tridi ini akan ada rasa kebanggaan dengan hasil karya anak bangsa. Karena jika ditilik dari latar belakang asal mula kampung wisata ini, dulunya kampung Jodipan merupakan wilayah kumuh.
Namun, berkat inisiasi golongan akademik dan bekerjasama dengan warga serta pemerintah, kampung yang dulunya kotor ini disulap menjadi sebuah destinasi wisata yang mempesonakan mata.
Kesadaran akan pentingnya kebersihan dan menjaga lingkungan juga mulai bangkit di pikiran warga setelah Kampung Warna-warni terbentuk.
Tertarik untuk mencoba datang dan berfoto di tempat ini? berikut ini adalah maps yang bisa anda gunakan untuk menuju lokasi.
Jika anda sedang berkunjung ke Kota Malang, jangan lupa mampir ke Jembatan Ngalam Indonesia dan rasakan sensasinya berada di tempat tinggi.