20 Makanan Khas Papua yang Terkenal Paling Enak

Sebagai salah satu pulau di bagian Timur Indonesia, Papua tak hanya dianugerahi keindahan alam yang memesona. Budaya Papua pun begitu unik dan tak jarang membuat kita berdecak kagum. Selain itu, makanan khas Papua terkenal lezat dan siap menggoyang lidah. 

Kalau selama ini kamu hanya mengenal papeda sebagai menu kuliner khas Papua, kini saatnya mengenal lebih banyak makanan khas Papua yang terkenal akan kelezatannya. Mulai dari papeda yang paling terkenal hingga udang selingkuh dan cacing laut yang bernutrisi, yuk, kenali ragam kuliner Papua di artikel berikut!

1. Papeda 

makanan khas papua

Nama makanan khas Papua yang satu ini sudah cukup populer di telinga kita. Sebenarnya, papeda tidak hanya bisa dijumpai di Papua. Kamu bisa menjumpai papeda di Maluku, bahkan ada juga di beberapa daerah di Sulawesi.

Bentuk makanan berbahan dasar sagu ini menyerupai pasta atau gel. Warnanya putih keruh, dan teksturnya pun lengket seperti lem. 

Biasanya, papeda disajikan bersama lauk dan sayuran. Terkadang, olahan sagu ini juga dibungkus daun pisang layaknya nasi dan ditambah dengan lauk, lho! 

2. Sate ulat sagu 

Sate ulat sagu

Makanan khas Papua selanjutnya adalah sate ulat sagu. Sesuai dengan namanya, makanan ini merupakan hidangan yang dibuat dari ulat sagu yang umum dijumpai di pohon sagu.

Untuk mengolahnya, ulat sagu dibakar di atas arang. Proses bakarannya pun tidak lama—cukup 15-25 menit tergantung ukuran ulat sagunya. Bahan-bahan yang umumnya digunakan untuk membumbui ulat sagu ini tergolong sederhana, misalnya seperti:

  • Kecap
  • Bawang merah
  • Cabai

Ketiga bahan tersebut akan dicampur jadi satu. Pada saat membakar ulat, bumbu tersebut akan dioleskan sebagai bumbu bakaran. Setelah mengoleskan bumbu, ulat dibakar kembali sampai matang.

Sate ulat sagu biasanya juga akan disajikan bersama dengan sambal kecap sebagaimana bumbu bakarannya tadi. Kamu bisa memakan sate ulat sagu dengan papeda.

3. Martabak sagu 

makanan khas papua

Tak terbuat dari tepung terigu, martabak ini justru dibuat dengan bahan utama sagu. Martabak khas Fakfak, Papua Barat ini memiliki cita rasa manis dan gurih. Cita rasa manis ini hadir berkat adanya gula merah yang menjadi isian dari martabak sagu.

Adapun bahan yang dibutuhkan untuk membuat martabak sagu adalah:

  • Sagu
  • Kelapa parut
  • Gula merah kental

Cara membuatnya cukup mudah. Pertama, masukkan sagu ke dalam wajan yang dipanasi api kecil (tanpa minyak), lalu tekan-tekan sagu agar menyatu. Lalu, taburkan kelapa parut dan beri gula merah kental secara merata di atas lempengan sagu tersebut. 

Ketika pinggiran sagu sudah sedikit kecoklatan, itu artinya lempeng sagu sudah matang. Selagi ada di penggorengan, lipat dua lempeng sagu. Kamu bisa juga melipatnya beberapa kali sampai bentuknya menyerupai dadar gulung.

4. Cacing laut 

Cacing laut

Selain ada ulat, ada juga cacing laut sebagai hewan unik yang menjadi makanan khas dari tanah Papua. Hewan ini disebut-sebut memiliki kandungan protein yang tinggi. Tak heran, banyak orang yang mengonsumsi cacing laut untuk meningkatkan stamina tubuh.

Cacing laut sendiri memiliki bentuk yang mirip dengan cacing tanah. Hanya saja, ukurannya lebih panjang, yaitu sekitar 30 cm. Di Papua sendiri, biasanya spesies cacing laut bisa dijumpai dengan mudah di kawasan Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat. 

Cacing laut ini tidak didapatkan melalui mekanisme budidaya. Cacing laut harus diburu dengan cara mengeruk pasir laut. Ketika cacing laut sudah didapat, bagian kepala dan ekor akan dibuang sebelum diolah.

Lantas, bagaimana cara pengolahan cacing laut? Ada berbagai cara yang bisa digunakan. Di antaranya adalah:

  • Digoreng biasa. Sebelum digoreng, biasanya cacing akan diberi bumbu terlebih dahulu seperti layaknya ikan.
  • Disate
  • Digoreng lalu dimasak dengan bumbu balado

Tak perlu mahal-mahal membayar hidangan cacing laut ini. Tergantung olahannya, cacing laut dibanderol dengan harga Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per porsinya.  Selain diolah dengan cara-cara di atas, kamu juga bisa menjumpai cacing laut yang diasap dan dijadikan keripik.

5. Kue Bagea sagu 

makanan khas papua

Sesuai dengan namanya, olahan sagu yang satu ini dibuat dari tepung sagu serta tepung terigu. Kue ini tidak hanya dijumpai di Papua. Kamu juga bisa menjumpai kue dari tepung sagu ini di Maluku maupun Sulawesi Utara.

Bentuk kue bagea ini bermacam-macam. Ada yang bulat, oval, bahkan ada juga yang dibentuk seperti kue lidah kucing tetapi sedikit tebal. 

Tekstur dari kue bagea cukup keras ketika digigit. Oleh karena itulah, banyak orang yang mencelupkannya ke minuman terlebih dahulu supaya teksturnya jadi lembut. 

Untuk membuat kue bagea sagu, kamu tidak hanya membutuhkan tepung sagu dan tepung terigu saja. Beberapa bahan lain yang dibutuhkan dalam pembuatan kue bagea sagu adalah sebagai berikut:

  • Telur
  • Gula
  • Minyak goreng
  • Kacang kenari cincang
  • Kelapa parut setengah tua
  • Kayu manis bubuk
  • Kacang mede utuh
  • Soda kue, dan
  • Vanili bubuk

6. Udang selingkuh 

Udang selingkuh

Membaca namanya saja sudah bikin penasaran, ya! Memangnya, seperti apa sih udang selingkuh itu? 

Sebenarnya, udang selingkuh bukanlah suatu jenis masakan. Udang selingkuh adalah satu jenis udang yang memiliki habitat air tawar, tetapi memiliki ukuran capit yang besar seperti lobster. Ukuran tubuh dari udang ini pun besar dan disebut-sebut hampir sama dengan kepiting.

Nah, karena itulah masyarakat lokal menyebut udang ini sebagai udang selingkuh. Dalam artian, udang ini merupakan hasil ‘perselingkuhan’ antara udang dan kepiting. 

Habitat udang selingkuh memang di air tawar, tetapi kamu tidak bisa menjumpai udang ini di semua daerah di Papua. Udang selingkuh bisa dijumpai di perairan Sungai Baliem, Danau Paniai, Danau Tigi, serta Danau Tage.

Pengolahan udang selingkuh ini sama dengan jenis udang lainnya, yaitu rebus, goreng, maupun bakar. Dewasa ini, hidangan udang selingkuh sudah makin bervariasi. Ada yang memasak udang selingkuh dengan menggunakan saus tiram, saus lada hitam, asam manis, bahkan ada juga yang memasak dengan saus Padang.

Tak lupa, sayuran seperti tumis kangkung dan tumis daun pepaya juga sering disajikan sebagai teman makan udang selingkuh. Siapkan sepiring nasi hangat dan es buah manis, hidangan udang selingkuh siap menggoyang lidah!

7. Kue lontar 

makanan khas papua

Kue lontar merupakan kue khas Papua yang secara tampilan mirip dengan pai susu. Biasanya, kue ini disajikan pada hari-hari besar—misalnya seperti pada saat Lebaran maupun pada saat Natal. 

Bagaimana rasa kue ini? Serupa dengan pie susu, kue lontar memiliki cita rasa manis dan gurih. Nikmat!

Kue lontar merupakan kue yang dibawa masuk oleh serdadu Hindia Belanda yang menduduki Papua. Kata ‘lontar’ sendiri berasal dari kata ronde taart (kue bundar). Namun, warga lokal kesulitan melafalkan nama kue dalam bahasa asing tersebut sehingga mereka menyebutnya sebagai kue lontar. 

Apa saja bahan pembuatan kue lontar? Menariknya, kue ini tidak dibuat menggunakan sagu sama sekali. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kue lontar meliputi:

  • Tepung terigu
  • Margarin
  • Susu
  • Vanili
  • Telur

Biasanya, kue lontar berukuran cukup besar dengan diameter 10 hingga 20 cm. Tak heran, kue ini biasanya disuguhkan untuk disantap bersama 8-10 orang. 

Meski begitu, saat ini cukup banyak penjual yang menawarkan ukuran kue lontar yang lebih kecil. Ukuran diameter ‘kecil’ yang dimaksud adalah sekitar 8 cm, dan biasanya kue lontar berukuran kecil ini diproduksi untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.

8. Ikan bakar Manokwari

Ikan bakar Manokwari

Sesuai dengan namanya, ikan bakar Manokwari merupakan sajian ikan bakar yang berasal dari Manokwari, Papua Barat. 

Ikan bakar Manokwari biasanya menggunakan ikan tongkol sebagai pilihan ikan utamanya. Sebelum dibakar, ikan akan dibalur bumbu yang terbuat dari:

  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Jahe
  • Ketumbar
  • Garam
  • Asam jawa
  • Kecap

Setelah dilumuri, ikan akan dibakar langsung di atas arang. Setelah matang, ikan akan disajikan bersama sambal. Dimakan bersama nasi hangat, super lezat!

9. Es buah matoa 

makanan khas papua

Matoa dikenal sebagai salah satu buah yang berasal dari tanah Papua dengan dominasi rasa manis dan asam. Karena perpaduan cita rasa inilah, buah matoa sering dibuat menjadi olahan es buah. Segar!

Cara membuat es buah matoa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan membuat es buah lain. Kamu cukup mencampurkan bahan-bahan seperti:

  • Kolang-kaling
  • Jelly/agar-agar
  • Cincau hitam
  • Biji selasih
  • Rempah-rempah seperti biji pala dan bubuk kayu manis
  • Perasan air jeruk limau

Jika kamu kurang suka dengan perasan air jeruk limau, kamu bisa mencampurkan sirup—baik sirup gula biasa maupun sirup berperisa (misalnya sirup cocopandan). Paduan rasa manis dari sirup, aroma wangi dari rempah, rasa manis-asam buah matoa, dan es membuat dahaga jadi hilang seketika! Yakin, nih, nggak mau coba?

10. Sambal colo-colo 

Sambal colo colo

Sambal colo-colo merupakan sambal khas Papua yang bercitarasa asam dan pedas. Biasanya, sambal ini dimakan bersama dengan ikan bakar dan nasi hangat. 

Bahan dari sambal colo-colo adalah sebagai berikut:

  • Potongan cabai rawit
  • Potongan bawang merah
  • Potongan tomat
  • Perasan jeruk nipis

Tidak hanya di Papua, sambal colo-colo juga populer di Ambon dan beberapa kawasan Maluku lainnya. Menariknya, sambal colo-colo tidak hanya digunakan sebagai sambal cocolan saat makan ikan saja. Sambal ini sering digunakan untuk memasak sate dan cocolan gorengan di Papua.

Tertarik membuat sambal ini? Kamu hanya perlu mempersiapkan bahan-bahannya, memotongnya kecil-kecil, dan menggabungkannya jadi satu. Sangat mudah, bukan?  

11. Keripik keladi 

makanan khas papua

Sesuai dengan namanya, keripik keladi merupakan keripik yang dibuat dengan bahan utama keladi. Selain disebut sebagai keripik keladi, keripik ini juga sering disebut sebagai keripik talas.

Jenis keripik yang satu ini sudah cukup populer dan bisa dijumpai dengan mudah di berbagai tempat di Indonesia. Proses pembuatannya sangat mudah dan bahan yang dibutuhkan pun tidak banyak, yaitu:

  • Talas/keladi
  • Bawang putih
  • Garam
  • Air kapur sirih
  • Minyak goreng

Pada proses pembuatannya, keladi yang diiris perlu direndam dalam air kapur sirih selama setengah jam untuk menghilangkan getahnya. 

Nah, setelah itu, kamu tinggal mencuci bersih talas dan membumbuinya dengan garam dan bawang putih. Biarkan bumbu meresap, kira-kira kamu butuh waktu selama 10-15 menit.

Terakhir, kamu bisa menggoreng talas sedikit demi sedikit dalam minyak panas hingga talas berwarna kecoklatan. Tiriskan keripik, lalu sajikan. 

12. Sagu lempeng 

Sagu lempeng

Sagu lempeng bisa diibaratkan sebagai roti tawarnya orang Papua. Pasalnya, bentuk sagu lempeng ini pipih meski ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan roti tawar yang biasa kita jumpai. Biasanya, makanan khas Papua yang masuk kategori kue kering ini dikonsumsi bersama kopi, teh, maupun kuah ikan.

Karena biasa dikonsumsi dengan berbagai macam minuman dan kuah, sagu lempeng dibuat tidak hambar sebagaimana roti tawar. Akan tetapi, saat ini sudah banyak sagu lempeng yang diproduksi dengan cita rasa manis berkat tambahan gula. Cara makannya tetap sama, yaitu dengan mencelupkannya ke teh maupun kopi.

13. Aunu senebre 

makanan khas papua

Aunu senebre merupakan makanan khas Papua yang banyak dijumpai di Merauke dan daerah Papua bagian selatan lainnya. Masakan ini dibuat dengan menggunakan bahan utama berupa irisan daun talas yang dicampurkan dengan ikan teri nasi (ikan teri yang berbentuk mirip nasi).

Kombinasi dua bahan ini membuat cita rasa aunu senebre menjadi unik—gurih dan sedikit pedas menyatu jadi satu. 

Sekilas, sajian aunu senebre mungkin terlihat sedikit kering. Padahal, masakan ini cukup ‘basah’ (tetapi tidak sampai berair) sehingga cocok dimakan sebagai lauk. Tak heran jika menu masakan ini sering disantap bersama papeda maupun umbi-umbian rebus. 

14. Aunuve habre 

Aunuve habre

Sama seperti aunu senebre, aunuve habre juga merupakan masakan khas Papua yang dibuat dengan bahan utama ikan. Biasanya, ikan yang digunakan dalam pembuatan aunuve habre adalah ikan cakalang, tongkol, ataupun tuna. Bumbu yang dibutuhkan untuk mengolah aunuve habre pun tergolong sederhana, yaitu: garam, air, dan asam jawa.

Nah, setelah ikan dibumbui dengan bumbu tradisional tersebut, kamu tinggal membungkus ikan dengan daun talas dan mengukusnya hingga matang. Hidangan ini mirip dengan ikan pepes, hanya saja menggunakan daun talas sebagai pembungkusnya. Selain itu, aunuve habre biasanya dimakan bersama papeda. 

15. Norohombi

makanan khas papua

Pernah tahu makanan norohombi? Nama masakan khas Papua yang satu ini cukup unik, ya! Norohombi merupakan makanan khas Papua dengan bahan utama tepung sagu dan parutan kelapa.

Lebih lengkapnya, berikut ini adalah bahan untuk membuat norohombi:

  • Tepung sagu
  • Parutan kelapa
  • Udang kering, bisa juga diganti dengan daging kerang
  • Daun pisang untuk membungkus

Norohombi dibuat dengan cara menumpuk sagu, parutan kelapa, dan udang kering/daging kerang. Lalu, lapisan ini nantinya akan ditutup daun pisang dan dipanggang di antara dua plat seng yang sudah dipanaskan.

16. Abon gulung Sorong 

Abon gulung Sorong

Abon gulung Sorong bisa menjadi rekomendasi makanan khas Papua yang bisa kamu cicipi selanjutnya. Memangnya, makanan seperti apakah abon gulung Sorong itu?

Abon gulung Sorong adalah produk roti dengan abon di dalamnya. Singkatnya, abon gulung Sorong adalah roti abon yang berbentuk gulungan. 

Untuk satu gulungnya, rata-rata ukuran diameternya adalah 10 cm. Cukup besar, bukan? Tak heran, makan satu potong saja bisa kenyang. Cocok untuk sarapan!

Perpaduan antara roti bertekstur lembut dengan abon dengan cita rasa khas gurih dan agak manis pastinya bikin lidah jadi ketagihan! Selain abon ayam, biasanya jenis abon yang tersedia meliputi abon daging sapi, abon tuna, dan keju. Ada juga varian manisnya, yaitu roti gulung dengan isian meses. 

17. Keladi tumbuk

makanan khas papua

Sesuai dengan namanya, keladi tumbuk merupakan makanan yang berasal dari talas atau keladi. Pada jenis hidangan ini, talas/keladi akan ditumbuk hingga lembut dan dijadikan sebagai sumber karbohidrat. Nantinya, kamu bisa makan keladi tumbuk ini dengan ikan suwir, sambal, dan sayur lodeh.

Keladi tumbuk merupakan hidangan khas masyarakat Biak. Untuk membuatnya, kamu cukup merebus keladi/talas hingga matang. Jika sudah matang, keladi tinggal ditumbuk sesuai selera dan dicetak ke dalam wadah. Terkadang, keladi dicampur dengan sedikit mentega dan kelapa parut sangrai saat dicetak agar rasanya jadi lebih gurih. 

18. Es sunset Papua 

Es sunset Papua

Satu lagi kuliner unik dari tanah Papua, yaitu es sunset Papua! Alasan minuman ini disebut sebagai minuman sunset Papua adalah karena warna jingganya yang tampak seperti sunset alias matahari terbenam. Menarik, ya! 

Bahan utama pembuatan minuman ini adalah jeruk dan wortel. Selain itu, kamu juga membutuhkan bahan-bahan tambahan seperti:

  • Selasih
  • Gula pasir
  • Es batu

Cara membuat es sunset ini cukup mudah, kok. Pertama, kamu perlu membuat jus wortel terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menambahkan gula ketika membuat jus wortel. Lalu, padukan jus wortel manis tersebut dengan air perasan jeruk. Tambahkan selasih dan es batu, es sunset Papua siap disajikan!

19. Sagu sep

makanan khas papua

Sagu sep merupakan salah satu makanan khas Papua—lebih tepatnya dari kawasan Merauke dan di sekitar kawasan Papua Selatan. 

Sagu sep merupakan camilan yang dibuat dengan mencampurkan sagu dengan kelapa. Sagu dan kelapa ini selanjutnya akan dimasak dengan menggunakan alat bakar barapen yang terbuat dari batu.

Alih-alih manis, jenis kudapan tradisional yang satu ini terkenal dengan cita rasa gurihnya. Pasalnya, sagu sep dibuat dengan bumbu seperti:

  • Bawang putih
  • Bawang merah
  • Lengkuas
  • Jahe
  • Serai

Bumbu-bumbu ini nantinya dicampurkan dengan tepung sagu, kelapa parut, serta daging rusa. Begitu sudah tercampur rata, adonan akan diletakkan di atas daun pisang untuk selanjutnya dibakar selama 15-20 menit.

Sayur pepaya tumis dan kangkung tumis biasanya disajikan sebagai teman makan kudapan gurih yang satu ini. Gimana, tertarik mencoba?

20. Ikan asar

Ikan asar

Ikan asar merupakan hidangan ikan khas Papua, lebih tepatnya dari kota Jayapura. Hidangan ini dibuat dengan cara mengasapi ikan di atas bara. Biasanya, kegiatan mengasapi ikan ini berlangsung hingga 4-5 jam. Proses pengasapan ini tujuannya adalah untuk membuat ikan jadi kering dan tentunya matang sempurna. 

Ikan seperti apa yang umumnya disajikan dalam hidangan ikan asar? Pada umumnya, ikan-ikan yang memiliki tekstur daging padatlah yang digunakan dalam hidangan ini. Beberapa contohnya seperti:

  • Ikan tongkol
  • Ikan cakalang
  • Ikan ekor kuning, dsb.

Ikan asar biasanya disajikan dengan sambal kecap serta dimakan dengan menggunakan nasi. Ikan asar semakin mantap disantap dengan tumisan sayur—misalnya seperti tumis kangkung. 

Nah, itulah dia 20 rekomendasi makanan khas Papua yang populer akan kelezatannya. Sebagian makanan asli Papua di atas bisa kamu jumpai dengan mudah di daerah lain. Akan tetapi, ada juga yang hanya bisa kamu dapatkan di Papua.

Seandainya semua makanan bisa kamu dapatkan di kota domisilimu sekarang, kira-kira hidangan yang mana, nih, yang ingin kamu coba terlebih dahulu?

SHARE:

Seorang penulis professional dan berpengalaman menulis konten lebih dari 10 tahun di salahsatu startup indonesia, pernah juga menulis di beberapa media online Indonesia.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste