Museum Batak Balige, TB Silalahi Center

Pariwisata merupakan salah satu bidang yang dapat diunggulkan dari sebuah negara. Indonesia adalah negara yang memiliki potensi pariwisata yang sudah dikenal di hampir banyak negara.

Jutaan wisatawan luar negeri setiap tahunnya berbondong-bondong mengunjungi Indonesia dengan tujuan untuk berwisata menikmati keindahan dan kekayaan alam serta budaya Indonesia.

Selain itu, pariwisata juga dapat mendongkrak perekonomian negara menjadi lebih baik. Perekonomian masyarakat sekitar destinasi wisata pun juga akan berdampak positif.

Baca juga: 10 Wisata Danau Toba Sumatera Utara yang Wajib Dikunjungi

Daerah-daerah dengan pariwisata unggulan seperti Bali, Yogjakarta, dan Bandung mampu memberikan hasil kemajuan ekonomi yang sangat pesat untuk masyarakat.

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi destinasi wisata-wisata unggulan adalah Sumatera Utara.

Mengenal Museum Batak

Museum Batak merupakan salah satu museum budaya yang berada di Kompleks T.B Silalahi Center tepatnya di Jalan Pagar Batu No. 88, Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Museum ini didirikan oleh T.B. Silalahi dan telah diresmikan di Balige tepatnya pada tanggal 18 Januari 2011 silam oleh Mantan Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Museum ini berdiri di atas lahan seluas 5 hektare dan luas seluruh lantai bangunan kira-kira 3.356 meter persegi. Museum ini dibagi menjadi 4 level lantai:

  • Level 1 memiliki luas lahan kira-kira 1.536 meter persegi. Di lantai ini terdapat outdoor museum, kantor, ruang CCTV dan Fasilitas penunjang museum seperti Ruang Laboratorium, Penyimpanan, Ruang Servis, dan Ruang Utilitas.
  • Level 2 memiliki luas lahan sekitar 480 meter persegi, di lantai ini terdapat Ruang Penerimaan dan Ruang Pamer Temporer.
  • Level 3 memiliki luas lahan kira-kira 1.340 meter persegi, dilantai ini terdapat Ruang Pamer Indoor, ruang pamer benda khusus, ruang audio visual dan ruang edukasi.
  • Level 4 merupakan atap dari museum ini, digunakan sebagai Sky Restaurant dan Viewing Peck.

Museum ini dapat anda jadikan sebagai alternatif pilihan untuk liburan sekaligus belajar bersama dengan keluarga, pasangan, maupun teman-teman anda.

Jam Buka Museum Batak

Mengenai jam buka, saat ini museum dibuka setiap hari dengan penerapan protokol kesehatan ayng ketat. Senin hingga Minggu dari pukul 08.00 sampai 20.00.

Jadi apabila anda tidak menyukai keramaian, anda dapat mengunjungi Museum ini pada weekdays karena setiap weekend biasanya jumlah pengunjung melonjak.

Disarankan datang pada weekdays jika Anda hendak menikmati suasana lebih tenang.

Arsitektur Bangunan di Museum

Museum Batak

Museum Batak memiliki arsitektur rumah tradisional yang biasanya menjadi tempat tinggal Suku Batak yang bernama Ruma Bolon.

Ruma Bolon ini mempunyai ornamen yang khas dan unik. Dinding bangunan Ruma Bolon memiliki ukiran-ukiran yang didominasi warna merah, putih, dan hitam.

Menurut kepercayaan dari Suku Batak ketiga warna tersebut merupakan simbol-simbol spiritual.

Selain itu, di dinding Museum terdapat ukiran gambar cicak yang mempunyai makna sebagai pelindung dan memiliki pesan bahwa masyarakat Batak harus berbaur dengan lingkungan yang menjadi tempat tinggal mereka.

Selain itu, di dinding bangunan tersebut juga terdapat gambar empat payudara yang memiliki makna sebagai simbol ibu atau tanah kelahiran.

Jadi, filosofi yang sebenarnya mengenai ukiran cicak dan empat payudara tersebut adalah suatu saat bila ada orang Batak bepergian merantau ke luar kota hendaknya selalu ingat kepada kampung halamannya.

Desain bangunan Museum juga diciptakan secara modern. Museum ini memiliki tiga tingkat tersebut terdapat laboratorium, ruang CCTV, ruang pelayanan dan ruang utilitas.

Ada juga ruang pamer indoor tetap, ruang pamer temporer, ruang pamer benda khusus, ruang edukasi dan ruang audio visual.

Pada bagian puncak bangunan tersebut, terdapat mini cafe dan viewing pack. Dari puncak bangunan tersebut anda dapat melihat langsung view Danau Toba.

Tidak hanya dijadikan sebagai pusat kebudayaan saja, namun Museum ini juga digunakan sebagai lokasi wisata sejarah. Letak museum yang berbatasan langsung dengan Danau Toba membuat suasana museum ini menjadi sejuk dan hijau. Bangunan ini berdiri di tanah seluas 180 meter persegi.

Terdapat banyak koleksi dan replika benda-benda peninggalan dari nenek moyang Suku Batak sejak ribuan tahun silam.

Berbagai benda-benda bersejarah tersebut antaralain seperti perlengkapan kesenian, alat rumah tangga, sistem religi, dan kepercayaan di pampang di museum ini.

Tidak hanya itu saja, namun ada pula sejumlah rumah tradisional Suku Batak yang memiliki usia ratusan tahun.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di Museum ini telah dilengkapi dengan fasilitas Wi-fi, dan Audio Visual yang memiliki kapasitas 60 orang dilengkapi dengan proyektor dan screen.

Untuk fasilitas sistem informasi menyeluruh berupa seperangkat TV layar sentuh, sedangkan fasilitas hiburan dalam bentuk LCD TV yang terletak di bagian depan museum yang berukuran 4×6 meter.

SHARE:

A full-time blogger, menyukai dunia travel dan lifestyle. Percaya bahwa menulis membuat kita abadi.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste