Tulisan ini adalah tulisan dari Imtihanah IP, ia menuliskan langsung pengalamannya ketika berkunjung ke Cappadocia. Jauh sebelum tempat ini menjadi viral karena serial TV Layangan Putus. Mari simak selengkapnya di bawah ini.
Takjub!! Itulah yang kurasakan. Bentang alam unik dari batuan tufa itu begitu mengagumkan. Hamparan tufa ini terbentuk puluhan juta tahun yang lalu.
Iklim dengan perubahan temperatur yang tajam, hembusan angin, pelapukan, curah hujan tinggi, salju yang meleleh saat musim semi dan arus sungai telah mengerosi dan mengukirnya.
Masyarakat kala itu membuat tempat tinggal dengan mengeruk pilar-pilar batuan tufa yang lunak maupun menggali di bawah tanah.
Pemukiman semacam ini dijumpai di seluruh Cappadocia, di wilayah yang dikenal sebagai Anatolia, di Turki Tengah.
Cerobong Peri / Fairy Chimney
Bentuk berupa pilar-pilar batuan dengan tudung di atasnya, mirip seperti cerobong asap. Masyarakat awam menafsirkannya sebagai hasil karya para peri dan menyebutnya cerobong peri (fairy chimney).
Secara alamiah pilar-pilar bertudung ini terbentuk akibat erosi, dimana batuan tufa yang berada di bagian bawah lebih lunak sehingga lebih muda terkikis sedangkan batuan di atasnya yang lebih keras tetap bertahan membentuk tudung.
Museum Göreme
Aktifitas hujan dan aliran sungai juga menghasilkan lembah-lembah seperti Goreme. Lembah Goreme pernah menjadi kompleks biara ortodoks pada abad 8 hingga 11 M.
Lukisan-lukisan relijius era Bizantium menghiasi gereja (sayang tidak diizinkan untuk memotret).
Ruangan di dalam kompleks biara umumnya kecil, tanpa dekorasi, sebagian digunakan untuk dapur atau ruang penyimpanan makanan.
Kompleks biara Göreme kini merupakan museum terbuka dan menjadi Warisan Dunia UNESCO.
Di Indonesia, juga ada tempat yang setidaknya mirip dengan Cappadocia ini, tempat tersebut adalah Wisata Stone Garden Citatah, terletak di Padalarang Bandung Barat.
Kota Bawah Tanah Kaymaklı
Pemukiman unik ini juga merupakan Warisan Dunia UNESCO.
Kota memanjang hingga beberapa kilometer ke arah yang berbeda-beda. Di bagian tertentu mencapai 8 atau 9 level, membentuk labirin dengan terowongan sempit menuju ke ruangan berbagai ukuran yang jumlahnya mencapai ribuan.
Fungsi kota sebagai sistem pertahanan. Untuk menghalangi musuh potongan besar batuan di tempatkan di pintu masuk dan di terowongan.
Perlengkapan untuk hidup di bawah tanah dibuat dari batuan, gada batu untuk para penjaga, terowongan untuk melarikan diri, kamar-kamar yang dilengkapi meja, tempat tidur, kandang ternak, bahkan gereja kecil.
Sistem ventilasi untuk pertukaran udara dibuat hingga ke level terdalam.
Benteng Uchisar dan Lembah Merpati
Uchisar merupakan titik tertinggi di Goreme. Benteng terdiri dari dua kerucut batuan yang dikelilingi oleh kerucut-kerucut-kecil membentuk kumpulan menara.
Benteng Uchisar berada di ujung barat Lembah Merpati yang merupakan lembah terpanjang di Cappadocia. Rumah-rumah merpati yang memberi nama bagi lembah ini berada di sisi timurnya.
Balon Udara Cappadocia
Berkelana di negeri tufa Cappadocia, lebih mengagumkan jika dinikmati dengan naik balon udara.
Sayangnya, ketika berada disana, kecepatan angin sedang tidak bersahabat sehingga wisata balon udara tidak dapat dilakukan. Kecepatan angin yang diinginkan adalah 2-5 km/jam, sedangkan ketika itu kecepatan mencapai 12 km/jam.
Keindahan Cappadocia memang tidak diragunakn lagi. Wajar tempat ini menjadi impian beberapa wanita.