Penggunaan istilah OTA dan VHO memang bukan hal yang baru lagi dalam dunia hospitality hingga cukup banyak pelakunya yang sudah memahami dengan baik.
Meski begitu, sebagian orang mungkin masih sulit membedakan kedua istilah tersebut karena memang memiliki kemiripan yang menempati posisi sebagai pihak ketiga.
Nah, jika ingin mengetahui dengan lebih jelas lagi, berikut ini pembahasan untuk mengenal OTA dan VHO, mulai dari pengertian sampai perbedaannya.
Daftar ISI
Pengertian OTA
OTA atau Online Travel Agent adalah agen perjalanan dalam online yang menjadi pihak ketiga dan menawarkan pelayanan jasa melalui situs maupun aplikasi tertentu.
Pelayanan yang dimaksud meliputi pemesanan kamar hotel, tiket angkutan umum, penjualan tiket ke tempat wisata tertentu, pengiriman paket, hingga persewaan mobil.
Sebagai pihak ketiga, biasanya OTA bekerja sama dengan pihak pertama untuk menjual kembali layanan atas nama perusahaan tersebut kepada pelanggan.
Bukan hanya memberikan kemudahan saat mencari dan memesan layanan tertentu, OTA juga memungkinkan perbandingan harga terbaik sebagai pertimbangan pelanggannya.
Selain itu, perusahaan penyedia produk juga terbantu dengan keberadaan OTA karena pasar yang dimiliki memudahkan penjaringan pelanggan tanpa harus melakukan promosi sendiri.
Contoh OTA yang cukup populer dan banyak digunakan masyarakat yaitu Traveloka, Booking.com, Tiket.com, Agoda, serta masih banyak lagi lainnya.
Pengertian VHO
Setelah mengetahui apa itu OTA, kini giliran pembahasan mengenai pengertian VHO agar dapat memudahkan pemahaman lebih luas dalam bisnis perhotelan.
VHO adalah Virtual Hotel Operator yang merupakan perusahaan rekanan sebagai pihak ketiga yang menjadi perantara yang menjembatani hotel dan calon tamu.
Sesuai namanya, VHO memang beroperasi secara virtual dan umumnya tidak mementingkan kepemilikan properti fisik.
Artinya, VHO tidak memiliki bangunan hotel sendiri tetapi bisa menawarkan dan menyediakan kamar hotel karena ada kerja sama dengan berbagai jenis akomodasi.
Nantinya akan ada tahapan re-branding kamar hotel yang akan dijual dan kemudian diatasnamakan VHO tersebut.
Biasanya, pihak VHO hanya akan menyediakan katalog yang berisi pilihan akomodasi di hotel-hotel agar tamu bisa memilih dan memesan kamar secara online dengan mudah.
Namun, perlu diingat juga jika VHO memiliki kualitas dan tarif sewa kamar yang berbeda-beda sebagai variasi pilihan untuk calon tamu hotel.
Beberapa perusahaan VHO yang banyak tersebar di Indonesia antara lain RedDoorz, OYO, hingga Nidia Rooms.
Perbedaan OTA dan VHO
Ada beberapa aspek yang menunjukkan perbedaan OTA dan VHO yang cukup kentara untuk dikenali, antara lain sebagai berikut.
1. Jenama
Perbedaan pertama antara OTA dan VHO terletak pada jenama atau brand hotel yang ditampilkan saat penawaran kepada calon tamu.
Pada OTA, konsepnya hanya sebagai agregator dan brand hotel akan tetap ditampilkan sesuai namanya masing-masing.
Sedangkan untuk VHO, terdapat konsep kerja sama re-branding yang memberikan keleluasaan untuk mengubah tampilan ruang dan kelengkapan kamar.
2. Harga Kamar
Harga kamar yang ditawarkan pada pelanggan nantinya juga menjadi pembeda antara OTA dan VHO selanjutnya.
Pihak OTA umumnya akan mengikuti kebijakan harga dari hotel karena memang sudah ada kontrak kerja sama yang disepakati bersama sebelumnya.
Artinya, pihak hotel akan memiliki keleluasaan untuk mengatur harga hingga jumlah kamar yang akan dijual melalui extranet yang disediakan OTA.
Sedangkan untuk VHO, ketentuan harga tidak dapat dicampuri oleh pihak hotel dan menjadi hak perusahaan VHO sepenuhnya.
Jadi, tidak heran jika tarif kamar via VHO relatif lebih murah dibanding harga kamar hotel di pasaran pada umumnya.
Namun, hotel masih bisa menentukan room rate sendiri sesuai kebijakan yang dibuat manajemen jika ada reservasi kamar melalui walk-in atau phone-in.
3. Kanal Penjualan
Aspek kanal penjualan juga bisa menunjukkan perbedaan antara VHO dan OTA yang mudah dikenali oleh pelaku bisnis hospitality.
Biasanya, VHO sudah menyediakan jaringan penjualan online yang terintegrasi di mana hotel tidak perlu mengisi ketersediaan kamar satu per satu.
Sebagai contoh, hotel terdaftar di marketplace OYORooms dan OTA-OTA lain sudah diurus pihak VHO secara otomatis.
Sementara OTA hanya akan memberikan extranet atau dashboard yang harus diisi oleh hotel dan bisa dilakukan berulang untuk perusahaan OTA lainnya secara terpisah.
Pola bisnis individual dari OTA ini mendorong hotel untuk membuka kerja sama dengan berbagai perusahaan OTA untuk memperluas pasar.
Artinya, ketersediaan dan harga kamar hotel di masing-masing OTA, misalnya Traveloka dan Tiket.com harus diisi melalui dashboard masing-masing.
Namun, perkembangan teknologi menawarkan solusi berupa penggunaan Chanel Manager yang terkoneksi dengan Hotel Management System.
4. Jaminan
Perbedaan antara OTA dan VHO yang terakhir berkaitan dengan aspek jaminan sewa yang ditawarkan kepada pihak hotel.
Jika OTA tidak memberikan penawaran jaminan sewa jangka panjang dan hanya pembagian hasil jasa, maka berbeda dengan VHO.
Pihak VHO justru menawarkan jaminan pada hotel sebagai sewa jangka panjang dan pembagian pendapatan sesuai besaran yang sudah disepakati.
Itulah tadi pembahasan untuk mengenal OTA dan VHO, mulai dari pengertian sampai perbedaannya yang sudah kami rangkum.
Setelah memahami informasi di atas, kamu akan semakin mudah membedakan OTA dan VHO dan mempelajari berbagai istilah di duni perhotelan lainnya yang ingin diketahui.