Pada dasarnya batuan yang terdapat di permukaan bumi terdiri dari tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metaform. Batu beku merupakan jenis batuan yang terbentuknya berasal dari magma yang mengalami pengerasan, akibat proses pendinginan.
Secara umum, batu yang terbentuk karena pengerasan magma ini mempunyai beberapa ciri, seperti ada beberapa jenis, bersatu padu, tidak berlapis, serta tidak memuat fosil di dalamnya.
Daftar ISI
Apa itu Batuan Beku?
Batu merupakan salah satu satu jenis kekayaan yang ada di bumi dan mudah kita temukan di lingkungan sekitar bahkan di mana saja.
Batu jika ditemukan dengan jumlah yang banyak, maka disebut dengan batuan. Batuan merupakan agregat padat yang terbentuk oleh mineral yang telah membeku dari suatu proses ilmiah.
Secara umum, batuan merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral sendiri adalah suatu zat anorganik yang di dalamnya mengandung komposisi kimia tertentu.
Batuan beku merupakan jenis batuan yang timbul karena adanya magma yang mengeras dan mendingin, baik di bawah permukaan yang berperan sebagai batuan plutonis maupun di atas permukaan bumi sebagai batuan vulkanik, dengan atau tanpa proses kristalisasi.
Batuan beku biasa disebut juga dengan batuan igneous. Secara umum, magma terbentuk akibat dari lelehan sebagian lapisan/batuan yang berada pada mantel bumi bagian atas.
Pelelehan batuan tersebut dapat terjadi akibat tiga perubahan parameter dasar, yaitu penurunan tekanan, kenaikan temperatur/suhu, dan perubahan komposisi kimia.
Selanjutnya, magma keluar dari dalam permukaan bumi melalui pluton. Pluton tersebut terbagi atas beberapa bagian yang didasarkan pada ukuran dan posisinya, seperti dike, sill, laccolith, dan lainnya.
Adapun mineral utama yang membantu terbentuknya batuan igneous adalah mineral silikat, seperti kuarsa/silikon dioksida. Mineral silikat dalam batuan yang terbentuk karena pembekuan magma ini kebanyakan di dalamnya terkandung elemen-elemen yang lain, misal kalsium, kalium, aluminium, natrium, dan magnesium.
Dengan ini, secara sederhana dapat dipahami bahwa batuan igneous tidak luput dari magma sebagai bahan utamanya.
Jenis-Jenisnya
Batuan beku ternyata tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, akan tetapi terdiri dari berbagai jenis. Dalam pembahasan kali ini akan memaparkan jenis batuan yang dibentuk oleh agen beku tersebut berdasarkan tempat pembekuannya, proses pembentukannya, dan omposisi kimianya.
A. Berdasarkan Tempat Pembentukannya
Berikut pembagian jenis batuan beku berdasarkan tempat pembentukannya:
1. Batuan Plutonis
Batuan plutonis merupakan batuan yang proses terbentuknya jauh di dalam bumi kisaran 15-50 km, akan tetapi dekat dengan astenosfer. Batuan plutonis biasa disebut dengan deep seated rock.
Batuan ini cenderung mengalami proses pendinginan yang sangat lambat karena dekat dengan astenosfer. Akibatnya batuan yang dihasilkan akan berukuran besar serta membentuk kristal yang sempurna (holokristalin).
Batuan plutonis ini terbagi atas dua macam, yaitu plutonis tabular dengan ukuran yang lebih kecil dan dekat dengan permukaan bumi, serta plutonis masif yang ukurannya lebih besar dan terbentuk lebih dalam. Contoh batuan plutonis yakni batuan peridotit, batuan granit, dan batuan gabro.
2. Batuan Gang
Batuan gang merupakan batuan yang timbul dan terbentuk di celah atau retakan dalam kerak bumi. Magma yang akan membentuk batuan gang ini bergerak menuju ke permukaan bumi, sehingga mengalami proses pendinginan yang lebih cepat.
Akibat dari adanya proses tersebut, ada sebagian batuan yang berukuran besar (fenokrist) dan sebagian batuan berukuran kecil (ground mass). Contoh batuan gang adalah batu granit porfir, baik granit maupun gabro.
3. Batuan Luar/Batuan Vulkanis
Batuan vulkanis adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku pada atau di atas permukaan bumi. Magma yang keluar permukaan bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang cepat. Akibatnya, tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contoh batuan vulkanis ini adalah riolit dan basalt.
B. Berdasarkan Proses pembentukannya
Berikut pembagian jenis batuan beku berdasarkan proses pembentukannya:
1. Batuan Luar (Ekstrusif)
Batuan ekstrusif adalah hasil dari proses pembekuan magma yang relatif cepat. Karakteristik batuan ekstrusif ini cenderung memiliki tekstur kristal batuan yang halus.
2. Batuan Dalam (Intrusif)
Batuan intrusif adalah batu yang berasal dari proses pembekuan magma yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan waktu pembekuannya bisa mencapai jutaan tahun. Karakteristik batuan intrusif ini memiliki kristal batuan yang berukuran besar.
C. Berdasarkan Komposisi Kimia
Batuan beku di dalamnya terdapat senyawa-senyawa yang membentuk mineral. Contoh batu beku dari komposisi kimia berupa senyawa oksidasi, adalah: SiO2, AI2O3, TiO2, Fe2O3, MnO, FeO, CaO, K2O, MgO, Na2O, H2O, dan P2O5.
Setiap senyawa oksidasi tersebut dapat menggambarkan jenis batu beku dan lingkungan-lingkungan pembentukan mineral.
Proses Terbentuknya Batuan Beku
Kita tahu bahwa batu beku adalah hasil dari pembekuan magma. Selanjutnya, kita juga perlu mengetahui bagaimana proses magma tersebut menjadi sebuah batuan.
Batuan beku terbentuk karena adanya magma yang mengalami pembekuan sehingga mengeras. Magma tersebut berawal dari batuan leleh atau batuan yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di permukaan bumi bagian luar maupun permukaan bumi bagian dalam.
Magma yang ada di dalam dapur magma kemudian naik ke atas. Pergerakan tersebut disebabkan oleh sifat magma yang lebih ringan jika dibandingkan dengan batuan yang berada di sekitarnya.
Magma yang bergerak ke atas terjadi karena adanya berbagai tekanan, baik dari magma itu sendiri maupun tekanan di sekelilingnya. Tekanan tersebut bisa berupa kenaikan temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi. Setelah itu, akan timbul erupsi gunung berapi.
Dari proses erupsi tersebut magma akan meleleh, yang biasa disebut dengan lava, Lava tersebut kemudian naik ke atas permukaan bumi. Terjadinya erupsi biasanya dibarengi juga dengan letusan besar. Setelah erupsi selesai, maka terjadilah proses pendinginan dan pengkristalan magma.
Proses pengkristalan tersebut adalah proses penurunan pergerakan ion-ion magma akibat dari suhu di permukaan bumi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan suhu di dalam perut bumi. Kemudian magma akan mengalami pengkristalan menjadi jenis-jenis batu beku sesuai dengan kecepatan pembekuannya.
Contoh Batuan Beku
Lalu apa saja contoh batu yang terbentuk karena pembekuan magma ini? Berikut adalah contoh-contohnya.
1. Batu Granit
Batu granit memiliki warna menarik yang terbentuk dari butiran kasar. Selain itu, batuan ini biasa digunakan untuk bahan bangunan.
2. Batu Gabro
Batu gabro memiliki warna hitam, abu-abu gelap, atau hijau. Batuan ini tidak mempunyai rongga atau lubang udara maupun retakan yang lainnya dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pelapis dinding.
3. Batu Basalt
Batu basalt terdiri atas banyak lubang kecil dan berbagai kristal yang kecil berwarna hijau keabuan. Biasanya batu ini kerap menjadi bahan baku dalam pondasi bangunan atau jalan.
Sudah Paham dengan Apa itu Batuan Beku?
Setelah membaca informasi mengenai batuan beku di atas, harapannya Anda bisa lebih tahu dan mampu mengenali karakteristik dari masing-masing jenisnya. Dengan mengetahui karakter batuannya, bukan tidak mungkin Anda akan tahu kegunaannya.