Istilah korupsi mungkin sudah tidak asing di telinga kita, bahkan aktivitas satu ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Tapi mungkin banyak dari Anda yang belum tahu atau belum paham secara spesifik apa itu korupsi dan apa dampak korupsi bagi masyarakat. Simak lebih lengkapnya dalam artikel berikut.
Daftar ISI
Apa Itu Korupsi?
Korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan yang dipercayakan untuk keuntungan pribadi. Korupsi mengikis kepercayaan, melemahkan demokrasi, menghambat pembangunan ekonomi dan semakin memperburuk ketimpangan sosial.
Korupsi adalah perilaku yang mengarah pada keuntungan entitas yang berkuasa dengan mengorbankan orang lain. Oleh karena itulah, korupsi dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan.
Korupsi terjadi ketika seseorang dalam posisi kekuasaan menggunakan wewenangnya untuk mempengaruhi keputusan atau melakukan perilaku tidak jujur atau curang.
Contohnya seperti memberi atau menerima suap atau hadiah yang tidak pantas, transaksi ganda, transaksi di bawah meja, memanipulasi pemilu, mengalihkan dana, mencuci uang, dan menipu investor.
Penyebab Korupsi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan korupsi kerap terjadi dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Ini dia penyebabnya!
1. Ketidakstabilan Politik
Korupsi bisa terjadi karena rendahnya stabilitas politik di suatu negara. Kondisi politik yang kurang stabil membuat banyak celah bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan korupsi.
Selain itu, banyak pihak yang jadi memasukan kepentingan pribadi ke dalam politik yang akhirnya membuat korupsi kian merajalela.
2. Kurangnya Supremasi Hukum
Peluang terjadinya korupsi dapat meningkat jika sistem hukum tidak mampu memberikan sanksi bagi pejabat yang melakukan korupsi. Hal ini dikarenakan hukum yang berlaku tidak dapat memberi efek jera kepada pelaku korupsi.
3. Kegagalan Tata Kelola
Korupsi khususnya di sektor publik terjadi karena buruknya tata kelola pemerintahan. Hal ini timbul dari rendahnya kualitas manajemen sektor publik, akuntabilitas rendah, buruknya hubungan pemerintah dan warga negara, lemahnya kerangka hukum, kurang transparansi, dan buruknya penyebaran informasi.
4. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah konflik antara tugas publik dan kepentingan pribadi pejabat publik, di mana pejabat publik memiliki kepentingan berkapasitas pribadi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab resminya.
7 Dampak Korupsi Bagi Masyarakat
Korupsi memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat. Tidak hanya dari sisi ekonomi saja, tapi dari segi bidang kehidupan lainnya. Ini dia 7 dampak korupsi bagi masyarakat yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat.
1. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi
Menurut World Bank, pendapatan rata-rata di negara-negara dengan tingkat korupsi yang tinggi adalah sekitar sepertiga dari negara-negara dengan tingkat korupsi yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa dampak korupsi bagi masyarakat dan negara adalah menghambat pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut dikarenakan rendahnya tingkat investasi dan membuat investor enggan berinvestasi di negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Selain itu, korupsi menyebabkan alokasi uang yang dibelanjakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga semakin sedikit.
Alokasi dana yang berkurang ini diakibatkan oleh nominal banyak dipakai untuk hal-hal yang bukan kepentingan rakyat sehingga berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Akhirnya, hal ini akan membuat rakyat sengsara.
2. Meningkatnya Kemiskinan
Dampak korupsi bagi masyarakat berikutnya adalah semakin meningkatnya kemiskinan. Ini adalah akibat dari pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat sehingga pendapatan atau penghasilan masyarakat juga menjadi rendah.
Lapangan kerja yang sempit dan sulit diakses membuat banyak orang sulit memperoleh pekerjaan dan sulit memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Hal ini pun berakibat pada adanya kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di bawah standar kelayakan. Contoh, dengan adanya kehidupan bawah kolong yang baru-baru ini ramai di sosial media.
Ada beberapa jenis kemiskinan yang bisa terjadi akibat adanya korupsi. Ini dia penjelasannya.
- Kemiskinan Absolut
Masyarakat yang punya penghasilan sangatlah kecil, tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, dan berbagai kebutuhan lainnya yang bisa membuat kehidupan mereka masuk kategori layak.
- Kemiskinan Relatif
Kemiskinan satu ini biasanya terjadi akibat dari adanya kebijakan yang bisa menyebabkan ketimpangan pendapatan. Umumnya standar kemiskinan ini ditentukan oleh masyarakat sendiri secara subjektif. Misal, perubahan harga BBM yang membuat orang-orang kesulitan karena semua barang jadi mahal.
- Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh faktor budaya dan adat yang membuat seseorang tetap berada di garis kemiskinan.
- Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diakibatkan dari rendahnya akses seseorang terhadap sumber daya yang biasanya terjadi di sebuah tatanan sosial, budaya, dan politik yang tidak mendukung adanya pembebasan kemiskinan.
3. Menghambat Akses Pelayanan Kesehatan
Sistem kesehatan terdiri dari interaksi yang kompleks antara beberapa faktor yang berbeda dengan pengetahuan dan pemahaman. Kompleksitas inilah yang membuatnya sangat rentan terhadap korupsi, yang berdampak buruk pada fungsi sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat.
Seperti yang bisa kita lihat sendiri pada masa pandemi lalu, banyak sekali oknum-oknum yang melakukan korupsi pengadaan alat kesehatan. Inilah salah satu dampak korupsi bagi masyarakat di bidang kesehatan. Korupsi yang merajalela memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan penduduk.
Negara-negara dengan tingkat korupsi yang tinggi membelanjakan lebih sedikit untuk perawatan kesehatan sebagai persentase dari produk domestik bruto. Tingkat korupsi yang tinggi berkorelasi dengan hasil kesehatan yang buruk.
Hal ini termasuk angka kematian bayi dan anak yang lebih tinggi, harapan hidup yang lebih rendah, tingkat imunisasi yang lebih rendah, dan tingkat resistensi antibiotik yang lebih tinggi.
Selain itu, korupsi berdampak negatif pada kesehatan mental warga negara, dengan individu yang mengalami tingkat korupsi tinggi melaporkan persepsi yang lebih rendah tentang kesehatan mereka secara keseluruhan.
4. Menghambat Pembangunan Negara
Pembangunan negara sendiri tidak hanya diukur dari tingkat pertumbuhan pembangunan infrastruktur tetapi juga diukur dari pembangunan sumber dayanya. Dampak korupsi bagi masyarakat berikutnya adalah menghambat pembangunan negara yang akhirnya menghambat kesejahteraan rakyat.
Jika tanpa korupsi negara bisa membangun jutaan akses transportasi publik, namun dengan adanya korupsi hingga saat ini ada banyak masyarakat yang sulit memperoleh akses transportasi yang memadai.
Contoh lainnya adalah pembangunan jalan. Ada banyak sekali jalan-jalan di desa yang tidak layak untuk dilewati sehingga mereka kesulitan memperoleh pasokan kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan lain-lain.
Selain itu, pembangunan yang terhambat juga menghambat arus informasi dan komunikasi dengan rendahnya pembangunan untuk meningkatkan penggunaan internet yang saat ini menjadi salah satu kebutuhan esensial.
5. Merusak Tata Hukum Negara
Secara tidak langsung korupsi juga berdampak pada kerusakan tata hukum negara. Hal ini artinya, ada banyak celah di dalam sistem bernegara dan memelihara korupsi memperparah hal tersebut.
Semakin banyak celah yang dibiarkan begitu saja, maka semakin banyak orang yang melakukan korupsi. Jika kita terus menerus menoleransi hal ini, maka lambat laun tatanan hukum negara menjadi lebih lemah karena banyak yang meremehkan tatanan hukum negara yang ada.
Kita bisa lihat sendiri contoh nyatanya di mana banyak pejabat yang melakukan suap agar hukumannya diringankan. Hal ini tentunya menurunkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan jika semakin dibiarkan bukan tidak mungkin negara tersebut alam hancur karena ditinggalkan warganya.
6. Meningkatkan Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial menjadi salah satu dampak korupsi bagi masyarakat yang bisa kita lihat langsung contoh nyatanya. Korupsi menyebabkan mereka yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin.
Misalnya, pejabat yang seharusnya melakukan pengadaan kebutuhan sembako untuk orang tidak mampu, namun uang sembako tersebut justru dikorupsi. Lalu apa yang terjadi?
Pihak yang melakukan korupsi, di mana ia sendiri sudah memperoleh gaji yang layak, kemudian ditambah melakukan korupsi. Maka uang yang ia pegang tentu sangat besar jumlahnya.
Sementara, pihak yang seharusnya merasakan manfaat dari sembako yang diberikan justru sedikit merasakan manfaatnya atau justru tidak merasakan manfaatnya sama sekali.
7. Rendahnya Pendidikan Suatu Negara
Negara-negara yang memiliki tingkat korupsi tinggi tentu memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah. Akses pendidikan menjadi barang mahal bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Program sekolah gratis pun hanya jadi wacana saja.
Apalagi tingkat inflasi pendidikan di Indonesia saja sudah mencapai 15% per tahun. Pendidikan pun semakin tidak bisa dijangkau oleh banyak orang. Biaya yang dikorupsi oleh para oknum tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun sekolah gratis hingga ke bangku kuliah.
Inilah salah satu dampak korupsi bagi masyarakat yang mana membuat banyak orang kurang berpendidikan sehingga sulit bersaing di dunia kerja.
Hindari Korupsi Mulai Dari Sekarang!
Itulah beberapa dampak korupsi bagi masyarakat yang mungkin bisa Anda rasakan sendiri. Korupsi sendiri adalah kegiatan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Anda yang berbohong meminta uang SPP dengan nominal yang lebih besar dari seharusnya, itu juga merupakan salah satu bentuk korupsi.
Mulai dari sekarang hindari korupsi dan biasakan diri Anda untuk selalu jujur di setiap waktu agar terhindar dari budaya korupsi.