Salah satu fenomena alam yang bisa ditemui di daerah pesisir yaitu pasang surut air laut. Pasang surut ini biasanya akan terjadi pada bulan-bulan tertentu dan dengan tanda-tanda tertentu. Untuk lebih jelasnya berikut ini pengertian, jenis, penyebab hingga manfaat dari pasang surut air laut.
Pengertian Pasang Surut Air Laut
Sederhananya, pengertian pasang surut air laut adalah suatu fenomena di mana permukaan air laut naik atau turun akibat dari suatu kondisi tertentu. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, pasang surut adalah penggambaran atas fluktuasi atau perubahan muka laut.
Adanya fluktuasi ini sebagai fungsi waktu akibat dari adanya gaya tarik benda-benda yang ada di langit. Terutama dipengaruhi oleh adanya gaya tarik dari matahari dan bulan terhadap massa air laut yang ada di permukaan bumi. Untuk itulah, pasang dan surut ini terjadi pada waktu-waktu tertentu.
Jenis Pasang Surut Air Laut
Berikut ini 2 jenis pasang surut air laut yang bisa Anda temui di daerah pesisir.
1. Pasang Purnama
Jenis yang pertama ini dikenal juga dengan spring tides, yang mana bisa terjadi saat posisi bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus. Adanya peristiwa ini menyebabkan terjadinya pasang naik dan pasang surut yang sangat ekstrim.
Maksudnya yaitu saat pasang naik, gelombang laut akan sangat tinggi, sedangkan saat pasang surut gelombang laut akan sangat rendah. Peristiwa ini biasanya terjadi pada awal bulan dan pertengahan bulan saat munculnya bulan baru dan purnama.
2. Pasang Perbani
Jenis selanjutnya yaitu pasang perbani yang juga disebut dengan neap tides. Pasang perbani biasanya terjadi saat bulan berada pada fase paruh akhir dan awal atau ketika posisi bumi, matahari dan bulan saling tegak lurus.
Pada peristiwa ini akan terjadi pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Walau begitu pasang dan surut yang terjadi pada peristiwa ini tidak setinggi dan serendah pada pasang purnama.
Penyebab Pasang Surut Air Laut
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadi pasang surut air laut antara lain:

1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah fenomena bumi berputar pada sumbunya dan bisa mempengaruhi pasang surut. Saat bumi sedang berputar, akan ada waktu dimana posisi wilayah laut menghadap ke arah bulan dan matahari. Gaya tarik dari matahari dan bulan bisa menyebabkan fenomena pasang surut.
2. Revolusi Bulan dan Bumi
Adanya revolusi bulan dan bumi terhadap matahari bisa menyebabkan matahari dan bulan ada kemungkinan untuk berada di satu titik yang hampir berdekatan. Ini tentunya membuat gaya tarik keduanya akan semakin kuat terhadap bumi sehingga menyebabkan terjadi pasang tertinggi atau surut terendah di permukaan bumi.
3. Kedalaman dan Luas Perairan
Faktor penyebab terjadinya pasang surut air laut berikutnya yaitu kedalaman dan luas perairan. Laut yang dalam tentunya akan memiliki tingkat pasang surut yang berbeda dengan yang dangkal. Begitu juga dengan perairan yang luas, tentunya akan memiliki tingkat pasang surut berbeda dengan yang sempit.
4. Gesekan dasar
Adanya gesekan pada dasar laut atau lempeng bumi juga bisa mempengaruhi pasang surut. Ketika lempengan bumi bergesekkan satu sama lain maka bisa menimbulkan semacam rongga dan menyerap air laut tersebut.
Adanya proses penyerapan ini akan membuat air laut tampak surut. Namun jika air tersebut dikeluarkan kembali maka bisa menimbulkan kesan pasang.
5. Topografi Dasar Laut

Topografi dasar laut setiap tempat berbeda-beda dan ini juga bisa menjadi penyebab pasang surut. Adapun yang dimaksud dengan topografi yaitu keadaan dasar laut atau samudra. Topografi suatu dasar perairan yang rata, tentu saja tidak akan sama dengan topografi yang berlekuk-lekuk.
6. Lebar Selat
Selat merupakan perairan yang memisahkan dua pulau seperti selat bali yang memisahkan pulau Jawa dan Bali. Umumnya selat berukuran sangat sempit jika dibandingkan dengan lautan yang luas.
Namun lebar selat setiap tempat berbeda-beda. Nah perbedaan inilah yang menjadi salah satu faktor terjadinya pasang surut air laut.
7. Bentuk Teluk
Tidak hanya selat, teluk juga berperan besar dalam menentukan tingkat pasang surut. Teluk sendiri merupakan bagian dari daratan yang dimana air laut akan lebih menjorok ke daratan tersebut.
Teluk setiap daerah pun berbeda-beda dimana ada yang landai dan curam. Kedua kondisi teluk ini memiliki tingkat pasang surut yang berbeda. Teluk yang lebih landai biasanya akan terlihat lebih pasang jika dibandingkan dengan teluk dengan dinding yang curam.
Manfaat Pasang Surut Air Laut
Berikut ini beberapa manfaat adanya pasang surut air laut.
1. Membantu Nelayan
Di bidang perikanan, pasang surut air laut ini sangat membantu para nelayan terutama untuk menentukan waktu menangkap ikan. Biasanya, nelayan akan pergi melaut saat air pasang karena mereka akan jauh lebih mudah menangkap ikan saat kondisi tersebut.
Selain itu, saat surut juga bisa membantu nelayan yang ada di sekitar wilayah pesisir. Hal ini karena saat surut biasanya beberapa ikan atau biota air di wilayah pinggir pantai akan terlihat sehingga nelayan bisa menangkapnya lebih mudah tanpa harus menggunakan perahu.
2. Sumber Tenaga Listrik
Pasang surut air laut juga bisa digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Hal ini berhubungan dengan gaya yang dimilikinya.
Gaya pasang dan surut ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik untuk permukiman mereka. Ini tentunya akan sangat membantu masyarakat mengingat wilayah pantai cenderung susah dijangkau oleh sumber tenaga listrik.
Walau begitu penggunaan energi dari pasang surut untuk pembangkit listrik ini belum banyak dilakukan. Perlunya penelitian lebih jauh dan mendalam sehingga bisa diimplementasikan dengan segera oleh banyak lapisan masyarakat di daerah pesisir.
3. Pengelolaan Tambak Garam
Tambak garam merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh masyarakat pesisir untuk menambah penghasilannya sehari-hari. Dalam proses pembuatan garam, adanya pasang air laut akan sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan air laut.
Semakin pasang air laut, maka semakin banyak air yang bisa masuk ke tambak garam. Jika air laut bisa diambil lebih banyak maka produksi garam lebih meningkat.
4. Transportasi
Pasang surut air laut juga bisa dimanfaatkan dalam transportasi. Kegiatan transportasi yang dimaksud antara lain penggunaan perahu, kapal kecil hingga kapal-kapal besar.
Ini memungkinkan untuk terjadi karena saat air pasang, beberapa transportasi tersebut bisa bergerak menuju ke pelabuhan tanpa ada hambatan sama sekali. Sebaliknya, saat air laut sedang surut, akan membantu kapal untuk bersandar atau berhenti sejenak di suatu tempat.
5. Kegiatan Water Sport

Pasang surut ini juga akan sangat membantu untuk berbagai kegiatan water sport. Sebagai contoh, surfing atau olahraga berselancar. Kegiatan yang banyak diminati oleh kaum muda ini akan semakin menantang dan menyenangkan ketika terjadinya pasang.
Hal ini karena saat pasang, ombak di laut akan semakin tinggi sehingga memperlancar proses berselancar. Begitu juga sebaliknya, saat sedang surut ombaknya biasanya tidak terlalu besar di pinggir laut sehingga kurang disukai.
Secara tidak langsung, ini pastinya juga akan bermanfaat untuk meningkatkan jumlah pengunjung di tempat tersebut terutama dari kalangan pecinta surfing. Semakin tinggi jumlah pengunjung maka tingkat pariwisata di tempat tersebut juga akan semakin meningkat.
Sudah Tahu Apa Itu Pasang Surut Air Laut?
Pasang surut air laut memang sangat bermanfaat untuk berbagai sektor kehidupan. Walau begitu pasang yang terlalu tinggi juga bisa membahayakan karena biasanya memiliki ombak yang besar sehingga bisa menghanyutkan siapapun. Tidak hanya itu, ombak yang besar juga bisa meningkatkan erosi pantai.