Planet Mars merupakan planet keempat terdekat dari matahari setelah bumi. Warna oranye yang khas dari planet ini menggambarkan kesan gersang. Namun, dibalik itu, mars menyimpan banyak hal menarik untuk diungkap. Dalam artikel ini, kamu bisa mempelajari ciri-ciri hingga revolusi dan rotasi dari mars.
Daftar ISI
Pengertian Planet Mars
Mars telah menarik perhatian manusia selama berabad-abad. Ketika diamati dari Bumi, planet ini menonjol sebagai bintang berwarna merah yang menjadi karakteristik utama dan membuatnya mendapat julukan “Planet Merah”.
Warna merah yang mencolok tersebut disebabkan oleh kandungan besi (III) oksida atau hematit di permukaan planet.
Sementara itu, nama “Mars” berasal dari dewa perang dalam mitologi Romawi yang merupakan penguasa kekuatan dan pertempuran. Sehingga, sering dikaitkan dengan pertumpahan darah.
Planet Mars memiliki beberapa persamaan dengan Bumi, sehingga para peneliti melakukan penelitian lebih lanjut tentang Mars. Tujuannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang planet tersebut serta planet lain di tata surya dan membantu mengungkapkan asal-usulnya.
7 Ciri-Ciri Planet Mars
Berikut ini adalah 7 ciri-ciri planet Mars yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Dekat dengan Bumi
Ciri khas dari Mars adalah kedekatannya dengan bumi. Dalam tata surya, Mars menempati urutan sebagai planet keempat dari Matahari. Sementara Bumi berada di urutan ketiga.
Jarak antara Bumi dan Mars sekitar 56 juta kilometer. Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), diperlukan waktu sekitar 260 hari untuk mencapai Mars dari Bumi.
2. Atmosfer Mars Sangat Tipis
Selanjutnya, Planet Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis. Kebanyakan gas di atmosfer Mars adalah karbon dioksida (CO2), yaitu sekitar 95,3% dari komposisi atmosfernya. Selain itu, ada juga nitrogen (N2) sekitar 2,7%. Namun, nitrogen merupakan gas yang umum ditemukan di atmosfer bumi.
Di samping karbon dioksida dan nitrogen, ada juga argon (Ar) dengan jumlah kecil, yaitu sekitar 1,6% dari atmosfer Mars.
3. Ukuran dan Massa
Ciri yang ketiga bisa kamu perhatikan dari ukuran dan massanya. Pasalnya, Mars memiliki ukuran fisik yang lebih kecil dibandingkan Bumi. Diameter Mars sekitar 6.779 kilometer, yang berarti sekitar setengah dari diameter Bumi.
Di samping itu, massa Planet ini juga lebih ringan daripada Bumi. Adapun massa Mars, yaitu sekitar sepertiga dari massa Bumi.
4. Memiliki Dua Satelit
Ciri khas dari Mars berikutnya adalah memiliki dua satelit alami yang mengorbitnya. Satelit-satelit ini dikenal sebagai Phobos dan Deimos. Keduanya merupakan benda langit kecil yang lebih sering disebut sebagai bulan-bulan Mars.
a. Phobos
Phobos adalah satelit terbesar di antara kedua satelit Mars. Satelit ini memiliki diameter sekitar 22 kilometer dan mengorbit planet Mars pada jarak yang lebih dekat dibandingkan Deimos.
Sementara itu, Phobos mengorbit planetnya dengan periode yang sangat singkat, yakni sekitar 7 jam. Dengan demikian, satelit ini melintasi langit Mars beberapa kali dalam sehari, karena 1 hari di Mars sekitar 24 jam lebih 39 menit dan 35,244 detik.
b. Deimos
Satelit yang kedua adalah Deimos dengan ukuran lebih kecil dari Phobos. Diameter Deimos sekitar 12 kilometer. Satelit ini mengorbit Mars pada jarak yang lebih jauh dibandingkan Phobos.
Deimos memiliki periode orbit sekitar 30 jam lebih 18 menit, sehingga ia membutuhkan lebih dari sehari untuk melintasi langit Mars.
5. Fitur Topografi Menarik
Permukaan Planet Mars memiliki banyak penampakan topografi menarik, termasuk dataran tinggi, gunung berapi, lembah, dan kawah. Kondisi inilah yang membuat para peneliti antariksa selalu tertarik melakukan penelitian mengenai Mars.
Salah satu fitur yang paling mencolok adalah gunung Olympus Mons. Gunung ini termasuk gunung terbesar di Mars. Selain itu, juga menjadi gunung berapi tertinggi di tata surya.
6. Memiliki Gunung Tertinggi
Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya, Mars memiliki gunung tertinggi dalam tata surya yang disebut Olympus Mons. Olympus Mons adalah gunung berapi raksasa yang terletak di belahan barat laut planet ini.
Dengan ketinggian sekitar 21,287.4 meter atau sekitar 69,841 kaki dan diameter sekitar 624 kilometer atau sekitar 374 mil, Olympus Mons adalah gunung berapi terbesar di tata surya.
Bahkan, lebih tinggi dan lebih luas daripada gunung Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di bumi.
Olympus Mons terbentuk melalui aktivitas vulkanik yang intens. Dengan atmosfer yang sangat tipis di planet ini, tekanan atmosfer di permukaan Mars lebih rendah daripada di bumi.
Kondisi tersebut memungkinkan gunung berapi untuk tumbuh dengan ukuran yang besar, tanpa pernah runtuh atau erosi seperti yang terjadi di bumi.
7. Area Jurang yang Dalam
Tidak hanya gunung tertinggi, tetapi Mars juga memiliki area jurang yang dalam. Jurang tersebut biasa disebut sebagai Valles Marineris. Panjang Valles Marineris sekitar 3.000 kilometer dengan lebar sekitar 600 kilometer dan kedalaman mencapai lebih dari 8 kilometer.
Selain itu, Valles Marineris juga menampilkan dinding curam, pegunungan, kawah, dan lembah yang spektakuler. Keunikan dan kompleksitasnya menjadikan jurang ini sebagai tujuan eksplorasi dan penelitian yang menarik bagi ilmuwan dan misi antariksa.
Revolusi dan Rotasi Planet Mars
Berikut ini adalah penjelasan mengenai revolusi dan rotasi planet Mars yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Revolusi
Revolusi adalah gerakan planet mengelilingi Matahari dalam orbitnya. Mars sebagai salah satu planet dalam tata surya, mengorbit matahari dengan periode revolusi yang lebih lama dibandingkan dengan Bumi.
Untuk melakukan satu revolusi lengkap mengelilingi Matahari, Mars memerlukan waktu sekitar 687 hari Bumi atau setara dengan sekitar 1,88 tahun Bumi. Periode revolusi yang lebih lama ini menyebabkan tahun Mars menjadi jauh lebih panjang daripada tahun Bumi.
Dalam konteks ini, “tahun” mengacu pada waktu yang diperlukan sebuah planet untuk kembali ke posisi yang sama dalam mengelilingi Matahari. Dengan demikian, Planet Mars memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu putaran lengkap mengelilingi Matahari dibandingkan dengan Bumi.
Dampak langsung dari periode revolusi yang lebih lama adalah musim menjadi lebih panjang di Mars. Ketika Bumi mengalami empat musim dalam satu tahun, Mars memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengalami perubahan musim secara lengkap.
Selain itu, perbedaan kondisi cuaca dan iklim antara musim panas dan musim dingin di Mars menjadi lebih mencolok.
2. Rotasi
Rotasi adalah gerakan planet yang berputar di sekitar sumbunya sendiri. Sama seperti Bumi, Planet Mars juga mengalami rotasi. Namun, memiliki periode rotasi yang berbeda. Mars memerlukan waktu sekitar 24,6 jam, sedikit lebih lama daripada Bumi untuk melakukan satu putaran penuh atau satu hari.
Sementara itu, dampak utama dari rotasi ini adalah terjadinya pergantian antara siang dan malam di permukaan planet.
Seperti halnya di Bumi, rotasi Mars menyebabkan bagian tertentu dari planet menghadap Matahari dan mengalami siang. Sedangkan, bagian lainnya mengalami malam, karena menghadap ke arah berlawanan dari Matahari.
Selain pergantian siang dan malam, rotasi juga mempengaruhi kondisi atmosfer dan iklim di Mars. Bagian permukaan planet yang terpapar langsung oleh sinar Matahari cenderung menjadi lebih panas selama siang.
Sedangkan, bagian yang tidak terkena cahaya Matahari dapat menjadi jauh lebih dingin selama malam. Perbedaan suhu ini dapat menyebabkan perubahan tekanan atmosfer dan menciptakan dinamika cuaca di planet ini.
Sudah Lebih Tau Tentang Planet Mars?
Mars adalah planet keempat terdekat dari Matahari dalam tata surya dan mendapatkan julukan planet merah, karena warna merahnya yang khas. Dengan diameter sekitar setengah dari Bumi, Mars mengalami periode revolusi dan rotasi yang lebih lama daripada Bumi. Selain itu, planet Mars menyimpan berbagai misteri, sehingga menarik perhatian ilmuwan dan penjelajah antariksa untuk memahami lebih dalam tentang sejarah, geologi, dan potensi adanya kehidupan di masa lalu maupun di masa depan.