Alat musik yang kamu mainkan selama ini pasti menghasilkan berbagai macam bunyi yang unik. Ternyata, bunyi-bunyi tersebut berasal dari kategori sumber yang berbeda loh. Salah satunya adalah contoh alat musik membranofon yang sumber bunyinya berasal dari membran atau selaput kulit binatang.
Fakta ini mungkin belum banyak diketahui orang, mungkin kamu pun demikian. Oleh sebab itu, kalau kamu ingin mengulik lebih jauh tentang alat musik membranofon, maka kamu bisa menyimak ulasan lengkapnya berikut ini.
Daftar ISI [Tampilkan]
Mengenal Apa Itu Instrumen Musik Membranofon
Berdasarkan sejarahnya, instrumen musik membranofon pertama kali muncul pada tahun 1927 silam. Selama bertahun-tahun, alat musik ini berkembang dan menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Seiring waktu, instrumen musik ini digolongkan ke dalam kategori alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran. Maka dari itu, semua alat musik yang sumber bunyinya menggunakan membran atau selaput kulit akan diklasifikasikan sebagai alat musik membranofon.
Lantas, darimanakah sumber bunyi tersebut muncul? Ketika kamu memukul alat musik yang dilapisi oleh selaput kulit binatang, getarannya dapat menghasilkan suatu bunyi yang khas. Nah, bunyi inilah yang bisa kamu mainkan saat sedang mengiringi sebuah lagu.
Cara mainnya pun cukup menarik dan berbeda dari instrumen musik yang lainnya. Ketika memainkan alat musik membranofon, kamu harus memukul lapisan membrannya menggunakan telapak tangan atau alat pemukul khusus.
Teknik memukulnya pun tidak boleh sembarangan dan asal-asalan. Kamu harus menyesuaikan ketukan dengan ritme lagu agar musik yang kamu mainkan agar tidak terdengar sumbang. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui cara main alat musik membranofon yang benar.
Bedanya Alat Musik Membranofon dan Alat Musik Lainnya
Secara umum, alat musik dibedakan menjadi lima jenis sumber bunyi. Mulai dari instrumen membranofon, kordofon, idiofon, elektrofon, dan aerofon.
Masing-masing kategori tersebut tentu punya sumber bunyi yang berbeda satu sama lain. Sumber bunyi tersebut yang mempengaruhi sebuah alat musik saat mengeluarkan nada atau bunyi. Bahkan, hal tersebut yang menjadi pembeda antara alat musik satu dengan yang lain.
Jika instrumen musik membranofon menghasilkan suara dari getaran selaput kulit, maka instrumen musik kordofon menghasilkan suara dari sumber yang berbeda. Bunyi pada alat musik kordofon umumnya berasal dari dawai atau senar.
Kamu harus memetik senar atau dawai pada instrumen musik tersebut agar bisa mengeluarkan tangga nada yang kamu mau. Cara memainkannya pun tidak rumit karena hanya memakai jari-jari tangan.
Lain halnya dengan alat musik idiofon yang bunyinya berasal dari resonansi benda-benda logam. Supaya bisa menghasilkan bunyi idiofon, kamu mesti menggoyangkan atau menggesekkan alat musik yang kamu pegang. Contohnya adalah alat musik angklung.
Selanjutnya ada alat musik aerofon yang umumnya mengeluarkan bunyi dari hembusan udara yang keluar dari rongga-rongga pernapasan manusia. Ketika ingin memainkan alat musik ini, kamu harus meniup alat musiknya hingga menghasilkan melodi yang kamu mau. Contohnya adalah terompet atau harmonika.
Sementara itu, alat musik elektrofon justru mengandalkan arus aliran listrik untuk bisa menghasilkan sebuah nada indah. Tanpa adanya aliran listrik, mustahil untuk bisa memainkan alat musik yang dimaksud. Contohnya adalah keyboard atau gitar listrik.
2 Contoh Alat Musik Membranofon Modern
Secara umum alat musik membranofon terbagi menjadi dua, yaitu modern dan tradisional. Lantas, apa saja alat musik membranofon modern dan contohnya yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari? Yuk cari tahu pembahasannya berikut ini!
1. Tamborin
Berbicara tentang contoh alat musik membranofon modern, maka kamu tidak boleh melupakan alat musik tamborin. Alat musik ini terbuat dari bingkai kayu berbentuk lingkaran yang salah satu sisinya tertutup oleh kulit hewan atau plastik.
Menurut asal-usulnya, tamborin berasal dari kawasan Eropa, lalu berkembang pesat hingga ke wilayah Asia. Sampai saat ini, kamu bisa menemukan dan memainkan alat musik tamborin sebagai instrumen tambahan untuk musik-musik klasik dan kontemporer.
2. Drum
Di dalam sejarah musik modern, mungkin kamu sudah cukup familiar dengan alat musik membranofon seperti drum. Alat musik ini umumnya harus dimainkan dengan alat musik yang lainnya, karena drum hanya menghasilkan bunyi ketukan, bukan melodi.
Drum tradisional biasanya terbuat dari kulit binatang dan identik dengan kelompok musik perkusi. Sedangkan, drum modern cenderung terbuat dari plastik khusus dan identik dengan kelompok musik band.
6 Contoh Alat Musik Membranofon Tradisional
Setelah mengetahui tentang macam-macam alat musik membranofon modern dan daerah asalnya, mari cari tahu tentang alat musik membranofon tradisional. Nah, berikut ini adalah 6 contoh alat musik membranofon tradisional yang harus kamu tahu!
1. Ketipung
Alat musik membranofon tradisional yang akan dibahas pertama kali adalah ketipung. Instrumen tradisional yang berasal dari daerah Jawa Timur ini cukup populer di kalangan masyarakat awam.
Biasanya, ketipung sering dipakai untuk mengiringi orkestra musik-musik dangdut. Nah, kamu pasti tahu dengan alat musik yang satu ini. Walaupun bentuknya mirip dengan kendang, namun ketipung punya ukuran yang lebih kecil.
2. Rebana
Daerah pedalaman Minangkabau memiliki alat musik membranofon bernama rebana. Alat musik ini punya bentuk yang khas dan menyerupai gendang, tapi dalam versi yang lebih pipih.
Kayu berbentuk lingkaran akan membingkai alat musik ini, sehingga tampak lebih rapi dan klasik. Salah satu sisi dari alat musik ini juga dilapisi oleh kulit kambing yang sudah kering.
Seni musik ini bukan hanya ada di Indonesia, tetapi juga ada di seni budaya negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Perbedaannya hanya terdapat pada fungsi dan kegunaannya.
3. Kendang
Orang-orang sering menyebut kendang sebagai gendang. Apapun penyebutannya, kendang merupakan alat musik membranofon tradisional yang terbuat dari kayu. Kemudian, bahan kayu tersebut akan dilapisi oleh kulit sapi yang sudah dijemur.
Bagi kamu yang tinggal di daerah Jawa mungkin sudah cukup familiar dengan alat musik ini. Dalam gamelan musik Jawa, kendang mempunyai peranan sebagai pengatur irama atau ritme musik.
4. Tifa
Kalau alat musik tradisional yang satu ini berasal dari daerah asli Indonesia, yaitu Papua. Tifa merupakan contoh alat musik membranofon yang terbuat dari batang kayu Linggua yang bagian sisi atasnya dilapisi oleh kulit rusa.
Dalam adat-istiadat Papua, alat musik Tifa seringkali dipakai untuk mengiringi upacara tradisional atau mengiringi tarian selamat datang. Selain di Papua, kamu juga bisa menemukan alat musik ini di daerah lain seperti Maluku dengan bentuk yang sedikit berbeda.
5. Bedug
Instrumen musik membranofon yang satu ini merupakan salah satu peninggalan tradisi sejak masa Sunan Gunung Jati. Alat musik tradisional ini sebetulnya memiliki fungsi yang cukup unik, yaitu sebagai alat pengeras suara pada zaman dulu.
Biasanya, orang-orang akan memukul bedug untuk menginformasikan adanya sebuah kabar atau informasi. Nah, cara memukulnya pun tidak boleh asal-asalan. Pukulan harus sesuai dengan tempo yang lambat, cepat, atau sangat cepat.
Walaupun punya kaitan yang erat dengan sejarah nusantara di masa lampau, ternyata bedug bukan merupakan alat musik asli dari Indonesia. Menurut sejarahnya, bedug berasal dari kawasan Asia Timur seperti Korea, China, dan Jepang.
6. Bongo
Alat musik membranofon tradisional yang terakhir dibahas pada ulasan kali ini adalah bongo. Berdasarkan bentuknya, bongo memiliki bentuk yang menyerupai drum, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Menariknya, alat musik asal Kuba dan Afrika Barat ini dimainkan dengan cara meletakkannya di antara kaki. Kemudian cara memainkan alat musik ini adalah dengan menabuh atau menepuk bagian kulit binatang yang terbentang di atas bingkai drum.
Sudah Tahu Contoh Alat Musik Membranofon?
Alat musik membranofon merupakan instrumen yang mengeluarkan bunyi yang bersumber dari lapisan kulit binatang. Ada banyak contoh alat musik membranofon yang ada di sekitarmu. Jenis-jenisnya pun terbagi menjadi dua macam, yaitu alat musik membranofon modern dan instrumen membranofon tradisional.
Jika kamu mahir memainkan salah satu alat musik membranofon di atas, maka hal itu termasuk bentuk apresiasi terhadap seni budaya asal daerah. Artinya, kamu telah ikut melestarikan kekayaan seni budaya dari daerah-daerah di nusantara.