Simbiosis parasitisme adalah salah satu pengetahuan yang sering kita temui sejak di bangku SD. Hal ini karena salah satu simbiosis yang penting dalam siklus hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme. Yuk pahami pengertian, contoh dan jenisnya di bawah ini!
Daftar ISI
Pengertian Simbiosis Parasitisme
Pada dasarnya simbiosis adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Istilah ini juga sering kita temui sebagai interaksi antar organisme yang melakukan hidup secara berdampingan. Contohnya adalah kita sebagai makhluk sosial yang yang membutuhkan satu sama lain.
Kata simbiosis sendirity berasal dari kata “Sym” yang berarti hidup dan “biosis” yang berarti kehidupan. Sehingga secara keseluruhan, ini memiliki arti makhluk hidup di bumi ini saling berhubungan dan bergantung satu sama lain. Sebagai tambahan, bentuk simbiosis dapat kita temui di berbagai hal dalam kehidupannya.
Bentuk ini bahkan sering kita temui sebagai sebagai metode pembersihan seperti ikan kerapu dan udang pembersih. Terdapat juga simbiosis untuk transportasi atau biasanya disebut dengan nama phoresis. Ini merupakan hubungan dimana hewan satu menggunakan hewan yang lain untuk transportasi.
Sehingga, simbiosis merupakan suatu hubungan yang terjadi karena suatu organisme tidak mampu untuk hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Terlebih lagi, makhluk hidup yang melakukan simbiosis itu dikenal dengan sebutan simbion.
Interaksi dalam simbiosis juga tersebut dapat bersifat menguntungkan, merugikan atau netral. Sebagai fokus utama, simbiosis parasitisme adalah kondisi ketergantungan yang terjadi ketika satu pihak mendapatkan keuntungan, dan pihak-pihak lainnya akan mengalami kerugian.
Dalam hubungan ini, makhluk hidup yang merugikan disebut sebagai parasit. Di sisi lain, makhluk hidup yang dikenal sebagai inang. Parasit sendiri akan sangat bergantung pada makhluk hidup lain untuk melanjutkan hidup. Dalam hal ini, mereka akan mengkonsumsi atau mengambil makanan dan cadangan makanan inangnya agar bertahan hidup.
Jenis Simbiosis Parasitisme
Setelah memahami pengertian dari simbiosis parasitisme di atas, simbiosis ini ternyata memiliki berbagai jenis. Jenis tersebut biasanya dibagi berdasarkan ukuran, karakteristik, dan hubungannya. Berikut adalah jenis-jenis tersebut:
1. Parasitisme Obligat
Jenis parasitisme yang pertama adalah parasit obligat. Ini adalah bentuk parasit yang bergantung pada inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Seiring berjalannya waktu, parasit akan berevolusi sehingga mereka tidak dapat hidup tanpa keberadaan inang.
Hal ini mengindikasikan bahwa parasit tersebut biasanya tidak akan membuat kerusakan serius pada inang. Ini karena jika mereka membuat kerusakan yang serius yang menyebabkan kematian inang maka parasit tersebut akan ikut mati.
Sebagai tambahan, bentuk parasitisme obligat ini bisa kita temukan di berbagai jenis organisme. Contohnya, hewan, tanaman, bakteri, jamur, dan virus. Misalnya kutu yang keluar dari kulit kepala manusia akan segera mati.
2. Makroparasitisme vs Mikroparasitisme
Selanjutnya adalah Makroparasit. Parasit ini cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Di sisi lain, mikroparasit adalah parasit yang memiliki ukuran sangat kecil. Sehingga kamu memerlukan mikroskop untuk melihatnya. Pada dasarnya mikroparasitisme bersel satu, seperti protozoa.
3. Nekrotropik vs Biotropik
Parasit nekrotropik atau biasanya disebut parasitoid adalah parasit yang memakan bagian jaringan organisme inang hingga mereka mati. Hal ini dikarenakan inang kehilangan jaringan atau kehilangan nutrisi yang menopang hidupnya.
Sebaliknya, parasit biotropik adalah simbiosis parasitisme yang tidak menyebabkan kerusakan cukup parah hingga membunuh inangnya. Justru parasit ini harus menjaga inangnya untuk tetap hidup. Sebab, jika inang tersebut mati akan mereka tidak akan bertahan hidup dalam kematian.
4. Parasitisme fakultatif
Selanjutnya adalah parasit fakultatif yang tidak bergantung pada inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Ini karena mereka memiliki kemampuan bertahan hidup tanpa kehidupan inang. Terlebih lagi, jenis ini tidak harus melakukan aktivitas yang bersifat parasitisme, contohnya jamur, tumbuhan, hewan, dan mikroba tertentu.
Spesifik dari parasitisme fakultatif yang dapat kita temui adalah spesies nematoda Strongyloides stercoralis. Ini merupakan jenis cacing gelang yang biasanya menyebabkan penyakit strongyloidiasis ketika menginfeksi manusia. Namun, ini juga dapat kita temukan hidup bebas.
5. Ektoparasitisme, Endoparasitisme, dan Mesoparasitisme
Ektoparasit adalah jenis parasit yang biasanya hidup di luar tubuh inang, contohnya kutu. Sedangkan endoparasit adalah parasit yang melakukan kehidupan di dalam tubuh inang. Misalnya cacing tambang dan nematoda. Yang terakhir adalah jenis mesoparasit yang merupakan parasit yang memasuki lubang eksternal inang contohnya telinga luar atau kloaka.
6. Monogen vs. Digenetik
Parasit monogenik adalah parasit melakukan dan menyelesaikan siklus hidup hanya dalam satu inang individu. Sedangkan parasit digenetik memerlukan lebih dari satu inang untuk melakukan siklus hidupnya.
Contoh dari genetik adalah Plasmodium vivax, sebuah protozoa yang membawa penyakit malaria. Agar dapat menyelesaikan siklus hidup, parasit tersebut harus menjadi parasit pada tubuh manusia dan nyamuk.
7. Epiparasitisme
Epiparasit adalah jenis yang menjadi parasit pada organisme lain yang juga parasit. Jenis ini juga disebut sebagai hiperparasit atau parasit sekunder. Contohnya adalah protozoa yang melanjutkan siklus hidup dalam kutu yang juga menjadi parasit pada seekor anjing.
8. Parasitisme Sosial
Parasit sosial adalah sebuah parasit yang mengambil keuntungan dari koloni sosial jenis serangga. Contohnya adalah semut, lebah, dan rayap. Biasanya mereka menggunakan mimikri untuk memasukkan sarang. Beberapa jenis hewan serupa bahkan dapat membuat spesies lain untuk membesarkan anaknya sendiri.
Salah satu contohnya adalah jenis semut Tetramorium inquilinum. Semut tersebut akan mengendarai di atas spesies semut lainnya untuk memperoleh makanan dan transportasi.
9. Parasitisme Induk
Parasit induk akan memanipulasi inang adalah hal membesarkan anak-anak mereka. Burung Cuckoo adalah salah satu contoh dari spesies yang menggunakan parasit induk. Simbiosis parasitisme ini akan menghasilkan energi dan makanan dari keturunan yang dituju.
Seringkali, aktivitas parasitisme induk parasit ini akan dapat membunuh anak muda organisme inang. Seperti pada hubungan seekor koboi berkepala coklat yang akan mengambil alih sarang induk burung lain misalnya burung phoebes.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Dari bab di atas kita sudah mengetahui jenis-jenis dari hubungan parasitisme. Ini saatnya kita mengetahui contoh dari simbiosis parasitisme. Simak contoh di bawah ini:
1. Parasit Dengan Inangnya
Pada dasarnya banyak mikro organisme penyakit yang ada pada manusia, hewan dan tumbuhan memiliki sifat parasit. Parasit tersebut akan hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya, seperti tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun parasit tidak memberikan keuntungan pada inangnya tersebut.
2. Nyamuk dan Manusia
Contoh dari hubungan yang menguntungkan hanya satu pihak (parasitisme) ini adalah hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk selalu menggigit dan menghisap darah manusia. Parahnya, jenis nyamuk tertentu bisa menyebarkan penyakit mematikan seperti malaria atau demam berdarah.
Hubungan ini akan menguntungkan bagi nyamuk karena bukan hanya mendapat darah namun juga bisa berkembang biak. Di sisi lain bagi manusia, hal ini akan merugikan sebab dapat terserang penyakit berbahaya.
3. Cacing Pita Dengan Manusia
Cacing pita hidup adalah jenis parasit yang hidup di sistem pencernaan manusia dan sangat merugikan bagi manusia. Terlebih lagi, cacing ini juga mengambil sari makanan yang vital bagi manusia sebagai energi. Artinya parasit ini mendapatkan keuntungan dengan mengambil makanan dari sari makanan kita.
4. Walang Sangit
Walang sangit adalah jenis hama yang umumnya menyerang padi. Mereka akan memakan bulir padi yang menyebabkan tanaman padi kosong dan tidak berisi. Sehingga, tanaman padi akan kehilangan bulir padi dan walang sangit mengambil semua keuntungannya.
5. Kutu dan Hewan
Kutu adalah jenis organisme yang memiliki ukuran kecil yang mengambil makanan dengan cara menghisap darah makhluk hidup lain. Mereka akan hidup pada hewan seperti anjing, kucing, kerbau, dan kambing. Keuntungan kutu adalah tempat tinggal dan makanan. Sementara hewan sebagai inang akan merasa tidak nyaman dan gatal.
Sudahkan Kamu Paham Apa Itu Simbiosis Parasitisme?
Itulah dia penjelasan dari simbiosis parasitisme beserta contoh dan jenisnya. Hubungan ini sangat penting untuk kita ketahui karena sangat berperan dalam siklus hidup sebuah organisme. Semoga artikel ini dapat memberikan kamu pengetahuan lebih dalam mengenai simbiosis parasitisme!