Sitoplasma adalah salah satu komponen sel yang sangat esensial dan letaknya ada di dalam tubuh makhluk hidup. Sel sendiri merupakan unit terkecil kehidupan dan semua aktivitas biologis terjadi di dalamnya.
Kira-kira apa itu sitoplasma dan apa saja organel yang berada di dalamnya? Dalam artikel ini, kamu akan mengenal serba-serbi sitoplasma, termasuk fungsi, komponen, dan perannya dalam tubuh.
Apa Itu Sitoplasma?
Sebelum mengenal fungsi dan komponen yang terdapat di dalamnya, alangkah baiknya kamu mengenal apa itu sitoplasma dan letaknya dalam tubuh makhluk hidup.
Berdasarkan istilah “sitoplasma” yang berasal dari bahasa Yunani, kata “cyto” berarti sel dan “plasma” berarti benda yang membentuk tubuh. Kamu dapat menemukannya di semua jenis sel, baik sel eukariotik atau sel dengan membran inti maupun sel prokariotik atau sel tanpa membran inti.
Sitoplasma merupakan komponen penting yang ada dalam tubuh makhluk hidup yang terletak di luar nukleus atau inti sel. Sitoplasma merupakan salah satu bagian dari sel yang berbentuk cairan. Kamu juga dapat mengenal sitoplasma sebagai plasma sel.
Wilayah plasma sel hanya terbatas, yakni terletak di bagian luar membran plasma, bagian dalam membran nukleus, serta lapisan ganda lipid. Pada umumnya, dalam beberapa penerapan sitologi, sel normal mempunyai plasma sel homogen dengan granula atau inklusi yang terjadi sesekali saja.
Fungsi Sitoplasma
Cairan atau plasma dalam sel ini memiliki fungsi yang penting bagi tubuh makhluk hidup. Beberapa fungsinya adalah sebagai berikut.
1. Tempat Reaksi Sel
Sitoplasma berperan penting sebagai tempat berlangsungnya berbagai reaksi seluler pada tubuh. Salah satu komponen sitoplasma yang bernama sitosol mengadung berbagai jenis molekul dan ion akan berperan sebagai fasilitas proses biokimia, seperti glikolisis, fermentasi, degradasi molekul, dan sintesis protein.
Sitosol juga bisa disebut sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme pada sel, karena di dalam sitosol terdapat organel sel.
2. Tempat Sintesis Protein
Di dalam sitoplasma, terdapat komponen yang bernama ribosom. Di ribosom inilah yang menjadi tempat sintesis protein dalam sel. Proses ini sangat penting karena protein merupakan elemen struktural dan fungsional yang penting dalam tubuh makhluk hidup.
3. Pemeliharaan Bentuk Sel
Selain ribosom, ada juga sitoskeleton yang terdiri dari mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat yang membentuk kerangka internal sel.
Sitoskeleton membantu sel untuk mempertahankan bentuknya, memberikan dukungan mekanis, serta membantu pemeliharaan dan pergerakan pada sel.
4. Penguraian Molekul
Dalam plasma sel terdapat organel lisosom, yang berfungsi sebagai pemecah molekul-molekul besar, penguraian bahan seluler yang rusak, dan daur ulang materi sel.
5. Produksi Energi
Lalu, di dalam cairan sel ini juga terdapat organel yang bernama mitokondria, yang mempunyai fungsi sebagai pembangkit energi utama pada sel melalui proses respirasi seluler.
Mitokondria akan memproduksi energi dalam bentuk ATP atau sumber energi bagi semua kegiatan metabolisme yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas seluler.
6. Transportasi Intraseluler
Selain itu, cairan ini juga berfungsi sebagai medium bagi setiap pergerakan organel dan bahan-bahan seluler lainnya yang ada di dalam sel. Dibantu oleh komponen sitoskeleton untuk menjadi transportasi intraseluler.
7. Tempat Reaksi Metabolik
Banyak reaksi metabolik yang terjadi di dalam sitoplasma, seperti proses sintesis protein, sintesis lemak, dan metabolisme karbohidrat.
8. Regulasi Proses Seluler
Sebagian proses seluler, termasuk regulasi aktivitas enzim dan ekspresi gen diatur oleh plasma sel ini.
Komponen yang Terdapat di Dalam Sitoplasma
Berikut ini adalah komponen utama yang ada di dalam plasma sel yang berperan dalam mempertahankan bentuk, struktur, dan fungsi sel.
1. Sitosol
Sitosol adalah cairan kental yang terletak di dalam sel. Komponen ini mencakup sekitar 70% hingga 80% dari seluruh volume sel. Peran komponen ini adalah sebagai medium terjadinya berbagai reaksi seluler, seperti glikolisis, fermentasi, dan sintesis protein.
Cairan sitosol ini mengandung air, ion terlarut, nutrisi, dan berbagai molekul larut kecil, seperti protein, enzim, garam, asam amino, asam lemak, lipid, dan nukleotida.
2. Mitokondria

Mitokondria adalah organel yang memiliki peran dalam memproduksi energi sel melalui respirasi seluler. Organel ini menghasilkan ATP, yang merupakan sumber energi utama pada sel.
3. Ribosom
Ribosom adalah organel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Organel ini dapat terpisah di sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma.
Organel ini mampu bergerak dengan bebas di dalam sitoplasma ataupun melekat pada Retikulum Endoplasma (RE), yang kemudian akan membelah dan berubah bentuk menjadi hemoglobin di dalam eritroblas yang nantinya akan menjadi eritrosit.
4. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma atau RE adalah organel yang berperan dalam memproduksi, mengolah, dan transportasi protein di dalam sel. Terdapat dua jenis RE, yaitu RE kasar yang memiliki ribosom pada permukaannya dan RE halus yang tidak memiliki ribosom.
5. Aparatus Golgi
Aparatus golgi adalah organel yang berperan dalam memodifikasi, menyimpan, dan mengirim molekul-molekul dalam sel. Organel ini juga berperan dalam pembentukan lisosom dan vesikel sekretori.
6. Lisosom
Lisosom adalah organel yang berfungsi sebagai daur ulang dan degradasi bahan seluler. Organel ini memiliki enzim hidrolitik yang berfungsi dalam menguraikan molekul-molekul besar dan material yang rusak.
9. Kloroplas
Kloroplas adalah organel yang berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan glukosa dari sinar matahari. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan dan alga hijau.
10. Peroksisom
Peroksisom adalah organel yang berperan dalam detoksifikasi senyawa beracun dan metabolisme lipid. Organel ini memiliki ukuran yang mirip dengan lisosom.
Peroksisom memiliki satu bahkan lebih enzim yang terlibat dalam oksidasi untuk menghasilkan hidrogen peroksida. Kemudian, hidrogen peroksida digunakan dalam reaksi oksidasi dan diuraikan menjadi oksigen dan air.
Pada sel tubuh manusia, tepatnya pada ginjal dan hati, organel ini juga dapat berfungsi sebagai detoksifikasi berbagai molekul yang memasuki darah dan mengandung racun, seperti alkohol.
11. Sitoskeleteon

Sitoskeleton adalah organel yang terdiri dari beberapa protein yang berbentuk benang halus atau filamen. Organel ini berperan dalam pemeliharaan bentuk dan membantu pergerakan sel.
Struktur ini memiliki tiga komponen utama, yaitu:
- Mikrotubulus: Serat protein yang berperan dalam pembentukan kerangka sel dan mendistribusi organel selama pembelahan sel.
- Mikrofilamen: Serat protein yang membentuk sitoskeleton ini berperan dalam pergerakan sel dan pemeliharaan bentuk sel.
- Filamen Intermediat: Serat protein yang berperan untuk menyediakan dukungan mekanis bagi sel.
12. Glioksisom
Glioksisom merupakan partikel seluler memiliki peran penting dalam sel. Organel ini hanya dapat kamu temukan pada sel tumbuhan. Peran dari organel ini adalah membantu proses metabolisme asam lemak dalam proses perkecambahan pada biji tanaman.
Selain itu, glioksisom juga berperan dalam mengubah asam lemak menjadi gula yang terikat pada membran.
13. Inklusi
Inklusi adalah molekul-molekul yang terdiri dari pigmen, kristal, atau lemak, yang tersimpan di dalam sitosol sebagai penyimpanan cadangan nutrisi.
Cara Menjaga Fungsi Sel pada Tubuh Manusia

Melalui artikel ini, kamu dapat mengetahui bagaimana cara organel dan komponen-komponen utama ini bekerja dalam tubuh makhluk hidup.
Oleh karena itu, agar tubuhmu selalu sehat dan fungsi sel dalam tubuh tetap berjalan, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi dan antioksidan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, ikan, tahu, telur, susu, dan teh hijau.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi beberapa suplemen antioksidan agar asupan nutrisi dalam tubuhmu dapat terpenuhi.
Jika asupan nutrisi dalam tubuh sudah terpenuhi, kamu akan terbebas dari kerusakan sel yang diakibatkan dari stres oksidatif yang terjadi ketika total radikal bebas melebihi total antioksidan yang ada dalam tubuh.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan terkait sitoplasma, fungsi, dan komponen yang ada di dalamnya, kamu sudah tahu seberapa penting peran plasma sel ini dalam tubuh makhluk hidup. Sitoplasma memiliki berbagai komponen penting dalam sel tubuh makhluk hidup yang memiliki peran krusial dan esensial dalam menjaga fungsi sel.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menjaga fungsi sel dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan sebagai alternatif untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup.
Dengan mengikuti anjuran konsumsi nutrisi yang tepat, kamu dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jangka panjang dan kualitas hidup kamu!