Pembahasan Rumus Tekanan Zat Padat, Lengkap dengan Contoh Soal

Tekanan adalah konsep dasar dalam fisika yang berkaitan dengan gaya yang Anda berikan pada suatu area tertentu. Namun, apakah Anda tahu bahwa tekanan juga berlaku untuk zat padat? Ya, zat padat juga memiliki tekanan yang dapat Anda hitung dan analisis sebab terdapat rumus tekanan zat padat. 

Maka, dalam artikel ini, kita akan membahas bersama konsep dan rumus tekanan zat padat, serta penerapan praktisnya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, kami juga akan memberikan contoh soal beserta pembahasannya untuk memperdalam pemahaman Anda. 

Pengertian Tekanan pada Zat Padat

Sebelum mempelajari rumus tekanan zat padat, Anda perlu memahami konsepnya terlebih dahulu. Secara umum, tekanan pada zat padat merujuk pada gaya yang suatu bidang atau area tertentu berikan di permukaan zat padat tersebut. 

Pengertian Tekanan pada Zat Padat
Sumber: School for Champion

Dengan kata lain, tekanan pada zat padat mengindikasikan seberapa besar gaya yang Anda berikan pada suatu area spesifik di permukaan zat tersebut. Dalam konteks ini, tekanan dapat Anda ukur sebagai rasio antara gaya yang diberikan terhadap luas area di mana gaya tersebut diterapkan.

Perlu Anda pahami bahwa ketika kita berbicara tentang tekanan zat padat, kita sebenarnya sedang membahas seberapa padatnya partikel-partikel yang membentuk zat tersebut. Selain itu, Anda juga mencari tahu bagaimana partikel-partikel ini berinteraksi satu sama lain.

Prinsip Dasar Tekanan Zat Padat

Pada dasarnya, prinsip tekanan pada zat padat melibatkan pemahaman tentang interaksi antara gaya yang Anda berikan pada suatu permukaan dan respons dari zat padat terhadap gaya tersebut. Untuk penjelasan yang lebih komprehensif, simak pembahasan di bawah ini:

1. Hubungan Tekanan ke Benda dan Tekanan Balik 

Prinsip pertama menyatakan bahwa gaya yang Anda berikan pada suatu permukaan akan zat padat respons dengan gaya yang sama besar, namun berlawanan arah. Jika Anda ingat lagi, prinsip ini cocok dengan prinsip hukum aksi dan reaksi, di mana setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar, namun berlawanan arah. 

Ketika Anda memberikan gaya pada zat padat, maka zat padat akan menghasilkan gaya balik yang sebanding dengan gaya yang mereka terima. Dengan demikian, rumus tekanan yang zat padat miliki merupakan hasil dari interaksi antara gaya yang diterapkan dan gaya balik yang timbul sebagai respons.

2. Hubungan Luas Permukaan dan Tekanan 

Kemudian pada prinsip kedua menjelaskan bahwa luas permukaan zat padat memiliki pengaruh signifikan terhadap besar kecilnya tekanan yang mereka hasilkan. Secara umum, semakin kecil luas permukaan yang menerima gaya, maka semakin besar hasil tekanan pada permukaan tersebut.  

Oleh karena itu, gaya pada area kecil akan mengakibatkan tekanan yang lebih tinggi daripada gaya yang sama diterapkan pada luas yang lebih besar. Konsep ini menjadi dasar bahwa rumus tekanan zat padat dapat Anda hitung dengan membagi gaya yang bekerja terhadap luas permukaan tersebut.

Prinsip-prinsip dasar ini membantu kita memahami bahwa tekanan pada zat padat bukan hanya tentang gaya yang mereka berikan. Tetapi juga tentang bagaimana zat padat merespons dan mendistribusikan gaya tersebut pada luas permukaan.

Penerapan Konsep Tekanan Zat Padat

Penerapan Konsep Tekanan Zat Padat
Sumber: Freepik

Sebelum melangkah ke bagian rumus tekanan zat padat, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda perlu memahami konsep tekanan zat padat. Secara singkat, penerapan konsep tekanan pada zat padat memiliki dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa contoh penerapannya adalah:

1. Struktur Bangunan

Dalam dunia arsitektur dan teknik sipil, perhitungan rumus tekanan pada zat padat berguna untuk merancang struktur bangunan yang kuat dan aman. Misalnya, tekanan yang bekerja pada tiang, kolom, dan dinding bangunan harus Anda hitung dengan cermat untuk mencegah keruntuhan atau kerusakan.

2. Alat Mekanik

Aplikasi selanjutnya terdapat pada mesin dan alat-alat mekanik. Misalnya, dalam perancangan roda gigi, bantalan, atau struktur mesin lainnya, Anda harus menghitung tekanan untuk memastikan kinerja yang efisien dan aman.

3. Industri Otomotif

Selain itu, dalam industri otomotif, perhitungan tekanan pada komponen seperti rem, ban, atau suspensi sangatlah vital. Penting untuk memastikan tekanan yang tepat, sehingga kinerja keseluruhan kendaraan dan keamanan pengendara terjamin.

4. Ketelitian pada Alat Elektronik

Contoh aplikasi terakhir adalah pada perangkat elektronik, seperti sirkuit cetak atau perangkat semikonduktor. Tekanan pada zat padat harus Anda hitung dengan tepat, sehingga Anda dapat mencegah kerusakan atau gangguan kinerja.

Rumus Tekanan Zat Padat

Secara matematis, rumus tekanan zat padat adalah:

P = F/A

Dalam rumus tersebut, P adalah tekanan pada zat padat dalam satuan Pascal (Pa). Kemudian, F adalah gaya yang diberikan pada zat padat dalam satuan Newton (N). Sedangkan A adalah luas permukaan zat padat yang menerima gaya dalam satuan meter persegi (m²).

Contoh Soal Terkait Tekanan Zat Padat dan Pembahasan Rumus

Contoh Soal Terkait Tekanan Zat Padat dan Pembahasan Rumus
Sumber: Freepik

Berikut ini beberapa contoh soal dan pembahasannya yang dapat memberi Anda gambaran tentang bagaimana Anda dapat menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat:

1. Contoh Soal 1

Sebuah balok kayu memiliki panjang 2m, lebar 0,5m, dan tinggi 0,3m. Pada permukaan atas balok ini, sebuah gaya sebesar 500N diberikan secara vertikal. Hitunglah tekanan yang dihasilkan pada permukaan atas balok tersebut!

Pembahasan:

Langkah pertama adalah menghitung luas permukaan atas balok dengan menggunakan rumus:

A = p x l

A = 2m x 0,5m = 1 m2

Selanjutnya, Anda dapat menggunakan rumus tekanan zat padat:

P = F/A

P = 500N / 1m2 = 500 Pa

Jadi, tekanan yang dihasilkan pada permukaan atas balok kayu adalah 500 Pa.

2. Contoh Soal 2

Sebuah batu bata dengan panjang 20cm, lebar 10cm, dan tinggi 5cm diletakkan di atas permukaan datar. Berapakah tekanan yang dihasilkan oleh batu bata pada permukaan tersebut? (Diketahui massa jenis batu bata = 2.5 g/cm3)

Pembahasan:

Pertama-tama, Anda perlu menghitung massa batu bata dengan membagi volumenya dengan massa jenisnya.

Volume batu bata = p x l x h = 20 x 10 x 5 = 1000 cm3

Kemudian, konversikan volume tersebut menjadi massa dengan menggunakan nilai massa jenisnya:

Massa = Volume x massa jenis = 1000 cm3 x 2.5 g/cm3 = 2500 g = 2,5 kg.

Selanjutnya, Anda hitung tekanan menggunakan rumus tekanan zat padat:

P = F/A

Diketahui bahwa F adalah berat batu bata, sehingga:

F = m x g 

Dalam rumus tersebut, m adalah massa. Sedangkan g adalah percepatan gravitasi yang bisa Anda asumsikan memiliki nilai 9,8 m/s2 . Sehingga:

F = m x g

F =  2,5 kg x 9,8 m/s2  = 24,5 N

Sedangkan A adalah luas permukaan yang terkena gaya. Oleh karena itu:

A = p x l = 20 cm x 10 cm 

A = 200 cm2 = 0,02 m2

Sehingga, nilai P adalah:

P = F/A = 24,5 N / 0,02 m2 = 1225 Pa

Jadi, tekanan pada batu bata adalah sebesar 1225 Pa.

3. Contoh Soal 3

Sebuah blok dengan massa 4 kilogram diletakkan di atas permukaan datar. Luas permukaan blok yang bersentuhan dengan permukaan datar adalah 0,1m2. Berapakah tekanan yang dihasilkan oleh blok tersebut pada permukaan datar?

Pembahasan:

Anda perlu menggunakan rumus tekanan zat padat:

P = F/A 

Dalam rumus tersebut, F adalah berat dari blok, sedangkan A adalah luas permukaannya. Maka:

F = m x g 

F = 4 kg x  9,8m/s= 39,2 N

Sehingga, Anda bisa menghitung nilai P dengan rumus sebagai berikut:

P = F/A 

P = 39,2 N / 0,1m2 = 392 Pa

Jadi, tekanan yang dihasilkan oleh blok pada permukaan datar adalah 392 Pa.

Sudah Paham dengan Konsep dan Rumus Tekanan Zat Padat? 

Pada kesimpulannya, konsep tekanan dalam fisika bukan hanya berlaku untuk cairan atau gas, tetapi juga berlaku untuk zat padat. Rumus tekanan pada zat padat memungkinkan Anda untuk menghitung dan menganalisis pengaruh gaya pada permukaan zat padat. Jika Anda perlu mencari nilai gaya pada rumus tekanan zat padat, maka Anda dapat selalu menggunakan berat benda yang memberikan tekanan tersebut. Kecuali jika terdapat gaya tambahan yang diberikan dari luar, maka gayanya adalah total dari berat dan gaya dari luar tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page