Tanda-tanda IUD Bergeser serta Dampak dan Cara Mengatasinya

Salah satu pilihan kontrasepsi yang populer adalah Intrauterine Device (IUD), yang merupakan alat kontrasepsi terefektif dan nyaman. Namun, wanita yang memilih KB IUD juga perlu memperhatikan tanda-tanda IUD bergeser atau bermasalah.

Sebab, seperti halnya dengan banyak metode kontrasepsi lainnya, ada kemungkinan IUD dapat mengalami pergeseran dari posisinya di dalam rahim. Maka dari itu, pada artikel ini kita akan membahas tanda-tanda IUD yang bergeser, penyebabnya, dampaknya, serta cara mengatasinya.

Apa Itu IUD?

Sumber: Freepik

Intrauterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. IUD terdiri dari bahan plastik atau logam dengan dua jenis utama, yaitu IUD hormonal (melepaskan hormon progestin) dan IUD tembaga (tidak mengandung hormon). 

Selain itu, IUD bekerja dengan beberapa mekanisme. Termasuk menghambat gerakan sperma, mengubah lendir serviks, dan menghambat perkembangan endometrium.

Maka dari itu, memahami tanda-tanda posisi IUD bergeser akan sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Biasanya, IUD ditempatkan oleh profesional kesehatan di dalam rahim, dengan dua benang kecil yang menggantung di dalam vagina untuk memeriksa posisi dan memudahkan pengangkatan.

Apa Saja Penyebab IUD Bergeser?

Meskipun pergeseran IUD merupakan peristiwa yang jarang terjadi, memahami penyebab potensialnya adalah langkah penting dalam menjaga efektivitas dan keamanan penggunaan metode ini. Sebelum membaca tanda-tanda IUD bergeser, berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

1. Kegagalan Pemasangan yang Tepat

Salah satu penyebab utama pergeseran IUD adalah kegagalan dalam proses pemasangan yang tepat. Pemasangan IUD memerlukan keahlian dan ketelitian agar alat kontrasepsi ini berada pada posisi yang benar di dalam rahim.

Jika pemasangan tidak dilakukan dengan cermat, maka akan ada kemungkinan IUD tidak melekat dengan baik. Sehingga, lebih rentan terhadap pergeseran yang dapat mempengaruhi fungsi rahim.

2. Perubahan Anatomi Rahim

Bentuk atau ukuran rahim yang tidak biasa, seperti rahim yang bengkok atau lebih kecil dari rata-rata membuat ukuran IUD tidak cocok dengan anatomi rahim. Sehingga, dapat membuat IUD lebih mudah bergeser. 

3. Kehamilan

Jika seorang wanita hamil saat IUD masih terpasang, maka kemungkinan tanda-tanda bahwa IUD bergeser menjadi lebih tinggi. Penyebabnya karena adanya proses perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, seperti pertumbuhan rahim.

4. Pekerjaan Fisik Berat

Aktivitas fisik yang intens atau pekerjaan berat yang melibatkan gerakan dan tekanan pada perut dapat mempengaruhi posisi IUD. Selain itu, kontraksi uterus yang kuat selama aktivitas fisik juga dapat memicu pergeseran.

5. Hubungan Seksual

Lalu, pada beberapa kasus, hubungan seksual yang intens atau kasar dapat memunculkan tanda-tanda IUD yang bergeser dari posisinya. Meskipun relatif jarang terjadi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan IUD bergeser selama atau setelah berhubungan seksual. Contohnya gerakan rahim selama aktivitas seksual.

6. Menopause atau Perimenopause

Selama periode perimenopause atau menopause, perubahan hormonal dan penurunan ukuran rahim dapat membuat IUD lebih rentan terhadap pergeseran. Namun, perlu Anda ingat bahwa bagi sebagian besar wanita, IUD tetap efektif sebagai metode kontrasepsi yang aman bahkan selama periode ini.

7. Tindakan Medis atau Ginekologis 

Beberapa tindakan medis atau ginekologis, seperti pemeriksaan panggul atau penggunaan alat medis dalam rahim, juga dapat mempengaruhi posisi IUD. Jika Anda merasa IUD bergeser atau mengalami gejala yang mencurigakan seperti nyeri hebat dan pendarahan yang tidak normal, segera berkonsultasi dengan dokter.

7 Tanda-Tanda IUD Bergeser dari Rahim

Sumber: Drug Watch

Simak 7 tanda-tanda IUD bergeser dari posisi seharusnya di rahim di bawah ini:

  • Jika Anda merasa benang IUD lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, maka itu bisa menjadi tanda IUD berpindah.
  • Sensasi tidak nyaman, nyeri, atau kram di area perut bagian bawah atau panggul.
  • Pergeseran IUD juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan pendarahan tidak teratur atau menstruasi yang lebih berat.
  • Tanda-tanda IUD bergeser yang sering terasa adalah munculnya rasa tidak nyaman atau nyeri selama atau setelah berhubungan seksual.
  • Jika IUD berpindah ke area atas rahim, gejalanya dapat seperti sesak napas atau nyeri dada.
  • Mengalami hamil atau mencurigai kehamilan meskipun menggunakan IUD.
  • Jika Anda tidak bisa merasakan benang IUD di dalam vagina, maka ini bisa mengindikasikan IUD berpindah.

Bagaimana Cara Mengatasi IUD Bergeser?

Jika Anda mencurigai IUD bergeser karena mendapati tanda-tanda IUD bergeser di atas, langkah pertama adalah menghubungi profesional kesehatan Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan ultrasonografi untuk mengevaluasi posisi IUD. 

Lalu, tindakan selanjutnya tergantung pada seberapa jauh IUD berpindah dan apakah ada risiko kehamilan. Jika IUD bergeser tetapi masih dalam rahim, dokter mungkin akan menempatkannya kembali ke posisi yang benar. 

Namun, jika Anda merasakan bahwa tanda-tanda IUD telah bergeser jauh atau tidak dapat ditemukan, mungkin perlu dilakukan pengangkatan IUD dan pertimbangan metode kontrasepsi alternatif. Karena dokter akan memberikan panduan dan tindakan yang tepat berdasarkan situasi Anda.

Pemeriksaan IUD Bergeser Secara Mandiri

Sumber: Freepik

Untuk mengetahui adanya tanda-tanda IUD bergeser, maka sebaiknya Anda tahu bagaimana caranya memeriksa IUD Anda secara mandiri. Berikut adalah caranya:

1. Cuci Tangan

Pertama, pastikan Anda mencuci tangan dengan baik sebelum memeriksa benang IUD. Pastikan juga membersihkan bagian bawah kuku Anda.

2. Temukan Posisi Serviks Rahim 

Anda dapat melakukan pemeriksaan sambil duduk atau jongkok. Kemudian, masukkan jari telunjuk atau jari tengah Anda perlahan ke dalam vagina sampai Anda merasakan serviks. Sentuhlah dengan lembut, dan Anda akan merasakan area yang terasa lebih padat dan elastis, mirip seperti ujung hidung Anda.

3. Sentuh Benang IUD

Setelah Anda menemukan posisi serviks, raba dengan lembut untuk menemukan benang IUD. Benang ini biasanya terasa seperti bagian ujung benang pancing yang keluar dari serviks. Jika Anda merasakannya, maka tandanya IUD Anda masih berada di tempatnya dan seharusnya efektif dalam mencegah kehamilan.

4. Perhatikan Perubahan

Selama Anda meraba benang IUD, perhatikan tanda-tanda IUD bergeser seperti apakah panjang benang terasa berubah dari sebelumnya. Apakah Anda merasa benang lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau Anda merasa ada bagian keras dari IUD yang menonjol keluar dari serviks? 

Jika iya, maka hal ini bisa mengindikasikan bahwa IUD Anda mungkin telah bergeser dari posisinya. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa ada beberapa hal yang perlu Anda hindari agar IUD tetap dalam posisinya dan mencegah kemungkinan komplikasi.

Pertama, jangan pernah mencoba untuk mengeluarkan atau mendorong IUD kembali ke dalam rahim jika Anda merasakan tanda-tanda IUD bergeser. Kemudian, jangan menarik benang IUD dengan paksa.

Seberapa Sering Harus Memeriksa Posisi IUD?

Pemeriksaan pertama benang IUD biasanya dilakukan oleh profesional kesehatan Anda sekitar empat hingga enam minggu setelah pemasangan. Namun, Anda juga dapat memeriksanya sendiri seperti penjelasan di atas.

Sebaiknya, Anda memeriksa benang IUD sendiri sebulan sekali, terutama setelah menstruasi selesai. Pemeriksaan secara mandiri dapat membantu Anda memantau posisi IUD apakah ada tanda-tanda IUD bergeser secara teratur. 

Selain itu, jika Anda pernah mengalami perubahan siklus menstruasi atau gejala yang mencurigakan. Maka Anda juga bisa memeriksanya dengan frekuensi yang lebih sering.

Dampak dan Risiko IUD yang Bergeser atau Bermasalah

Meskipun jarang terjadi, Pergeseran atau masalah terkait IUD dapat membawa risiko tertentu yang perlu Anda pahami. Berikut adalah dampak dan risiko yang mungkin terkait dengan IUD yang bergeser atau bermasalah:

1. Kegagalan Kontrasepsi

Jika IUD tidak berada di posisi yang benar di dalam rahim, maka efektivitasnya untuk mencegah kehamilan dapat berkurang. Maka, memang penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan memantau adanya tanda-tanda IUD bergeser untuk memastikan IUD tetap berada di tempat yang benar.

2. Kehamilan Ektopik

Selain itu, pergeseran IUD juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Sementara kehamilan ektopik adalah keadaan di mana sel telur yang dibuahi tidak dapat mencapai rahim dan tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi. 

3. Infeksi

Terakhir, dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama jika terjadi dalam beberapa minggu setelah pemasangan. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri panggul, atau perubahan lendir serviks. 

Sudah Paham Pentingnya Pemeriksaan Tanda-Tanda IUD Bergeser dan Konsultasi Medis?

Jika Anda menggunakan alat kontrasepsi berupa IUD, maka penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika merasa ada tanda-tanda IUD bergeser.  Sehingga, dokter dapat mengevaluasi, melakukan tes bila perlu, dan memberikan panduan untuk menjaga kesehatan dan efektivitas kontrasepsi. 

Dengan perhatian yang tepat dan penanganan yang sesuai, maka Anda dapat meminimalkan risiko dan dampak dari IUD yang bermasalah. Jadi, jangan takut periksa ke dokter, ya!

Share: