Akting: Pengertian, Sejarah, Unsur, dan Cara Belajarnya yang Mudah

Acting atau akting adalah seni panggung yang telah memikat penonton selama berabad-abad lamanya. Dengan kemampuan untuk menghidupkan karakter, menyampaikan emosi, dan menghubungkan dengan audiens, acting memainkan peran penting dalam dunia hiburan. 

Oleh sebab itu, seseorang yang berakting akan dikatakan sukses apabila mampu membuat penonton terbawa emosi. Lantas, apa sebenarnya akting itu? Dalam artikel ini, kita akan mengupas sejarah, unsur, hingga cara belajar acting yang mudah untuk Anda ikuti. Simak artikel ini sampai habis, ya!

Apa Itu Akting?

Acting atau akting adalah seni dan/atau profesi yang berperan di atas pentas, film, televisi, atau radio. Aktivitas yang juga dikenal dengan istilah seni peran ini membuat seseorang seolah menjadi individu atau karakter yang bukan dirinya sendiri.

Pelakon atau orang yang berakting membutuhkan berbagai macam kemampuan. Contohnya seperti pengendalian emosi dan gerakan tubuh, pengembangan imajinasi, proyeksi vokal, kemampuan bicara, ekspresi wajah, serta kemampuan menafsirkan naskah drama. 

Tidak hanya itu, pelakon juga harus memiliki kemampuan penggunaan dialek, improvisasi, aksen, serta observasi dalam berakting. Seni peran bukan hanya tentang berbicara dan bergerak, tetapi juga tentang memberi jiwa pada karakter, memahami konteksnya, dan mengartikulasikan perasaan dengan tulus. 

Sejarah Akting

Sejarah Akting
Sejarah Akting | Image Source: Pexels

Berdasarkan sejarah dalam buku berjudul Poetics karya Aristoteles, aktor pertama di dunia bernama Thespis yang merupakan orang Yunani Kuno asal Ikaria, namun tinggal di Athena. Ia memilih berhenti bekerja dari paduan suara dithyrambic untuk mendalami dunia akting dan menjadi seorang aktor.

Saat masih menjadi anggota paduan suara, Thespis mengubah namanya menjadi Dionysus. Namun setelah keluar, ia memilih mengganti namanya kembali dari Dionysus menjadi Thespis.

Sekitar dua abad berselang dari masa tersebut, Aristoteles membedakan dua jenis penceritaan. Jenis pertama adalah “mimesis” yaitu penceritaan dengan tindakan. Sedangkan jenis yang kedua adalah “diegesis” yaitu penceritaan dengan narasi. 

Unsur Akting

Ada beberapa unsur utama dalam berakting yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Improvisasi

Unsur seni peran pertama yaitu improvisasi yang dilakukan oleh pemeran atau pelakon. Bahkan, seorang praktisi teater asal Rusia bernama Konstantin Stanislavski menjadikan improvisasi sebagai pendekatan utama dalam berakting.

Teknik improvisasi dalam seni peran mengharuskan pelakon agar berpikir terbuka untuk mempertahankan spontanitas. Dalam improvisasi akting, aktor perlu menciptakan karakter tanpa terpaku pada teks. Sehingga, drama bisa berkembang berdasarkan interaksi spontan dengan aktor lain. 

2. Semiotika

Melalui ilmu semiotika, para aktor dapat mengetahui cara memulai pertunjukan dengan benar. Mereka akan memanfaatkan penonton sebagai tanda untuk memulai pertunjukan. 

Pada umumnya, semiotika melibatkan pembentukan makna yang berpengaruh pada kinerja aktor. Adanya hal-hal dramatis di dunia nyata bisa membantu hubungan masing-masing aktor di dalamnya.

3. Efek Fisiologis

Aktor bisa mengalami stres saat berakting di depan penonton atau kamera. Stres yang mereka alami dapat meningkatkan detak jantung yang berpengaruh pada penampilan. 

Meskipun hal tersebut wajar terjadi, namun setiap aktor memiliki keragaman jumlah detak jantung. Aktor dengan pengalaman tinggi memiliki detak jantung yang lebih rendah. 

Sementara aktor pemula atau amatir memiliki detak jantung yang lebih cepat. Fakta tersebut membuktikan bahwa pengalaman aktor sangat memengaruhi efek fisiologis dalam berakting. 

Perbedaan Akting Panggung dan Film

Akting Film
Akting Film | Image Source: Unsplash

Seni peran bisa seseorang lakukan di teater atau panggung, televisi, maupun film. Namun ada perbedaan mendasar saat seorang aktor berakting di panggung dan depan kamera. Berikut ini adalah perbedaannya:

1. Vokal

Perbedaan berakting di panggung dan film yang pertama ada pada bagian vokal. Saat berakting di panggung, seorang aktor harus memiliki vokal yang jelas dan lantang. Selain itu, artikulasi dan intonasinya harus tepat.

Tidak seperti berakting di film, aktor tidak terlalu terbebani oleh vokal. Ada penata suara yang akan membantu mengolah vokal. Hasilnya pun nantinya akan disunting terlebih dahulu oleh penata suara. 

2. Ekspresi dan Mimik Wajah

Ekspresi merupakan ungkapan perasaan melalui gerakan tubuh, wajah, dan ucapan. Sedangkan mimik wajah lebih merujuk pada kerutan dahi, lirikan mata, gerakan pipi, dan lain sebagainya.

Aktor yang berakting di panggung harus memiliki ekspresi dan mimik wajah yang jelas. Sedangkan aktor film tetap membutuhkannya, namun tidak harus sekuat aktor panggung. 

3. Gerak Tubuh

Akting panggung membutuhkan gestur dan fleksibilitas gerak tubuh yang sempurna. Pasalnya, aktor panggung harus mampu merepresentasikan karakter dan emosi agar penonton bisa masuk ke dalam cerita. 

Sementara aktor film cenderung mampu beradaptasi dari kebiasaan setiap hari. Terutama jika cerita yang dibawakan adalah cerita drama. Ada beberapa sudut kamera yang membuat penonton dapat merasakan emosi dan kedekatan dengan cerita.

4. Improvisasi

Aktor panggung harus bisa melakukan improvisasi ketika lupa dialog, lawan main lupa dialog atau salah blocking, dan terjadi kecelakaan panggung. Sedangkan aktor film umumnya melakukan improvisasi dialog, bukan improvisasi adegan selama akting. 

5. Blocking

Aktor panggung sangat dekat dengan penonton sehingga harus menyadari kehadirannya. Selain itu, aktor panggung juga harus sadar akan kehadiran tim dokumentasi tanpa sadar kamera. 

Sementara blocking aktor film bisa dilakukan berulang kali. Selain itu, blocking aktor film juga bisa berubah apabila terjadi perubahan di lokasi. Aktor film harus mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan pada blocking

Cara Mudah Belajar Akting

Belajar Akting
Belajar Akting | Image Source: Freepik

Berdasarkan penjelasan di atas, akting berarti bahwa aktor harus berperan menjadi seseorang yang bukan diri sendiri, sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Namun, ada beberapa cara mudah belajar berakting yang cocok untuk pemula, berikut di antaranya:

1. Belajar Melalui Buku

Ada banyak literatur yang bisa membantu Anda belajar berakting. Contohnya seperti buku, jurnal, tesis, hingga disertasi yang banyak membahas seni peran. Berbagai macam literasi yang akurat dapat membantu Anda berkembang. 

Anda juga bisa memahami dan menambah wawasan mengenai seni peran. Bukan hanya bagaimana dunia peran bekerja, tetapi juga berbagai hal mengenai bisnis, pemasaran, dan pengembangan diri di dunia peran. 

2. Latihan Berakting Melalui Cuplikan Film

Langkah awal yang bisa Anda lakukan sebagai pemula adalah latihan berakting sendiri. Anda bisa melatih kemampuan akting dengan menirukan cuplikan film. 

Melalui cara sederhana tersebut, Anda bisa belajar bagaimana cara berakting dengan baik. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui peran seperti apa yang membuat enjoy dalam memerankannya.

3. Bergabung dengan Kelas atau Teater

Jika Anda sudah yakin ingin terjun ke dunia akting, maka Anda bisa mengikuti kelas atau teater. Cara ini menjadi langkah awal untuk masuk ke dunia seni peran profesional. 

Ada banyak kelas atau teater yang selalu menerima anggota baru untuk bergabung. Nanti, akan ada mentor dari kalangan profesional yang bisa melatih Anda secara langsung.

4. Ikut Casting

Sutradara mendapatkan aktor sesuai peran yang dibutuhkan melalui casting. Jika Anda sudah merasa cukup baik dalam berakting, maka mulailah untuk mengikuti audisi casting

Perlu Anda ketahui bahwa casting tidak akan selalu berhasil. Bahkan, pemula lebih banyak mengalami kegagalan. Jangan pernah menyerah meskipun gagal. Casting bisa menambah pengalaman dan membantu mengasah kemampuan berakting. 

5. Mempelajari Karakter dan Skill Lebih Dalam

Semua hal membutuhkan skill, termasuk dalam dunia akting. Saat akan berakting, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenal karakter yang akan dimainkan. Anda harus mampu mendalami semua jenis karakter yang diberikan. 

Biasanya, skill akan mempermudah pemilihan karakter. Contohnya, apabila Anda hobi memasak, maka karakter sebagai koki akan lebih mudah untuk Anda mainkan. Meskipun begitu, Anda tetap harus belajar berbagai macam karakter yang kemungkinan besar akan dilirik oleh sutradara. 

6. Membangun Portofolio

Anda harus memperlihatkan karya jika ingin dilirik oleh sutradara. Oleh sebab itu, Anda perlu membangun portofolio yang bagus. 

Saat ini ada banyak platform yang bisa membantu menampilkan portofolio, contohnya media sosial. Cobalah mengunggah karya atau kemampuan akting di media sosial. Melalui portofolio tersebut, Anda mungkin bisa mendapatkan tawaran berakting atau lebih mudah lulus casting.

7. Tidak Pernah Menyerah dan Terus Mencoba

Kegagalan dalam mencoba merupakan hal yang biasa. Bahkan, Anda mungkin bisa mengalami kegagalan berulang kali. Jangan lupa belajar dari kegagalan sebelumnya. Sehingga, Anda tidak akan terjerumus pada kesalahan yang sama. Menyerah hanya akan membuat impian Anda gagal seutuhnya. 

Sudah Siap untuk Menggeluti Dunia Akting?

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai akting yang perlu Anda ketahui, mulai dari pengertian, sejarah, unsur, dan cara belajarnya yang mudah. Mengenal berbagai hal mengenai seni peran menjadi modal untuk belajar berakting. 

Setelah memahami berbagai hal mengenai seni peran, Anda bisa memulai berakting sebagai pemula. Mengikuti kelas atau teater menjadi cara termudah untuk mulai menjadi seorang aktor. Selamat mencoba!

Share: